JABAR EKSPRES – Proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dipastikan akan menghadirkan dua exit tol strategis yang diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi dan aksesibilitas wilayah.
Dengan total panjang 206,65 kilometer yang melintasi dua provinsi (Jawa Barat dan Jawa Tengah), Tol Getaci bakal menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia, menggeser posisi Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) yang saat ini memegang rekor 189 kilometer. Proyek ini juga akan membawa dampak signifikan terhadap 24 desa di empat kecamatan di Ciamis, yang masuk dalam zona hotmix (pengerasan jalan) proyek.
Exit pertama akan dibangun di Kecamatan Ciamis, dekat pusat kota, sementara exit kedua terletak di Kecamatan Banjaranyar, berdekatan dengan jalur selatan yang menghubungkan sejumlah daerah pariwisata dan sentra produksi.
BACA JUGA:Anggota Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanady Dorong Prioritaskan Tol Getaci Ketimbang BIUTR
Lokasi exit tol di Kecamatan Ciamis diproyeksikan mempermudah akses menuju pusat pemerintahan, perdagangan, dan kawasan pendidikan. Sementara exit di Banjaranyar menjadi gerbang distribusi logistik ke wilayah selatan Jawa Barat yang selama ini mengandalkan jalur arteri yang kerap padat.
“Kedua exit tol ini diharapkan menjadi penghubung utama bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk menjangkau wilayah lain dengan lebih efisien,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Ciamis Nanang Permana.
Tol Getaci terbagi menjadi empat seksi konstruksi:
1. Seksi 1: Junction Gedebage-Garut Utara (45,20 km)
2. Seksi 2: Garut Utara-Tasikmalaya (50,32 km)
3. Seksi 3: Tasikmalaya-Patimuan (76,78 km)
4. Seksi 4: Patimuan-Cilacap (34,35 km)
BACA JUGA:Pemkot Banjar Siapkan 198,5 Hektar untuk Kawasan Industri, Lokasinya Dekat Exit Tol Getaci
Tol ini akan dilengkapi 9 simpang susun dan 1 junction (Junction Gedebage) yang terintegrasi dengan Tol Padaleunyi. Dari sisi teknis, jalan tol ini dirancang dengan 2×2 lajur (lebar 3,6 meter per lajur), serta kombinasi struktur at grade (175,27 km), elevated (22,26 km), dan pile slab (9,12 km) untuk mengakomodasi kondisi geografis yang beragam.
Proyek ini akan melintasi 24 desa di Ciamis, yang tersebar di Kecamatan Banjarsari (10 desa), Ciamis (1 desa), Pamarican (8 desa), dan Cidolog (4 desa). Pemerintah setempat menyatakan telah menyiapkan skema kompensasi dan pelibatan tenaga kerja lokal untuk meminimalkan gesekan sosial.
