JAKARTA – Jepang mengerahkan drone berukuran besar milik Japan Coast Guard untuk memantau Kepulauan Senkaku di Laut China Timur, saat kapal-kapal China dilaporkan berulang kali melakukan intrusi ke perairan di sekitarnya, ungkap sumber yang mengetahui hal ini pada Hari Senin.
Penggunaan MQ-9B SeaGuardian, drone buatan Amerika Serikat yang dipiloti dari jarak jauh dan dilengkapi radar canggih, diharapkan dapat membantu meningkatkan keamanan di perairan teritorial Jepang di lepas pulau-pulau tak berpenghuni tersebut, yang mencakup wilayah seluas sekitar 4.740 kilometer persegi.
Pengoperasian pesawat tanpa awak ini tampaknya dimaksudkan untuk menunjukkan tekad Jepang untuk tidak menoleransi upaya sepihak apa pun untuk mengubah status quo dengan kekerasan di Laut China Timur.
Sumber tersebut mengatakan, SeaGuardian telah terbang di atas Kepulauan Senkaku beberapa kali sejak April, mengawasi kapal-kapal penjaga pantai Tiongkok dan mengambil gambar, melansir Kyodo News 18 Agustus.
Drone tersebut mungkin ditugaskan untuk mengeluarkan peringatan udara kepada kapal-kapal Tiongkok agar tidak memasuki perairan teritorial Jepang, menurut sumber tersebut.
Terpisah, Penjaga Pantai Jepang belum mengungkapkan operasi pesawat tanpa awak di sekitar Kepulauan Senkaku.
Kapal-kapal Penjaga Pantai Tiongkok secara rutin berlayar di dekat Kepulauan Senkaku, yang dikelola oleh Jepang tetapi diklaim oleh Tiongkok, yang menyebutnya Diaoyu.
Kapal-kapal itu terdeteksi selama 355 hari pada tahun 2024, menandai rekor tertinggi sejak pemerintah Jepang menempatkan pulau-pulau kecil tersebut di bawah kendali negara pada tahun 2012.
Diketahui, SeaGuardian, dengan panjang sekitar 12 meter dan lebar sayap 24 meter, dikemudikan oleh pilot di pusat operasi darat. Gambar dan data lain yang dikumpulkan oleh pesawat tanpa awak ini diperiksa oleh petugas penjaga pantai, yang juga mengeluarkan instruksi.
Penjaga Pantai Jepang saat ini mengoperasikan tiga drone SeaGuardian, dengan dua lagi akan ditambahkan selama tahun fiskal hingga Maret 2026.
Sejauh ini, drone SeaGuardian telah diperkenalkan untuk misi pengawasan di Laut China Timur, Pasifik dan Laut Jepang, serta digunakan untuk tanggap darurat dan bencana maritim.
Diproduksi oleh General Atomics Aeronautical Systems Inc., pesawat ini dapat terbang terus menerus selama lebih dari 24 jam. Dalam satu penerbangan, pesawat ini dapat menyelesaikan satu putaran penuh di perimeter luar zona ekonomi eksklusif Jepang.
Penjaga Pantai Jepang mulai mengoperasikan SeaGuardian di pangkalan udara Pasukan Bela Diri Maritim di Prefektur Aomori, Jepang timur laut, tetapi memindahkan pangkalannya ke Bandara Kitakyushu di Prefektur Fukuoka, Jepang barat daya, pada Bulan Januari untuk mempersiapkan operasi skala penuh.
