Kandang Ayam di Brondong Lamongan Hangus Terbakar, Kerugian Capai Rp2 M

Kandang Ayam di Brondong Lamongan Hangus Terbakar, Kerugian Capai Rp2 M

Lamongan (beritajatim.com) – Kandang ayam di Dusun Wedung, Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Lamongan, dilalap si jago merah pada Senin (1/12/2025) subuh. Insiden tersebut menyebabkan kerugian material yang ditaksir mencapai angka fantastis, yakni Rp2 miliar.

Kandang yang hangus terbakar adalah milik Mizan (80), warga setempat, yang diketahui menjalin kemitraan usaha peternakan dengan PT Ciomas Adi Satwa.

Kapolsek Brondong, IPTU Ahmad Zainudin, menjelaskan peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Api pertama kali diketahui berasal dari salah satu bangunan kandang ayam yang saat itu sedang dalam kondisi kosong.

Kobaran api membesar dengan cepat lantaran material bangunan kandang dan gudang didominasi oleh kayu. Api kemudian menjalar cepat hingga menghanguskan total empat bangunan, meliputi dua kandang dan dua gudang kosong.

“Kebakaran diduga karena korsleting listrik yang bersumber dari kandang sebelah timur (kandang ayam yang sedang kosong),” kata Zainudin, Jumat (1/12/2025).

Meski tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, kerugian pemilik kandang dipastikan sangat besar. Selain hangusnya bangunan, kebakaran tersebut turut melalap satu kandang ayam yang berisi ayam DOC (day old chick) atau anakan ayam.

Peristiwa ini menambah panjang daftar musibah kebakaran di Lamongan yang diduga disebabkan oleh korsleting listrik, menyusul kejadian serupa yang beberapa hari lalu melanda empat rumah di Kecamatan Sekaran dan satu rumah di Kecamatan Sugio.

Guna mengantisipasi kejadian serupa kembali terulang, Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda M. Hamzaid, mengeluarkan imbauan tegas. Ia meminta masyarakat maupun pengelola usaha peternakan agar secara rutin melakukan pengecekan instalasi listrik.

Pengecekan rutin ini, kata Hamzaid, harus difokuskan pada bangunan yang banyak menggunakan peralatan listrik, sebagai upaya preventif untuk mencegah potensi korsleting dan kebakaran yang merugikan.

“Pemeriksaan instalasi listrik secara berkala sangat penting. Keselamatan harus menjadi prioritas, baik bagi pelaku usaha maupun masyarakat sekitar,” kata Hamzaid. [fak/beq]