Kali Pertama, Lapas Kelas IIB Mojokerto Gelar Salat Idulfitri dan Nikmati Ketupat Lebaran

Kali Pertama, Lapas Kelas IIB Mojokerto Gelar Salat Idulfitri dan Nikmati Ketupat Lebaran

Mojokerto (beritajatim.com) – Hari Raya Idulfitri menjadi momen yang ditunggu semua umat muslim tak terkecuali warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto. Meski tak bisa merayakan bersama keluarga, namun momen Lebaran 2025 kali ini tampak berbeda.

Pelaksanaan Salat Idulfitri di lapangan blok hunian Lapas, dengan pengaturan yang telah disesuaikan agar seluruh warga binaan tetap dapat menjalankan ibadah dengan nyaman. Petugas Lapas Kelas IIB Mojokerto mengawasi jalannya ibadah guna memastikan keamanan dan ketertiban tetap terjaga

Momen ini menjadi sejarah baru, mengingat keterbatasan tempat yang biasanya membuat pelaksanaan Salat Idulfitri dilakukan secara bergantian. Salat Idulfitri menjadi momentum bagi mereka untuk merenungi diri, memperbaiki sikap, dan semakin mendekatkan diri kepada Allan SWT.

Setelah menggelar Salat Idulfitri, Senin (31/3/2025) kemarin, Lapas Kelas IIB menggelar halal bi halal. Tak hanya dikhususkan bagi para pegawai, namun momen saling memaafkan tersebut juga ditujukan kepada ratusan warga binaan untuk mempererat kebersamaan selama menjalani masa tahanan.

Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan, bersama jajaran pejabat struktural dan seluruh petugas turun langsung menyapa warga binaan, berjabat tangan, serta saling memberikan ucapan Idul Fitri 1446 Hijriah. Momen ini disambut antusias oleh para warga binaan.

Selain itu, untuk pertama kalinya seluruh narapidana di tiap kamar mendapatkan parcel Lebaran yang dibagikan langsung oleh Kalapas Kelas IIB Mojokerto. Parcel tersebut berisi berbagai makanan ringan dan kebutuhan sehari-hari yang diberikan sebagai bentuk kepedulian dan kebersamaan di hari yang fitri.

Suasana Lebaran yang hangat meskipun berada dalam lingkungan Lapas, menjadi pengalaman tersendiri bagi warga binaan. Pasalnya, usai halal bihalal mereka juga menikmati makan sarapan khas Lebaran yakni lontong, opor dan ketupat. Ketupat Lebaran tersebut sengaja disajikan untuk warga binaan.

Sebanyak 1.029 warga binaan menyambut antusias. Banyak di antara mereka yang merasa terharu karena dapat merasakan suasana Idul Fitri meskipun jauh dari keluarga. Selain sebagai bentuk perhatian, kegiatan ini juga menjadi bagian dari pembinaan mental dan emosional bagi warga binaan.

“Dengan adanya momen seperti ini, diharapkan mereka dapat lebih semangat dalam menjalani masa pidana serta terus memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik. Kita semua merayakan kemenangan setelah menjalani Ramadan, tidak hanya bagi mereka yang ada di luar Lapas,” ungkapnya, Selasa (1/4/2025).

Pihaknya berharap momen tersebut bisa menjadi ajang untuk saling memaafkan, menjaga kebersamaan, dan terus berupaya menjadi pribadi yang lebih baik. Segenap jajaran Lapas Kelas IIB Mojokerto, juga berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi warga binaan.

“Acara balal bihalal ini juga menjadi simbol bahwa meskipun sedang menjalani masa pembinaan, warga binaan tetap mendapatkan hak untuk merasakan kebahagiaan di hari yang fitri. Kami ingin memastikan meskipun menjalani masa pembinaan, warga binaan tetap dapat menikmati momen Lebaran dengan penuh kebahagiaan,” katanya.

Kalapas menegaskan bahwa momen tersebut merupakan bentuk perhatian dari jajaran Lapas Kelas IIB Mojokerto agar warga binaan tetap bisa merasakan kebersamaan dan kebahagiaan di Hari Raya Idul Fitri. Ketupat Lebaran adalah simbol kebersamaan dan rasa kekeluargaan.

“Kami berharap suasana Idul Fitri dapat membawa ketenangan dan semangat baru bagi seluruh warga binaan dalam menjalani pembinaan. Kami berupaya semaksimal mungkin agar warga binaan tetap dapat merasakan suasana Idul Fitri seperti di luar, meskipun harus dijalani di dalam Lapas,” ujarnya.

Dengan adanya sejarah baru ini, Lapas Kelas IIB Mojokerto terus berkomitmen untuk menghadirkan inovasi dalam pembinaan, memastikan bahwa setiap warga binaan tetap mendapatkan haknya, termasuk dalam merayakan hari-hari besar keagamaan dengan penuh khidmat.

Dalam Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, sebanyak 439 warga binaan Lapas Kelas IIB Mojokerto menerima Remisi Khusus (RK) Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Dari ratusan warga binaan yang penerima remisi, dua di antaranya langsung bebas setelah mendapatkan pengurangan masa pidana. [tin/ian]