Lumajang (beritajatim.com) – Jumlah warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang terdampak erupsi awan panas Gunung Semeru di titik pengungsian mulai berkurang.
Data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mencatat masih ada 645 jiwa warga di titik pengungsian sampai, Sabtu (22/11/2025) malam.
Sebelumnya, jumlah pengungsi sempat mencapai 1.100 jiwa yang tersebar di 11 titik di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo.
Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, saat ini hanya tersisa dua titik pengungsian yang semuanya berada di Kecamatan Pronojiwo.
Riciannya, sebanyak 192 pengungsi dari kalangan usia balita hingga lansia menetap di SDN Supiturang 4.
Terdapat juga sebanyak 214 pengungsi yang menetap di pengungsian SMPN 2 Pronojiwo. Sementara, sisanya sebanyak 239 jiwa menyebar di rumah kerabatnya masing-masing.
“Sampai sekarang jumlah pengungsi totalnya tersisa 645 jiwa, ini ada yang di titik pengungsian ada yang menyebar di rumah kerabatnya,” terang Yudhi, Minggu (23/11/2025).
Menurutnya, proses penanganan pascabencana terus dilakukan petugas gabungan. Selain itu, kebutuhan dasar bagi pengungsi juga akan dipenuhi.
Sebab, memastikan kebutuhan dasar pengungsi memang menjadi prioritas utama selama masa tanggap bencana.
“Tent petugas memastikan seluruh pengungsi dalam kondisi aman dan mendapatkan layanan sesuai kebutuhan mendesak masing-masing,” ungkap Yudhi. [has/aje]
