Kabut Asap Selimuti Jambi, Anak-anak Diwajibkan Pakai Masker

6 September 2023, 16:05

Jambi, CNN Indonesia — Kabut asap yang timbul dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menyelimuti Kota Jambi. Indeks kualitas udara (AQI) kota ini berada di angka 106 yang artinya tidak sehat khusus bagi kelompok sensitif.
Sebagai respons atas kondisi itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi mewajibkan anak-anak mengenakan masker. Dinas Pendidikan Kota Jambi telah menyebarkan surat edaran ke sekolah-sekolah.
“Dua hari lalu kita sudah membuat surat edaran sesuai instruksi Pak Wali Kota Jambi, agar semua anak-anak kita mengenakan masker. Sudah kita imbau,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi Mulyadi, Rabu (6/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia pun menyampaikan pada pihak sekolah agar tidak beraktivitas belajar dan mengajar di luar kelas.

“Kita juga meminta pada kawan-kawan untuk melihat perkembangan cuaca. Bila cuaca buruk, tidak melakukan kegiatan pembelajaran di luar kelas,” ujarnya.
Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan pihaknya belum mengurangi jam pembelajaran sekolah. Sementara ini, ia hanya meminta para guru mengharuskan anak-anak menggunakan masker.
Bila kondisi udara sudah masuk kategori sangat bahaya, barulah Pemkot Jambi meliburkan anak-anak.
“Kalau sudah buruk sekali, yang mana partikel abu sudah kelihatan jelas dan menyerang anak kita, maka akan kita liburkan anak sekolah kita,” katanya.
Tidak hanya itu, Fasha juga memerintahkan Dinas Kesehatan Kota Jambi menyetok masker sebanyak mungkin.
“Siapa tahu situasi nanti memburuk, sehingga masker bisa kita bagikan pada masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi mengungkapkan indeks kualitas udara di Kota Jambi dalam kondisi tidak sehat atau berada di garis kuning. Informasi ini dapat dilihat di bmkg.go.id.

Fenomena tersebut merupakan akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Provinsi Jambi. Asap atau polutan karhutla yang mengepul di bagian selatan Provinsi Jambi, terbawa oleh angin ke arah barat. Asap karhutla dari Sumatera Selatan yang terbawa angin pun mencemari udara Kota Jambi.
“Di selatan Provinsi Jambi banyak titik panas yang memicu karhutla dan kabut asap. Efeknya, angin dari selatan akan mengarah ke barat laut dan utara di Jambi. Jadi, angin dari selatan memicu kabut asap. Ini membahayakan paru-paru,” kata Kepala BMKG Jambi, Ibnu Sulityono.
Walau demikian, jarak pandang atau visibility masih dalam garis aman di atas 2.000 meter. Aktivitas penerbangan dan kemaritiman tidak perlu diberhentikan.
“Masih bisa dilakukan kegiatan take off and landing pesawat di bandara. Jadi meski kabut asap, tidak mengganggu penerbangan,” ujarnya.
Hari ini, ujar Ibnu, terpantau 11 titik panas yang tersebar di Provinsi Jambi. Sedangkan dari awal Januari hingga 3 September 2023, BMKG Jambi mencatat terdapat 1.301 titik panas.
“Yang paling banyak memang masih di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Sarolangun, dan Merangin. Diikuti Tebo dan Batanghari,” katanya.

Ia pun mengatakan puncak musim kemarau di Jambi diperkirakan berlangsung pada September 2023. Terdapat potensi karhutla dan kabut asap selama itu.
Karena kondisi tersebut, Ibnu mengimbau pemerintah dan masyarakat terus menerus memantau data yang dimuat BMKG. Tidak hanya itu, ia pun mengimbau masyarakat untuk mengenakan masker dan mulai menghemat air.
“Dengan informasi dari BMKG, pemerintah dan masyarakat bisa merencanakan kegiatan terkait keselamatan dan kesehatan masyarakat. Kondisi udara di Jambi kurang sehat. Sehingga masyarakat sudah seharusnya mulai memakai masker. Dan menghadapi puncak kemarau, masyarakat sudah mesti menghemat air,” tuturnya.
Sedangkan Satgas Karhutla Provinsi Jambi mencatat kebakaran hutan dan lahan di Jambi sepanjang tahun 2023 hingga hari ini, mencapai 240 hektare. (msa/wis)

[Gambas:Video CNN]

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi