FAJAR.CO.ID, KENDARI — Kasus guru honorer SDN 4 Baito, Supriyani yang dituduh memukul muridnya yang merupakan anak polisi masih terus menjadi perhatian publik. Apalagi, kasus tersebut kini masih berproses di pengadilan.
Ironisnya, kasus tersebut bukannya mendapat penyelesaian yang cepat setelah mendapat sorotan nasional, namun melebar ke mana-mana. Salah satunya membuat Supriyani disomasi oleh bupatinya.
Merespons hal itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tenggara, turut menyoroti polemik terkait kasus guru honorer Supriyani yang dituduh memukul murid berinisial D, anak polisi Aipda Wibowo Hasyim.
Kasus guru Supriyani hingga kini masih berproses di Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan (Konsel).
Ketua FKUB Provinsi Sultra, KH Hasanuri mengajak seluruh pihak yang berperkara dalam kasus guru honorer SDN 4 Baito, Supriyani agar memilih jalan untuk berdamai sesuai ajaran agama.
Kiai Hasanuri mengatakan bahwa segala bentuk perselisihan telah diatur di dalam ajaran agama agar bagaimana yang bertikai segera berdamai. “Terkait perkara Supriyani lebih baik didamaikan, dicarikan jalan titik temu, dan semua agama mengajarkan untuk memilih jalan damai, agama Islam juga mengajarkan untuk lebih memilih jalan damai,” kata KH Hasanuri di Kendari, dilansir jpnn, Minggu (10/11/2024).
Begitu pula dengan perkara guru honorer Supriyani dan keluarga Aipda Wibowo Hasyim yang saat ini berperkara, agar mendapatkan kesepakatan terbaik untuk damai.
“Perdamaian adalah jalan yang terbaik, untuk itu harus ada kesepakatan dan tidak saling merugikan,” ucapnya.