kab/kota: Jabodetabek

  • Lebih dari 27 Ribu Pengunjung Padati TM Ragunan saat Libur Isra Mi’raj Hingga Siang Ini – Halaman all

    Lebih dari 27 Ribu Pengunjung Padati TM Ragunan saat Libur Isra Mi’raj Hingga Siang Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Taman Margasatwa (TM) Ragunan dipadati pengunjung saat hari libur perayaan Isra Mi’raj, Senin (27/1/2025).

    Data hingga pukul 12.00 WIB, jumlah warga yang mengunjungi TM Ragunan mencapai 27 ribu lebih.

    “Jumlahnya per jam 12 total 28.277 pengunjung baik dari offline maupun online,” kata Humas TM Ragunan, Wahyudi Bambang kepada wartawan, Senin.

    Adapun pengunjung yang membeli tiket secara offline sebanyak 24.948 orang. Sementara, pembelian tiket secara online mencapai 3.329 orang.

    Bambang mengatakan rata-rata pengunjung berasal dari wilayah Jabodetabek. Namun, banyak juga yang berasal dari Pulau Jawa, Sumatra dan Sulawesi.

    “(Prediksi hari ini) sekitar 35 ribu ya. Cuaca kayaknya nggak begitu cerah. Kalau kemarin cerah tuh 42 ribu pengunjung ya, kalau hari ini agak mendung, mudah-mudahan prediksi kita nggak meleset,” tuturnya.

    Untuk informasi, hari libur Isra Mi’raj menjadi momen warga Jabodetabek memanfaatkan untuk berkumpul bersama sanak keluarga termasuk ke tempat wisata.

    Humas TM Ragunan, Wahyudi Bambang memberikan keterangan terkait jumlah pengunjung saat hari libur perayaan Isra Miraj, Senin (27/1/2025). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

    Hal ini terlihat dari Taman Margasatwa Ragunan (TMR) yang dipadati oleh pengunjung pada Senin (27/1/2025) sejak pagi hari.

    Pantauan Tribunnews.com, antrean kendaraan baik roda empat dan roda dua di Jalan Harsono RM yang mengarah ke pintu utama TMR sudah mengular.

    Antrean kendaraan kurang lebih mencapai 1 kilometer hingga mendekati traffic light (TL) Kementerian Pertanian.

    Terlihat sejumlah keluarga yang membawa anak-anak tak mengurungkan niatnya ke TMR meski jalanan macet. 

    Nampak pula sejumlah pedagang tikar hingga minuman menjajakan barang dagangannya kepada pengunjung di pinggir jalan tersebut.

    Selain itu, petugas kepolisian juga sudah berjaga khususnya di pintu utama TMR untuk mengatur lalu lintas yang cukup padat tersebut.

    Sulaiman (54), warga Cipayung, Jakarta Timur mengaku memanfaatkan hari libur ini untuk menyenangkan putra dan putrinya.

    “Iya mumpung hari ini hari libur, jadi nyenengin anak aja ini jalan-jalan ke kebun binatang,” ucap Sulaiman saat ditemui, Senin.

    Dia mengatakan meski lelah berkendara karena macet, namun hal itu tak mengurungkan niatnya agar anak-anaknya bisa bermain dan belajar mengenai hewan di TMR.

    “Macet mah wajar ya, namanya tempat wisata. Ini biar anak-anak kenal sama binatang-binatang,” jelasnya.

  • Lebih dari 27 Ribu Pengunjung Padati TM Ragunan saat Libur Isra Mi’raj Hingga Siang Ini – Halaman all

    Hari Libur Isra Miraj, Antrean Kendaraan Menuju Kebun Binatang Ragunan Mengular Hingga 1 Km – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hari libur Isra Miraj menjadi momen warga Jabodetabek memanfaatkan untuk berkumpul bersama sanak keluarga termasuk ke tempat wisata.

    Hal ini terlihat dari Taman Margasatwa Ragunan (TMR) yang dipadati oleh pengunjung pada Senin (27/1/2025) sejak pagi hari.

    Pantauan Tribunnews.com, antrean kendaraan baik roda empat dan roda dua di Jalan Harsono RM yang mengarah ke pintu utama TMR sudah mengular.

    Antrean kendaraan kurang lebih mencapai 1 kilometer hingga mendekati traffic light (TL) Kementerian Pertanian.

    Terlihat sejumlah keluarga yang membawa anak-anak tak mengurungkan niatnya ke TMR meski jalanan macet. 

    Nampak pula sejumlah pedagang tikar hingga minuman menjajakan barang dagangannya kepada pengunjung di pinggir jalan tersebut.

    Selain itu, terlihat petugas kepolisian juga sudah berjaga khususnya di pintu utama TMR untuk mengatur lalu lintas yang cukup padat tersebut.

    Sulaiman (54), warga Cipayung, Jakarta Timur mengaku memanfaatkan hari libur ini untuk menyenangkan putra dan putrinya.

    “Iya mumpung hari ini hari libur, jadi nyenengin anak aja ini jalan-jalan ke kebun binatang,” ucap Sulaiman saat ditemui, Senin.

    Dia mengatakan meski lelah berkendara karena macet, namun hal itu tak mengurungkan niatnya agar anak-anaknya bisa bermain dan belajar mengenai hewan di TMR.

    “Macet mah wajar ya, namanya tempat wisata. Ini biar anak-anak kenal sama binantang-binatang,” jelasnya.

    Dikutip dari Wartakotalive.com, Jakarta – Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta Selatan masih jadi primadona pilihan masyarakat untuk menikmati panjang di minggu ini.

    Masyarakat berbondong-bondong mendatangi Ragunan untuk mengisi liburan.

    Selama libur panjang jelang Imlek 2025, Taman Margasatwa Ragunan menjadi destinasi favorit bagi keluarga yang ingin menghabiskan waktu bersama sambil menikmati suasana alam dan melihat berbagai macam satwa.

    Keindahan alam dan keberagaman hewan di Ragunan, serta harga tiket masuk yang terjangkau, menjadi daya tarik utama bagi pengunjung dari berbagai daerah.

    Taman Margasatwa Ragunan, dengan koleksi lebih dari 2.000 satwa dari berbagai spesies, terus menjadi tempat yang ideal bagi keluarga untuk mengenalkan anak-anak pada dunia binatang, sekaligus menikmati waktu berkualitas di tengah suasana alam yang hijau.

     

     

     

  • Serba-serbi Kemacetan Libur Panjang Isra Mikraj dan Imlek: Rekor Jakarta-Bandung 7 Jam!

    Serba-serbi Kemacetan Libur Panjang Isra Mikraj dan Imlek: Rekor Jakarta-Bandung 7 Jam!

    Jakarta, Beritasatu.com – Libur panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025 mencatat fenomena menarik di dunia maya, dengan laporan kemacetan yang direspons ramai oleh netizen. Salah satu klaim yang viral adalah waktu tempuh Jakarta-Bandung yang memecahkan rekor hingga 7 jam.

    Akun Instagram @jkttoday membagikan cerita tentang padatnya lalu lintas menuju Bandung pada akhir pekan panjang ini. “Menjelang Libur Panjang Isra Mikraj dan Imlek, Bandung menjadi salah satu destinasi favorit warga Jakarta. Tapi kondisi lalu lintasnya pecah rekor, Jakarta-Bandung bisa sampai 7 jam! Untuk warga yang bepergian, tetap waspada dan hati-hati di jalan,” tulis akun tersebut dikutip Beritasatu.com, Minggu (26/1/2025).

    Selain itu, pemilik akun Instagram @ikaaa_nd menambahkan pengalaman pribadinya. Ia menempuh perjalanan Jakarta-Kuningan pada Sabtu (25/1/2025) yang biasanya hanya memakan waktu tiga hingga empat jam. Namun kali ini, ia harus menghabiskan delapan jam di jalan. “Kemarin malah rekor jadi delapan jam,” keluhnya.

    Sementara, PT Jasa Marga melaporkan peningkatan signifikan volume lalu lintas di ruas tol Jabodetabek dan Jawa Barat selama libur panjang. Menurut Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Widiyatmiko Nursejati, volume kendaraan meningkat hingga 10,10 persen dibandingkan dengan hari biasa.

    “Pada 25 Januari 2025, total 153.185 kendaraan meninggalkan Jabodetabek melalui tiga gerbang tol utama, yakni GT Cengkareng, GT Benda Utama, dan GT Ciawi 1,” ujar Widiyatmiko, Minggu (26/1/2025).

    Rincian peningkatan volume kendaraan yakni GT Cengkareng: 80.924 kendaraan (+10,34 persen), GT Benda Utama: 25.815 kendaraan (+7,29 persen), dan GT Ciawi 1: 46.446 kendaraan (+11,30 persen). Sementara di Jawa Barat, ruas tol Padaleunyi mencatat total 139.969 kendaraan yang melintas, naik 6,38 persen dibanding hari normal sehingga mengakibatkan kemacetan pada libur panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025. 

  • 47 pendekar PSHT ikuti pelatihan untuk menjadi pelatih di Bogor

    47 pendekar PSHT ikuti pelatihan untuk menjadi pelatih di Bogor

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 47 pendekar silat dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) mengikuti pelatihan untuk pelatih atau “Training of Trainers” (ToT) di kawasan Bogor, Jawa Barat, selama empat hari mulai dari Sabtu (25/1) hingga Selasa (27/1).

    Ketua Umum PSHT Muhammad Taufiq dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, menuturkan, pelatihan ini diberikan sebagai pelatihan dasar bagi pendekar untuk menjadi pelatih profesional di dalam organisasi yang dipimpinnya.

    Yakni, untuk mempersiapkan seseorang menjadi pelatih yang kompeten dan bersertifikasi. Pelatihan diikuti oleh 47 pendekar silat PSHT dari sejumlah cabang di wilayah Jabodetabek dan Cabang Khusus TMII plus dari Cabang Subang.

    Kegiatan yang mengangkat tema “Warga PSHT berani, ulet, cerdik, bisa mengendalikan diri dan yakin berkat gerak senam serta jurus yang benar dan terus dilatih” itu menghadirkan narasumber dari internal Lemdiklat PSHT, antara lain, Ketua Lemdiklat PSHT Aji Antoko.

    Taufiq menambahkan kegiatan itu juga untuk menyamakan senam dan jurus PSHT di seluruh nusantara maupun yang ada di luar negeri.

    Ketua Lemdiklat PSHT Aji Antoko menambahkan, sebenarnya para pelatih di PSHT sudah memiliki sertifikat, namun yang mengeluarkannya dari cabang masing-masing sehingga ada perbedaan.

    Saat ini akan diseragamkan seluruhnya melalui sertifikat yang dikeluarkan dari Pengurus Pusat PSHT. “Kita berharap nantinya ada standarisasi dalam pelatihan pada siswanya mulai dari sabuk polos, jambon, hijau hingga putih kecil dan menjadi warga PSHT.

    Berdasarkan hasil evaluasi, kata dia, perolehan medali emas selalu menurun dalam setiap pertandingan lantaran pengajaran terhadap para pesilat tidak tuntas dalam mengikuti silat ajaran.

    Dalam pelatihan itu juga diberikan materi perubahan mengenai “ausdower” atau gerakan pemanasan dalam latihan pencak silat. Sekarang “ausdower” masuk dalam prestasi berbasis pencak ajaran.

    Koko pun menargetkan pada 2028 PSHT akan mendulang emas lebih banyak lagi di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Yang Bersolek Jelang Imlek 2025 di Jabodetabek

    Yang Bersolek Jelang Imlek 2025 di Jabodetabek

    Jakarta

    Berbagai persiapan dilakukan dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili yang jatuh pada 29 Januari 2025. Mulai dari bersih-bersih tempat-tempat ibadah seperti vihara, hingga menghiasi jalanan di kawasan pecinan.

    Berikut ini sederet persiapan yang dilakukan warga Jabodetabek dalam rangka menyambut dan memperingati Tahun Baru Imlek 2025 yang dirangkum detikcom:

    Suasana di Kawasan Glodok Pancoran

    Sejumlah pedagang musiman pernak-pernik Imlek tampak memadati kawasan Glodok Pancoran, Taman Sari, Jakarta Barat. Warga pun terlihat menyerbu para pedagang untuk membeli hiasan keperluan Imlek.

    Pantauan detikcom dilokasi, Sabtu (25/1/2025), para pedagang terlihat memadati trotoar mulai dari depan Pasar Jaya Glodok dekat dengan gapura pecinan hingga ke kawasan niaga Petak Enam. Terlihat berbagai keperluan Imlek mulai dari pakaian, hiasan dan dekorasi, pohon imitasi, serta kue dan manisan hingga amplop angpau memadati area.

    Salah satu pembeli bernama Rita (37) mengatakan bahwa dirinya ke Glodok untuk membeli hiasan Imlek untuk di rumahnya. “Iya cari yang ada gambar ularnya, karena kan ini tahun ular kayu. Kita percaya di tahun ini bisa semakin bijaksana,” kata Rita kepada wartawan.

    Sementara salah seorang pedagang bernama Rusman (50) mengaku bahwa banyak pembeli yang mencari pernak-pernik bergambar ular. “Paling banyak dibeli angpao, lampion, sama hiasan gantungan kecil-kecil gitu, stiker yang gambar ular. Pokoknya yang ada ularnya banyak yang beli. Kan tahun ular ya,” ujar Rusman kepada wartawan.

    Vihara Dharma Jaya Toasebio Bersolek

    Pantauan detikcom, Sabtu (25/1/2025), suasana di vihara tampak ramai umat yang tengah sibuk menata altar dan membersihkan sudut-sudut vihara. Beberapa dari mereka juga tampak mencuci patung.

    Foto: Vihara Dharma Jaya Toasebio (Brigitta Belia/detikcom)

    Selain sebagai ritual atau tradisi, bersih-bersih di Vihara Dharma Jaya Toasebio dilakukan agar para jemaah lebih khusyuk berdoa saat Imlek dan juga sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur.

    Ketua Yayasan Vihara Dharma Jaya Toasebio Rusdi mengatakan ritual mencuci Rupang ini dilakukan setahun sekali, setiap mau merayakan hari Imlek.

    “Setahun sekali kami bersih-bersih seperti ini. Menurunkan patung-patung untuk dicuci,” kata Rusdi kepada wartawan.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 47 Pendekar PSHT Ikuti Training of Trainers di Bogor, Ini yang Dibahas – Halaman all

    47 Pendekar PSHT Ikuti Training of Trainers di Bogor, Ini yang Dibahas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 47 pendekar silat dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), mengikuti kegiatan Training of Trainers (TOT) di sebuah hotel berbintang wilayah Bogor, Jawa Barat.

    Kegiatan yang berlangsung dari Sabtu (25/1) ini akan berlangsung selama empat hari hingga 28 Januari 2025.

    Kegiatan yang dibuka oleh Ketua Majelis Luhur PSHT, Eddy Asmanto ini dihadiri Ketua Umum PSHT, Muhammad Taufiq.

    Kemudian para pendekar silat PSHT dari wilayah Jabodetabek.

    Kegiatan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Umum PSHT, Purwanto.

    Kemudian Ketua PSHT Pemprov DKI Mardikan, Ketua PSHT Pemprov Jawa Barat Edi Leksono dan para pengurus PSHT lainnya.

    Ketua Umum PSHT, Muhammad Taufiq menuturkan, TOT ini diberikan sebagai pelatihan dasar menjadi pelatih profesional di tubuh organisasi yang dipimpinnya.

    Yakni untuk mempersiapkan seseorang menjadi pelatih yang kompeten dan bersertifikasi.

    TOT diikuti oleh 47 pendekar silat PSHT dari sejumlah cabang di wilayah Jabodetabek dan Cabang Khusus TMII plus dari Cabang Subang.

    “Ini kegiatan internal dalam rangka meningkatkan kualitas para pelatih di tubuh PSHT. Mereka nantinya akan mendapatkan sertifikat pelatih pratama usai mengikuti TOT,” ujar Taufiq.

    Kegiatan menghadirkan narasumber dari internal Lemdiklat PSHT. Antara lain, Ketua Lemdiklat PSHT, Aji Antoko.

    Kemudian Sugito, Asep, Heru, Didi, Wuri dan sejumlah pelatih skala nasional lainnya.

    Disebutkan, kegiatan ini sekaligus untuk menyamakan senam dan jurus PSHT di seluruh nusantara maupun yang ada di luar negeri.

    Dalam kesempatan ini, para pelatih di seluruh Indonesia diharapkan memiliki sertifikat pelatih.

    Mulai dari tingkat, rayon, ranting hingga cabang.

    Karena itu pihaknya menggelar TOT untuk pelatihan tingkat pratama. Jika lulus maka akan mengikuti pelatihan di level berikutnya, tingkat madya hingga tingkat Utama.

    Sementara, Ketua Lemdiklat PSHT, Aji Antoko menambahkan, sebenarnya para pelatih di PSHT sudah memiliki sertifikat.

    Hanya saja yang mengeluarkannya dari cabang masing-masing. Sehingga ada perbedaan dan kali ini akan diseragamkan seluruhnya melalui sertifikat yang dikeluarkan dari pengurus pusat PSHT.

    “Kami berharap nantinya ada standarisasi dalam pelatihan pada siswanya mulai dari sabuk polos, jambon, hijau hingga putih kecil dan menjadi warga PSHT. Sehingga nantinya menghasilkan senam dan jurus yang sama di seluruh Indonesia maupun luar negeri,” ujar Koko, sapaan akrab Aji Antoko.

    Disebutkan, alasan Pengurus Pusat PSHT menggelar TOT pencak ajaran karena memang jika ingin menelurkan atlet silat berprestasi berskala nasional hingga internasional, perlu pelatih yang handal dan profesional.

    Hasil evaluasi tim belakangan ini bahwa dalam pertandingan selalu menurun perolehan medali emasnya karena ternyata ajarannya para atlet tersebut tidak tuntas dalam mengikuti silat ajaran.

    Sehinga pencak ajaran harus diperbaiki dari awal.

    Karena jika siswa sudah mendapatkan pencak ajaran sampai tingkat pelatih, berarti mereka memiliki Teknik cara menendang, memukul dan menangkis yang bagus.

    Dalam TOT ini juga didiberikan materi perubahan mengenai ausdower atau gerakan pemanasan dalam latihan pencak silat. Sekarang ausdowernya masuk dalam prestasi berbasis pencak ajaran.

    Dari TOT ini pihaknya menargetkan pada tahun 2028 PSHT akan mendulang emas lebih banyak lagi di ajang pekan Olahraga Nasional (PON). 
     

  • Libur Isra Miraj-Imlek, lalin di Tol Jabodetabek ke Soetta meningkat

    Libur Isra Miraj-Imlek, lalin di Tol Jabodetabek ke Soetta meningkat

    Total sebanyak 122.824 kendaraan atau meningkat 4,59 persen dibanding volume lalu lintas transaksi normal yaitu 117.433 kendaraan transaksi yang meninggalkan Jabodetabek menuju Bandara International Soekarno Hatta melalui dua Gerbang Tol (GT),

    Jakarta (ANTARA) – Volume lalu lintas (lalin) di Ruas Tol Jabodetabek menuju Bandara Soekarno Hatta atau Soetta mengalami peningkatan pada tanggal 24 Januari 2025 terkait libur panjang Isra Mi’raj dan Tahun Baru Imlek 2025.

    Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division Widiyatmiko Nursejati mengatakan, periode libur panjang Isra Mi’raj dan Tahun Baru Imlek 2025, Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional mencatat pantauan lalu lintas pada 24 Januari 2025 di sekitar Tol Jabodetabek dan Jawa Barat.

    “Total sebanyak 122.824 kendaraan atau meningkat 4,59 persen dibanding volume lalu lintas transaksi normal yaitu 117.433 kendaraan transaksi yang meninggalkan Jabodetabek menuju Bandara International Soekarno Hatta melalui dua Gerbang Tol (GT),” ujarnya di Jakarta, Sabtu.

    Peningkatan volume lalu lintas transaksi di GT Cengkareng sebesar 5,54 persen atau sebanyak 90.017 kendaraan dibanding dari lalu lintas normal sebanyak 85.289 kendaraan.

    Sedangkan peningkatan volume lalu lintas transaksi di GT Benda Utama sebesar 2,06 persen atau sebanyak 32.807 kendaraan dari volume lalu lintas transaksi normal sebanyak 32.144 kendaraan.

    Sementara itu di wilayah Jawa Barat, total sebanyak 129.561 kendaraan atau lebih rendah 2,87 persen dibanding volume lalu lintas transaksi normal yaitu 133.390 kendaraan transaksi di wilayah Kota Bandung dan sekitarnya yang melalui jalan tol ruas Padaleunyi.

    Jasamarga Metropolitan Tollroad mencatat pula sebanyak 28.559 kendaraan menuju Bandung meninggalkan wilayah Rancaekek, Garut dan sekitarnya melalui GT Cileunyi.

    Volume lalu lintas transaksi di GT tersebut lebih rendah 4,50 persen dari lalin normal yaitu sebanyak 29.905 kendaraan.

    Sedangkan volume lalu lintas transaksi dari arah sebaliknya atau yang meninggalkan Bandung melalui GT Cileunyi tercatat 34.209 kendaraan atau naik 14,76 persen dibanding lalu lintas normal sebanyak 29.809 kendaraan.

    Sementara itu, volume lalu lintas transaksi GT Pasteur (masuk) meninggalkan Kota Bandung tercatat 30.571 atau lebih rendah 8,45 persen dari lalin normal sebanyak 33.391 dan volume lalu lintas transaksi yang menuju Kota Bandung melalui GT Pasteur tercatat 36.222 kendaraan atau lebih rendah 10,09 persen dibanding lalu lintas normal sebanyak 40.285 kendaraan.

    Jasa Marga mengimbau kepada masyarakat agar mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan dengan memastikan kondisi kendaraan siap jalan, kondisi pengemudi yang prima, memperhatikan kecukupan BBM dan saldo e-toll untuk kenyamanan perjalanan.

    Jasa Marga juga mengimbau kepada pengguna jalan hanya menggunakan satu e-toll yang sama untuk pembayaran di jalan tol dengan sistem transaksi tertutup seperti Ruas Tol Cipularang dan Padaleunyi serta Jalan Tol JORR II, satu e-toll untuk bertransaksi ketika tapping di gerbang tol masuk dan menggunakan e-toll yang sama juga untuk tapping di gerbang tol keluar.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mengenal Buy Now Pay Later, Tren Baru dalam Belanja Digital – Page 3

    Mengenal Buy Now Pay Later, Tren Baru dalam Belanja Digital – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Layanan Buy Now, Pay Later (BNPL) atau “Beli Sekarang, Bayar Nanti” menjadi tren yang kian diminati. BNPL menawarkan kemudahan bagi konsumen untuk membeli produk atau jasa tanpa harus membayar langsung secara penuh, melainkan melalui cicilan ringan yang sering kali tanpa bunga.

    Layanan buy now pay later semakin populer, terutama di kalangan generasi muda yang mencari fleksibilitas dalam berbelanja. Platform e-commerce besar hingga fintech lokal berlomba-lomba menyediakan fitur BNPL untuk menarik pelanggan.

    Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit (IdScore), Tan Glant Saputrahadi mengungkapkan, kondisi tersebut mengindikasikan perilaku konsumtif masyarakat masih tinggi.

    Pertumbuhan BNPL diproyeksikan akan mencapai 30% pada Desember 2025, sejalan dengan prediksi pertumbuhan portofolio kredit nasional yang juga diperkirakan mencapai dua digit. “Berdasarkan data yang dihimpun oleh PEFINDO Biro Kredit (IdScore) hingga November 2024, pertumbuhan fasilitas BNPL tercatat sebesar 24,53% secara tahunan (year-on-year/yoy), dengan total nilai portofolio kredit mencapai Rp 35,14 triliun,” ungkap Glant, dikutip Jumat (24/1/2025).

    Meskipun penetrasi BNPL masih terkonsentrasi di pulau Jawa, terutama wilayah Jabodetabek dengan share mencapai 31,71%, potensi pertumbuhan di wilayah lain masih sangat besar.

    Dari sisi pengguna, generasi muda (Gen Z dan Milenial) masih dominan sebagai debitur BNPL. Rinciannya, milenial dengan rentang kelahiran 1981-1996 mendominasi sebesar 48,27 persen. Kemudian gen-Z yang lahir antara 1997-2012 tercatat 39,94 persen. Sisanya generasi X yang lahir pada 1965-1980 andil 11,35 persen.

    “Tujuan penggunaan fasilitas BNPL pun beragam, seperti belanja e-commerce sebanyak 33%, pembelian tiket (termasuk travel) 21,1% dan transaksi lainnya seperti pembayaran via QRIS yang tercatat sebanyak 41,9%,” papar Glant.

    Di sisi lain, tren non-performing loan (NPL) atau kredit bermasalah pada BNPL yang terus menunjukkan penurunan cukup signifikan.

    Dari titik tertinggi 6,66% pada September 2023, NPL BNPL pada November 2024 berada di angka 3,21%. Penurunan signifikan ini didorong oleh perbaikan kualitas portofolio kredit dan akuisisi kredit, terutama di sektor fintech dan dengan semakin banyaknya Bank Buku IV yang terjun ke industri ini.

  • Warga RI Harus Siap-Siap Tabah, 2025 Bisa Jadi Tahun Petaka

    Warga RI Harus Siap-Siap Tabah, 2025 Bisa Jadi Tahun Petaka

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tahun ini kemungkinan besar akan menjadi saat yang sulit bagi warga Indonesia. Sederet benda-benda diramalkan mengalami kenaikan harga dikarenakan sejumlah pungutan pajak baru.

    Tercatat ada beberapa hal yang akan mengalami perubahan harga karena kenaikan maupun perubahan kebijakan, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% khususnya untuk barang mewah, penambahan Objek Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK), kenaikan iuran BPJS Kesehatan, potensi kenaikan harga gas Elpiji, hingga potensi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

    Belum selesai di situ, ada penambahan lainnya yakni penerapan Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) yang akan dikenakan PPN, penerapan tarif Kereta Rel Listrik (KRL) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta opsen pajak kendaraan bermotor.

    Berikut daftar kenaikan yang akan terjadi di 2025.

    1. PPN Naik Menjadi 12%

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah resmi menerbitkan peraturan yang menjadi acuan pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) dengan tarif 12% bagi barang atau jasa yang tergolong mewah.

    Peraturan itu ia tetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 131 Tahun 2024. PMK 131/2024 ini ia tetapkan pada 31 Desember 2024 dan mulai berlaku pada 1 Januari 2025.

    “Bahwa guna mewujudkan aspek keadilan di masyarakat perlu diterbitkan kebijakan dalam penerapan tarif Pajak Pertambahan Nilai,” dikutip dari bagian menimbang PMK 131/2024.

    Skema pengenaan tarif PPN 12% dalam peraturan ini terbagi dua. Pertama ialah menggunakan dasar pengenaan pajak atau DPP berupa harga jual atau nilai impor, sedangkan yang kedua DPP berupa nilai lain. Skema ini dijelaskan dalam pasal 2 dan pasal 3 PMK tersebut.

    Untuk skema pertama, dikhususkan atas impor barang kena pajak dan/atau penyerahan barang kena pajak (BKP) di dalam daerah pabean oleh pengusaha yang terutang PPN. PPN yang terutang itu dihitung dengan cara mengalikan tarif 12% dengan DPP berupa harga jual atau nilai impor.

    Adapun BKP dengan DPP berupa harga jual atau nilai impor itu merupakan BKP yang tergolong mewah berupa kendaraan bermotor dan selain kendaraan bermotor yang dikenai pajak penjualan atas barang mewah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

    Sementara itu, untuk BKP yang tidak tergolong barang mewah, skema pengenaan PPN terutangnya dihitung dengan cara mengalikan tarif 12% dengan DPP berupa nilai lain. Nilai lain ini dihitung sebesar 11/12 dari nilai impor, harga jual, atau penggantian.

    Penting dicatat, dalam Pasal 5 peraturan ini disebutkan bahwa pengusaha kena pajak yang melakukan penyerahan BKP kepada pembeli dengan karakteristik konsumen akhir, akan berlaku dua ketentuan.

    Ketentuan pertama, mulai 1 Januari 2025 sampai dengan 31 Januari 2025, PPN yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif 12% dengan DPP berupa nilai lain sebesar 11/12 dari harga jual.

    Ketentuan kedua, mulai 1 Februari berlaku ketentuan PPN yang terutang dihitung dengan DPP berupa harga jual atau nilai impor.

    2. Penambahan Objek Cukai, Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK)

    Tak hanya kenaikan PPN menjadi 12%, pengenaan cukai atas barang berpotensi bertambah di 2025. Adapun cukai baru yang bakal dikenakan yakni cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK).

    Dalam Buku Nota II Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, rencananya objek MBDK akan dikenakan cukai pada 2025. Kebijakan ekstensifikasi cukai secara terbatas pada (MBDK) dikenakan untuk menjaga kesehatan masyarakat.

    Pemerintah mengusulkan target penerimaan cukai sebesar tahun depan sebesar Rp 244,2 triliun atau tumbuh 5,9%. Pemerintah juga menargetkan barang kena cukai baru yakni minuman berpemanis dalam kemasan.

    Usulan tersebut tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 serta dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN 2025.

    Dalam RUU pasal 4 ayat 6 disebutkan “Pendapatan cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d dikenakan atas barang kena cukai meliputi:

    a. hasil tembakau;

    b. minuman yang mengandung etil alkohol;

    c. etil alkohol atau etanol;

    d. minuman berpemanis dalam kemasan

    Munculnya barang kena cukai baru yakni minuman berpemanis dalam kemasan ini di luar dugaan mengingat pemerintah sebelumnya lebih gencar mewacanakan akan mengenakan cukai pada plastik. Ketentuan cukai plastik bahkan sudah dimuat dalam APBN 2024.

    “Pemerintah juga berencana untuk mengenakan barang kena cukai baru berupa Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) di tahun 2025. Pengenaan cukai terhadap MBDK tersebut dimaksudkan untuk mengendalikan konsumsi gula dan/ atau pemanis yang berlebihan, serta untuk mendorong industri untuk mereformulasi produk MBDK yang rendah gula,” tulis RAPBN 2025.

    Cukai sebagai instrumen fiskal memiliki fungsi strategis, baik sebagai penghimpun penerimaan negara (revenue collector) maupun sebagai pengendali eksternalitas negatif.

    Oleh karena itu, dalam setiap perumusan kebijakan tarif cukai, pemerintah perlu memperhatikan aspek-aspek yang dikenal 4 Pilar Kebijakan yaitu pengendalian konsumsi (aspek kesehatan), optimalisasi penerimaan negara, keberlangsungan industri, dan peredaran rokok ilegal.

    Saat ini, pengenaan cukai baru atas terdiri tiga objek pengenaan yakni cukai hasil tembakau (rokok), etil alkohol (etanol), dan minuman yang mengandung etil alkohol.

    3. Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik

    Iuran BPJS Kesehatan dikabarkan akan naik pada 2025. Sebagaimana dikatakan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti.

    Ali Ghufron Mukti memberikan sinyal kenaikan besaran iuran itu hanya untuk kelas I dan II.

    Kenaikan tarif iuran itu akan diterapkan menjelang pemberlakuan kelas rawat inap standar (KRIS) mulai 30 Juni 2025, yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2024.

    Sementara itu, dia memastikan iuran peserta kelas III tidak akan berubah karena peserta tersebut umumnya merupakan Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

    Sayangnya, Ghufron belum mengungkapkan kapan tepatnya besaran iuran BPJS Kesehatan akan naik. Namun, dia memastikan kebijakan ini bakal diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres).

    Dalam kesempatan ini, Ghufron juga menegaskan tarif iuran BPJS Kesehatan tidak akan dibuat single tarif. Artinya, setiap kelas peserta bakal tetap membayar sesuai dengan porsinya.

    4. Harga BBM Berpotensi Naik

    Pemerintah berencana memangkas subsidi BBM pada tahun 2025 mendatang. Jika benar demikian, maka masyarakat harus bersiap untuk kenaikan tarif BBM di tahun depan.

    Rencana kebijakan ini terungkap dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2025. Dalam dokumen tersebut, pemerintah mendorong dilakukannya pengendalian kategori konsumen untuk BBM jenis Pertalite dan Solar.

    Peningkatan konsumsi BBM ditambah harga jual yang berada di bawah harga keekonomian mengerek beban subsidi dan kompensasi. Selain itu, penyaluran BBM Subsidi saat ini dinilai kurang tepat pasalnya lebih banyak dinikmati mayoritas rumah tangga kaya.

    Dengan pengendalian konsumen yang berkeadilan, diperkirakan dapat mengurangi volume konsumsi Solar dan Pertalite sebesar 17,8 juta KL per tahun.

    “Keseluruhan simulasi reformasi subsidi dan kompensasi energi ini diproyeksikan akan menghasilkan efisiensi anggaran sebesar Rp 67,1 triliun per tahun,” demikian dikutip dari Dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2025, Jumat (24/5/2024) lalu.

    5. Potensi Kenaikan Harga Gas LPG
    Dalam RAPBN 2025 disebutkan jika subsidi LPG Tabung 3 Kg hanya mencapai Rp 87,6 triliun atau naik tipis 2,3% dari outlook 2024 sebesar Rp 85,6 triliun. Kenaikan tipis ini mengindikasikan adanya langkah pembatasan penerima.

    Meski begitu, menurutnya perubahan skema subsidi gas melon ini diperkirakan baru akan diuji coba pada akhir 2025 mendatang. Sehingga jika benar nanti skema pemberian subsidi diganti, langkan ini baru bisa berjalan pada 2026 mendatang.

    Sebab nantinya pemberian subsidi LPG 3 kg ini akan mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk memastikan betul siapa penerima yang berhak dan yang tidak. Tentunya, jika subsidi gas Elpiji 3 kg dialihkan, maka ada potensi kenaikan harga yang cukup tinggi.

    Diperkirakan nilai subsidi LPG 3 kg mengalami pembengkakan beberapa tahun ke depan. Sebab asumsi antara DPR dengan pemerintah menyetujui adanya peningkatan konsumsi LPG di Indonesia tahun ini.

    6. IPL Apartemen Akan Dikenakan PPN
    Ada kabar kalau Iuran Pemeliharaan Lingkungan (IPL) pada rumah susun dan apartemen akan dikenakan PPN. Hal ini bermula dari surat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan wilayah Jakarta Barat mengenai sosialisasi pengelola apartemen.

    Dari surat yang diterima CNBC Indonesia, terpantau ada 19 apartemen yang masuk ke dalam daftar undangan, mulai dari PSSRS Komersial Campuran Seasons City Jakarta, Apartemen Grand Tropic, Apartemen Menara Latumenten hingga Apartemen Maqna Residence.

    Dalam surat tersebut, akan dilakukan kegiatan sosialisasi PPN atas Jasa Pengelolaan/Service Charge kepada para pengelola apartemen oleh Kanwil DJP Jakarta Barat.

    “Sehubungan dengan adanya kegiatan sosialisasi PPN atas Jasa Pengelolaan/Service Charge kepada para pengelola apartemen oleh Kanwil DJP Jakarta Barat, dengan ini kami mengundang Saudara untuk menghadiri kegiatan tersebut yang akan dilaksanakan pada hari, tanggal Kamis, 26 September 2024 waktu 09.00 s.d. selesai,” tulis undangan yang ditandatangani secara elektronik oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Barat Farid Bachtiar dikutip Sabtu (25/1/2025).

    Mengenai surat tersebut, Kalangan penghuni rumah susun dan apartemen keberatan. Ketua Umum Persatuan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Indonesia (P3RSI) Adjit Lauhatta menilai kebijakan itu tidak tepat karena banyak penghuninya merupakan kalangan menengah yang saat ini daya belinya tengah terganggu.

    Polemik pengenaan PPN untuk IPL menemui titik terang setelah Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Indonesia (P3RSI) bertemu dengan pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak yakni Muh. Tunjung Nugroho, Kepala Subdirektorat Peraturan Pajak Pertambahan Nilai Perdagangan, Jasa, dan Pajak Tidak Langsung Lainnya di Kantor Ditjen Pajak, Jl. Gatot Subroto, Jakarta.

    Kedua pihak membahas status dan aliran dana IPL warga rumah susun/apartemen sampai akhirnya dibelanjakan.

    Ketua P3RSI Adjit Lauhatta menyampaikan besaran IPL (per meter per segi) ditentukan dalam Rapat Umum Anggota (RUA) PPPSRS. Berapa dana urunan (IPL) itu disesuaikan dengan rencana anggaran program kerja tahunan. Setelah itu baru berapa besaran IPL itu diputuskan. Jadi, sejak awal PPPSRS memang tidak cari untung dari IPL.

    Dana IPL itu lalu ditampung dalam rekening Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS), yang selanjutnya akan dipergunakan untuk pembiayaan pengelolaan dan perawatan gedung.

    Dengan demikian, dalam kegiatan penampungan dana IPL dari warga ke PPPSRS itu tidak ada pelayanan jasa di situ. Karena itu, IPL tidak tidak memenuhi unsur pertambahan nilai.

    Pembentukan PPPSRS merupakan amanah UU No 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun untuk mengurusi pengelolaan Benda Bersama, Tanah Bersama, dan bagian bersama. Dan untuk mengelolanya, PPPSRS dapat membentuk atau menunjuk Badan Pengelola profesional.

    “Untuk mengelola dan merawat gedung serta berbagai fasilitasnya, tentunya dibutuhkan biaya besar. Sesuai amanat undang-undang biaya pengelolaan tersebut akan ditanggung renteng oleh pemilik dan penghuni rumah susun secara proporsional, dalam bentuk IPL yang merupakan dana urunan warga dan ditampung di rekening PPPSRS, seperti layaknya RT/RW,” kata Adjit.

    Sementara itu, Ketua PPPSRS Kalibata City, menampung aspirasi warga rumah susun. Sebagai catatan, Kalibata City yang jumlah unitnya sekitar 13 ribu itu merupakan rumah susun subsidi.

    “Selain pemilik, banyak juga penyewa yang tinggal di apartemen Kalibata City dengan alasan agar lebih hemat, karena kantornya di tengah kota Jakarta. Daripada mereka cicil rumah di Bogor atau Tangerang, dimana biaya transportasinya lebih mahal. Hingga kasihan kalau mereka ada tambah pajak (PPN) dari IPL,” kata Musdalifah.

    7. Rencana Tarif KRL Berbasis NIK

    Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akhirnya mengumumkan soal pemberian subsidi KRL Jabodetabek menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Apakah skema ini akan jadi diberlakukan pada 2025 mendatang?

    Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengungkapkan bahwa skema ini masih sebatas rencana dan belum akan diberlakukan pada 2025.

    “Belum ada program untuk itu,” tegas Risal kepada CNBC Indonesia.

    Risal pun menegaskan pemberiian subsidi KRL Jabodetabek sama seperti yang dilakukan pada saat ini.

    “Iya (sama),” imbuhnya.

    Dalam Dokumen Buku Nota Keuangan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2025 disebutkan subsidi PSO dalam RAPBN tahun anggaran 2025 direncanakan sebesar Rp7.960,1 miliar (Rp7,9 triliun). Lebih rinci lagi, anggaran belanja Subsidi PSO tahun anggaran 2025 yang dialokasikan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp4.797,1 miliar (Rp4,79 triliun) untuk mendukung perbaikan kualitas dan inovasi pelayanan kelas ekonomi bagi angkutan kereta api antara lain KA ekonomi jarak jauh, KA ekonomi jarak sedang, KA ekonomi jarak dekat, KA ekonomi Lebaran, KRD ekonomi, KRL Jabodetabek, KRL Yogyakarta, dan LRT Jabodebek.

    Menariknya ada poin dimana penerapan tiket elektronik berbasis NIK kepada pengguna transportasi KRL Jabodetabek. Dengan perubahan skema subsidi berbasis NIK, artinya tidak semua masyarakat bisa menerima layanan KRL dengan harga yang murah seperti sekarang.

    “Penerapan tiket elektronik berbasis NIK kepada pengguna transportasi KRL Jabodetabek,” sebut dokumen tersebut.

    Sebagai catatan tarif KRL Jabodetabek belum naik sejak 2016. Adapun skema tarifnya yaitu sebesar Rp 3.000 untuk 25 kilometer (km) pertama dan ditambah 1.000 untuk setiap 10 kilometer.

    8. Opsen Pajak Kendaraan
    Opsen Pajak mulai berlaku pada 5 Januari 2025. Sebagaimana diketahui, pungutan opsen merupakan amanat Undang-Undang (UU) No. 1/2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD). Aturan tersebut berlaku tiga tahun setelah disahkan pada 5 Januari 2022 lalu.

    Dalam ketentuan umum UU No 1 tahun 2022 dijelaskan, Opsen adalah pungutan tambahan Pajak menurut persentase tertentu. Opsen Pajak Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut Opsen PKB adalah Opsen yang dikenakan oleh kabupaten/kota atas pokok PKB sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Sementara, Opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut Opsen BBNKB adalah Opsen yang dikenakan oleh kabupaten/kota atas pokok BBNKB sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Tarif Opsen PKB dan BBNKB pada Pasal 83 UU 1 tahun 2022 ditetapkan sebesar 66% dari pengenaan pajak kendaraan bermotor. Opsen pajak PKB dan BBNKB ditetapkan sebesar 66% yang dihitung dari besaran pajak terutang.

    Dengan demikian, akan ada tujuh komponen pajak yang harus dibayar oleh pengguna kendaraan bermotor baru, yakni BBN KB, opsen BBN KB, PKB, opsen PKB, SWDKLLJ, Biaya Administrasi STNK, dan biaya admin TNKB.

    (fsd/fsd)

  • Lengah Dikit, Dealer Ford di Indonesia Tiba-tiba Sebanyak Ini

    Lengah Dikit, Dealer Ford di Indonesia Tiba-tiba Sebanyak Ini

    Jakarta

    Perusahaan roda empat asal Amerika Serikat (AS), Ford serius mengembalikan kepercayaan konsumen Indonesia yang sempat hilang. Hal tersebut mereka buktikan melalui penambahan jumlah dealer di penjuru Tanah Air.

    Sebagai pengingat, Ford sempat meninggalkan Indonesia pada 2016 silam. Namun, enam tahun setelahnya, mereka comeback dengan menunjuk RMA Group sebagai agen pemegang merek.

    Menariknya, hanya dalam waktu dua tahun lebih, RMA Group dan Ford sudah mendirikan puluhan dealer di Indonesia. Bahkan, angkanya mengalami peningkatan drastis selama setahun terakhir.

    “Ford dan RMA Indonesia terus berkomitmen untuk senantiasa memberikan pelayanan purna jual terbaik melalui kehadiran 32 dealer resmi yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Toto Suharto selaku Country Manager RMA Group di Cilandak, Jakarta Selatan.

    Ford Ranger XL. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Disitat melalui laman resminya, dealer Ford kebanyakan memang masih terpusat di Pulau Jawa, seperti Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya. Namun, secara umum, titiknya sudah mencakup seluruh pulau hingga Papua.

    Meski jaringannya sudah banyak, namun RMA Group dan Ford belum membangun pabrik perakitan di Indonesia. Kendaraan-kendaraan yang mereka jual masih berstatus impor utuh atau completely built up (CBU) dari Thailand.

    “RMA Indonesia dan Ford berkomitmen untuk terus bertumbuh sesuai dengan perkembangan industri otomotif dan kami akan selalu mencari solusi terhadap apapun yang menjadi opportunity kami di Indonesia,” demikian respons Toto saat ditanya soal pembangunan pabrik di Indonesia.

    Toto belum bisa mengungkap kapan Ford mendirikan pabrik mobil di Indonesia. Dia masih menutup informasi tersebut rapat-rapat.

    “Untuk saat ini, (rencana pembangunan pabrik Ford di Indonesia) belum bisa disampaikan,” kata dia.

    (sfn/lth)