Karen Agustiawan Blak-blakan di Sidang: Pemerintah Alihkan Beban Stok BBM ke Pertamina – Page 3

Karen Agustiawan Blak-blakan di Sidang: Pemerintah Alihkan Beban Stok BBM ke Pertamina – Page 3

Hakim juga mempertanyakan munculnya TBBM Merak dalam proses Pertamina meningkatkan stok nasional. Hakim meminta Karen untuk jujur jika ada tekanan dari pihak tertentu hingga muncul TBBM Merak.

“Cobalah jujur. Ada tekanan yang Saksi rasakan, terus tiba-tiba muncul. Pasti Saksi sebagai dirut pasti mencari tahu ya, saya yakin itu, kenapa tiba-tiba begini? Jujur saja,” kata hakim.

“Secara jujur. Boleh saya jawab, Yang Mulia? Secara jujur, saya melihat bahwa ini pengalihan tanggung jawab pemerintah ke Pertamina. Karena sebetulnya, sebetulnya untuk operasional itu sudah cukup,” jawab Karen.

Hakim Adek pun meminta Karen menjelaskan lebih detail mengenai maksud pernyataannya mengenai pengalihan tanggung jawab pemerintah tersebut.

“Apakah ada perintah atau permintaan dari pemerintah itu untuk ditangani oleh Pertamina?” cecar hakim Adek.

Menjawab hal itu, Karen menjelaskan, pemerintah selalu meminta Pertamina menambah stok BBM menjadi 30 hari. Namun, Pertamina selalu menolak permintaan tersebut karena terkait dengan pembiayaan.

Bukan hanya tangkinya, Karen menyebut tangki tersebut harus selalu diisi BBM dengan nilai mencapai US$125 juta per hari.

“Satu hari itu adalah sekitar 125 juta dolar. Kalau 30 hari stok nasional, itu 30 kali 125 juta dolar. Oleh dan sebab itu, kami selalu menyingkirkan permohonan 30 hari dan komit untuk andal dalam distribusi dan suplai kepada konsumen karena itu yang kami sanggup mengingat cash flow-nya Pertamina,” jelasnya.

Hakim pun mempertanyakan adanya kendala dengan kemampuan stok operasional Pertamina selama 18 hari. Karen menegaskan selama dirinya menjabat sebagai dirut Pertamina tidak pernah ada persoalan mengenai suplai dan distribusi BBM.

“Selama saya menjabat dirut Pertamina dari tahun 2009 sampai berakhir tidak pernah ada masalah,” tegasnya.

Sumber: Merdeka.com/Nur Habibie.