Pasuruan (beritajatim.com) – Peristiwa tragis menimpa nelayan Pasuruan setelah kapal Sinar Bahari Wulungan terbalik di perairan Mlaten, Kecamatan Nguling, Minggu (12/10/2025) malam. Kapal berkapasitas 15 GT itu membawa 17 anak buah kapal (ABK), di mana dua di antaranya hingga kini masih belum ditemukan.
Dua ABK yang hilang diketahui bernama Ahok (50) dan Ajib (20), keduanya warga Desa Tambaklekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Sementara 15 nelayan lainnya berhasil diselamatkan oleh tim gabungan bersama nelayan setempat.
Para ABK yang selamat terdiri dari warga berbagai wilayah di Kota dan Kabupaten Pasuruan, seperti Kelurahan Bugul Lor, Tambaan, Mandaranrejo, dan Ngemplakrejo. Bahkan, salah satunya diketahui masih pelajar berusia 15 tahun bernama Amrizal, warga Ngemplakrejo.
Menurut laporan resmi Polres Pasuruan Kota, kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Pasuruan sekitar pukul 16.00 WIB dengan tujuan perairan timur laut Mlaten. Sekitar pukul 19.00 WIB, kapal mengalami kebocoran dan akhirnya terbalik akibat hantaman gelombang besar.
Kasat Polairud Polres Pasuruan Kota, AKP Edy Suseno, membenarkan kejadian tersebut dan menyebut proses pencarian masih terus dilakukan. “Tim SAR bersama Basarnas, BPBD, dan nelayan setempat masih menyisir lokasi kejadian hingga radius empat mil dari pantai,” ujarnya.
Diketahui, Sinar Bahari Wulungan merupakan kapal milik Iwan, warga Jogja, dengan nahkoda bernama Solikin (46) asal Desa Tambaklekok, Kecamatan Lekok. Saat kejadian, Solikin sempat memotong tali jangkar agar kapal bisa bergerak, namun hanya satu mesin yang bisa dioperasikan.
“Setelah saya cek, air laut sudah masuk ke ruang palka. Saya langsung potong tali jangkar dan hidupkan mesin, tapi ombak datang sangat kuat hingga kapal langsung terbalik,” tutur Solikin saat dimintai keterangan petugas.
Salah satu nelayan penolong, Zaimi (60) asal Kelurahan Gadingrejo, mengaku awalnya mengira sinyal lampu senter dari laut hanya isyarat biasa. Namun setelah melihat lampu kapal berkedip mati-hidup, ia segera menuju lokasi dan menemukan kapal sudah terbalik.
“Saya langsung dekati dan lihat banyak orang terapung di laut. Kami berhasil menolong sembilan orang dan segera membawa mereka ke Pelabuhan Kota Pasuruan,” kata Zaimi.
Beberapa jam kemudian, enam ABK lainnya diselamatkan oleh kapal nelayan KMN Himalaya milik Soleh (49) asal Kelurahan Ngemplakrejo. Mereka ditemukan berpegangan pada jerigen bahan bakar agar tetap mengapung di tengah gelombang malam yang tinggi.
“Sekitar pukul 22.00 WIB kami temukan enam korban masih bertahan di laut, mereka langsung kami evakuasi ke pelabuhan,” terang Soleh kepada petugas di lokasi.
Polres Pasuruan Kota bersama TNI AL, BPBD, HNSI, dan Dinkes Kota Pasuruan masih terus melakukan pencarian di sekitar perairan Mlaten. Hingga kini, fokus utama operasi adalah menemukan dua nelayan asal Lekok yang masih hilang setelah kapal Sinar Bahari Wulungan terbalik akibat cuaca buruk. [ada/aje]
