JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat volume angkutan retail mencapai 185.057 ton sepanjang Januari hingga September 2025.
Jumlah tersebut meningkat 13 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 sebesar 164.034 ton.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan pertumbuhan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terhadap moda transportasi berbasis rel yang efisien, cepat, aman, dan berkelanjutan.
Anne bilang model bisnis angkutan retail KAI dijalankan melalui dua pendekatan yaitu business to business (B2B) dengan mitra logistik resmi, serta business to customer (B2C) yang memungkinkan masyarakat umum, termasuk UMKM mengirimkan barangnya melalui jaringan mitra KAI.
“Layanan ini kini terintegrasi dengan berbagai jasa ekspedisi, e-commerce fulfillment, dan pengiriman antarkota, sehingga pelaku usaha dapat menjangkau pasar yang lebih luas dengan biaya kompetitif,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin, 6 Oktober.
Bagi UMKM, keberadaan layanan ini menjadi penopang penting rantai pasok untuk mempercepat distribusi produk dari sentra produksi ke pasar untuk meningkatkan daya saing di era digital.
Banyak pelaku usaha kecil kini mampu memperluas jangkauan penjualan mereka ke kota-kota besar berkat dukungan distribusi berbasis rel.
Selain memberi manfaat ekonomi, moda angkutan kereta api juga memiliki dampak lingkungan positif.
Transportasi rel menghasilkan emisi karbon lebih rendah dibandingkan angkutan jalan raya, sehingga berperan aktif dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 yang dicanangkan pemerintah.
KAI juga terus memperkuat integrasi logistik multimoda dengan mitra strategis di sektor first mile dan last mile, guna menghadirkan layanan yang semakin terhubung, transparan, dan adaptif terhadap digitalisasi.
Upaya ini menjadikan ekosistem logistik nasional lebih tangguh dalam menghadapi dinamika ekonomi global dan perubahan pola konsumsi masyarakat.
“KAI berkomitmen menghadirkan layanan logistik retail yang inklusif dan berdaya guna bagi semua lapisan, termasuk UMKM. Kami ingin menjadi bagian dari perjalanan tumbuhnya ekonomi masyarakat melalui layanan distribusi yang andal, efisien, dan ramah lingkungan,” ujarnya.
