Naypyitaw –
Junta militer Myanmar menetapkan keadaan darurat untuk sedikitnya enam wilayah setelah gempa bumi dahsyat berkekuatan Magnitudo 7,7 mengguncang negara itu. Junta Myanmar juga mengajukan permintaan langka untuk bantuan kemanusiaan internasional.
Laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut pusat gempa berada di area berjarak 16 kilometer sebelah barat laut kota Sagaing, Myanmar. Pusat gempa disebut ada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan Bumi.
Gempa susulan dengan kekuatan mencapai Magnitudo 6,4 dilaporkan mengguncang area yang sama di Myanmar sekitar beberapa menit setelah gempa pertama dilaporkan mengguncang sekitar pukul 12.50 waktu setempat.
Dampak gempa ini terhadap wilayah Myanmar belum diketahui secara jelas, dengan minimnya informasi yang disampaikan otoritas junta militer. Meskipun keterangan sejumlah warga Myanmar menyebut gedung-gedung ambruk dan jembatan runtuh akibat gempa tersebut.
Junta militer Myanmar dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan CNN, Jumat (28/3/2025), menyatakan bahwa “situasi darurat” telah diumumkan di enam wilayah, yang terdiri atas Sagaing, Mandalay, Bago, Magway, Shan dan Naypyitaw — ibu kota yang dibangun oleh militer dan menjadi rumah bagi pemimpin tertinggi junta Myanmar.
Enam wilayah itu disebut sebagai wilayah yang terdampak paling parah akibat gempa dahsyat tersebut.
Pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, menurut laporan wartawan AFP, tiba di sebuah rumah sakit di Naypyitaw, yang menjadi tempat para korban luka dirawat.
Jumlah korban jiwa akibat gempa ini belum diumumkan secara resmi oleh otoritas junta Myanmar.
Namun fakta bahwa junta Myanmar yang terisolasi meminta bantuan internasional — yang jarang dilakukan saat bencana alam terjadi — menunjukkan bahwa kemungkinan ada banyak korban jiwa dan terjadi kerusakan dalam skala besar.
Zaw Min Tun menambahkan bahwa donor darah sangat diperlukan untuk pasien-pasien yang ada di Mandalay, Naypyitaw dan Sagaing.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini