Anne mengungkapkan, hasil survei terhadap pengguna Commuter Line Merak menunjukkan 81,23 persen penumpang petani dan pedagang mendukung hadirnya layanan ini. Sementara 6,94 persen penumpang dari Serang mengusulkan penyesuaian jadwal keberangkatan pagi antara pukul 07.00–08.00 WIB agar sesuai dengan jam operasional pasar tradisional.
Ia menegaskan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan menjadi prioritas utama. Karena itu, KAI bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub terus memastikan kesiapan teknis dan operasional sebelum implementasi dilakukan.
Pada tahap awal, pengoperasian kereta petani dan pedagang akan difokuskan di lintas Rangkasbitung Line, dengan pola layanan yang memungkinkan proses bongkar muat hasil pertanian secara aman di sejumlah stasiun.
Sepanjang Januari–September 2025, pengguna Commuter Line Rangkasbitung mencapai 56,82 juta orang, naik 9,9 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. “Inovasi ini diharapkan menjadi langkah awal memperkuat ekonomi masyarakat melalui transportasi yang inklusif dan produktif,” pungkas Anne.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3176861/original/059460500_1594460731-080457900_1594372867-20200710-Kereta-Jarak-Jauh-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)