Kapal Perang Terbesar di Dunia Pyotr Veliky Rusia Segera Jadi Besi Rongsok: Punya Bobot 28 Ribu Ton
TRIBUNNEWS.COM – Angkatan Laut Rusia dilaporkan membatalkan rencana memodernisasi dan meng-upgrade kapal penjelajah tempur bertenaga nuklir, “Pyotr Veliky”.
Pyotr Veliky bukan kapal sembarangan. Rusia mengklaim kapal ini sebagai kapal perang permukaan “terkuat” di dunia.
Kapal penjelajah tempur kelas Kirov itu memiliki berat 28.000 ton, sama beratnya dengan kapal serbu amfibi Jepang, JS Izumo dan JS Kaga, yang saat ini sedang menjalani renovasi menjadi kapal induk mini.
Dengan pensiunnya Kapal Pyoyr Veliky, angkatan laut Rusia hanya akan memiliki satu kapal penjelajah tempur kelas Kirov, Kapal Admiral Nakhimov.
Kapal Admiral Nakhimov dilaporkan saat ini sedang ditingkatkan dan dimodernisasi di galangan kapal negara itu.
Kapal Admiral Nakhimov yang mulai di-upgrade pada 1999, diperkirakan akan kembali melaut pada tahun 2025-2026 setelah uji coba laut.
“Dan ketika Kapal Admiral Nakhimov mulai beroperasi, kapal Pyotr Veliky akan dinonaktifkan dan kemungkinan besar akan dikirim ke Boneyard,” kata ulasan situs militer DSA, dikutip Selasa (15/4/2025).
Boneyard yang dimaksud merujuk pada area pembuangan aset militer yang sudah rongsok.
SEGERA PENSIUN – Kapal penjelajah tempur bertenaga nuklir, Pyotr Veliky miik Rusia warisan Uni Soviet dilaporkan segera masuk tempat pembuangan akhir aset militer. Dengan begitu, Rusia hanya akan memiliki satu unit kapal perang dari kelas Kirov (raksasa).
Kapal Permukaan Terbesar di Dunia
Dengan berat 28.000 ton, dua kapal penjelajah tempur kelas Kirov milik Angkatan Laut Rusia, “Pyotr Veliky” dan “Admiral Nakhimov,” adalah kapal perang permukaan terbesar di dunia, selain kapal induk atau kapal serbu amfibi.
Kapal perang permukaan seperti kapal perusak kelas Arleigh Burke milik Amerika Serikat (AS) ‘cuma’ berbobot lebih dari 7.000 ton, sementara kapal penjelajah kelas Ticonderoga berbobot lebih dari 9.000 ton.
Adapun kapal perusak Tipe 055 Angkatan Laut China berbobot lebih dari 11.000 ton.
Pada masa Uni Soviet, pemerintah komunis saat itu membangun empat kapal penjelajah tempur kelas Kirov.
Kapal Pyotr Veliky menjadi yang terakhir ditugaskan pada tahun 1989 dan “Admiral Nakhimov” setahun sebelumnya.
Setelah runtuhnya Uni Soviet, dua kapal penjelajah tempur kelas Kirov dibiarkan “membusuk” di pangkalan mereka karena kurangnya logistik untuk mengoperasikannya.
Dengan begitu, hanya tersisa “Pyotr Veliky” dan “Admiral Nakhimov” dari kelas raksasa yang masih beroperasi.
SEGERA PENSIUN – Kapal penjelajah tempur bertenaga nuklir, Pyotr Veliky miik Rusia warisan Uni Soviet dilaporkan segera masuk tempat pembuangan akhir aset militer. Dengan begitu, Rusia hanya akan memiliki satu unit kapal perang dari kelas Kirov (raksasa).
Rusia Lebih Andalkan Kapal Kelas Friget dan Korvet
Menyusul keputusan terbaru ini, Rusia hanya akan memiliki satu kapal penjelajah tempur di armadanya.
Langkah terbaru Angkatan Laut Rusia ini sejalan dengan langkahnya untuk mengurangi jumlah kapal perang “raksasa” yang diwarisi dari Uni Soviet, yang tidak hanya sulit dioperasikan tetapi juga sangat mahal untuk dirawat di laut.
Sebaliknya, Tentera Laut Russia kini dilihat lebih banyak membina kapal-kapal perang seperti friget dan korvet.
Dengan kemajuan teknologi, kapal seperti fregat dan korvet mampu membawa berbagai jenis sistem persenjataan seperti rudal hipersonik “Tsirkon” dan rudal jelajah “Kalibr” yang dapat membombardir target musuh Rusia dari jarak ribuan kilometer.
Angkatan Laut Rusia juga terlihat memperkuat armada kapal selamnya, membuat platform tersebut “lebih berbahaya” bagi musuh-musuhnya.
SEGERA PENSIUN – Kapal penjelajah tempur bertenaga nuklir, Pyotr Veliky miik Rusia warisan Uni Soviet dilaporkan segera masuk tempat pembuangan akhir aset militer. Dengan begitu, Rusia hanya akan memiliki satu unit kapal perang dari kelas Kirov (raksasa).
Spesifikasi Teknikal Kapal Penjelajah Pyotr Velikiy (Rusia):
Dimensi dan Berat:
Panjang: 252 meter
Lebar: 28.5 meter
Draft (Kedalaman): 9,1 meter
Berat: 24,300 tan (standard), 28,000 tan (penuh muatan)
Sistem Propulsi:
Tipe: Dua reaktor nuklir KN-3 yang menggerakkan dua turbin uap GT3A-688
Tenaga: 140.000 tenaga kuda
Kecepatan Maksimum: 32 knot (59 km/jam)
Jangkauan Operasi: Tidak terbatas dengan tenaga nuklir pada kecepatan 20 knot (37 km/jam); 1.000 mil laut (1.850 km) pada kecepatan 30 knot (56 km/jam) dengan propulsi gabungan
Awak:
Jumlah: 727 anggota
Krew Udara: 18 anggota
Staf Komando: 15 anggota
Sensor dan Sistem Deteksi:
Radar Pencarian 3D Voskhod MR-800 (Top Pair)
Radar Pencarian 3D Fregat MR-710 (Top Plate)
Radar Navigasi Palm Frond
Sonar Rahang Kuda LF dan Sonar Ekor Kuda VDS (Variable Depth Sonar)
Persenjataan:
20 rudal antikapal P-700 Granit (Kapal Karam SS-N-19)
64 rudal permukaan-ke-udara 3K95 Kinzhal (SA-N-9 Gauntlet)
48 rudal permukaan-ke-udara S-300FM Fort-M (SA-N-20 Gargoyle)
48 rudal permukaan-ke-udara S-300F Fort (SA-N-6 Grumble)
2 pelancar roket anti-kapal selam RBU-1000 (Smerch-3) 305 mm
2 pelancar roket anti-kapal selam RBU-12000 (Udav-1) 254 mm
1 meriam kembar AK-130 130 mm/L70
10 tabung torpedo 533 mm untuk torpedo Tipe 53 atau rudal anti-kapal selam SS-N-15
6 sistem pertahanan titik Kashtan (CADS-N-1)
Perlindungan:
Pelindung baja 76 mm di sekitar kompartemen reaktor
Perlindungan ringan terhadap pecahan peluru
Kemampuan Udara:
Hangar di bawah dek untuk 3 helikopter Kamov Ka-27 “Helix” atau Ka-25 “Hormone”
(oln/dsa/*)