GELORA.CO -Mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dinilai keliru menjawab permasalahan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh dengan dalih sebagai infrastruktur pelayanan publik.
“Jangan campur adukkan pelayanan publik dengan proyek Whoosh. Dia (Jokowi) tidak bisa membedakan klasifikasi infrastruktur,” kata mantan Sekretaris BUMN, Said Didu dikutip dari kanal YouTube Nusantara TV, Kamis, 30 Oktober 2025.
Said Didu mengurai ada tiga klasifikasi infrastruktur, yakni infrastruktur dasar, infrastruktur publik, dan infrastruktur komersial. Menurutnya, Whoosh sejak awal dirancang sebagai infrastruktur komersial.
“Dia (Jokowi) menyamakan (Whoosh) dengan infrastruktur publik dan dasar. Infrastruktur publik memang tidak pernah dikejar untung. Tapi yang komersial itu harus berdasarkan komersial (untung),” jelas Said Didu.
“Proyek ini (Whoosh) sejak awal dirancang sebagai infrastruktur komersial, sama dengan Bandara Kertajati,” sambung Said Didu.
Maka dari itu, ia meminta Jokowi tidak mengaburkan fakta sebenarnya dalam proyek Whoosh yang kini meninggalkan utang besar bagi Indonesia.
“Kasihan publik dibelok-belokkan begitu terus,” pungkasnya.
