Kapolda Banten Terima Hibah Wayang Kulit Ki Manteb Soedarsono

18 February 2023, 2:15

KAPOLDA Banten, Irjen Rudy Heriyanto Adi Nugroho menerima hibah wayang kulit dan gamelan peninggalan almarhum Ki Manteb Soedarsono. Hibah diberikan langsung oleh istri almarhum Ki Manteb yaknk Suwarti Manteb Soedarsono.

Suwarti yang memakai baju lengan panjang dan kerudung cokelat mendatangi ruangan Irjen Rudy di Mapolda Banten  Jumat (17/2). Suwarti menandatangani surat hibah bermaterai 10.000 dan disaksikan langsung oleh Rudy.

Dalam surat yang berbingkai itu tertulis, Suwarti Manteb Soedarsono kelahiran Banyumas, 2 Desember 1965; menghibahkan seperangkat wayang kulit dan gamelan milik almarhum Ki Manteb Soedarsono kepada Kapolda Banten Irjen Rudy.

Atas hibah tersebut, Rudy menyampaikan terima kasih kepada istri Ki Manteb dan keluarga. Ia mengaku tak menyangka Rudy tak  bisa menerima pemberian berharga itu.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada keluarga almarhum Ki Manteb yang mau menghibahkan wayang kulit dan gamelan sepeninggalan almarhum,” ujar Rudy melalui keterangan tertulis.

Rudy berjanji akan menjaga dan merawat pemberian hibah keluarga Ki Manteb ini. Apalagi, wayang merupakan salah satu budaya Indonesia yang perlu dirawat. “Wayang kulit dan gamelan ini memiliki nilai sejarah sangat tinggi, makanya akan kita rawat,” tandasnya.

Maestro dalang, Ki Manteb Sudharsono meninggal pada 2 Juli 2021. Ia dikabarkan, Ki Manteb meninggal karena terkena covid-19. Ki Manteb Soedharsono adalah seorang dalang wayang kulit ternama dari Jawa Tengah. Semasa hidup, ia mendapat julukan dalang setan karena keterampilannya memainkan wayang kulit.

Ki Manteb Sudarsono atau akrab dipanggil “Dalang Setan” lahir di Sukoharjo, 31 Agustus 1948. Ki Manteb merupakan putra pertama Ki Hardjo Brahim yang juga seniman tulen, dalang wayang kulit asal Sukoharjo. Sedangkan, ibunya juga seorang seniman penabuh gamelan.

Sejak kecil, Ki Manteb Sudarsono sudah laris sebagai dalang sehingga pendidikannya terbengkalai. Akhirnya, ia memutuskan untuk berhenti sekolah demi mendalami karier mendalang.

Demi mendukung karier dalangnya, Ki Manteb Sudarsono mendalami seni menggerakkan wayang, atau yang disebut dengan istilah sabet. Ia banyak belajar kepada para dalang senior, misalnya kepada dalang legendaris Ki Narto Sabdo pada tahun 1972, dan kepada Ki Sudarman Gondodarsono, yang ahli sabet pada tahun 1974.

Pada 4 dan 5 Sepetember 2004, Ki Manteb Sudarsono memecahkan rekor dengan mendalang selama 24 jam 28 menit tanpa henti dengan memainkan lakon Baratayudha. Berkat pergelaran ini, Ki Manteb mendapat rekor MURI sebagai pergelaran wayang kulit terlama. Hebatnya setelah diperiksa tim dokter, kondisi ia tetap prima. (OL-8)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi