Jenis Media: News

  • Demo Ojol di Jakarta Hari Ini, Pramono: Kami Berjaga Agar Kejadian Kemarin Tak Terulang – Page 3

    Demo Ojol di Jakarta Hari Ini, Pramono: Kami Berjaga Agar Kejadian Kemarin Tak Terulang – Page 3

    Khususnya, kata dia, bagi ekosistem transportasi online yang dinilai berperan seperti pengusaha dan bukan menteri yang seharusnya menjadi pembantu Presiden untuk melayani rakyat Indonesia pada bidang perhubungan.

    “Menteri Perhubungan lebih memilih mendukung perusahaan-perusahaan aplikasi transportasi online bahkan perusahaan-perusahaan transportasi online berhasil membuat Menteri Perhubungan menjadi juru bicara para pebisnis tersebut untuk menolak aspirasi rakyat Indonesia yang berprofesi sebagai ojek online,” ucap Raden.

    Raden menegaskan, atas alasan tersebut maka Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia bersama gabungan aliansi, komunitas-komunitas ojek online, mahasiswa dari BEM UI dan aliansi-aliansi mahasiswa lainnya akan melakukan aksi unjuk rasa akbar dimulai dari Kementerian Perhubungan lalu ke Istana Presiden dan berakhir aksi unjuk rasa di DPR RI.

  • Jaksa Cecar Saksi Kasus Suap Vonis Lepas Migor: Anda Pernah Buang HP?

    Jaksa Cecar Saksi Kasus Suap Vonis Lepas Migor: Anda Pernah Buang HP?

    Jakarta

    Jaksa menghadirkan M Syafei sebagai saksi kasus dugaan suap hakim untuk vonis lepas perkara dugaan korupsi ekspor minyak goreng (migor). Syafei sempat dicecar apakah pernah membuang handphone (HP)-nya.

    Syafei disebut menjabat Head Social Security and License Wilmar Group saat kasus ini terjadi. Syafei juga telah ditetapkan sebagai salah satu tersangka dalam kasus dugaan suap vonis lepas migor dengan terdakwa korporasi.

    “Apakah di periode itu saudara pernah membuang alat komunikasi Saudara berupa HP?” tanya jaksa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (17/9/2025).

    “Waktu itu kita jalan pak, jatuh, ya udah,” jawab Syafei.

    “Udah nggak diambil?” tanya jaksa.

    “Ternyata balik, dapat lagi, saya serahkan sama penyidik Pak,” jawab Syafei.

    Terdakwa dalam sidang ini ialah mantan Ketua PN Jakarta Selatan sekaligus eks Wakil Ketua PN Jakarta Pusat, Muhammad Arif Nuryanta; mantan Panitera Muda Perdata PN Jakut, Wahyu Gunawan; hakim pengadil perkara korupsi migor, Djuyamt, Agam Syarief Baharudin, dan hakim Ali Muhtarom.

    Jaksa lalu mencecar Syafei alasan mengganti nomor handphone saat perkara ini diusut. Syafei mengaku saat itu mengganti nomor karena banyak menghubungi.

    “Ya karena banyak Pak, banyak orang hubungi, masalah-masalah kebun, masyarakat ini, jadi saya ganti aja Pak,” jawab Syafei.

    “Tidak ada informasi penting di nomor lama?” tanya jaksa.

    “Tidak ada Pak,” jawab Syafei.

    Jaksa kemudian mencecar alasan Syafei menitipkan HP ke rekan kerjanya bernama Tara. Jaksa mempertanyakan mengapa Syafei tak menyerahkan langsung HP ke penyidik saat digeledah.

    “Waktu itu saya bilang, ‘Tolong bu pegang, saya mau naik’,” jawab Syafei.

    “Betul, kenapa saksi serahkan? Kenapa tidak saksi serahkan kepada penyidik langsung?” cecar jaksa.

    “Waktu ditanya saya bilang ada sama bu Tara, langsung Pak karena saya waktu itu langsung dibawa gitu Pak,” jawab Syafei.

    “Iya, alasan saksi apa?” tanya jaksa.

    “Nggak ada, kami biasa Pak, titip barang di bawah, titip ini, biasa,” jawab Syafei.

    Syafei membantah menitipkan HP karena dalam keadaan bingung saat digeledah penyidik. Dia mengaku langsung memberitahu penyidik jika HP itu dititipkan ke Tara.

    “Apakah waktu saksi menitipkan saksi dalam keadaan bingung dan galau?” tanya jaksa.

    “Nggak Pak, nggak,” jawab Syafei.

    Sebagai informasi, majelis hakim yang menjatuhkan vonis lepas ke terdakwa korporasi migor diketuai hakim Djuyamto dengan anggota Agam Syarief Baharudin dan Ali Muhtarom. Jaksa mendakwa Djuyamto, Agam, Ali menerima suap dan gratifikasi secara bersama-sama terkait vonis lepas tersebut.

    Total suap yang diterima diduga sebesar Rp 40 miliar. Uang suap itu diduga diberikan Ariyanto, Marcella Santoso, Junaedi Saibih, dan M Syafei selaku pengacara para terdakwa korporasi migor tersebut.

    Uang suap Rp 40 miliar itu dibagi bersama antara Djuyamto, Agam, Ali, eks Ketua PN Jakarta Selatan sekaligus eks Wakil Ketua PN Jakarta Pusat Muhammad Arif Nuryanta, serta mantan panitera muda perdata PN Jakarta Utara Wahyu Gunawan.

    Dalam surat dakwaan jaksa, dari total suap Rp 40 miliar, Arif didakwa menerima bagian Rp 15,7 miliar, Wahyu menerima Rp 2,4 miliar, Djuyamto menerima bagian Rp 9,5 miliar, serta Agam dan Ali masing-masing menerima Rp 6,2 miliar.

    Halaman 2 dari 3

    (mib/haf)

  • Polri Maksimalkan Pencarian 3 Orang Diduga Hilang saat Demo Ricuh, Gandeng KontraS hingga Komnas HAM – Page 3

    Polri Maksimalkan Pencarian 3 Orang Diduga Hilang saat Demo Ricuh, Gandeng KontraS hingga Komnas HAM – Page 3

    “Dan kami sebagai Polri, di mana amanah sebagai pengayom sekali lagi mempersilahkan kepada keluarga korban terbuka dengan adanya posko, atau dapat menghubungi call center yang sudah disebarkan, dan juga pejabat tertentu di Polda Metro atau Kompolnas atau ke Mabes Polri kami persilahkan, sehingga ini lebih optimal intens dalam mencari,” Trunoyudo menandaskan.

    KontraS melaporkan, ada tiga orang yang dinyatakan hilang diduga terlibat aksi demo di Jakarta. Mereka adalah Bima Permana Putra yang hilang sejak 31 Agustus 2025, kabar terakhir berada di sekitar Golodok, Jakarta Barat. 

    Kemudian Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syaputradewo yang juga hilang sejak 31 Agustus 2025. Keduanya diketahui terakhir berada di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat.

    Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri berinisiatif mendirikan posko pengaduan orang hilang usai demo ricuh di Jakarta beberapa waktu lalu. Selain itu, dibentuk juga tim khusus untuk membantu mencari mereka yang menjadi korban hilang.

    “Kami Polda Metro Jaya telah membentuk posko pengaduan orang hilang dan juga membentuk tim khusus untuk membantu masyarakat dalam proses pencarian kerabat maupun keluarga yang sampai sekarang belum diketahui keberadaannya,” kata Asep di Mapolda Metro Jaya, Senin (15/9/2025).

     

  • Dedi Mulyadi Puji Mahasiswa Kritis, Tapi Ingat Jangan Suka ‘Tilap’ Duit Orang Tua – Page 3

    Dedi Mulyadi Puji Mahasiswa Kritis, Tapi Ingat Jangan Suka ‘Tilap’ Duit Orang Tua – Page 3

    Maka sejalan dengan itu, ucap KDM, civil society atau masyarakat madani juga harus tumbuh dalam bentuk karakter manusia yang kuat.

    “(Sehingga) saya juga mengajak mahasiswa, kalau negara tidak boleh koruptif, mahasiswa juga tidak boleh koruptif sama orang tuanya. Tidak boleh menilap uang semesteran, tidak boleh boros,” katanya.

    “Karena itu prasyarat untuk membangun civil society yang kuat, yaitu pemimpinnya kuat, rakyatnya juga harus kuat. Pemimpinnya jujur, rakyatnya juga jujur, generasi penerusnya juga harus jujur,” tegasnya.

    Di samping itu, dalam menghadapi persaingan global, KDM mendorong perguruan tinggi dapat menyiapkan tenaga-tenaga terampil.

    Ia mendorong link and match antara sistem pendidikan dan kebutuhan pasar lapangan kerja sehingga ilmu yang didapat di perguruan tinggi dapat diterapkan di kehidupan secara nyata.

    “Problem pendidikan di kita itu antara kebutuhan pasar dengan lulusan perguruan tinggi tidak match. Nah itu yang harus segera dibenahi ke depan sehingga tenaga-tenaga Indonesia mampu menjawab tantangan pasar,” ucapnya.

    Maka dalam menghadapi kelulusan, seorang mahasiswa, ujar KDM, diharapkan dapat membuat suatu produk atau inovasi selain karya ilmiah.

    Selain itu, civitas akademica juga perlu semakin peka terhadap kondisi lingkungan.

    “Misalnya urusan sampah, yang paling banyak bermasalah biasanya malah di pusat-pusat kota, sementara perguruan-perguruan tinggi kebanyakan lokasinya di kota,” tegasnya.

    “Itulah apa yang ada dalam pikiran saya, sebaiknya ke depan skripsi, disertasi, tesis itu selain bentuk dalam karya tulis. Seseorang menjadi sarjana karena mempunyai produk,” pungkas KDM.

  • Gelar Aksi Damai, Aliansi Perempuan Indonesia Minta Delpedro Cs Dibebaskan – Page 3

    Gelar Aksi Damai, Aliansi Perempuan Indonesia Minta Delpedro Cs Dibebaskan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Puluhan perempuan yang mengatasnamakan Aliansi Perempuan Indonesia menggelar aksi damai di depan Gerbang Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Rabu (17/9/2026). Mereka menuntut agar rekan-rekanya yang ditahan pasca kericuhan di Jakarta, segera dibebaskan.

    Pantauan di lokasi, massa berkumpul membawa spanduk, dan poster. Aksi tabur bunga menjadi simbol. Bunga-bunga berjatuhan di aspal jalan Sudirman, membentuk pesan “Bebaskan Kawan Kami.” Orasi bergantian dilontarkan dengan suara lantang.

    Juru Bicara Aliansi Perempuan Indonesia, Mutiara Eka Pratiwi menerangkan, tabur bunga ini adalah bentuk penegasan bahwa aksi protes tidak bisa disamakan dengan makar atau terorisme.

    “Kami ingin menyampaikan bahwa aksi-aksi yang dilakukan oleh kawan-kawan kami di dalam itu adalah sebuah aksi yang merupakan bentuk kepedulian sebagai warga negara atas berbagai kerusakan, kemiskinan, kekerasan yang terjadi dan itu tidak pernah diusut tuntas,” ucap dia kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).

    Mutiara pun meminta Presiden Prabowo Subianto tidak lagi melabeli aksi demonstrasi sebagai makar, serta menarik mundur keterlibatan TNI dalam pengamanan aksi masyarakat sipil.

    “Fokus tunturan kami adalah Presiden segera membebaskan seluruh aktivis dan demonstran yang ditangkap, tidak hanya tanpa syarat, tidak hanya di Polda, tapi juga di berbagai wilayah yang ada di Indonesia saat ini,” ucap dia.

     

  • 20 Hari Operasi Antik Siginjai, Polda Jambi Tangkap 247 Tersangka Kasus Narkoba – Page 3

    20 Hari Operasi Antik Siginjai, Polda Jambi Tangkap 247 Tersangka Kasus Narkoba – Page 3

    Sejak itu, Karangantu jadi pusat perdagangan internasional yang disinggahi pedagang Asia, Afrika dan Eropa. Hal itu dibuktikan dengan peninggalan keramik dari Tiongkok, Jepang, dan Belanda yang tersimpan rapi di Museum Banten.

    “Dalam upaya mengantisipasi masuknya narkoba, Polda Banten juga telah melakukan pemetaan lokasi rawan peredaran gelap, terutama melalui jalur laut. Sejumlah pelabuhan yang mendapat perhatian khusus antara lain Pelabuhan Merak, Ciwandan, Bojonegara, Indah Kiat Merak, Karangantu, serta beberapa pelabuhan rakyat lainnya,” ujar Wakapolda Banten Brigjen Pol Hendra dalam keterangan resmi, Selasa 16 September 2025.

    Pelabuhan yang berlokasi di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten itu kini bernama Pelabuhan Perikanan Nasional (PPN) Karangantu di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

    Menurut Polda Banten, Indonesia kini darurat narkoba, karena tidak lagi menjadi lintasan, namun sudah menjadi lokasi peredaran barang haram.

    Indonesia dianggap sebagai wilayah yang menguntungkan bagi para bandar, untuk menjual narkoba.

    “Saat ini Indonesia telah dinyatakan dalam kondisi darurat narkoba. Indonesia bukan lagi sekadar daerah lintasan, tetapi sudah menjadi sasaran pasar gelap penjualan narkoba,” ucap Hendra.

    Sejak Januari hingga September 2025, Polda Banten menangkap 778 tersangka dari 578 kasus peredaran narkoba.

    Kemudian barang bukti yang berhasil disita berupa 11,3 kilogram sabu, 547,73 gram ganja, 5,9 kilogram tembakau sintetis, 503 butir ekstasi serta 313.375 butir obat keras, yang kini seluruhnya di musnahkan oleh Polda Banten.

    “Pemusnahan ini dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan barang bukti tersebut,” tandas Hendra.

  • Ahmad Dofiri Tiba di Istana Kepresidenan di Tengah Isu Reshuffle Kabinet – Page 3

    Ahmad Dofiri Tiba di Istana Kepresidenan di Tengah Isu Reshuffle Kabinet – Page 3

    Diketahui, Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan melakukan reshuffle atau perombakan kabinet pada Rabu (17/8/2025) hari ini.

    Prabowo akan melantik Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) definitif di Istana Negara Jakarta, Rabu siang.

    Posisi dua menteri tersebut kosong lebih dari sepekan usai Prabowo melakukan reshuffle kabinet pada Senin, 8 September 2025. Berdasarkan informasi dihimpun Liputan6.com dan kabar yang beredar, posisi Menko Polkam akan diisi oleh Letjen (Purn) Djamari Chaniago.

    Sementara itu, posisi Menpora yang sebelumnya diisi oleh Dito Ariotedjo dikabarkan akan dijabat Erick Thohir. Adapun Erick saat ini menjabat sebagai Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI.

    Liputan6.com sudah mencoba menghubungi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya untuk mengkonfirmasi kabar pelantikan. Namun, hingga kini belum ada jawaban.

  • Polisi Masih Buru Provokator Lain Aksi Penjarahan Rumah Uya Kuya, Libatkan Tim Siber – Page 3

    Polisi Masih Buru Provokator Lain Aksi Penjarahan Rumah Uya Kuya, Libatkan Tim Siber – Page 3

    Hingga saat ini, jumlah tersangka dalam kasus penjarahan rumah Uya Kuya masih berjumlah 15 orang. Namun, Polisi hingga kini terus memburu pihak yang diduga menjadi provokator dalam aksi tersebut.

    Terkait keterlibatan anak di bawah umur dalam kasus penjarahan ini, kata Dicky, proses hukum terhadap mereka masih menunggu keputusan pimpinan.

    “Yang anak di bawah umur ini saat ini masih di Sentra Handayani, kebutuhannya sudah terpenuhi. Apakah ke depannya akan diproses, nanti kami lihat kebijakan dari pimpinan,” kata Dicky.

  • Begini Kondisi Terkini Dua Kucing Uya Kuya yang Diambil Penjarah Rumahnya – Page 3

    Begini Kondisi Terkini Dua Kucing Uya Kuya yang Diambil Penjarah Rumahnya – Page 3

    Sementara itu, saat ditanya terkait pengembalian kucing Uya Kuya yang diselamatkan Sherina Munaf, dia mengaku tidak mengetahui detail proses pengembaliannya.

    “Saya masih belum mendapat update-nya, karena infonya itu mereka ada kesepakatan untuk transfer kucing-kucing ini dari pihak Sherina ke pihak Uya Kuya,” kata Dicky.

    Proses pengembalian kucing tersebut, nantinya akan melibatkan Uya Kuya dan Sherina Munaf secara langsung.

    “Nah proses transfernya ini saya juga belum tahu. Kesepakatan itu karena mereka melibatkan lagi pihak lain,” ungkap Dicky.

    Sebelumnya, Artis Sherina Munaf usai menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Jakarta Timur sepakat menyerahkan lima kucing milik anggota DPR (nonaktif) Surya Utama atau Uya Kuya dilakukan pekan depan.

    “Sudah dibicarakan dan ada kesepakatan bahwa minggu depan ada penyerahan terhadap kucing-kucing tersebut,” kata Kuasa Hukum Sherina, Adit di Mapolres Metro Jakarta Timur, Jumat (12/9) malam.

    Adit menyebut, saat ini kucing-kucing tersebut masih berada di klinik dengan perawatan yang layak.

    Adit menjelaskan, proses penyerahan tetap harus melibatkan Sherina secara langsung. Hal ini mengingat kucing-kucing tersebut saat ini berada di klinik hewan atas nama Sherina.

  • Cerita dan Nasib Karyawan SPBU Shell di Tengah Kekosongan Bahan Bakar – Page 3

    Cerita dan Nasib Karyawan SPBU Shell di Tengah Kekosongan Bahan Bakar – Page 3

    Untuk diketahui, President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian mengaku terpaksa melakukan penyesuaian kegiatan operasional di SPBU menyusul kesulitan mendapatkan pasokan BBM untuk memenuhi kebutuhan stasiun milik perusahaan swasta tersebut. 

    “Kami melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell, selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap,” ucap Ingrid dikutip dari Antara, Selasa (16/9).

    Penyesuaian kegiatan operasional SPBU itu meliputi penyesuaian jam kerja, penyesuaian jumlah hari kerja, hingga merumahkan karyawan.

    Pernyataan tersebut disampaikan Ingrid terkait sejumlah karyawan SPBU, yang dirumahkan karena ketidaktersediaan pasokan produk BBM jenis bensin.

    Terkait dengan kabar tutupnya sejumlah SPBU Shell, Ingrid menyampaikan bahwa SPBU Shell tetap melayani masyarakat dengan produk BBM yang tersedia, yakni Shell V-Power Diesel. Selain itu, SPBU Shell juga masih melayani Shell Recharge, bengkel, Shell Select, dan pelumas Shell.

     

     

    Reporter: Nur Habibie/merdeka.com