JAKARTA – Jus jambu biji sering kali dijadikan pilihan saat seseorang mengalami demam berdarah karena dipercaya dapat membantu meningkatkan kadar trombosit. Namun, benarkah manfaat ini telah terbukti secara ilmiah?
Menurut dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K), M.Sc, PhD, seorang konsultan infeksi dan penyakit tropis anak dari FKUI RSCM, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah kuat yang mendukung klaim bahwa jus jambu biji merah mampu menaikkan trombosit pada pasien dengan infeksi dengue.
“Kalau memang terbukti secara ilmiah jus jambu bisa menaikkan trombosit, tentu sudah dari dulu digunakan sebagai bagian dari terapi dengue. Sayangnya, hingga saat ini belum ada kajian ilmiah yang benar-benar mendukung hal tersebut,” ujar dr. Mulya seperti dikutip ANTARA, 4 Juni.
Ia menambahkan tak ada larangan mengonsumsi buah, termasuk jambu, selama pasien menyukainya. Namun, orangtua tidak perlu memaksakan anak meminum jus jambu jika mereka tidak menyukainya, karena hal itu justru bisa berdampak negatif.
“Kalau anak dipaksa minum jus yang tidak disukai, bisa saja malah muntah. Kalau muntah, cairan tubuh berkurang, dan ini bisa memperburuk kondisi anak yang sedang mengalami demam berdarah,” jelasnya.
Dalam kondisi seperti ini, menjaga asupan cairan adalah langkah krusial. Orang tua dianjurkan untuk memastikan anak mendapatkan cukup cairan baik dari air putih maupun jus buah yang mereka sukai—untuk mencegah dehidrasi.
Lebih lanjut, dr. Mulya menekankan pentingnya pemantauan kondisi anak yang demam lebih dari dua hari.
“Demam yang berlangsung selama dua hingga tiga hari dan tidak menunjukkan perbaikan harus segera dikonsultasikan ke dokter,” katanya. Sebab, pada fase awal inilah risiko komplikasi, termasuk syok hipovolemik, bisa meningkat jika penanganan terlambat.
Untuk memastikan kondisi pasien, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti laboratorium darah, USG, atau rontgen dada. Bila hasil menunjukkan infeksi dengue, perawatan medis akan difokuskan pada menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Gejala yang perlu diwaspadai meliputi anak yang tampak lemas, aktivitas berkurang, lebih sering mengantuk, dan bahkan bisa mengalami kejang. Gejala-gejala ini sering kali merupakan akibat dari dehidrasi berat yang menyebabkan sirkulasi darah ke organ vital seperti otak dan ginjal terganggu.
Salah satu metode perawatan di rumah yang bisa dilakukan orangtua adalah mengompres anak dengan air hangat, terutama jika demam tinggi tidak kunjung turun meski sudah diberi obat penurun panas. Kompres sebaiknya dilakukan di area dengan pembuluh darah besar seperti ketiak, bukan di dahi, selama 10–15 menit.
“Metode ini cukup efektif untuk menurunkan suhu tubuh dan juga mencegah kejang akibat demam,” jelas dr. Mulya.
Kesimpulannya, meski jus jambu bisa dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan sehat, tidak ada bukti kuat bahwa minuman ini bisa secara langsung meningkatkan trombosit pada pasien demam berdarah. Fokus utama tetap pada hidrasi, pemantauan gejala, dan konsultasi medis yang tepat waktu.
