Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Jumlah Penumpang di Simpul Transportasi di Jateng dan Yogyakarta Melonjak Saat Libur Natal

Jumlah Penumpang di Simpul Transportasi di Jateng dan Yogyakarta Melonjak Saat Libur Natal

Bisnis.com, JAKARTA – Selama masa libur Natal 2024, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat lonjakan pergerakan penumpang di sejumlah simpul transportasi di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah seperti Stasiun Lempuyangan, Terminal Giwangan hingga Terminal Tidar Magelang. 

Kepala Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans), Robby Kurniawan menjelaskan di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta, tercatat pergerakan penumpang mencapai 5.679 orang pada 25 Desember 2024. Robby menyatakan bahwa tingginya animo masyarakat untuk bepergian memerlukan kesiapan maksimal dari seluruh pihak terkait. 

“Jumlah penumpang yang melakukan perjalanan cukup ramai. Animo masyarakat ini perlu diantisipasi dengan pelayanan yang optimal,” kata Robby, Kamis (26/12/2024). 

Sementara itu, Terminal Giwangan Yogyakarta juga mencatat aktivitas penumpang yang signifikan. Pada 25 Desember, jumlah penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) mencapai 5.639 penumpang yang datang dan 6.892 penumpang yang berangkat. Selain itu, ada 546 kendaraan yang tiba dan 573 kendaraan yang berangkat dari terminal ini. 

Sementara itu untuk bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), tercatat 389 penumpang datang dan 302 penumpang berangkat dengan jumlah kendaraan masing-masing sebanyak 61 dan 66 kendaraan.  

Lonjakan serupa juga terjadi di Terminal Tidar Magelang, meskipun cenderung menurun dibandingkan hari-hari sebelumnya. Pada 25 Desember, jumlah penumpang bus AKAP yang tiba mencapai 2.863 orang, sementara 2.924 penumpang tercatat berangkat. Penurunan ini, menurut Robby, tidak mengurangi kewaspadaan dan kualitas pelayanan di terminal.  

“Meski terdapat penurunan di beberapa lokasi, kami tetap berkomitmen memastikan kelancaran dan kenyamanan perjalanan bagi seluruh penumpang selama masa Nataru,” tambahnya.  

Kementerian Perhubungan, melalui Baketrans, juga telah mengantisipasi dampak cuaca ekstrem selama periode Nataru dengan menerapkan langkah-langkah mitigasi. Upaya ini mencakup pengawasan intensif dan penyediaan standar operasional pelayanan untuk memastikan perjalanan tetap aman dan lancar di tengah tingginya mobilitas masyarakat.