Jenis Media: News

  • Terkuak Siapa Pemilik Motor yang Dibakar Warga Jember usai Maling ini Dimassa hingga Babak Belur

    Terkuak Siapa Pemilik Motor yang Dibakar Warga Jember usai Maling ini Dimassa hingga Babak Belur

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

    TRIBUNJATIM.COM, JEMBER – Polisi telah memeriksa Hanafi (27), maling sepeda motor warga di di Dusun Bendorejo Desa Karangrejo Kecamatan Gumukmas Jember, Jawa Timur.

    Kanit Reskrim Polsek Gumukmas Aipda Andrianto Widodo mengatakan, tersangka yang babak belur dihajar massa saat ketahuan mencuri sepeda motor korban.

    Hasil penyelidikan, Andri mengungkapkan sepeda motor Honda Scoopy yang dibakar oleh warga, merupakan kendaraan milik tante pelaku sendiri.

    “Iya betul (pelaku) pinjam punya bibi (tante),” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler, Sabtu (1/2/2025). 

    Andri, mengatakan tersangka bersama temannya mencuri sepeda motor milik pemancing bernama Hendra saat sedang mancing di saluran irigasi sawah desa.

    Namun aksinya ketahuan korban, hingga akhirnya maling ini tertangkap warga dan dihajar hingga babak belur saat bersembunyi di masjid.

    “Hanafi diamankan warga dan mendapat hadiah bogem mentah. Sedangkan teman tersangka kabur, menceburkan diri ke sungai, dan pihak kepolisian sudah mengidentifikasi teman tersangka,” ucapnya.

    Hasil keterangan yang berhasil dikumpulkan penyidik. Pelaku sudah empat kali melakukan pencurian sepeda motor di wilayah Gumukmas Jember.

    “Sudah teridentifikasi, hasil pemeriksaan terhadap tersangka, mengaku sudah 4 kali melakukan aksi pencurian di wilayah Gumukmas,” ucap Andri.

    Andri mengatakan, saat ini sedang menyiapkan pemberkasan perkara. Sebab kasus pencurian sepeda motor tersebut akan dilimpahkan  ke Polres Jember. 

    “Kami sudah lakukan pemberkasan dan kirim ke polres selanjutnya,” ulasnya. 

  • Pihak Indonesia Bakal Beri Keterangan Usai Paulus Tannos Gugat Penangkapan di Singapura

    Pihak Indonesia Bakal Beri Keterangan Usai Paulus Tannos Gugat Penangkapan di Singapura

    JAKARTA – Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas mengatakan pihak Indonesia akan memberi keterangan di pengadilan Singapura terkait penangkapan buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Paulus Tannos.

    Hal ini disampaikan Supratman saat disinggung soal perkembangan ekstradisi tersangka kasus korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yang ditangkap otoritas Singapura. Awalnya, politikus Partai Gerindra itu menyebut Paulus sedang mengajukan gugatan di pengadilan setempat terkait penangkapannya.

    “Kita kan harus mengajukan permohonan ekstradisi kemudian sekarang ada gugatan yang dilakukan oleh yang bersangkutan, semacam praperadilan lah untuk menguji keabsahan penangkapannya,” kata Supratman kepada wartawan di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, 1 Februari.

    “Dan kami sebagai pihak yang akan meminta ekstradisi tentu harus memberikan keterangan kepada pihak pengadilan,” sambung dia.

    Selain memberikan keterangan, ada juga dokumen harus diserahkan kepada pihak pengadilan Singapura dan sedang disiapkan.

    Dokumen tersebut, sambung Supratman, diyakini bakal selesai pekan depan. “Karena itu dokumen sementara lagi kami siapkan,” tegasnya.

    Supratman meminta masyarakat bersabar terkait proses ekstradisi tersebut. Ia menyebut sejauh ini belum ada kendala yang ditemui terkait ekstradisi Paulus Tannos.

    “Enggak ada (kendala, red). Itu soal waktu saja, ini kan ada proseduralnya. Mekanismenya ada apalagi khusus dengan Singapura,” ujarnya.

    “Sekali lagi saya katakan, ini pertama kalinya implementasi perjanjian ekstradisi antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Singapura. Ini pertama kalinya,” kata Supratman.

    Diberitakan sebelumnya, Paulus Tannos yang merupakan Direktur Utama PT Sandipala Arthapura akhirnya ditangkap otoritas Singapura setelah masuk daftar pencarian orang sejak 2021. Dia ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2019.

    Ketika itu dia ditetapkan KPK sebagai tersangka bersama tiga orang lainnya, yakni Isnu Edhi Wijaya selaku mantan Direktur Utama Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI); anggota DPR RI 2014-2019 Miryam S Haryani; dan mantan Ketua Tim Teknis Teknologi Informasi Penerapan e-KTP Husni Fahmi.

  • Jenis Kelamin Bayi di Perut Aaliyah Massaid Disorot Ashanty, Istri Thariq Halilintar Ngidam Manggis

    Jenis Kelamin Bayi di Perut Aaliyah Massaid Disorot Ashanty, Istri Thariq Halilintar Ngidam Manggis

    TRIBUNJATIM.COM – Ashanty prediksi jenis kelamin calon buah hati Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid. 

    Diketahui, Aaliyah Massaid kini tengah hamil anak pertama, dari pernikahannya dengan Thariq Halilintar. 

    Rabu (29/1/2025) Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid gelar pengajian empat bulanan. 

    Hadir dalam acara tersebut, Ashanty ungkap prediksinya soal jeis kelamin anak Thariq Halilintar dan Aaliyah. 

    “Alhamdulillah udah selesai hari ini kegiatannya, tadi Mas Anang nggak bisa ikut karena ada acara juga.”

    “Terus anak-anak juga tadi ada urusan. Kalau Azriel katanya (ikut) acara yang malam-nya,” ungkap Ashanty dikutip dari YouTube The Hermansyah A6, Kamis (30/1/2025).

    Ashanty juga sempat menyinggung tentang jenis kelamin janin yang dikandung Aaliyah Massaid.

    Ashanty menebak bahwa Aaliyah Massaid mengandung anak laki-laki.

    “Kalau aku prediksi dari awal itu laki-laki, tapi ya enggak tahu ya bisa berubah karena yang tahu hanya Aaliyah dan Thariq.”

    “Cuma kalau aku tuh prediksinya dari awal ketemu dia bilang dia isi (hamil) aku sih prediksinya laki-laki,” imbuh Ashanty.

    Ashanty berharap tebakannya benar.

    Akan tetapi bila anak yang dikandung Aaliyah Massaid ternyata perempuan, hal tersebut bukanlah masalah.

    Baginya, kesehatan bayi dan ibunya yang utama.

    “Mudah-mudahan benar, tapi kalau enggak, apapun, yang penting sehat dan selamat dan lancar.”

    “Pokoknya semua doa dari kita, semua cinta dari kita buat kalian, gitu aja. Lancar semoga sampai persalinan,” beber Ashanty.

    Untuk diketahui, Rabu (29/1/2025), Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid menggelar pengajian empat bulanan.

    Momen ini sekaligus merayakan ulang tahun ke-26 Thariq Halilintar. 

    “Alhamdulillah pengajiannya tadi berjalan lancar, sekaligus ulang tahun aku juga,” kata Thariq Halilintar ketika ditemui di kediamannya, di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu petang.

    PENGAJIAN KEHAMILAN AALIYAH MASAID – Foto tangkap layar jepretan @fordem.co menunjukkan momen Thariq Halilintar menggelar pengajian dan syukuran atas kehamilan istrinya Aaliyah Massaid yang memasuki usia empat bulan. Pengajian digelar di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2025). Thariq Halilintar menggelar bersamaan dengan hari ulang tahunnya. (Instagram Aaliyah Massaid)

    Pada kesempatan ini, Thariq Halilintar pun ungkap ngidamnya Aaliyah saat hamil anak pertama mereka. 

    Menurut adik Atta Halilintar ini, Aaliyah tak ngidam aneh-aneh. Permintaannya sederhana. 

    “Gak ngidam aneh ya, paling minta buah manggis aja,” ucap pria berusia 26 tahun tersebut.

    Thariq menyebut semenjak berbadan dua hingga saat ini, anak dari Reza Artamevia dan mendiang Adjie Massaid itu memilih untuk banyak menghabiskan waktu di rumah saja.

    Aaliyah banyak mengurangi pekerjaan, demi menjaga kandungannya selama sembilan bulan sampai melahirkan.

    “Kebanyakan di rumah ya Aaliyah, mulai ngurangin pekerjaan dan bersyukurnya, kemarin pas umrah juga gak kecapean. Dia kuat banget tanpa kursi roda, Aaliyah hebat pokoknya,” jelasnya.

    Selama Aaliyah Massaid mengandung, Thariq Halilintar lah yang justru mengalami banyak perubahan dari segi sikap dan kepribadian. Ia menjadi suami yang protektif.

    “Lumayan protektif ya, tapi lebih ke menjaga aja,” ujar Thariq Halilintar. 

    Berita Seleb lainnya

  • Cekcok-Ancam Pengendara Pakai Golok di Jakpus, Ojol Diamankan Polisi

    Cekcok-Ancam Pengendara Pakai Golok di Jakpus, Ojol Diamankan Polisi

    Jakarta

    Video cekcok antara pengemudi ojek online (ojol) dengan pengendara lain menggunakan senjata tajam (sajam) berupa golok di Cideng, Jakarta Pusat (Jakpus) viral di media sosial. Pelaku telah diamankan polisi.

    Dari video yang dilihat detikcom, Sabtu (1/2/2025) pelaku mengenakan jaket ojol sambil membawa golok. Terdengar mereka cekcok dan saling melempar kata-kata kasar.

    “Bawa pisau, gua laporin lu, tong kosong kalau berani,” kata perekam video.

    “Maju lagi lu,” jawab pelaku.

    “Bang udah bang, dia bawa senjata bang, jangan bang udah,” kata warga sambil melerai.

    Kapolsek Gambir Kompol Rezeki Revi Respati mengatakan timnya dan Resmob Polda Metro Jaya melakukan mapping pelaku. Pelaku berhasil diringkus dini hari tadi di sebuah kontrakan, Ciledug, Tangerang Selatan.

    “Pada hari Sabtu, 1 Februari 2025, pukul 03.00 WIB, tim gabungan berhasil mengamankan pelaku di Rumah Kontrakan Jalan H Dirin Japos Paninggilan Ciledug,” kata Kompol Rezeki dalam keterangannya, Sabtu (1/2).

    Pelaku berinisial AR (31) berhasil diamankan beserta barang bukti satu unit motor, jaket ojol, dan golok beserta sarung. AR dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.

    “Selanjutnya untuk pelaku ditangani dan dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut, demikian yang dapat dilaporkan,” tutupnya.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Wacana Serangga Sumber Protein di Makan Bergizi Gratis, Badan Gizi Nasional Minta Tak Salah Paham

    Wacana Serangga Sumber Protein di Makan Bergizi Gratis, Badan Gizi Nasional Minta Tak Salah Paham

    TRIBUNJATIM.COM – Badan Gizi Nasional minta masyarakat tak salah paham soal serangga yang diwacanakan akan jadi alternatif sumber protein dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Tim dewan pakar Badan Gizi Nasional (BGN) Prof. Dr. Epi Taufik menjelaskan, jika berdasarkan aturannya, menu program MBG tak ditentukan oleh BGN,

    Namun MBG ditentukan dari standar komposisi gizi.

    “Kalau didengarkan pidatonya. Ada empat standar menjadi mitra yang mau bekerja sama dengan BGN. Itu yang isu utamanya malah tidak terungkap,” kata dia ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2025).

    Dalam konteks pidato kepala BGN, ia menjelaskan bahwa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diharapkan menyusun menu sesuai dengan kesukaan dan ketersediaan sumber lokal.

    Seperti di Halmahera, karbohidrat kesukaannya bukan nasi melainkan pisang rebus dan sagu.

    Lalu, protein di pulau Jawa banyak berasal dari ayam, daging sapi maupun telur.

    Namun di daerah pesisir sumber protein banyak berasal dari ikan.

    “Maka itu boleh. Mungkin di daerah tertentu biasa seperti itu. Mereka suka ulat sagu. Dan ulat sagu itu memang dimakan di Papua kan. Ya itu boleh bagian dari MBG. Jadi beliau mencontohkan sumber daya lokal. Sumber karbohidrat, sumber protein yang biasa digunakan. Jadi bukan berarti di Jawa yang tidak biasa makan itu disuruh (makan serangga),” jelas dia.

    “Karbohidrat tidak harus nasi. Protein tidak harus daging sapi. Itu intinya. Kalau di sana sukanya ikan ya ikan. Kan ada daerah-daerah tertentu. Jadi memberi contoh. Bukan istilahnya harus itu. Nggak,” lanjut Pakar dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

    BGN ujarnya, terus melakukan evaluasi pelaksanaan program MBG ini termasuk menambah jumlah SPPG untuk menjangkau semua target program MBG ini.

    “Karena ini dari awal, setiap hari kami evaluasi,” sebut dia.

    Menu makan bergizi gratis

    Bulan Ramadan 2025 sudah di depan mata, umat Muslim siap menyambutnya.

    Berbicara tentang persiapan bulan Ramadan 2025, topik makanan bergizi gratis pada Ramadan turut dibahas.

    Kabarnya MBG pada Ramadan 2025 akan menggunakan menu tahan lama.

    Hal tersebut diinformasikan oleh Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana.

    Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan, menu makan bergizi gratis (MBG) pada bulan Ramadan akan terdiri dari makanan yang tahan lama, seperti kurma dan makanan kering.

    Dadan menyebutkan, paket makan bergizi gratis pun akan dibawa pulang oleh murid-murid sekolah untuk disantap pada saat buka puasa.

    “(Makan bergizi gratis) Dibagikan saat mau pulang dengan menu yang tahan (lama),” kata Dadan kepada Kompas.com, Jumat (31/1/2025).

    “Misal kurma, buah, susu, dan penangan kering fortifikasi,” ujar dia melanjutkan.

    Dadan menyebutkan, sistem tersebut juga bakal berlaku bagi para murid yang tidak berpuasa maupun beragama selain Islam.

    “Tetap dibawa pulang, perlakuan sama (kepada yang tidak berpuasa),” lanjut dia.

    Sebelumnya, BGN memastikan program Makan Bergizi Gratis akan tetap terlaksana selama bulan Ramadan 2025.

    Namun, jadwal pembagian makan bergizi gratis diubah menjadi pada jam pulang sekolah.

    “Jadi bulan Ramadan pun kami Badan Gizi akan tetap menyelenggarakan itu karena itu bagian yang penting dan bagian yang ditunggu oleh anak-anak,” kata Dadan di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Senin (20/1/2025).

    Muncul Usulan Modifikasi Makan Bergizi Gratis Selama Ramadan untuk Sekolah di Surabaya: Fleksibel

    Pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di Surabaya, 2025. (Tribun Jatim Network/Bobby Constantine)

    Pimpinan DPRD Surabaya mengusulkan agar pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di sekolah-sekolah tetap berlangsung selama bulan Ramadan.

    Sekalipun demikian, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni, meminta beberapa penyesuaian.

    Menurutnya, program pemerintah pusat tersebut tetap dapat dilakukan, sekalipun pada masa puasa.

    Hal ini akan tetap relevan melalui penyesuaian format selama Ramadan.

    “Di bulan Ramadan, jam belajar siswa biasanya berubah. Karena itu, saya usul agar MBG diberikan dalam bentuk yang lebih fleksibel,” kata Fathoni saat dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (25/1/2025).

    Pihaknya mencontohkan, menu MBG yang terdiri atas buah, susu kemasan, hingga kurma dapat dibawa pulang oleh siswa.

    “Sehingga, MBG ini tetap bisa dikonsumsi saat berbuka puasa bersama keluarga,” ujar Arif Fathoni.

    Tak hanya soal pemenuhan gizi, politisi Partai Golkar Surabaya menilai, ide membawa makanan pulang juga memiliki nilai edukasi.

    Hal ini dapat mengajarkan toleransi sejak dini kepada anak.

    “Di sekolah-sekolah kita ada siswa yang non Muslim. Dengan membawa pulang makanan ini, mereka tetap bisa menikmatinya bersama keluarga, tanpa terpengaruh jadwal berbuka puasa,” tandasnya.

    Siswa non Muslim turut menjaga toleransi terhadap siswa Muslim yang sedang berpuasa.

    “Ini adalah bentuk pembelajaran toleransi yang bisa kita tanamkan sejak dini,” jelasnya.

    Selain itu, MBG selama Ramadan juga berpotensi mendukung perekonomian masyarakat kecil.

    Khususnya, pelaku UMKM yang terlibat sebagai penyedia bahan pangan.

    “Program ini harus kita lihat sebagai roda penggerak ekonomi. Jika makanan atau minuman yang diberikan berasal dari UMKM lokal, maka secara langsung program ini bisa membantu meningkatkan pendapatan keluarga mereka,” tambahnya.

    Ia berharap pemerintah kota dapat mendukung usulan ini.

    Sehingga, program MBG tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa.

    Namun, juga menjadi solusi inklusif yang mendukung berbagai aspek, mulai dari pendidikan karakter hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.

    “Ramadan adalah momen yang sangat baik untuk menanamkan nilai-nilai toleransi, berbagi, dan gotong-royong. Program MBG harus menjadi bagian dari semangat ini,” katanya.

    Sebelumnya, pemerintah pusat memastikan program makan bergizi gratis (MBG) akan tetap berjalan selama bulan Ramadan 2025.

    Namun, menu makanan yang disajikan selama bulan puasa akan berbeda dari biasanya.

    “Jadi, nanti bentuk makanannya tidak masakan segar, tetapi kami akan siapkan makanan-makanan yang bergizi yang bisa untuk berbuka. Contohnya, susu, kemudian ada kurma, ada buah,” kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, Kamis (23/1/2025).

    Nantinya, jenis makanan yang akan diberikan berbeda para siswa penerima program MBG, tergantung satuan pendidikannya.

    Dia mencontohkan, satuan pelayanan makan makanan bergizi di pesantren, dapat disajikan saat di pesantren.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

  • Edi sudah Siapkan Lubang sebelum Masukkan Istri Hidup-hidup ke Drum Lalu Dicor, Modus Ajak ke Kebun

    Edi sudah Siapkan Lubang sebelum Masukkan Istri Hidup-hidup ke Drum Lalu Dicor, Modus Ajak ke Kebun

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang suami di Aceh Tengah, Aceh tega memasukkan istrinya dalam kondisi hidup ke dalam drum lalu dikubur dan dicor. 

    Aksi pembunuhan itu terkuak setelah warga menemukan jasad wanita di sebuah kebun kopi, di wilayah Kampung Uning Teritit, Kecamatan Bukit, Kabupaten setempat, Kamis (30/1/2025).

    Saat jasad tersebut diidentifikasi, terkuak sosok wanita itu adalah Ayuni Sarah (35).

    Sementara itu, pelaku pembunuhan terhadap Ayuni tak lain dan tak bukan yakni suaminya sendiri, Edi Andani (31).

    Ayuni Sarah (35), perempuan asal Kampung Tanoh Abu, Kecamatan Atu Lintang, Aceh Tengah yang jasadnya ditemukan terkubur di dalam drum dan ditutup dengan semen diduga masih hidup ketika saat dikuburkan.

    Dugaan korban Ayuni masih hidup muncul berdasarkan keterangan polisi dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan terhadap pelaku pembunuhan yang tak lain adalah suaminya sendiri, Edi Andani (31).

    Berdasarkan keterangan dari pihak Kepolisian Polres Bener Meriah dalam acara konferensi pers Jumat (31/1/2025), bahwa pelaku menghilangkan nyawa Ayuni, yaitu dengan cara memukul sebanyak dua kali.

    Posisinya kala itu korban sedang merenung dalam posisi berjongkok, lantas pelaku mengambil selembar papan dan langsung menghantam kepala korban dari belakang hingga korban terjatuh. 

    Setelahnya pelaku kembali memukul korban dibagian punggung hingga korban tidak sadarkan diri.

    Usai memastikan korban tidak bergerak, pelaku langsung mengangkat tubuh korban dan memasukkannya ke dalam lubang berisikan drum yang telah disiapkan.

    Kondisi korban kala itu masih hidup atau tidak belum ada keterangan jelas, namun kuat dugaan saat itu korban dikubur hidup-hidup.

    Lantas pihak kepolisian menyampaikan jika terkait dugaan tersebut pihaknya masih harus menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit untuk memastikan penyebab kematian dari korban.

    “Terkait itu kami belum mendapatkan hasil visum dari pihak rumah sakit, kalau sudah ada hasil akan kami informasikan kembali,” kata Kasat Reskrim, Iptu Jeffryandi.

    Sebelumnya diberitakan jasad Ayuni ditemukan warga terkubur di kebun kopi kawasan Kampung Uning Teritit, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah pada Kamis (30/1/2025).

    Kapolres Bener Meriah, AKBP Tuschad Cipta Herdani mengatakan jika pelaku memang telah berencana untuk menghilangkan nyawa korban.

    “Motif dari pelaku menghilangkan nyawa istrinya sendiri didasari karena sakit hati,” kata Kapolres.

    Atas perbuatannya itu pelaku akan dijerat dengan pasal 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana.

    “Ancaman hukuman pidana mati, penjara seumur hidup atau hukuman 20 tahun penjara, kita memastikan kasus ini akan ditangani secara profesional dan transparan,” pungkasnya.

    Sudah Siapkan Lubang

    Satreskrim Polres Bener Meriah berhasil mengungkap motif dari kasus dugaan pembunuhan terhadap Ayuni (35) yang jasadnya dikubur didalam drum di tengah kebun kopi.

    Pembunuhan itu terjadi di sebuah kebun kopi di Kampung Uning Teritit, Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah, pada Kamis (30/1/2025).

    Pelaku dalam kasus pembunuhan ini tak lain adalah suami sendiri dari korban bernama Edi Andani (31) yang saat ini sudah diamankan di Polres Bener Meriah.

    Kecurigaan bahwa Edi Andani adalah pelaku pembunuhan memang telah muncul dari sejak awal. 

    Sebab ia dan istrinya Ayuni sempat terlibat keributan di dalam kebun kopi milik mereka.

    Kapolres Bener Meriah AKBP Tuschad Cipta Herdani dalam acara konferensi pers yang digelar pada Jumat (31/1/2025) mengatakan, pelaku memang telah berencana untuk menghilangkan nyawa korban.

    Hal ini karenakan sebelum melakukan aksi pembunuhan itu, pelaku sudah terlebih dahulu menyimpan lubang untuk menanam jasad korban.

    Sementara motif dari pelaku menghilangkan nyawa istrinya sendiri didasari karena sakit hati.

    Mulanya kasus ini terjadi pada Senin 27 Januari 2025, kala itu antara korban pelaku terlibat cekcok adu mulut di rumah orang tua pelaku di Kampung Uning Teritit. 

    Perselisihan ini berlangsung selama beberapa jam hingga akhirnya pelaku merasa sakit hati dan menyimpan dendam terhadap korban. 

    Dari rasa sakit hati tersebut, pelaku pun langsung merencanakan aksi pembunuhan terhadap korban.

    Pada Selasa, 28 Januari 2025, pelaku langsung mempersiapkan rencana pembunuhan dengan menggali lubang terlebih dahulu yang dilakukan di dalam kebunnya. 

    Lalu pada Rabu 29 Januari 2025, sekitar pukul 09.30 WIB, pelaku mengajak korban ke kebun dengan alasan membersihkan kebun. 

    Kemudian pada saat korban sedang merenung dalam posisi berjongkok, pelaku mengambil selembar papan dan langsung menghantam ke kepala korban dari arah belakang hingga korban terjatuh. 

    Pelaku kemudian kembali memukul punggung korban sampai korban tidak sadarkan diri. 

    Setelah memastikan korban tidak bergerak, pelaku langsung mengangkat tubuh korban dan memasukkannya ke dalam lubang yang telah disiapkan.

    “Sebelum ditanam pelaku ini juga sempat mengambil gelang emas milik korban serta uang tunai sebesar RP3.000.000 yang ada di kantong celana korban,” ujar Kapolres. 

    Setelah mengambil barang korban, pelaku lalu menutup lubang tersebut dengan tanah, namun karena belum tertutup sepenuhnya.

    Ia sempat kembali ke rumah untuk mengambil pasir serta membeli satu sak semen untuk menutupi lubang secara permanen setelah itu ia pergi meninggalkan lokasi.

    Kronologi Penemuan Mayat

    Sementara terkait dengan kronologis penemuan mayat, kata Kapolres berawal dari kecurigaan seorang petani, Hasbullah (51).

    Saksi tersebut mengaku mendengar suara perempuan berteriak meminta ampun dari arah kebun milik Edi Andani, pada Rabu (29/1/2025), sekitar pukul 10.00 WIB.

    Kebun milik Hasbullah sendiri berbatasan langsung dengan kebun Edi Andani, yang tak lain merupakan suami korban. 

    Namun, saat itu Hasbullah tidak menggubris suara itu dan langsung pulang.

    Selanjutnya pada Kamis (30/1/2025) pukul 08.00 WIB, Hasbullah menghubungi Irwandi, salah satu warga setempat, mengajaknya ke kebun untuk memastikan kecurigaannya itu.

    Sampai di lokasi mereka malah menemukan tanah yang tampak baru saja ditimbun di kebun milik Edi Andani.

    Merasa ada yang mencurigakan, saksi itu langsung melaporkan temuan tersebut kepada aparat desa yang kemudian meneruskannya ke pihak kepolisian.

    Baru setelah itu polisi bersama warga setempat menggali lokasi tersebut dan menemukan mayat Ayuni yang dimasukkan ke dalam sebuah drum di timbun dengan tanah kemudian dicor menggunakan semen.

    Lalu tim dari kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah ke Rumah Sakit Muyang Kute.

    Sementara terhadap pelaku kini telah diamankan di Polres Bener Meriah untuk proses hukum lebih lanjut.

    “Tak butuh lama, tepatnya pada hari Jumat tanggal 31 Januari 2025, tim Opsnal Sat Reskrim yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim telah berhasil mengamankan tersangka yang berada di Kampung Beranun Teleden kecamatan Bandar sekira pukul 01:30 WIB dini hari,” pungkasnya.

    Gegerkan Warga

    Warga Bener Meriah digegerkan dengan penemuan mayat seorang wanita di kebun kopi, di wilayah Kampung Uning Teritit, Kecamatan Bukit, Kabupaten setempat, Kamis (30/1/2025).

    Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi dikubur dengan menggunakan drum dan dicor menggunakan semen.

    Informasi yang diterima TribunGayo.com, mayat wanita yang ditemukan itu bernama Yuni Sarah (40) seorang buruh tani asal Kabupaten Aceh Tengah.

    Kuat dugaan mayat wanita yang ditemukan ini adalah korban kasus pembunuhan, karena warga sebelumnya sempat mendengar cekcok di dalam kebun tersebut.

    Kepala Desa Kampung Uning Teritit, Rawakim saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.

    “Betul, tadi mayat sudah dievakuasi dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Muyang Kute oleh pihak kepolisian,” pungkasnya.

  • Akhir Nasib Briptu Dila Polwan Bakar Suami, Pasrah Divonis 4 Tahun Penjara, Keluarga Korban Kecewa

    Akhir Nasib Briptu Dila Polwan Bakar Suami, Pasrah Divonis 4 Tahun Penjara, Keluarga Korban Kecewa

    TRIBUNJATIM.COM – Akhir nasib Briptu Fadhilatun Nikmah atau Briptu Dila, Polwan yang terbukti bersalah bakar suaminya yang juga seorang polisi.

    Kini Briptu Dila mengaku hanya bisa pasrah setelah divonis hukuman 4 tahun penjara.

    Ia juga memasrahkan semuanya kepada kuasa hukumnya.

    Dalam sidang putusan di Pengadilan Negeri Mojokerto, Kamis (23/1/2025), hakim menjatuhkan vonis 4 tahun penjara ke Briptu Dila.

    Majelis hakim menyatakan Briptu Dila terbukti bersalah karena perbuatannya mengakibatkan korban sekaligus suaminya, Briptu Rian Dwi Wicaksono meninggal dunia.

    Terdakwa Briptu Dila, mengaku, dirinya pasrah menyerahkan sepenuhnya kepada kuasa hukumnya, apakah menerima atau tidak terhadap putusan majelis hakim. 

    “Yang mulia, saya menyerahkan semuanya kepada ibu (Kuasa hukum),” ujar Briptu Dila melalui daring.

    Sebelumnya, Ketua Majelis Hakim, Ida Ayu Sri Adriyanthi Astuti Widja, mengatakan, terdakwa Briptu Dila terbukti bersalah melakukan kekerasan fisik KDRT yang menyebabkan korban meninggal, sebagaimana disebutkan dalam dakwaan tunggal.

    “Menjatuhkan pidana kepada terdakwa, dengan pidana penjara selama empat tahun,” ucap Majelis Hakim dalam sidang daring di Pengadilan Negeri Mojokerto, Kamis (23/1/2025).

    Briptu Dila dijatuhi hukuman pidana penjara selama empat tahun, dikurangi sejak awal penangkapan sampai terdakwa menjalani masa penahanan.

    “Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa, dikenakan seluruh dari pidana yang dijatuhkan,” ungkap hakim Ida Ayu.

    Majelis hakim, Ida Ayu menyebut, dalam putusan inkrah ini terdakwa tetap dilakukan penahanan dan barang bukti kasus KDRT sebagaimana disebutkan dalam dakwaan agar dimusnahkan.

    “Terdakwa tetap ditahan, terdakwa dibebankan biaya perkara sebesar lima ribu rupiah. Demikian putusan dari majelis hakim,” pungkasnya.

    Hakim memberikan tenggang waktu terhadap terdakwa dan kuasa hukumnya menanggapi putusan tersebut.

    “Terdakwa memiliki hak atas menerima putusan, atau mengajukan upaya hukum. Bisa menerima atau pikir-pikir karena masih ada waktu sampai tujuh hari,” kata Ida Ayu.

    Briptu Dila menerima putusan

    Penasehat hukum terdakwa, AKBP Dewa Ayu dan IPTU Tatik dari Bidang Hukum Polda Jatim, mengungkapkan, pihaknya menerima putusan hakim yang menjatuhkan pidana penjara 4 tahun terhadap terdakwa Briptu Dila.

    Dirinya menerima dan tidak melakukan upaya hukum atas pertimbangan dari pimpinan bidang hukum Polda Jatim.

    “Izin yang mulia, setelah kami koordinasi dengan pimpinan di Polda jatim. Kami sepakat untuk menerima (Putusan),” pungkasnya.

    Jaksa Penuntut Umum (JPU) Angga Rizky Bagaskoro dan Ismiranda Dwi Putri, menanggapi hal yang sama atas putusan majelis hakim terkait vonis yang dijatuhkan kepada terdakwa Briptu Dila.

    “Kami dari jaksa penuntut umum, menerima (Putusan) yang mulia,” tandasnya. 

    Vonis terdakwa Briptu Fadhilatun Nikmah alias FN, tetap sama dengan tuntutan dalam sidang yaitu selama empat tahun atas perbuatannya melakukan KDRT yang menyebabkan korban meninggal dunia.

    Keluarga korban kecewa

    Sebelumnya, keluarga Briptu Rian Dwi Wicaksono mengaku kecewa saat jaksa mangajukan tuntutan 4 tahun penjara terhadap terdakwa Briptu Dila.

    Tindakan tragis yang mengakibatkan kematian Briptu Rian dinilai tidak sebanding dengan hukuman yang diusulkan oleh JPU.

    Kuasa hukum keluarga korban, Haris Eko Cahyono, mengungkapkan bahwa mereka tidak menduga dan sangat terkejut dengan besaran tuntutan tersebut.

    Mereka menyayangkan tuntutan JPU yang hanya empat tahun, lebih rendah dari dakwaan terhadap terdakwa.

    “Pihak keluarga tidak menduga dan sedikit kaget dengan besaran tuntutan 4 tahun yang dikeluarkan oleh JPU,” tegas Eko.

    Keluarga Briptu Rian berkomitmen untuk terus mengawal jalannya persidangan hingga putusan akhir.

    Haris memastikan bahwa mereka akan memantau setiap perkembangan kasus ini.

    “Kami berharap hakim bisa obyektif dalam memutus perkara ini, sehingga memberikan rasa keadilan bagi keluarga korban,” pungkasnya.

     Melansir Surya.co.id, terdakwa melanggar Pasal 44 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga.

    Sebelumnya Briptu Dila menjalani sidang perdana yang diadakan secara daring di Pengadilan Negeri Mojokerto pada 22 Oktober 2024.

    Haris menegaskan bahwa ancaman hukuman untuk pasal yang didakwakan adalah maksimal 15 tahun penjara.

    “Kami berharap majelis hakim dapat mempertimbangkan perbuatan yang sudah dilakukan terdakwa dan memberikan keputusan yang adil,” kata Haris.

    Meski demikian, dalam sidang tuntutan, jaksa mengajukan hukuman 4 tahun penjara untuk Briptu Dila.

    Keterangan terdakwa selama sidang

    Terdakwa Briptu Fadhilatun Nikmah (28) alias FN menangis tersedu saat dihadirkan langsung dalam sidang lanjutan kasus pidana Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kasus Polwan bakar suami di Mojokerto yang menyebabkan Briptu Rian Dwi Wicaksono meninggal dunia. 

    Briptu Dila terlihat mengenakan baju tahanan, ia didampingi kuasa hukum dan dikawal polisi wanita dari Polda Jatim menuju ruang sidang di Pengadilan Negeri Mojokerto, Selasa (19/11/2024). 

    Sidang dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Hakim Ida Ayu Sri Adriyanthi Astuti Widja, bersama dua hakim anggota Jenny Tulak serta Janiati Longli serta Jaksa Penuntut Umum, Angga Rizky Bagaskoro dan Ismiranda Dwi Putri.

    “Sidang dibuka untuk umum, dengan agenda keterangan dari terdakwa (Briptu FN),” kata Ketua Majelis Hakim, Ida Ayu Sri Adriyanthi Astuti Widja. 

    Terdakwa Briptu Dila tak kuasa menahan tangis, saat mengungkapkan kronologi peristiwa tragis yang terjadi di rumah dinas Asrama Polisi (Aspol) Kota Mojokerto, yang menewaskan korban sekaligus suaminya Briptu Rian Dwi Wicaksono.

    Terdakwa bersama saksi sempat menolong korban yang merintih kesakitan akibat luka bakar.

    Saking paniknya, terdakwa berniat mengambilkan minum untuk korban, namun malah menuangkan cairan pembersih lantai dari botol air mineral tanpa label.

    “Saya tidak tahu yang mulia, saya ambilnya di garasi, karena belakangnya dekat dengan cucian. Biasanya ada botol air putih untuk sikat gigi anak,” ujar Briptu Dila.

    Dikatakan terdakwa, ia dan korban sempat membuat surat perjanjian jika mengulangi bermain judol akan bercerai, pada 2022 lalu.

    “Kami buat (surat) perjanjian tahun 2022, kalau masih main judi online akan pisah dan ketahuan saat kejadian itu,” ungkap Briptu Dila.

    Kuasa hukum keluarga korban, Haris Eko Cahyono mengatakan, bahwa selama menikah, gaji korban dibawa terdakwa.

    “Ini murni karena masalah ekonomi dan judi online. Korban tidak pernah main perempuan dan ini dibenarkan oleh terdakwa di muka sidang,” jelasnya.

    Ketua Majelis Hakim, Ida Ayu Sri Adriyanthi Astuti Widja mengakhiri sidang dan akan dilanjutkan pada pekan depan dengan agenda tuntutan, yang dilakukan secara daring.

  • Hanya Karena ini Pria Ngawi Nekat Curi Motor di Pacitan, Polisi Beber Modusnya

    Hanya Karena ini Pria Ngawi Nekat Curi Motor di Pacitan, Polisi Beber Modusnya

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

    TRIBUNJATIM.COM, PACITAN – Pengangguran berinisial IR asal Kabupaten Ngawi Jatim diseret ke Mapolres Pacitan, Jatim.

    Setelah satreskrim Polres Pacitan melakukan penangkapan curanmor di Kabupaten Nganjuk Jatim.

    “Kami tangkap di tempat pelariannya di Nganjuk,” ungkap Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho saat dikonfirmasi Tribunjatim.com, Sabtu (1/2/2025).

    Dia menjelaskan pria berusia 25 tahun ditangkap setelah 2 pekan buron.

    Pelaku menggasak 2  motor sekaligus milik warga kabupaten yang dikenal dengan sebutan 1001 goa ini.

    “Masing-masing di depan Pasar Margomulyo, Kecamatan Punung dan komplek ruko Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Kota. Tindak pidana tersebut dilakukannya dalam dua waktu berbeda,” katanya.

    Dia menjelaskan bahwa pencurian motor pertama di Pasar Punung Pacitan, Jatim pada 15 Januari 2025 lalu. 

    Saat itu korban Nur Halimah memarkir di halaman Pasar Punung.

    “Kondisinya kunci sepeda motor masih tertancap di kontak sepeda motor, kemudian pelapor melakukan aktivitas seperti biasanya yaitu berjualan dengan cara mencantolkan jajanan miliknya di setiap kendaraan penjual sayur keliling,” urainya.

    Menurutnya, di situlah, pelaku melancarkan aksinya.

    Sebelumnya pelapor diajak bicara oleh seseorang yang berada di dekat tempat parkir motor pelapor dengan ciri-ciri perawakan agak gemuk, memakai kaos / baju lengan panjang warna hitam, memakai celana pendek dan menggunakan sarung dikalungkan di leher.

    Selang beberapa waktu, pelaku kembali Kemudian ia kembali beraksi di Jalan Gatot Subroto, Pacitan dan membawa motor Aerox milik korban Muhammad Abdul Rahman.

    “Tersangka dengan sengaja dan mempunyai niat dari awal untuk melakukan pencurian dengan cara mengawasi setiap sepeda motor yang terparkir di TKP tersebut untuk mencari kesempatan yang tepat,” tegasnya,

    Pelaku IR mengaku terpaksa mencuri dua sepeda motor itu. Lantaran kebutuhan yang mendesak. Terlebih dia sendiri masih menganggur.

    “Untuk memenuhi hidup. Tidak ada pilihan lain,” pungkas IR

    Pelaku dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman penjara paling lama 5 tahun. Kasusnya masih terus dikembangkan oleh polisi.

  • Reaksi Seskab Mayor Teddy usai Mobilnya Disetop Warga yang Anaknya sedang Sakit Hingga Kejang

    Reaksi Seskab Mayor Teddy usai Mobilnya Disetop Warga yang Anaknya sedang Sakit Hingga Kejang

    TRIBUNJATIM.COM – Reaksi Sekretaris Kabinet Presiden Prabowo, Mayor Teddy setelah membantu warga yang anaknya sedang sakit.

    Diketahui, warga tersebut adalah M Danil (30) warga Jalan Saleh Raja Kusuma Yudha, Kelurahan Sukarame 2, Kecamatan Telukbetung Barat, Kota Bandar Lampung.

    Ia sampai nekat menyetop rombongan Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya di jalan tol ruas Cikampek, Senin (27/1/2025) pukul 20.00 WIB. 

    Hal itu dilakukan Danil karena sang putri, Adzkya Damelia Putri (1) sedang sakit dan butuh perawatan secepatnya.

     

    “Jadi saya memberanikan diri untuk menyetop pak polisi karena anak saya posisinya panas badannya hingga kejang. Setelah dilihat itu rupanya rombongan Mayor Teddy, saya tidak menyangka,” kata M Danil, ayah balita M Danil, saat diwawancarai Tribun Lampung, Sabtu (1/2/2025).

    Ia mengatakan, dirinya bersama sekeluarga berjumlah 6 orang dengan menggunakan Toyota Avanza silver perjalanan dari Bandung, Jawa Barat, hendak pulang ke Kota Bandar Lampung.

    Kemudian tanpa disengaja bertemu dengan rombongan Mayor Teddy saat berada di jalan tol saat perjalanan balik ke Bandar Lampung tersebut. 

    Danil mengatakan, pada saat itu posisinya sedang macet dan tidak bisa akses cepat sementara anaknya dengan panas yang tinggi hingga 40 drajat celsius. 

    Tapi beruntungnya ajudan Mayor Teddy, Bripda Andreas Julian memberikan jalan mulus untuk anaknya dibawa ke rumah sakit terdekat. 

    “Jadi pada saat itu saya memberanikan diri setop pak polisi dan kebetulan Pak Andreas Julian ini seorang polisi yang merupakan patwal dari Mayor Teddy. Saya setop dia dan bilang kalau anak saya kejang butuh cepat dibawa ke rumah sakit terdekat,” kata Danil. 

    Kemudian Polisi, Andreas Julian tersebut langsung berkomunikasi dengan pimpinannya dengan menggunakan handy talky (ht) kepada Mayor Teddy Indra Wijaya tersebut. 

    Setelah komunikasi lancar hingga akhirnya diperbolehkan Mayor Teddy diberikan akses mendapatkan pengawalan dari polisi ke RS Tebet.

    Mayor Teddy pada saat itu dengan melipatkan kedua tangannya memperlihatkannya kepadanya dari dalam mobil untuk mempersilahkan berangkat ke RS terdekat. 

    “Mayor Teddy sangat baik dan memperbolehkan kami menggunakan patwalnya motor besar yang dikendarai Pak Andreas Julian untuk mengawal kami ke RS dan sementara Mayor Teddy dengan sopirnya kembali melanjutkan perjalanannya tanpa pengawalan motor,” kata Danil. 

    Amelia Andriyani, istri Danil mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih atas kebaikan dari Mayor Teddy Indra Wijaya dan Andreas Julian pengawal seskab tersebut. 

    “Pada saat itu kami dari acara keluarga di Bandung dan kami istirahat di rest area Tol Cikampek, di situ anak saya pada malam itu seperti demam dan tiba-tiba anak saya kejang-kejang,” kata Amelia. 

    Karyawan PT Astav yang bergerak dibidang kopi ini mengatakan, suami pada saat itu beruntungnya sigap menaruh tangannya ke dalam mulut anaknya.

    “Pada saat itu anak saya lihat matanya melotot, ada masjid kami berhenti dan sadar 10 menit lalat pergi,” kata Amelia. 

    Pihaknya selain mendapatkan pengawalan ke RS terdekat hingga diantar ambulan sampai ke rumah di Bandar Lampung, pihaknya juga di transfer Rp 10 juta dari Mayor Teddy Indra Wijaya. 

    “Sudah pasti kami selain mendapatkan pengawalan hingga ke rumah, kami merawat senang, terima kasih dengan Mayor Teddy dan Pak Andreas,” kata Amelia.

    Harta kekayaan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya atau akrab disapa Mayor Teddy

    Diketahui Mayor Teddy telah melaporkan harta kekayaannya melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). 

    Total kekayaan Mayor Teddy mencapai Rp 15,38 miliar.

    Jumlah itu berdasarkan data yang dirilis oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), total kekayaan Mayor Teddy mencapai Rp 15,38 miliar.

    Dari jumlah tersebut, Mayor Teddy memiliki tiga mobil senilai total Rp 1,33 miliar. Ketiga mobil tersebut adalah sebagai berikut:

    Toyota Jeep Land Cruiser HDTP tahun 2014 senilai Rp 800 juta.
    Toyota Fortuner tahun 2015 senilai Rp 350 juta.
    Honda CRV tahun 2010 senilai Rp 180 juta.
    Berdasarkan data yang dilaporkan pada 15 Januari 2025, kekayaan Mayor Teddy dirinci sebagai berikut:

    A. Tanah dan Bangunan: Rp 8,2 miliar

    Tanah dan bangunan seluas 578 m⊃2;/90 m⊃2; di Sragen, hibah dengan akta senilai Rp 600 juta.

    Tanah seluas 3.560 m⊃2; di Sragen, hibah dengan akta senilai Rp 1,325 miliar.

    Tanah seluas 2.586 m⊃2; di Minahasa, hibah dengan akta senilai Rp 975 juta.

    Tanah dan bangunan seluas 300 m⊃2;/300 m⊃2; di Bekasi, hibah dengan akta senilai Rp 3,5 miliar.

    Tanah dan bangunan seluas 300 m⊃2;/25 m⊃2; di Bekasi, hasil sendiri senilai Rp 1,8 miliar.

    B. Alat Transportasi dan Mesin: Rp 1,33 miliar

    Seperti disebutkan sebelumnya, tiga mobil senilai total Rp1,33 miliar.

    C. Harta Bergerak Lainnya: Rp 4,68 miliar

    D. Kas dan Setara Kas: Rp 1,17 miliar

    E. Surat Berharga dan Harta Lainnya: Rp 0

    Lalu total kekayaan Mayor Teddy adalah Rp 15,38 miliar

    Dalam rincian itu tidak ada utang yang dilaporkan dalam LHKPN Mayor Teddy.

    Pelaporan LHKPN Pejabat Kabinet Prabowo-Gibran

    Dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK pada Selasa (21/1/2025), Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan, mengungkapkan bahwa dari total 124 menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Merah Putih, 123 orang telah melaporkan LHKPN mereka. 

    Satu pejabat yang belum melaporkan adalah Tina Talisa, yang baru dilantik sebagai Staf Khusus Wakil Presiden pada 6 Desember 2024. Tenggat waktu pelaporan Tina adalah 31 Maret 2025.

    “Dari 124 orang ini, sudah dilantik 21 Oktober (2024). Makanya, jatuh temponya (melapor LHKPN) sekarang karena tiga bulan (batas akhir pelaporan). Nah, satu orang dilantik 6 Desember, jadi baru jatuh tempo 6 Desember plus tiga bulan,” jelas Pahala.

    Proses Verifikasi LHKPN

    Pahala juga menjelaskan bahwa laporan kekayaan pejabat sedang melalui tahap verifikasi. Hingga kini, data LHKPN dari 14 menteri sudah diunggah ke situs elhkpn.kpk.go.id, dan KPK menargetkan semua laporan akan terpublikasi dalam satu hingga dua minggu ke depan.

    “Sampai sekarang 14 dari 68 ini sudah tayang di e-announcement. Jadi, monggo dilihat,” tambahnya.

    Dengan rincian kekayaan seperti ini, Mayor Teddy termasuk dalam jajaran pejabat negara yang transparan dalam melaporkan asetnya, sesuai dengan kewajiban yang diatur oleh KPK.

  • Endik Karyawan Toko Pempek Sudah Hilang 6 Hari, Terakhir Istri Titip Beli Susu Anak, Chat Tak Dibaca

    Endik Karyawan Toko Pempek Sudah Hilang 6 Hari, Terakhir Istri Titip Beli Susu Anak, Chat Tak Dibaca

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang karyawan toko pempek keberadaannya dicari-cari oleh keluarga terutama sang istri.

    Ayah 2 anak di Palembang bernama M Nopandi (37) alias Endik dilaporkan tak pulang ke rumah dan tidak ada kabar sejak Sabtu tanggal 25 Januari 2025, terhitung sudah enam hari tak kunjung pulang ke rumah.

    Warga Jalan Faqih Usman, Kelurahan 3/4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu ini terakhir kali terdengar kabarnya pulang dari tempatnya sehari-hari bekerja di toko Pempek Sentosa, Jalan Jend A Yani Palembang.

    Adapun ciri-ciri Nopandi yakni tinggi sekitar 155 cm, badan agak kurus, kulit sawo matang, pakaian terakhir mengenakan kemeja warna pink dan celana jeans serta jaket warna merah.

    Ia mengendarai motor Jupiter MX warna abu-abu oranye.

    Maretha (26) istri Endik mengatakan, Endik terakhir kali terlihat pulang bekerja dari toko pempek Sentosa pada 25 Januari 2025 sekitar pukul 20:00 WIB.

    “Dia pulang kerja dari toko pempek sekitar jam 8 malam, biasanya tidak pulang sehari, setelah itu pulang. Tapi ini sudah 6 hari tidak pulang ke rumah,” kata Maretha, Jumat (31/1/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Sripoku.com, Sabtu (1/2/2025).

    Terakhir kali ia menghubungi suaminya pada hari Minggu 26 Januari 2025, nomor Endik masih aktif, keesokan harinya sudah tak bisa lagi dihubungi.

    “Saya chat suruh dia pulang ‘yah baleklah’ tapi baru dibaca saja besoknya (Senin) tidak ada balasan,” katanya.

    Sebelumnya pun tak ada masalah, bahkan Endik sebelum pulang kerja hari Sabtu lalu Maretha menitip belikan susu untuk anak bungsunya yang masih berusia 4 tahun.

    “Di hari Sabtu malam jam 7, dia chat ‘ada yang nak dibeli dak?’, saya jawab ‘belikan susu bae untuk anak’ ,” tuturnya.

    Sebelum membuat laporan di Polsek Seberang Ulu II, ia sudah mencari keberadaan suaminya kemana-mana, tetapi tak membuahkan hasil.

    “Saya cari ke tempat biasa dia nongkrong, tempat temannya di kawasan Kuto, 7 Ulu, Sentosa, dan Kertapati tidak ketemu juga kak,” katanya.

     Sudah enam hari sang ayah tidak di rumah membuat anaknya yang bungsu terus menanyakan keberadaan.

    “Kalau anak saya yang kecil setiap bangun tidur lihat tidak ada ayahnya selalu ‘yah ayahnya tidak ada’,” ujar Maretha menirukan perkataan anaknya sambil menangis.

    Ia telah membuat laporan polisi di Polsek Seberang Ulu II dan berharap ada kabar dari suaminya yang kini tak tahu dimana.

    “Yang penting keadaannya sehat kak, saya dan anak-anak menunggu dia pulang, ” katanya.

    Bagi yang melihat keberadaan Endik bisa menghubungi nomor istrinya Maretha 0895-6215-85505 dan Arifin kerabatnya 0812-1494-8070.

    ORANG HILANG – M Nopandi (37) Karyawan Toko Pempek Sentosa di Jalan Jenderal A Yani Palembang dilaporkan hilang oleh istrinya, Maretha (26) ke Polsek SU II Palembang, Jumat (31/1/2025). Nopandi dinyatakan hilang sejak tanggal 25 Januari 2025 setelah pulang kerja pukul 20.00 WIB saat disuruh istrinya membeli susu untuk anak mereka. (Sripoku.com)

    Sementara itu, di media sosial tengah ramai memperbincangkan sosok yang dulunya viral kini telah menghilang.

    Sosok tersebut adalah Ida Dayak.

    Masih ingatkah anda dengan sosok viral Ida Dayak?

    Selama 1,5 tahun Ida Dayak tak ada kabarnya.

    Kabar terkini Ida Dayak ternyata tak lagi melakukan pengobatan.

    Alasan di balik hal tersebut pun mengejutkan.

    Satu setengah tahun tak ada kabar, Ida Dayak kabarnya kini tak lagi melakukan pengobatan alternatif.

    Wanita asal Kabupaten Paser, Kalimantan Timur itu disebut-sebut tidak lagi keliling Indonesia untuk mengobati pasien patah tulang.

    Padahal sebelumnya, Ida Dayak tenar hingga didapuk mengobati para Jenderal guna menyembuhkan penyakitnya.

    Seperti diketahui, Ida Dayak viral di pertengahan tahun 2023.

    Wanita kelahiran 3 Juli 1972 disebut ahli dalam mengobati patah tulang stroke hingga kesulitan berbicara maupun tuli.

    Sosok Ida Dayak sempat jadi sorotan karena cara mengobatinya yang unik.

    Saat hendak menyembuhkan pasien, Ida Dayak akan menari sembari berdoa lalu mengoleskan minyak khasnya ke tubuh pasien.

    Tenar dua tahun lalu, Ida Dayak tak lagi disorot kamera selama 1,5 tahun.

    Belakangan terungkap keberadaan Ida Dayak dan kabar terbarunya.

    Dalam akun TikTok official Ida Dayak yakni @idadayak7, sang manajer angkat bicara soal kesibukan wanita bernama asli Ida Andriani itu.

    Ternyata kini Ida Dayak tidak lagi melakukan pengobatan alternatif.

    “Ibu Ida Dayak tidak lagi melakukan pengobatan. Jadi ini adalah sudah keputusan dari Ida Dayak. Karena Ibu Ida Dayak tidak lagi melakukan pengobatan, saya berinisiatif melanjutkan YouTube Ibu Ida Dayak dengan YouTube berbagi kebahagiaan,” ungkap manajer Ida Dayak dilansir TribunnewsBogor.com ( grup TribunJatim.com ) dari akun TikTok @idadayak7, Kamis (30/1/2025).

    Karenanya, sang manajer memberikan pengumuman bahwa semua informasi yang menyebut Ida Dayak akan melakukan pengobatan di berbagai daerah itu adalah bohong belaka.

    “Apabila ada kabar pengobatan (Ida Dayak) Di kota ini, di kota sana, itu adalah hoaks, itu adalah bohong. Kalau pun misalnya suatu saat nanti Ibu Ida Dayak melakukan pengobatan, saya adalah orang pertama yang memberitahukan kepada masyarakat. Saya adalah manajer ibu Ida Dayak,” imbuh manajer Ida Dayak.

    KABAR TERKINI IDA DAYAK – (Kiri) Foto Ida Dayak dan tangkapan layar momen manajer Ida Dayak menjelaskan keberadaan Ida Dayak sekarang setelah 1,5 tak tersorot kamera, Kamis (30/1/2025) (Kanan). Lama tak ada kabar, Ida Dayak kabarnya kini tak lagi melakukan pengobatan tradisional kepada warga. (TikTok/@idadayak7)

    Lebih lanjut, sang manajer pun mengimbau agar masyarakat tidak sembarangan mendaftar apalagi membayar pendaftaran berisi pengobatan Ida Dayak.

    Sebab kini Ida Dayak telah menyetop aktivitas pengobatannya.

    “Saya tidak mau lagi masyarakat tertipu lagi dengan pendaftaran-pendaftaran yang tidak jelas, itu adalah bohong,” kata manajer Ida Dayak.

    Tak lagi mengobati pasien, Ida Dayak mengurai alasan mengejutkan.

    Ternyata Ida Dayak ingin fokus berkumpul dengan keluarganya di kampung halaman.

    “Ibu ida ingin kumpul bersama anak cucunya dan kondisi Ibu Ida sudah mulai melemah karena usia,” akui manajer Ida Dayak.