kab/kota: Riyadh

  • Saudi Tak Akan Berhubungan dengan Israel Tanpa Negara Palestina

    Saudi Tak Akan Berhubungan dengan Israel Tanpa Negara Palestina

    Jakarta

    Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), mengatakan bahwa kerajaan tersebut tidak akan menjalin hubungan dengan Israel sampai negara Palestina terbentuk. Hal tersebut merupakan pukulan bagi upaya Amerika Serikat (AS) untuk kesepakatan normalisasi.

    “Kami memperbarui penolakan dan kecaman keras kerajaan atas kejahatan otoritas pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina,” kata Putra Mahkota Mohammed bin Salman dilansir AFP, Kamis (19/9/2024).

    “Kerajaan tidak akan menghentikan upayanya yang tak kenal lelah untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem timur sebagai ibu kotanya, dan kami menegaskan bahwa kerajaan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa negara Palestina,” tambahnya.

    Kesepakatan normalisasi yang ditengahi oleh presiden AS saat itu Donald Trump pada tahun 2020 antara Israel dan Bahrain serta Uni Emirat Arab telah mengakhiri konsensus Arab yang telah lama ada bahwa tidak boleh ada normalisasi tanpa negara Palestina yang merdeka dan menyoroti tetangga mereka yang lebih kuat, Arab Saudi.

    Baru-baru ini pada awal bulan ini, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, telah mengulurkan prospek pembentukan hubungan yang cepat dengan raja minyak Teluk Arab sebagai potensi keuntungan bagi Israel dari kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera untuk Gaza.

    Blinken telah mengatakan selama kunjungan ke Haiti pada tanggal 6 September bahwa ia masih berharap untuk mengunci kesepakatan normalisasi antara Israel dan Arab Saudi sebelum Presiden AS Joe Biden mengundurkan diri pada bulan Januari.

    “Saya pikir jika kita bisa mendapatkan gencatan senjata di Gaza, masih ada peluang melalui keseimbangan pemerintahan ini untuk bergerak maju dalam normalisasi,” kata diplomat tinggi AS tersebut.

    Sebagai bagian dari kesepakatan apa pun, Riyadh diharapkan untuk bersikeras pada jalur menuju kenegaraan bagi Palestina serta jaminan keamanan bergaya aliansi dari Washington.

    “Untuk melanjutkan normalisasi, diperlukan dua hal–ketenangan di Gaza dan jalur yang kredibel menuju negara Palestina,” kata Blinken dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Riyadh.

    Namun, pemerintahan sayap kanan Israel pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tetap menentang keras negara Palestina. Tingginya jumlah korban tewas warga sipil akibat perang Israel melawan Hamas di Gaza dan kerusakan besar yang terjadi di wilayah Palestina telah memberikan tekanan besar pada kerajaan itu untuk menahan diri dari pembukaan diplomatik besar apa pun.

    (rfs/rfs)

  • Arab Saudi Eksekusi Mati 3 Warganya karena Menghasut Terorisme

    Arab Saudi Eksekusi Mati 3 Warganya karena Menghasut Terorisme

    Jakarta

    Otoritas Arab Saudi mengeksekusi mati tiga warga negaranya karena melakukan tindakan pengkhianatan terhadap kerajaan tersebut. Eksekusi mati tersebut diumumkan Kementerian Dalam Negeri Saudi pada hari Minggu (9/9) dalam sebuah pernyataan.

    Dilansir Al Arabiya, Senin (9/9/2024), menurut kementerian tersebut, ketiga warga negara tersebut dituduh “memberikan dukungan kepada entitas teroris, berkomunikasi dengan mereka, mengadopsi pendekatan teroris yang memungkinkan pertumpahan darah, uang, dan kehormatan, dan menghasut orang untuk melakukan tindakan teroris dengan tujuan merusak keamanan dan stabilitas masyarakat.”

    Hukuman mati itu dilaksanakan pada hari Minggu kemarin di wilayah Riyadh.

    Kasus ketiga orang tersebut, Talal bin Ali bin Khanifis Al Hudhli, Majdi bin Muhammad bin Attian Al Kaabi dan Rayed bin Amer bin Matar Al Kaabi, sebelumnya telah diserahkan ke Kejaksaan Umum, tempat mereka didakwa. Mereka kemudian dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Pidana Khusus.

    (ita/ita)

  • Israel Bertanggung Jawab Penuh Atas Pembunuhan Ismail Haniyeh

    Israel Bertanggung Jawab Penuh Atas Pembunuhan Ismail Haniyeh

    Jeddah

    Para diplomat Muslim terkemuka dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sepakat menyebut Israel “bertanggung jawab penuh” atas pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Iran pekan lalu. OKI memperingatkan hal itu bisa mengganggu stabilitas kawasan.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (8/8/2024), pernyataan itu dimuat dalam deklarasi bersama yang dirilis oleh negara-negara OKI pada akhir pertemuan luar biasa yang digelar di Arab Saudi pada Rabu (7/8) waktu setempat. Pertemuan itu juga dihadiri oleh Iran yang bersumpah akan membalas kematian Haniyeh.

    Israel belum memberikan komentar apa pun terkait kematian Haniyeh, yang selama ini tinggal di Qatar dan menjadi pemain utama dalam perundingan untuk mengakhiri perang yang berkecamuk di Jalur Gaza.

    Setelah para Menteri Luar Negeri (Menlu) negara-negara OKI bertemu di Jeddah, organisasi negara-negara Muslim itu merilis pernyataan bersama yang menyatakan mereka “menuntut Israel, kekuatan pendudukan ilegal, bertanggung jawab penuh atas serangan keji”.

    Pernyataan negara-negara OKI itu menyebut pembunuhan Haniyeh di Teheran sebagai “pelanggaran serius” terhadap kedaulatan wilayah Iran.

    Dalam seremoni pembukaan, Menlu Gambia Mamadou Tangara yang kini memegang posisi Ketua OKI menyebut kematian Haniyeh berisiko memperdalam dan memperluas pertumpahan darah yang sedang berlangsung di kawasan Timur Tengah.

    “Tindakan keji ini hanya akan meningkatkan ketegangan yang sudah ada dan berpotensi mengarah pada konflik yang lebih luas, yang bisa melibatkan seluruh kawasan,” sebutnya.

    Ditegaskan juga oleh Tangara bahwa pembunuhan Haniyeh “tidak akan memadamkan perjuangan Palestina, namun justru memperkuat perjuangan tersebut, menggarisbawahi pentingnya keadilan dan hak asasi manusia bagi rakyat Palestina”.

    Sementara pelaksana tugas (Plt) Menlu Iran Ali Bagheri-Kani, yang hadir dalam pertemuan OKI itu, menegaskan kembali pandangan Teheran bahwa negaranya perlu merespons.

    “Saat ini, dengan tidak adanya tindakan yang tepat oleh Dewan Keamanan (Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB) terhadap agresi dan pelanggaran oleh rezim Israel, Republik Islam Iran tidak memiliki pilihan selain menggunakan hak yang melekat pada mereka untuk melegitimasi pertahanan terhadap agresi rezim ini,” cetusnya.

    Dalam forum yang sama, Wakil Menlu Arab Saudi Walid al-Khuraiji mengecam pembunuhan Haniyeh sebagai “pelanggaran terang-terangan” terhadap kedaulatan Iran dan terhadap hukum internasional. Ini menjadi komentar pertama yang disampaikan Riyadh sejak pembunuhan Haniyeh pada 31 Juli lalu.

    “(Pembunuhan Haniyeh) Merupakan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan regional,” tegas al-Khuraiji dalam pernyataannya.

    Haniyeh tewas dalam serangan rudal yang menghantam wisma tamu yang ditinggalinya saat berada di Teheran pada 31 Juli lalu, setelah dia menghadiri seremoni pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian sehari sebelumnya.

    Israel belum memberikan komentar apa pun terhadap kematian Haniyeh, yang menjadi salah satu pemimpin Hamas yang diburunya sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza akhir tahun lalu. Namun baik Hamas maupun Iran bersumpah untuk melancarkan pembalasan terhadap Israel atas kematian Haniyeh.

    Situasi ini semakin meningkatkan kekhawatiran bahwa perang yang awalnya berkecamuk di Jalur Gaza akan meluas menjadi perang regional di Timur Tengah.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/zap)

  • Arab Saudi Kecam Pembunuhan Ismail Haniyeh: Langgar Kedaulatan Iran!

    Arab Saudi Kecam Pembunuhan Ismail Haniyeh: Langgar Kedaulatan Iran!

    Jeddah

    Arab Saudi mengecam pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Iran pekan lalu. Riyadh menyebutnya sebagai “pelanggaran terang-terangan” terhadap kedaulatan Iran dan terhadap hukum internasional.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (8/8/2024), kecaman yang disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Saudi Walid al-Khuraiji ini menjadi komentar pertama yang disampaikan Riyadh sejak pembunuhan Haniyeh di Teheran, yang diduga didalangi oleh Israel, memicu kecaman banyak negara.

    Kecaman Saudi ini disampaikan al-Khuraiji saat menghadiri pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di Jeddah pada Rabu (7/8) waktu setempat.

    “(Pembunuhan Haniyeh) Merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan, integritas wilayah, dan keamanan nasional Republik Islam Iran… dan merupakan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan regional,” tegas al-Khuraiji dalam pernyataannya.

    Kecaman yang berikan Riyadh ini dinilai menggarisbawahi parahnya pelanggaran yang terjadi. Saudi sama sekali tidak menyebut Israel dalam kecamannya atas pembunuhan pemimpin politik Hamas tersebut.

    Haniyeh tewas dalam serangan rudal yang menghantam wisma tamu yang ditinggalinya saat berada di Teheran pada 31 Juli lalu, setelah dia menghadiri seremoni pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian sehari sebelumnya.

    Israel belum memberikan komentar apa pun terhadap kematian Haniyeh, yang menjadi salah satu pemimpin Hamas yang diburunya sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza akhir tahun lalu. Namun baik Hamas maupun Iran bersumpah untuk melancarkan pembalasan terhadap Israel atas kematian Haniyeh.

    Situasi ini semakin meningkatkan kekhawatiran bahwa perang yang awalnya berkecamuk di Jalur Gaza akan meluas menjadi perang regional di Timur Tengah. Upaya-upaya diplomatik sedang dilakukan untuk mencegah semakin meluasnya konflik.

    Al-Khuraiji dalam pernyataannya, menyebut nama Israel saat melontarkan kritikan untuk negara Yahudi itu terkait peningkatan tindak kekerasan terhadap warga sipil Palestina, Dia menyoroti pengabaian perjanjian dan resolusi internasional oleh Israel, yang memperburuk krisis kemanusiaan di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

    Ditekankan juga oleh al-Khuraiji dalam pernyataannya soal situasi mengerikan yang dihadapi warga Palestina, termasuk kekurangan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, serta beban berat pada sektor kesehatan.

    Dia mengulangi kembali kecaman Saudi atas serangan Israel terhadap warga sipil dan seruannya kepada komunitas internasional untuk menuntut pertanggungjawaban pasukan Israel atas tindakan mereka.

    Tidak hanya itu, al-Khuraiji dalam pernyataannya juga menegaskan kembali dukungan Saudi terhadap resolusi komprehensif terhadap masalah Palestina, mengadvokasi diakhirinya pendudukan Israel dan tercapainya solusi yang memungkinkan pembentukan negara Palestina yang merdeka sejalan dengan legitimasi internasional dan Inisiatif Perdamaian Arab.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/zap)

  • Evos Glory dan Fnatic Onic Gagal Lolos Knockout Stage

    Evos Glory dan Fnatic Onic Gagal Lolos Knockout Stage

    Jakarta

    Kabar mengejutkan sekaligus menyedihkan datang dari dua tim Mobile Legends asal Indonesia, yakni Evos Glory dan Fnatic Onic. Mereka gagal lolos ke babak knockout stage di kompetisi Mid Season Cup (MSC) 2024.

    Keduanya gugur di fase grup, setelah tidak mendapatkan hasil yang tidak memuaskan. Evos Glory hanya mampu finish di peringkat ketiga Grup A, karena kalah dari Fire Flux Esports, seri melawan RRQ Akira dan NIP Flash.

    Hasil serupa juga diperoleh Fnatic Onic yang menempati posisi ketiga Grup B. Meskipun sempat menang satu kali dari Team Falcons, sayangnya dua match selanjutnya tak dapat dimaksimalkan dengan baik.

    Tim berjuluk Sang Raja Langit tersebut tergelincir, usai kalah dari See You Soon 0-2. Sedangkan laga melawan Selangor Red Giants berakhir imbang 1-1.

    “Raja Langit telah jatuh. Upaya Fnatic Onic mempertahankan gelar di MLBB MSC 2024 telah berakhir. Kami akan menobatkan juara baru di sini di Riyadh,” tulis MLBB Esports Official Account.

    Hasil Group Stage MSC 2024

    Berikut hasil klasemen akhir babak group stage, Senin (8/7/2024). Delapan tim yang menjadi jawara dan runner-up grup melaju ke babak knockout stage.

    Group A

    NIP FlashFire Flux EsportsEvos GloryRRQ Akhira

    Group B

    Selangor Red GiantsSee You SoonFnatic OnicTeam Falcons

    Group C

    Liquid EchoHomeBoisTeam SpiritTwisted Minds

    Group D

    Falcons AP BrenFalcon EsportsCloud9Xianyou GamingJadwal Knockout Stage MSC 2024

    Sekarang kompetisinya memasuki babak knockout stage. Adapun delapan tim yang akan bertanding di antaranya NIP Flash, Fire Flux Esports, Selangor Red Giants, See You Soon, Liquid Echo, HomeBois, Falcons AP Bren, dan Falcons Esports.

    Seluruh tim yang berhasil lolos akan mulai bermain dari tanggal 10 Juli 2024. Mereka bersaing memperebutkan tempat di grand final MSC 2024 yang dihelat pada 14 Juli 2024.

    Format pertandingan yang diusung adalah best of 5 (Bo5), sehingga bila ingin lanjut ke laga berikutnya, setiap tim harus mengamankan tiga game duluan di setiap pertandingan. Untuk contoh skor yang tercipta bisa 3-0, 3-1, atau 3-2. Sedangkan babak grand final skemanya berubah menjadi Bo7.

    (hps/fay)

  • Jadwal MSC Riyadh 2024, Format, Hasil dan Link Streaming

    Jadwal MSC Riyadh 2024, Format, Hasil dan Link Streaming

    Jakarta

    Babak group stage MSC 2024 telah berakhir. Sudah ada delapan tim Mobile Legends terkuat yang lolos ke babak knock out stage.

    Pertandingannya berlangsung di Boulevard Riyadh City, Arab Saudi. Adapun delapan tim yang akan tampil ialah NIP Flash, Fire Flux Esports, Selangor Red Giants, See You Soon, Liquid Echo, HomeBois, Falcons AP Bren, dan Falcons Esports.

    Untuk lebih jelasnya, berikut informasi terkait jadwal MSC 2024, format, hasil, dan link live streaming, sebagaimana pantauan detikINET dari Instagram resmi MLBB Esports Official Account.

    Jadwal MSC 2024 Riyadh

    Kompetisi yang menjadi rangkaian acara di Esports World Cup 2024 ini dimulai dari babak wild card. Pertandingannya saat itu diselenggarakan pada tanggal 28-30 Juni 2024.

    Satu tim yang berhasil lolos dari babak wild card adalah HomeBois. Tim ini merupakan perwakilan dari Malaysia, yang sebelumnya menjadi runner-up di MPL MY S13.

    Kemudian keseruan MSC 2024 berlanjut ke babak Group Stage, yang dilaksanakan pada 3-7 Juli 2024. Sekarang turnamennya bakal segera berakhir dalam beberapa hari ke depan.

    Seluruh tim yang berhasil lolos akan mulai tampil tanggal 10 Juli 2024. Mereka harus bersaing memperebutkan tempat di grand final yang dihelat pada 14 Juli 2024.

    Jadwal MSC 2024 babak knockout stage dibuka oleh pertarungan antara Liquid Echo Vs Falcons Esports. Kemudian ditutup duel NIP Flash Vs HomeBois. Untuk lebih jelasnya, berikut jam main seluruh tim.

    Hari Pertama

    Match 1: Liquid Echo Vs Falcons Esports – 15.00 WIBMatch 2: Selangor Red Giants Vs Fire Flux Esports – 18.00 WIB

    Hari Kedua

    Match 3: Falcons AP Bren Vs See You Soon – 15.00 WIBMatch 4: NIP Flash Vs HomeBois – 18.00 WIBFormat Pertandingan

    Seluruh partisipan yang tampil di babak knockout stage akan bertanding dengan format berbeda dari sebelumnya. Skema yang diusung best of 5 (Bo5), sehingga bila ingin lanjut, setiap tim harus mengamankan tiga game duluan di setiap pertandingan.

    Untuk contoh skor yang tercipta bisa 3-0, 3-1, atau 3-2. Setelah knockout stage selesai, format pertandingan di babak grand final juga berubah menjadi Bo7.

    Selanjutnya Hasil Group Stage MSC 2024 dan Link Streaming>>>

    Hasil Group Stage MSC 2024

    Babak group stage menggelar pertandingan terakhirnya pada tanggal 7 Juli 2024 lalu. Laga ditutup oleh pertempuran antara Falcons Esports Vs Falcons AP Bren.

    Kemenangannya berhasil diraih oleh Falcons AP Bren dengan skor 2-0. Hasil ini memantapkan langkah mereka sebagai jawara grup D tanpa mengalami kekalahan.

    Berikut hasil setiap pertandingan group stage MSC 2024.

    Hari Pertama

    Falcon APBren (2) Vs (0) Xianyou GamingCloud9 (0) Vs (2) Falcon EsportsFnatic Onic (2) Vs (0) Team FalconsNIP Flash (2) Vs (0) FireFlux EsportsLiquid Echo (2) Vs (0) Twisted MindsTeam Spirit (0) Vs (2) HomeBoisEvos Glory (1) Vs (1) RRQ AkiraSee You Soon (1) Vs (1) Selangor Red Giants

    Hari Kedua

    RRQ Akira (0) Vs (2) FireFlux EsportsEvos Glory (1) Vs (1) NIP FlashRRQ Akira (0) Vs (2) NIP FlashFireFlux Esports (2) Vs (0) Evos Glory

    Hari Ketiga

    Twisted Minds (0) Vs (2) HomeBoisLiquid Echo (2) Vs (0) Team SpiritTwisted Minds (0) Vs (2) Team SpiritHomeBois (0) Vs (2) Liquid Echo

    Hari Keempat

    Team Falcons (0) Vs (2) Selangor Red GiantsFnatic Onic (0) Vs (2) See You SoonTeam Falcons (0) Vs (2) See You SoonSelangor Red Giants (1) Vs (1) Fnatic Onic

    Hari Kelima

    Xianyou Gaming (0) Vs (2) Falcons EsportsFalcons APBren (2) Vs (0) Cloud9Xianyou Gaming (1) Vs (1) Cloud9Falcon Esports (0) Vs (2) Falcons APBrenLink Streaming MSC 2024

    Meskipun MSC 2024 dilaksanakan secara offline di Arab Saudi, tapi para penggemar Mobile Legends masih bisa menyaksikannya online. Pihak penyelenggara menayangkan siaran langsungnya di kanal YouTube MLBB eSports dan MPL Indonesia.

  • Arab Saudi Kutuk Serangan Israel Tewaskan 16 Orang di Sekolah Gaza

    Arab Saudi Kutuk Serangan Israel Tewaskan 16 Orang di Sekolah Gaza

    Riyadh

    Pemerintah Arab Saudi mengutuk serangan militer Israel yang menewaskan sedikitnya 16 orang di sebuah sekolah di Jalur Gaza bagian tengah, yang dialihfungsikan sebagai penampungan para pengungsi Palestina. Riyadh menyerukan perlindungan untuk warga sipil Palestina di Jalur Gaza.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (8/7/2024), militer Israel berdalih serangannya pada Sabtu (6/7) waktu setempat menargetkan militan-militan bersenjata di area tersebut.

    Namun Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa serangan Israel terhadap sekolah di area Al-Nuseirat menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai lebih dari 50 orang lainnya.

    Kecaman disampaikan Kementerian Luar Negeri Saudi, dalam pernyataan yang dikutip Saudi Press Agency (SPA).

    “Menegaskan penolakan sepenuhnya Kerajaan terhadap penargetan sistematis terhadap warga sipil, sambil menuntut gencatan senjata segera,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi.

    Riyadh dalam pernyataannya menyerukan “perlindungan warga sipil dan fasilitas bantuan serta para pekerjanya” dan menekankan “perlunya mengaktifkan mekanisme akuntabilitas internasional dalam menghadapi pelanggaran terus-menerus oleh Israel terhadap hukum kemanusiaan internasional dan resolusi legitimasi internasional”.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut pasukannya mengambil tindakan pencegahan untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil sebelum menargetkan orang-orang bersenjata yang menggunakan area tersebut sebagai tempat persembunyian.

    Diklaim oleh Tel Aviv bahwa para militan bersenjata di area itu merencanakan dan melancarkan serangan terhadap pasukannya. Kelompok Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, membantah para petempurnya ada di area pengungsi tersebut.

    Di lokasi kejadian, salah satu warga setempat bernama Ayman al-Atouneh menuturkan dirinya melihat anak-anak di antara korban tewas.

    “Kami ke sini berlari untuk melihat area yang menjadi sasaran, kami meliat mayat anak-anak, hancur berkeping-keping, ini taman bermain, di sini ada trampolin, ada ayunan, dan para pedagang kaki lima,” tuturnya.

    Juru bicara Dinas Urusan Darurat Gaza, Mahmoud Basal, mengatakan secara terpisah bahwa jumlah korban tewas masih mungkin bertambah karena banyak korban luka-luka yang kini dalam kondisi kritis.

    Serangan tersebut, sebut Bassal, menunjukkan tidak ada tempat aman bagi keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi dari rumah mereka untuk mencari perlindungan selama perang berlanjut.

    Area Al-Nuseirat yang merupakan salah satu dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Jalur Gaza, menjadi lokasi pengeboman Israel yang terus meningkat pada Sabtu (6/7) waktu setempat. Sebelumnya, serangan udara dilaporkan menghantam sebuah rumah di area itu hingga menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai banyak orang lainnya.

    Dalam laporan harian soal korban tewas selama sembilan bulan perang berkecamuk, Kementerian Kesehatan Gaza menyebut serangan militer Israel di daerah kantong Palestina itu telah menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai 100 orang lainnya dalam 24 jam terakhir.

    Dengan tambahan itu, maka sejauh ini lebih dari 38.000 orang tewas akibat rentetan serangan Israel di Jalur Gaza. Kementerian Kesehatan Gaza tidak membedakan antara kombatan dan non-kombatan dalam laporannya, namun menyebut sebagian besar korban tewas merupakan warga sipil Palestina.

    Sepertiga dari total korban tewas di Jalur Gaza itu disebut sebagai petempur atau militan.

    Sementara di kubu Israel, dilaporkan sedikitnya 323 tentara tewas dalam operasi militer di Jalur Gaza sejak perang berkecamuk pada Oktober tahun lalu.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Marak Haji Ilegal, Arab Saudi Blacklist 54 Agen Umrah di 19 Negara

    Marak Haji Ilegal, Arab Saudi Blacklist 54 Agen Umrah di 19 Negara

    Riyadh

    Otoritas Arab Saudi dilaporkan mem-blacklist sedikitnya 54 agen perjalanan umrah di sebanyak 19 negara Arab dan negara-negara mayoritas Muslim lainnya. Langkah ini didorong oleh pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan para agen perjalanan saat musim haji tahun ini dengan mengirimkan banyak jemaah haji ilegal.

    Seperti dilansir Gulf News, Rabu (3/7/2024), laporan surat kabar Saudi, Al Watan, menyebut langkah otoritas Riyadh memberlakukan blacklist itu merupakan bagian dari upaya memerangi perantara ilegal dalam perjalanan umrah ilegal di Saudi setelah pelanggaran para agen perjalanan terdeteksi selama ibadah haji bulan lalu.

    Ratusan jemaah haji yang tidak terdaftar secara resmi, meninggal dunia di Saudi, dengan kebanyakan akibat cuaca panas ekstrem.

    Sejumlah perusahaan jasa umrah di Saudi, menurut laporan Al Watan, telah berkoordinasi dengan badan keamanan Saudi untuk mengungkap para makelar umrah ilegal di dalam dan luar negeri.

    Menurut para sumber yang dikutip Al Watan, para makelar itu diyakini terlibat dalam praktik penyelundupan manusia karena mereka mendatangkan para jemaah haji yang tidak terdaftar, yang tidak mampu membayar biaya umrah secara sah dengan visa kunjungan.

    Belum diketahui secara jelas soal asal negara dari agen-agen umrah yang di-blacklist oleh Saudi.

    Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari otoritas Saudi terkait laporan tersebut.

    Wakil Menteri Urusan Haji dan Umrah Saudi, Abdul Fatah Mashat, baru-baru ini bertemu dengan perwakilan perusahaan jasa umrah untuk membahas persiapan musim umrah baru yang dimulai bulan lalu, setelah 1,8 juta jemaah dari berbagai negara menunaikan ibadah haji tahun ini.

    Sekitar 8,3 juta visa umrah dikeluarkan selama musim lalu oleh otoritas Saudi.

    Bulan lalu, otoritas Saudi mengumumkan bahwa 1.301 jemaah haji, dengan 83 persen di antaranya merupakan jemaah haji ilegal, telah meninggal dunia selama ibadah haji tahun ini, setelah melakukan ritual dan perjalanan di bawah terik matahari yang menyengat.

    Otoritas Riyadh telah berulang kali mengatakan bahwa visa haji adalah wajib dalam menunaikan ibadah haji tahunan, yang tahun ini berlangsung di tengah cuaca yang sangat panas. Penindakan tegas terhadap jemaah-jemaah haji ilegal juga telah dilakukan otoritas Saudi di wilayahnya,

    Ditegaskan juga oleh otoritas Saudi bahwa visa kunjungan tidak memberikan kualitas bagi para pemegangnya untuk menunaikan ibadah haji dan melarang pemegangnya untuk memasuki Makkah dan lokasi-lokasi di sekitarnya yang menjadi lokasi ritual ibadah haji.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Menghina Agama-Keadilan Raja Salman, Guru Arab Saudi Dibui 20 Tahun

    Menghina Agama-Keadilan Raja Salman, Guru Arab Saudi Dibui 20 Tahun

    Riyadh

    Seorang guru di Arab Saudi dijatuhi hukuman 20 tahun penjara oleh pengadilan setempat karena komentar dan kritikan yang dilontarkannya via media sosial. Pria Saudi ini didakwa menghina agama dan keadilan Raja Salman, serta dituduh membahayakan persatuan nasional.

    Seperti dilansir Middle East Monitor, Selasa (25/6/2024), laporan Yemen Press Agency menyebut seorang guru di Saudi, yang bernama Asaad bin Nasser Al-Ghamdi itu, dijatuhi hukuman 20 tahun penjara oleh Pengadilan Kriminal Khusus di Riyadh. Al-Ghamdi juga dikenai larangan bepergian.

    Al-Ghamdi dinyatakan bersalah atas sejumlah dakwaan terkait aktivitas media sosialnya, termasuk tuduhan menghina agama dan keadilan Raja Salman, mendukung gagasan teroris, berupaya mendestabilisasi sistem, dan membahayakan persatuan nasional.

    Dia ditangkap otoritas Saudi setelah komentar yang diposting pada akun pribadi miliknya di media sosial X, yang sebelumnya disebut Twitter. Jaksa penuntut Riyadh berupaya menutup akun media sosial milik Al-Ghamdi tersebut.

    Dalam kasus ini, sejumlah postingan media sosial yang ditulis Al-Ghamdi dijadikan bukti yang memberatkannya. Salah satunya postingan yang menyampaikan belasungkawa kepada Dr Abdullah Al-Hamid, seorang aktivis HAM terkemuka dan pendiri Asosiasi Hak Sipil dan Politik Saudi (HASMI). Dr Al-Hamid meninggal dunia dalam tahanan pada April 2020.

    Al-Ghamdi, dalam postingan media sosialnya, juga mengkritik Visi 2030 dan transformasi yang berlangsung di Kerajaan Saudi, serta pengabaian pemerintah terhadap aliansi agama lama.

    Vonis 20 tahun penjara yang dijatuhkan oleh Pengadilan Kriminal Khusus di Riyadh terhadap Al-Ghamdi menuai kecaman dari oposisi, Partai Majelis Nasional Saudi.

    Al-Ghamdi ditahan selama 1,5 tahun di penjara Saudi, dan dilaporkan terus-menerus mengalami penyiksaan serta diabadikan secara medis. Dia disebut ditahan di penjara Dhahban dan Al-Hayer.

    Partai Majelis Nasional Saudi, dalam pernyataannya, mengklaim Al-Ghamdi diberi obat-obatan yang mempengaruhi kondisi mentalnya, sehingga memicu penurunan kondisi kesehatan secara nyata.

    Otoritas Saudi juga dikritik karena menunjuk seorang pengacara yang disebut bertindak lebih seperti petugas keamanan, daripada pengacara yang membela Al-Ghamdi dalam persidangan kasusnya.

    Al-Ghami merupakan saudara laki-laki dari pembangkang Saudi yang berbasis di London, Sa’id bin Nasser Al-Ghami dan Mohammed Al-Ghamdi, yang divonis mati karena postingan media sosial mereka.

    Sejak September 2017 lalu, otoritas Saudi telah menangkap dan menargetkan banyak cendekiawan, pemikir dan akademisi di negaranya.

    Organisasi HAM Saudi, SANAD, yang berbasis di Inggris merilis pernyataan yang isinya mengecam “penangkapan sewenang-wenang, hukuman lanjutan, dan hukuman 20 tahun penjara yang dijatuhkan kepadanya (Al-Ghamdi) semata-mata karena menjalankan hak dasar atas kebebasan berekspresi”.

    “Kami mengutuk keras penangkapan Asaad Al-Ghamdi dan segala pelanggaran yang dialaminya selama masa penahanan, penyelidikan, dan persidangan. Kami juga menolak dengan keras hukuman tidak adil yang dijatuhkan kepadanya hanya karena menggunakan hak alami dah sah atas kebebasan berekspresi dengan cara yang samai,” tegas SANAD dalam pernyataannya.

    “Kami menyerukan kepada pemerintah Saudi untuk mempercepat pembebasannya dan memberinya perawatan medis yang diperlukan tanpa penundaan,” cetus pernyataan tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Perang di Ukraina Terus Berkecamuk, Arab Saudi Bisa Jadi Mediator?

    Perang di Ukraina Terus Berkecamuk, Arab Saudi Bisa Jadi Mediator?

    Jakarta

    Pada akhirnya, sama seperti Indonesia, Arab Saudi tidak menandatangani dokumen final konferensi internasional tentang Ukraina di Swiss. Arab Saudi keberatan dengan frasa bahwa Rusia bertanggung jawab atas “perang yang sedang berlangsung melawan Ukraina”, yang terus menyebabkan “penderitaan dan kehancuran manusia yang luas”.

    Selama KTT di Swiss, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan al Saud menyatakan keprihatinannya tentang formulasi itu. Arab Saudi menekankan mendukung upaya perdamaian, namun setiap proses yang kredibel memerlukan partisipasi Rusia, demikian tulis Al-Jazeera.

    Beberapa pengamat mengatakan, Rusia mungkin akan diundang dalam konferensi lanjutan. Di mana konferensi lanjutan itu akan dilaksanakan, masih belum ditetapkan. Selain Turki, Arab Saudi dianggap berpotensi menjadi tuan rumah pertemuan lanjutan dengan partisipasi Rusia.

    Ingin menjadi penengah di panggung internasional

    “Haluan politik Riyadh memang sesuai dengan kepentingan nasionalnya,” kata Sebastian Sons, pengamat politik di Pusat Penelitian Terapan dalam Kemitraan dengan Timur, CARPO, di Bonn. Arab Saudi sejauh ini tidak ingin memihak ke pihak mana pun dalam konflik tersebut dan tidak ingin dianggap pendukung salah satu kubu. “Sebaliknya, Arab Saudi mengandalkan otonomi strategis dan berusaha untuk tetap berhubungan dengan semua pemain dunia dan dengan demikian mendapatkan pengaruh diplomasi,” kata Sons.

    Cinzia Bianco, pakar Arab Saudi di lembaga pemikir Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa ECFR, kurang setuju dengan pandangan itu. “Tentu ada beberapa harapan dari Ukraina terhadap Riyadh,” kata Cinzia, merujuk pada konferensi perdamaian sebelumnya dengan peserta dari lebih dari 40 negara – termasuk Cina – di Jeddah pada Agustus 2023.

    Rangkaian konferensi itu memang tidak membuahkan hasil yang konkrit. Namun menurut Saudi Press Agency, pihak kerajaan setidaknya merumuskan tujuan simbolis mereka, yaitu “menciptakan landasan bersama yang membuka jalan bagi perdamaian.”

    Arab Saudi, yang juga ingin memperbaiki citra negatifnya di panggung internasional mengenai isu hak asasi manusia, bersedia melakukan mediasi tidak hanya terkait dengan Ukraina. Menurut laporan media, menteri luar negeri Saudi mengambil bagian dalam pertemuan virtual dengan rekan-rekannya dari negara-negara lain di kawasan pada tanggal 3 Juni, yang membahas upaya mediasi Qatar, Mesir dan Amerika Serikat dalam perang Gaza. Menteri Luar Negeri Saudi kembali menegaskan kesediaan negaranya untuk mendukung upaya tersebut. Riyadh memelihara kontak tidak hanya dengan Palestina dan “negara-negara saudara” Arabnya, tetapi juga – meskipun masih secara informal – dengan pihak Israel, yang dengannya mereka berupaya melakukan normalisasi.

    Arab Saudi makin percaya diri

    “Namun demikian, inisiatif diplomatik Riyadh menunjukkan seberapa besar kepercayaan diri Saudi dalam beberapa tahun terakhir,” kata Sebastian Sons. “Pemerintah di Riyadh, tidak lagi ingin dianggap sebagai agen perwakilan dan mitra junior Barat, dan tentu saja bukan Amerika Serikat. Sebaliknya, mereka ingin dihormati sebagai aktor independen yang dapat memainkan peran penting di panggung politik dunia sebagai sebuah negara mediator.”

    Cinzia Bianco berpandangan serupa. Arab Saudi ingin mengkonsolidasikan perannya sebagai kekuatan menengah di dunia multipolar, katanya. Artinya, negara ini ingin selalu hadir ketika topik-topik seperti masa depan perdagangan dunia, penggunaan teknologi, energi, dan iklim dibahas di forum-forum penting. “Jika Riyadh memainkan kartunya dengan cerdik dalam perundingan ini, tentu saja setidaknya sebagian tujuannya dapat tercapai,” pungkas Cinzia Bianco.

    (hp/as)

    (ita/ita)