Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkapkan rencana pembentukan batalion infanteri (yonif) teritorial pembangunan di beberapa daerah di Kalimantan, seperti Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Dia menegaskan, pembentukan batalion baru atau yonif di Kalimantan itu untuk mendukung ketahanan dan swasembada pangan, yang merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Sudah dikonsepkan ada batalion (yonif), terus ada kompi produksi. Kalau nanti batalion dibentuk, ada tempatnya seperti di Wanam dan di Kurik, itu mereka akan fokus. Itu kan batalion tempur sebetulnya, nanti kan ada di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, nanti kan ada batalion-batalion, kita gabung semua,” kata Maruli menjawab pertanyaan Antara saat jumpa pers di Jakarta, Minggu (16/12/2024).
Wanam dan Kurik merupakan wilayah di Kabupaten Merauke, Papua, yang saat ini dipersiapkan pemerintah untuk menjadi lumbung pangan program swasembada pangan.
Maruli mengatakan, untuk mencetak sawah yang luasnya ratusan ribu hektare, TNI AD tidak hanya mengandalkan bintara pembina desa (babinsa), karena pengerjaan lahan seluas itu membutuhkan prajurit dalam jumlah besar, setidaknya satu batalion.
“Babinsa cuma satu orang, satu desa. Tidak mungkin dia ngurus. Ngurus 1.000 meter itu setengah mati, harus batalion. Kita mau main ratusan ribu hektare ini. Kalau babinsa cuma petak-petak saja,” kata Maruli.
TNI Angkatan Darat pada 2 Oktober 2024 membentuk lima yonif teritorial pembangunan di Papua, yaitu Yonif 801/Ksatria Yuddha Kentswuri bermarkas di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Yonif 802/Wimane Mambe Jaya bermarkas di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, Yonif 803/Nduka Adyatma Yuddha bermarkas di Kabupaten Boven Digoel di Provinsi Papua Selatan, Yonif 804/Dharma Bhakti Asasta Yudha bermarkas di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, serta Yonif 805/Ksatria Satya Waninggap bermarkas di Sorong, Papua Barat Daya.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto sebelumnya mengungkapkan, yonif yang merupakan satuan tempur TNI AD itu, mempunyai spesifikasi khusus, di antaranya produksi pangan. Batalion ini di bawah komando daerah militer (kodam).
“Ada Kodam XVIII/Kasuari dan Kodam XVII/Cenderawasih. Batalion ini punya spesifikasi, ada batalion konstruksi, ada batalion produksi,” kata Agus dalam acara peresmian lima batalion baru itu di Jakarta pada 2 Oktober 2024.
Lima yonif itu masing-masing diperkuat oleh 691 prajurit TNI AD yang berasal dari Papua dan didatangkan dari daerah-daerah lain, seperti Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
Untuk mewujudkan swasembada pangan, akan dibentuk yonif teritorial pembangunan di Kalimantan.