Kabupaten dan Kota Pasuruan Sepakat Jaga Perdamaian Lewat Penandatanganan Petisi Kamtibmas

Kabupaten dan Kota Pasuruan Sepakat Jaga Perdamaian Lewat Penandatanganan Petisi Kamtibmas

Pasuruan (beritajatim.com) – Upaya memperkuat keamanan dan keharmonisan sosial di Pasuruan Raya semakin nyata. Pemerintah Kabupaten Pasuruan bersama Pemerintah Kota Pasuruan resmi menandatangani Petisi Kesepakatan Damai sebagai bentuk komitmen menjaga stabilitas kamtibmas.

Acara penandatanganan berlangsung di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti. Kegiatan tersebut dihadiri jajaran Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta perwakilan organisasi kemasyarakatan dari dua wilayah.

Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo menegaskan bahwa kesepakatan ini bukan hanya seremoni semata, melainkan langkah nyata dalam memperkuat solidaritas antar warga. Ia menilai pentingnya persatuan dan toleransi di tengah keberagaman masyarakat Pasuruan.

“Kami ingin menegaskan bahwa perdamaian adalah tanggung jawab bersama. Mari jaga kerukunan, hindari provokasi, dan tolak segala bentuk kekerasan yang dapat memecah belah masyarakat,” ujar Rusdi di hadapan peserta rapat koordinasi.

Selain menandatangani petisi, pemerintah daerah juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif menjaga keamanan lingkungan. Menurut Rusdi, tanpa dukungan warga, mustahil suasana aman dan damai bisa terwujud secara berkelanjutan.

“Kami berharap petisi ini menjadi landasan moral dan sosial untuk memperkuat harmoni antara masyarakat Kabupaten dan Kota Pasuruan. Semua warga kami ajak untuk menandatangani kesepakatan ini sebagai simbol cinta damai,” imbuhnya.

Sementara itu, Walikota Pasuruan Adi Wibowo menyampaikan bahwa sinergi antarwilayah menjadi kunci utama dalam menciptakan stabilitas sosial. Ia menekankan pentingnya komunikasi lintas sektor, terutama di era digital yang rawan penyebaran hoaks.

“Sekarang ini, media sosial bisa jadi alat pemersatu tapi juga pemecah. Karena itu, mari kita bijak dalam berkomunikasi dan terus membangun silaturahmi secara langsung,” tutur Adi saat memberikan sambutan.

Adi juga mengingatkan masyarakat agar lebih aktif dalam kegiatan sosial yang menumbuhkan rasa gotong royong. Menurutnya, kebersamaan harus terus dirawat agar setiap perbedaan tidak menimbulkan konflik sosial.

“Pasuruan dikenal sebagai daerah religius dan berbudaya. Mari kita jaga bersama suasana damai ini, saling menghormati, dan berkomitmen menghindari provokasi di dunia nyata maupun dunia maya,” pungkasnya. (ada)