Otoritas setempat berharap dengan membuat anak-anak tetap berada di rumah, lalu lintas di jalanan yang berkurang secara signifikan.
“Kelas-kelas fisik akan dihentikan untuk semua siswa, kecuali Kelas 10 dan Kelas 12,” ucap Menteri Kepala setempat, Atishi, dalam pernyataannya pada Minggu (17/11) tengah malam waktu setempat.
Sekolah-sekolah dasar di New Delhi telah diperintahkan untuk menghentikan aktivitas kelas tatap muka sejak Kamis (14/11) pekan lalu, dengan serangkaian pembatasan lebih lanjut diberlakukan pada Senin (18/11) waktu setempat, termasuk membatasi truk dengan bahan bakar diesel dan aktivitas konstruksi.
Pemerintah India juga mengimbau agar anak-anak dan orang lanjut usia (lansia), serta orang-orang memiliki masalah paru-paru atau jantung, “untuk sebisa mungkin tetap berada di dalam rumah”.
Terlepas dari itu, banyak warga yang tinggal di New Delhi yang tidak mampu memberi alat penyaring atau filter udara, juga tidak memiliki rumah yang bisa digunakan secara efektif untuk melindungi diri dari penderitaan akibat udara berbau menyengat, yang disebut menyebabkan ribuan kematian dini.
Perintah untuk mengalihkan kegiatan belajar-mengajar di sekolah menjadi kelas online itu berlaku mulai Senin (18/11) pagi waktu setempat.
New Delhi dan area metropolitan sekitarnya, yang dihuni lebih dari 30 juta orang, secara konsisten menduduki peringkat teratas dunia untuk poluasi udara di musim dingin. Suhu yang lebih dingin dan angin yang bergerak lambat semakin memperburuk situasi dengan memerangkap polutan mematikan setiap musim dingin, yang berlangsung dari pertengahan Oktober hingga setidaknya bulan Januari.
(nvc/ita)