JAKARTA – Karyawan gerai kopi Starbucks di Korea Selatan mendapat penghargaan dari badan pemadam kebakaran dan penyelamatan darurat negara itu, usai berhasil menyelamatkan nyawa seorang pelanggan.
Kantor Pemadam Kebakaran Gimpo di Provinsi Gyeonggi Kamis pekan lalu memberikan penghargaan khusus, di bawah pimpinan kantor pemadam kebakaran, kepada tiga karyawan Starbucks Pungmu Station DT di Gimpo.
Para karyawan tersebut mendapat penghargaan setelah sebuah insiden pada tanggal 26 Januari, ketika seorang pengunjung Starbucks tiba-tiba jatuh ke lantai saat mengantre untuk memesan.
Ha Hyo-jin, supervisor kedai yang sedang menerima pesanan, tidak membuang waktu untuk menolong pelanggan yang mulai kehilangan kesadaran. Ha kemudian melakukan resusitasi jantung paru (CPR).
Respons darurat karyawan tersebut memakan waktu kurang dari delapan detik, kata Starbucks Korea dikutip dari The Korea Times 11 Maret.
Jung Tae-woo, wakil manajer kedai, kemudian menelepon nomor darurat Korea dan, bersama dengan Park Ji-hoon, supervisor lain yang baru saja tiba untuk shiftnya, melanjutkan CPR pada pelanggan tersebut.
Ketiganya terus berusaha hingga kru darurat tiba delapan menit kemudian.
Seorang anggota kru darurat pemadam kebakaran mengatakan karyawan Starbucks “melakukan CPR dengan sempurna, memberikan tekanan berulang-ulang ke dada sebagaimana mestinya,” dalam waktu emas — empat hingga lima menit pertama setelah pasien mulai kehilangan kesadaran.
“Pasien itu dalam kondisi fibrilasi ventrikel saat kami mengambil alih,” kata Lim Ji-seong, anggota kru darurat pemadam kebakaran.
Fibrilasi ventrikel lebih dikenal sebagai aritmia, atau detak jantung tidak teratur.
“Kami menggunakan defibrilator eksternal pada pasien tiga kali dan melihat ritme jantung kembali normal. Jika buku petunjuk darurat penyelamatan jiwa awal disimpan, peluang untuk menyelamatkan nyawa meningkat drastis,” imbuh Lim.
Otoritas pemadam kebakaran mengatakan mereka akan merekomendasikan Park sebagai Penyelamat Jantung, sebutan oleh Heart Saver Korea.
Mereka menambahkan, karena Park melakukan CPR pada pasien selama enam menit sebelum kru darurat tiba, ia membiarkan pasien memulihkan ritme jantungnya dan mendapatkan kembali kesadaran dan kendali penuh atas fungsi tubuh dalam 72 jam pertama atau lebih lama sejak dibawa ke rumah sakit — kondisi yang diperlukan untuk mendapatkan gelar tersebut.
Sementara itu, Starbucks Korea mengatakan mereka secara teratur menyelenggarakan sesi pendidikan keselamatan di tempat kerja dan menyediakan buku panduan penyelamatan jiwa darurat.
Ditambahkan, perusahaan tersebut melatih karyawan dengan langkah-langkah yang diperlukan untuk melayani pelanggan, termasuk CPR.
