Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kajian Belum Rampung, Tol Kongsi Aguan-Salim Rp23 Triliun Masih Terkendala Lahan

Kajian Belum Rampung, Tol Kongsi Aguan-Salim Rp23 Triliun Masih Terkendala Lahan

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum mengungkap sebagian Seksi Jalan Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg sepanjang 38,6 kilometer (Km), yang merupakan proyek kongsi Aguan-Salim, masih terkendala masalah lahan.

Kepala BPJT Miftachul Munir menuturkan bahwa jalan tol tersebut secara keseluruhan terdiri dari 8 seksi. Namun, hingga saat ini baru 3 seksi yang telah rampung dokumen teknisnya atau detail engineering design (DED).

“Keseluruhan [DED 8 Seksi] belum. Jadi yang sudah disetujui [DED-nya] itu kalau tidak salah Seksi 1, Seksi 2, dan Seksi 3,” jelasnya saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Selasa (24/12/2024).

Lebih rinci, Munir menjelaskan pengerjaan DED pada proyek Tol yang terintegrasi dengan wilayah PIK 2 itu memang dilakukan secara parsial.

Alasannya, sejumlah seksi masih harus diselesaikan permasalahan penentuan lokasi lahan hingga penentuan biaya tanah yang bakal dikeluarkan.

”Tentunya harus perlu survei gitu ya. Terus biaya tanah, itu akan menentukan trase dan berapa kira-kira tapak lahan yang akan terkena dari peta bidangnya karena dari trase itu,” tambahnya.

Secara terperinci, Tol ini terdiri dari Seksi 1 (Sedyatmo—Kosambi) 6,7 km, Seksi 2 (Kosambi—Teluknaga) 3,7 km, Seksi 3 (Teluknaga—Tanjung Pasir) 3,1 km, Seksi 4 (Tanjung Pasir—Kohod) 3,65 km, Seksi 5 (Kohod—Surya Bahari) 5,15 km, Seksi 6 (Surya Bahari—Pakuhaji) 5,5 km, Seksi 7 (Pakuhaji—Mauk) 5,1 km, Seksi 8 (Mauk—Rajeg) 5,7 km. 

Adapun nantinya, Munir menambahkan Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg itu juga bakal terintegrasi dengan Jalan Tol Sedyatmo hingga tersambung pada Jaringan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2).

“Tetapi saat ini memang mereka [pemrakarsa yakni Agung Sedayu Group] baru berjalan [konstruksinya] yang main lane-nya ya, yang junction-junction-nya belum sampai dilaksanakan,” tambahnya.

Sebelumnya, Bos Agung Sedayu Group (ASG) Sugianto Kusuma atau Aguan menyebut saat ini proyek tersebut tengah dalam proses konstruksi tahap 1. Di mana, nantinya ruas tol tersebut bakal terintegrasi langsung dengan Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.

“Ini kita tahap satu selesaikan dulu, kalau sudah jalan baru kita tahap kedua. [Untuk lahan] Sekarang saya rasa sudah semua, ada timnya masing-masing kerja,” jelasnya kepada Bisnis, saat ditemui di Tangerang, Banten, Jumat (1/11/2024).

Lebih lanjut, Aguan menargetkan bahwa konstruksi ruas Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg tersebut bakal rampung pada kuartal pertama tahun depan.

“Untuk target [kami] coba di Kuartal I/2025 bisa buka,” jelasnya singkat.

Untuk diketahui, Tol baru di Tangerang tersebut diprakarsai PT Duta Graha Karya yang merupakan konsorsium duo grup raksasa yakni Salim Group dan Agung Sedayu.

Dalam proyek ini, PT Duta Graha Karya dilaporkan menggelontorkan dana investasi sebesar Rp23,22 triliun yang dilaksanakan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas Prakarsa Badan Usaha (unsolicited project) yang sepenuhnya investasi dari Badan Usaha.

Adapun, PT Duta Graha Karya sendiri merupakan badan usaha swasta milik dua konglomerat raksasa yakni Agung Sedayu dan Grup Salim.  Sebagian besar saham PT DGK saat ini digenggam oleh Agung Sedayu dengan porsi kepemilikan saham mencapai 99%.

Sementara sisanya yakni 1% digenggam oleh PT Kukuh Mandiri Lestari. Di mana, PT Kukuh Mandiri Lestari sendiri merupakan perusahaan yang berada di bawah payung Agung Sedayu dan Salim Grup dengan porsi kepemilikan 50:50.