Sebelumnya, sejumlah data dan pakar sama-sama mengatakan bahwa kaum muda adalah yang paling mungkin bekerja lembur tanpa dibayar.
Data April dari laporan ADP Research Institute’s People at Work 2023, sebagai lembaga yang menyurvei 32.000 pekerja di 17 negara menunjukkan, orang berusia 18 hingga 24 tahun cenderung bekerja ekstra selama delapan jam dan 30 menit waktu bebas kerja per minggu dengan memulai lebih awal, lembur atau bekerja saat istirahat dan makan siang.
Ini sebanding dengan tujuh jam 28 menit untuk usia 45 hingga 54 tahun, dan hanya lima jam 14 menit untuk mereka yang berusia 55 tahun ke atas, dikutip dari BBC, Selasa (13/6/2023).
Menurut ahli, ini membuat banyak dari mereka merasa tidak aman terhadap pekerjaan dan prospek karier jangka panjang. Mereka cenderung merasa perlu selalu membuktikan nilai mereka kepada pemberi kerja dengan menumpuk jam lembur.
Melansir BBC, kepala ekonom di ADP Research Institute Nela Richardson merasa para pekerja muda terus berpikir mereka memiliki kewajiban untuk bekerja ekstra karena ada kekhawatiran dalam mendapatkan kerja.
Dia merasa ini perasaan mereka berbeda jika dibandingkan saat dirinya baru saja lulus dari perkuliahan, “Saya tidak tahu apakah saya akan mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan, tetapi saya tahu saya akan mendapatkan pekerjaan dan saya tahu suatu hari nanti. Jika saya bekerja keras, saya akan mampu membeli rumah sendiri. Mereka datang ke dunia yang sangat berbeda.” jelasnya.
Richardson juga berkata, “Sementara sebagian besar tenaga kerja merasa mereka akan mendapatkan bonus atau kenaikan gaji, kaum muda tidak,”