kab/kota: Tulungagung

  • Emil Dardak: Entaskan Kemiskinan Melalui Pembangunan Desa

    Emil Dardak: Entaskan Kemiskinan Melalui Pembangunan Desa

    Tuban (beritajatim.com) – Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Provinsi Jawa Timur gelar halal bihalal dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Gedung DPRD Kabupaten Tuban. Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Emil Elestianto Dardak berharap mengentas kemiskinan melalui pembangunan desa.

    Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Pj. Sekda Provinsi Jawa Timur, Bobby Soemiarsono, Ketua DPRD Tuban Miyadi, Dinsos P3A PMD Tuban, Bank Jatim, BPJS Ketenagakerjaan dan BP Kesehatan Tuban.

    Emil Dardak sapanya menyampaikan, hingga kini dirinya dan Khofifah Indar Parawansa masih menduduki jabatan Dewan Pembina PPDI Jatim meskipun sudah purna tugas sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim.

    “Karena Bu Khofifah ada agenda lain, maka kami diberi amanah mewakili beliau untuk menghadiri acara halal bIhalal dan pembukaan Rakerda,” terang Emil.

    Lanjut, masih kata Emil bahwa Pemprov Jatim selama ini terus berikhtiar menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan dan produktivitas serta kondusivitas kerja segenap perangkat desa.

    “Kami intens berkoordinasi dan meluncurkan program-program yang tujuannya untuk meningkatkan kondusifitas kerja,” paparnya.

    Sehingga, kedepan, mudah-mudahan bisa ditingkatkan, tentu perlu juga partisipasi aktif dari pemerintah kabupaten. Oleh karenanya, Pemprov Jatim masih memiliki tantangan bagaimana melanjutkan momentum pembangunan desa untuk menurunkan angka kemiskinan serta kesenjangan antara desa dan kota.

    “Diharapkan kemiskinan bisa terus menurun dengan memposisikan perangkat desa sebagai garda terdepan,” jelas Emil.

    Sementara itu, Ketua PPDI Jatim, Sutoyo M Muslih mengatakan, Rakerda yang diikuti oleh perwakilan pengurus dari 29 kabupaten/kota ini dalam rangka merumuskan program kerja untuk 1 kedepan, termasuk mengupas terkait revisi Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.

    “Rakerda ini juga akan dibahas mengenai telatnya pencairan penghasilan tetap (Siltap) Perangkat Desa di Kabupaten Tuban yang belakangan menjadi isu krusial di Jatim,” tutur Sutoyo M Muslih

    Menurutnya, Kabupaten lain seperti Mojokerto dan Tulungagung setiap bulannya Siltap bisa cair dan berlaku selama 3 tahun. Namun, Tuban sampai sekarang belum bisa.

    “Jadi melalui Rakerda ini kita akan menyelaraskan dengan Kabupaten lain,” tutup dia.[ayu/aje]

  • Jumlah Kursi Partai Politik di DPRD Kabupaten Tulungagung 2024

    Jumlah Kursi Partai Politik di DPRD Kabupaten Tulungagung 2024

    Tulungagung (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tulungagung menggelar rapat pleno terbuka penetapan perolehan kursi partai politik dan anggota DPRD Tulungagung, hasil Pemilu 2024. Penetapan ini dilakukan setelah ada keputusan dari MK. Tidak ada sengketa hasil pemilu dalam proses tersebut.

    Ketua KPU Tulungagung, Mohammad Lutfi Burhani mengatakan penetapan ini dilakukan setelah ada putusan dari MK. Mulai dari proses penghitungan suara hingga rekapitulasi perolehan suara tidak ada sengketa yang diajukan oleh partai politik.

    “Malam ini kita menetapkan perolehan kursi tiap partai serta nama anggota DPRD periode selanjutnya,” ujarnya.

    Dari total 18 partai politik peserta pemilu, sebanyak 8 partai memiliki perwakilan di DPRD Tulungagung. Kedelapan partai tersebut adalah PDIP, PKB, Golkar, Nasdem, Gerindra, Hanura, PAN, dan PPP.

    PDIP menjadi pemenang dalam pemilu ini dengan raihan 12 kursi. “Penetapan ini menjadi dasar untuk mengusung calon dalam Pilkada nanti,” tuturnya,

    Setelah penetapan ini, mereka tinggal menunggu jadwal pelatikan. Sesuai jadwal pelantikan akan digelar pada bulan Agustus mendatang. Namun KPU masih menunggu intruksi serta juknis terkait pelantikan ini.

    “Informasinya nanti akan kita umumkan terkait jadwal pelantikan dan lainnya, ini masih menunggu dari pusat,” pungkasnya. [nm/but]

  • 11 Tokoh Daftar Cabup Tulungagung Lewat PDIP

    11 Tokoh Daftar Cabup Tulungagung Lewat PDIP

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sebanyak 11 tokoh mendaftar sebagai calon Bupati Tulungagung melalui DPC PDI Perjuangan. Mereka telah mengambil formulir pendaftaran penjaringan.

    Hal tersebut diakui oleh Ketua DPC PDIP Tulungagung, Susilowati usai penutupan proses penjaringan bakal calon Bupati Tulungagung. Tim akan melakukan verifikasi terhadap berkas pendaftaran mereka nantinya.

    “Poses pengambilan berkas dilakukan selama 5 hari mulai tanggal 21 hingga 25 April 2024. Sebanyak 11 tokoh telah mengambil formulir pendaftaran tersebut. Formulir ini nantinya akan dikembalikan maksimal tanggal 9 Mei,” terangnya.

    Setelah itu, formulir pendaftaran akan lakukan verifikasi berkas. Jika lolos tahapan ini nama-nama pendaftar akan dikirimkan ke DPD PDIP Jawa Timur.

    Ketua tim penjaringan DPC PDIP Tulungagung, Heru Santoso mengatakan sesuai peraturan partai no 24 tahun 2017, sistem penjaringan dilakukan secara tertutup.

    Hal ini dikarenakan perolehan suara pada Pemilu lalu sudah cukup untuk melakukan penjaringan tertutup. DPC PDIP Tulungagung total meraih 166.150 suara atau setara dengan 25 persen. Mereka meraih total 12 kursi di DPRD Tulungagung dan bisa mengusung calon sendiri.

    “Penjaringan tertutup artinya kami tidak menyebar luaskan informasi secara umum, kita hanya memberikan intruksi dan informasi ke seluruh PAC, jadi informasi hanya struktural partai saja,” tuturnya.

    Saat disinggung mengenai rekomendasi bakal calon kepala daerah, Heru menjelaskan hal tersebut merupakan wewenang penuh dari DPP.

    Meskipun begitu belum ada sejarah rekomendasi diberikan kepada bakal calon kepala daerah yang tidak mendaftar melalui DPC. Rencananya nama bakal calon yang akan diusung akan diumumkan pada bulan Juli mendatang.

    “Pihak DPP pasti mempertimbangkan nama bakal calon yang mendaftar di DPC, tidak pernah ada rekomendasi jatuh kepada bakal calon yang tidak mendaftar di DPC,” pungkasnya. [nm/kun]

  • 3 OPD Tulungagung Kelola Aset Hibah dari KPK

    3 OPD Tulungagung Kelola Aset Hibah dari KPK

    Tulungagung (beritajatim.com) – Pemkab Tulungagung menerima hibah aset milik tersangka KPK. Aset tersebut kini dikelola oleh 3 OPD setempat.

    Terdapat 7 bidang aset yang dihibahkan dengan nilai mencapai Rp 6,6 M. Pemkab sendiri telah menyiapkan sejumlah rencana untuk mengelola ketujuh aset tersebut.

    Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro, mengungkapkan sudah dilakukan rapat terkait OPD yang akan mengelola aset hibah dari KPK. Terdapat 3 OPD yang akan mengelola hibah tersebut.

    Mereka adalah Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian. “Nantinya ketujuh aset hibah ini akan dikelola oleh 3 OPD tersebut,” ujarnya, Rabu (1/5/2024).

    Terdapat sejumlah rencana dalam pengelolaan aset tersebut. Beberapa diantaranya digunakan untuk membangun Puskesmas pembantu, rumah singgah atau shelter Dinas Sosial dan lahan perkembangan perkebunan yang akan dikelola Dinas Pertanian.

    “Perencanaan sudah ada beberapa yang jelas untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat,” tuturnya.

    Sebelumnya KPK menghibahkan sejumlah aset yang disita ke Pemkab Tulungagung. Aset yang dihibahkan oleh KPK tersebut berada di beberapa titik. Diantaranya di Desa Ringinpitu Kecamatan Kedungwaru dan di Desa Jeli Kecamatan Karangrejo.

    Aset tersebut diketahui milik mantan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo dan mantan Kepala Dinas PUPR Sutrisno. Keduanya terjerat oleh KPK pada tahun 2018 lalu. [nm/kun]

  • Jembatan Alternatif Blitar-Tulungagung Ambrol, Butuh Perbaikan

    Jembatan Alternatif Blitar-Tulungagung Ambrol, Butuh Perbaikan

    Blitar (beritajatim.com) – Jembatan alternatif Blitar-Tulungagung di Desa Karangsono, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar ambrol. Kondisi jembatan tersebut berlubang dan membahayakan pengguna jalan.

    Akibatnya arus lalu lintas di jalur alternatif Blitar-Tulungagung menjadi terganggu. Jika ada kendaraan besar melintas, maka sistem buka tutup jalur harus diberlakukan.

    Warga dan pengendara pun meminta Bupati Blitar, Rini Syarifah segera memperbaiki jalan tersebut. Sehingga pengendara bisa tetap aman tanpa rasa khawatir akan terjadi kecelakaan.

    “Ini kan jalur yang sering dilalui truk bermuatan, sangat berbahaya jika tidak ada tindak lanjutnya dari pemerintah. Kemarin kami bersama warga sekitar telah inisiatif memberi tanda tulisan dan ditutup kayu serta ranting untuk memberikan peringatan ke pengguna jalan,” kata Kepala Desa Karangsono, Tugas Nanggolo Yudo Dili Prasetiono, Rabu (24/4/2024).

    Jalan ini sebenarnya jalur vital karena menjadi alternatif penghubung Blitar-Tulungagung. Ratusan kendaraan pun setiap hari hilir mudik di jalur ini.

    Jika jembatan ini dibiarkan begitu saja, warga khawatir lubang jalan semakin besar dan membahayakan kendaraan yang melintas. Warga pun mendesak agar jembatan ini segera diperbaiki.

    “Mungkin karena tergerus arus sungai, akhir-akhir ini sering turun hujan juga. Saya khawatir lubang besar di Jembatan Sungai Bandung ini menimbulkan kecelakaan lalu lintas jika tidak segera diperbaiki,” bebernya.

    Jembatan ini sebenernya sudah berumur cukup tua. Diduga bagian pondasi jembatan tergerus arus sungai Bandung, Desa Karangsono Kecamatan Kanigoro.

    Sehingga bangunan jembatan ambrol dan berlobang. Lebar lobang jembatan sendiri mencapai setengah meter.

    “Sejak saya kecil jembatan itu sudah ada, jadi umurnya sudah sangat tua. Selama ini kami sudah usulkan di Musrenbang, karena memang sudah sangat layak di bangun ulang,” jelasnya.

    Kini warga berharap jembatan itu segera diperbaiki oleh Pemkab Blitar. Sementara waktu lobang jembatan itu dipasangi tulisan agar tidak ada pengendara yang terperosok. [owi/beq]

  • 304 PPPK di Tulungagung Terima SK dan Dikontrak 2 Tahun

    304 PPPK di Tulungagung Terima SK dan Dikontrak 2 Tahun

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sebanyak 304 Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Tulungagung, Jawa Timur menerima SK. Mereka dikontrak selama 2 tahun oleh Pemkab Tulungagung.

    Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno mengatakan total mereka yang diterima menjadi ASN PPPK ini sebanyak 306 orang. Namun satu orang mengundurkan diri dan satu lainnya meninggal dunia sebelum menerima SK. Sehingga pihak Pemkab menyerahkan SK kepada 304 ASN dengan status PPPK.

    “Mereka di kontrak selama dua tahun, setelah itu ada evaluasi dan perpanjangan kontrak lagi,” ujarnya saat prosesi penyerahan SK di Pendopo Kongas Arum Kusumaningbongso. Mereka yang menerima salinan ini merupakan hasil seleksi pada tahun 2023 lalu. Selain tenaga pendidik, terdapat juga tenaga teknis dan kesehatan yang diterima menjadi PPPK.

    Heru meminta kepada para ASN PPPK ini untuk segera dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja. Beberapa diantara mereka terdapat yang pindah ke instansi lain sehingga memerlukan masa adaptasi. Selain itu mereka juga diharapkan segera berkoordinasi dengan instansi tersebut sehingga dapat bekerja secara maksimal.

    “Beberapa diantara PPPK ini ada yang pindah instansi, kalau meneruskan di instansi yang lama mudah, kalau pindah ini memerlukan segera koordinasi,” tuturnya.

    Heru juga menyampaikan bahwa di tahun ini mereka akan membuka pendaftaran CPNS. Sesuai peraturan mereka yang berstatus sebagai PPPK dapat melamar di formasi CPNS selama memenuhi persyaratan. Nantinya jika mereka diterima sebagai CPNS maka diharuskan mengundurkan diri dari PPPK.

    “Ini namanya peluang bisa digunakan atau tidak, selama persyaratan memenuhi seperti usia dan lainnya bisa mendaftar,” pungkasnya. [nm/aje]

  • Bupati Kediri Ajak Warganya Sukseskan Pembangunan Infrastruktur

    Bupati Kediri Ajak Warganya Sukseskan Pembangunan Infrastruktur

    Kediri (beritajatim.com) – Pembangunan infrastruktur Kabupaten Kediri kian semakin melejit dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Karenanya, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengajak masyarakat untuk ikut menyukseskan pembangunan yang saat ini terus berlangsung.

    Melejitnya pembangunan tersebut ditandai dengan pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati tahap pertama yang menelan anggaran sekitar Rp149 miliar. Bangunan fisik stadion yang dibangun mulai tahun 2023 itu diperuntukkan sebagai kawasan multifungsi.

    “Kita membangun stadion ini melihat fungsional untuk menunjang konektivitas bahwa Kediri harus memiliki pusat kawasan olahraga dan bisnis dengan fasilitas yang ter standarisasi,” kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito.

    Pembangunan infrastruktur juga disusul adanya peningkatan akses penunjang Bandara Internasional Dhoho Kediri. Di antaranya Jalan PB Sudirman, Jalan Jawa, Jalan Raya Kediri-Nganjuk, Jalan Tulungagung-Kediri melalui Kecamatan Mojo.

    Tak hanya itu, bupati berusia 31 tahun itu juga berhasil merevitalisasi Pasar Wates selama dua tahap pada 2022-2023. Bahkan, pasar yang menelan biaya sebesar Rp16 miliar tersebut akan menjadi percontohan bagi pasar lain. Baik dari unsur tematik, segi bangunan, digitalisasi pasar, maupun sarana pendukung.

    Oleh karena itu, Mas Dhito mengajak masyarakat untuk ikut mendukung dan mendoakan supaya pembangunan yang kian masih terus berlangsung dapat segera difungsikan. Hal itu terlihat kala Mas Dhito mengunggah ulang postingan yang mengarah pada pembangunan sarana publik oleh Pemerintah Kabupaten Kediri. “Tahap 2 stadion – Jembatan Jongbiru – lanjut Pasar Ngadiluwih. Dungo dinungo,” tulis Mas Dhito, Kamis (18/4/2024) lalu.

    Sebagaimana diketahui, usai tahap pertama rampung, pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati akan dilanjutkan melalui tahap kedua dalam waktu dekat, lalu disusul tahap ketiga. Adapun pada tahap kedua direncanakan akan merampungkan sejumlah kekurangan pada tahap pertama.

    Meliputi pemasangan atap tribun yang didesain tertutup secara menyeluruh, pemasangan kursi menggunakan model single seat, lampu penerangan stadion, dan furniture seluruh ruangan stadion.

    Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Erfin Fatoni mengatakan, pembangunan stadion pada tahap kedua yang menelan anggaran Rp75 miliar itu akan dilanjutkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

    “Tinggal menunggu kementerian pusat. Kemungkinan di Bulan Mei-Juni paling cepat,” ungkapnya.

    Kemudian, selain stadion, Pasar Ngadiluwih menjadi target revitalisasi pasar tradisional berikutnya di Kabupaten Kediri, setelah Pasar Wates. Pasar yang sempat mengalami kebakaran itu akan didesain dengan mengusung konsep tematik.

    Berkaitan hal itu, lanjut Erfin, pihaknya menyebut perkembangan Pasar Ngadiluwih saat ini difokuskan untuk proses lelang pembongkaran pasar. Mengingat situasi pasar telah dikosongkan dari hiruk pikuk pedagang usai berhasil dipindahkan ke Tempat Penampungan Pedagang Sementara (TPPS).

    “Baru di awal tahun 2025 proses lelang untuk pembangunan pasar,” terangnya.

    Pun demikian, Pemerintah Kabupaten Kediri kini tengah membangun Jembatan Jongbiru sebagai akses pendukung non tol. menuju Bandara Internasional Dhoho Kediri. Pembangunan jembatan yang telah dimulai November 2023 itu ditargetkan rampung pada pertengahan 2024.

    Diketahui, progres pembangunan jembatan sepanjang 133 meter saat ini telah mencapai kurang lebih 75 persen. Dengan dibangunnya jembatan yang telah rusak sejak 2017 tersebut diharapkan mampu mengurai kemacetan, mempercepat mobilitas, serta memberikan dampak pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya. [ADV PKP/nm/ian]

  • Bukan Harimau Jawa, Hewan Buas Ini Penunggu JLS Blitar

    Bukan Harimau Jawa, Hewan Buas Ini Penunggu JLS Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Belakang ini masyarakat Blitar dihebohkan dengan kabar bohong soal kemunculan Harimau Jawa di Jalur Lintas Selatan (JLS). Meski itu kabar bohong, namun sebagian besar masyarakat masih bertanya-tanya benarkah masih ada harimau jawa di JLS Blitar.

    Mendengar kehebohan kabar tersebut BKSDA Kediri angkat bicara. Kepala seksi konservasi Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam, Andik Sumarsono, mengatakan jika hal tersebut adalah hoaks dan tidak benar.

    Ditegaskan Andik jika hewan endemik di Pulau Jawa tersebut sudah sulit untuk ditemukan. Bahkan bisa disebut jika keberadaannya sudah punah.

    “Berdasarkan referensi dan fakta-fakta di lapangan sampai saat ini belum pernah dijumpai Harimau Jawa,” kata Andik, Jumat (19/4/2024).

    Andik menjelaskan bahwa keberadaan harimau jawa di hutan selatan Kabupaten Blitar diperkirakan sudah punah. Namun ada hewan buas lain yang menghuni hutan di sekitar JLS Blitar.

    Hewan itu adalah macan dahan. Hewan buas ini memang memiliki perawakan seperti harimau.

    Macan dahan benua memiliki nama ilmiah yakni Neofelis nebulosa. Hewan ini merupakan sejenis kucing berukuran sedang, dengan panjang tubuh mencapai 95 cm.

    Spesies ini pada umumnya memiliki bulu berwarna kelabu kecoklatan dengan gambaran seperti awan dan bintik hitam di tubuhnya. Bintik hitam di kepalanya berukuran lebih kecil dan terdapat totol putih di belakang telinga.

    Macan dahan mempunyai kaki pendek dengan telapak kaki besar serta ekor panjang dengan garis dan bintik hitam. Macan dahan betina serupa.

    “Bisa saja itu merupakan macan dahan yang saat ini masih bisa ditemui,” tegasnya lagi.

    Untuk diketahui, jika Harimau Jawa atau nama latinnya Panthera tigris sondaica merupakan subspesies harimau yang hidup terbatas (endemik) di Pulau Jawa.

    Mengutip wikipedia, hewan ini telah dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis.

    Sebelumnya, di tahun 2020 lalu, sejumlah warga di Tulungagung juga mengaku melihat hewan tersebut.

    Bahkan konon ada dua ekor yang terlihat di lereng Gunung Wilis Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung.

    Setelah dilakukan penelusuran hal tersebut juga dipastikan jika hoaks dan tidak benar. [owi/beq]

  • Ambulans di Tulungagung Tabrak Tiang Telepon dan Bocah Kecil, Sopir Ngantuk

    Ambulans di Tulungagung Tabrak Tiang Telepon dan Bocah Kecil, Sopir Ngantuk

    Tulungagung (beritajatim.com) – Nahas menimpa pegawai Puskesmas Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Mereka mengalami kecelakaan saat numpang mobil ambulans (ambulance) milik Dinas Kesehatan untuk acara halalbihalal.

    Kejadian itu berlangsung di Jalan Pahlawan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, pada Kamis (18/4/2024). Mobil ambulance yang mengangkut 8 pegawai puskesmas terbalik.

    Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP Jodi Indrawan mengatakan, sekitar pukul 11.00 WIB mobil tersebut disopiri oleh Dwi Purnawati (48). Mobil melaju dari arah utara menuju selatan.

    Diduga sopir mengantuk, mobil ambulance yang berbelok ke arah kiri menabrak tiang telepon dan juga seorang bocah yang mengayuh sepeda angin.

    Warga yang berada di lokasi kejadian membantu mengevakuasi mobil ambulance ini. Ambulance tersebut diketahui mengangkut 8 pegawai Puskesmas Kedungwaru yang hendak mengikuti acara Halalbihalal.

    “Jadi di dalam mobil ambulance, tidak ada yang membawa pasien. Tapi berisikan pegawai puskesmas yang akan halalbihalal,” jelasnya.

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Tiga penumpang mengalami luka ringan pada bagian kaki dan sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

    Polisi sendiri masih melakukan pendalaman terkait kecelakaan ini. Mereka mengamankan mobil ambulance serta sepeda angin sebagai barang bukti.

    “Kami akan memeriksa petugas puskesmas yang ikut dalam mobil ambulance setelah pemeriksaan kesehatan selesai. Dan mobil ambulance sudah kami amankan di unit laka,” pungkasnya. [nm/but]

  • Termasuk Malang Raya, Warga Jatim Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem 16-21 April 2024

    Termasuk Malang Raya, Warga Jatim Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem 16-21 April 2024

    Malang (beritajatim.com) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan cuaca ekstrem hujan lebat di sejumlah daerah Jawa Timur (Jatim) mulai 16 april hingga 21 April 2024. BMKG mengimbau masyarakat Jatim agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.

    Kepala Stasiun BMKG Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan memperkirakan bahwa cuaca ekstrem bakal terjadi sampai 21 April 2024. Pada periode tersebut berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi seperti puting beliung, hujan es, hujan lebat, banjir, tanah longsor, maupun angin kencang.

    Masyarakat dan instansi terkait dihimbau agar waspada terhadap peningkatan kecepatan angin dan hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan. Termasuk di Malang Raya.

    “Kami harap masyarakat dapat mengantisipasi dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang,” ungkap Taufik dilansir dari laman BMKG Juanda pada Rabu (17/4/2024).

    Peringatan dini ini dikeluarkan karena sebagian besar wilayah Jatim berada pada peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Suhu permukaan laut di perairan Jatim masih hangat yang dapat menyebabkan peningkatan pasokan uap air di atmosfer.

    Analisis udara atas menunjukkan atmosfer kondisi labil dan lembab mulai dari lapisan bawah sampai atas. Taufiq juga menyebut gangguan gelombang atmosfer equatorial Rossby sehingga mendukung terbentuknya awan konvektif masif di wilayah Jatim.

    Adapun daerah yang mendapat peringatan dini tiga diantaranya berada di wilayah Malang Raya, yaitu Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kota Malang. Selain itu himbauan juga berlaku untuk Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang, Kota Kediri, Kabupaten Lumajang, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bondowoso, Kota Blitar, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan.

    Berlaku juga untuk Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kota Mojokerto, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tuban, Kota Pasuruan, dan Kota Probolinggo.

    “Maka dari itu, kepada pemudik yang akan kembali ke perantauan diharap berhati-hati dan waspada. Ikuti arahan dan himbauan pemerintah,” tegasnya.

    Masyarakat yang bertempat tinggal daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir diharapkan waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem. [dan/aje]