Jenis Media: News

  • Sampai Keliling 20 Warung, Warga Tetap Tak Dapat Gas Elpiji 3 Kg, Sindir Pemerintah: Kok Tega?

    Sampai Keliling 20 Warung, Warga Tetap Tak Dapat Gas Elpiji 3 Kg, Sindir Pemerintah: Kok Tega?

    TRIBUNJATIM.COM – Mulai Sabtu, 1 Februari 2025, pemerintah memberlakukan kebijakan baru yakni pengecer dilarang menjual gas elpiji 3 kg.

    Dampaknya, kini warga Jakarta malah kesulitan memperoleh gas melon yang disubsidi pemerintah.

    Salah satunya warga Ragunan bernama Narti yang mengaku sulit mencari gas subsidi tersebut.

    Warga Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ini sampai keliling 20 warung dari sore hingga malam hari tetap tidak mendapatkan gas 3 kg.

    Bahkan ia sampai mendatangi SPBU demi mendaparkan gas tersebut.

    Namun hasilnya tetap sama.

    “Sudah nyari keliling dari sore sampai malam, enggak dapat-dapat, ada kali 20 warung. Sampai SPBU juga enggak ada,” ungkap Narti, Minggu (2/2/2025).

    Asisten Rumah Tangga (ART) bernama Dede juga mengalami nasib serupa.

    Ia mencari gas 3 kg di sekitar rumahnya di kawasan Ampera Raya, Jakarta Selatan.

    Namun senasib, warung atau kios yang ia datangi selalu habis.

    Warung yang menjadi langganannya bahkan mengatakan gas habis sejak tiga hari terakhir.

    “Sudah keliling, dari warung deket rumah di Ampera, sampai ke Ragunan, bilangnya kosong,”ujar Dede, melansir Tribunnews.com.

    Hal yang sama dialami Fitri yang bekerja sebagai pegawai swasta.

    Warga kawasan Rorotan, Jakarta Utara, ini sulit mendapatkan gas melon tersebut.

    Warga antre untuk membeli elpiji 3 kilogram di Gampong Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh (Serambi Indonesia/M Anshar)

    Ia terpaksa menggunakan gas non subsidi untuk kebutuhan rumah tangga.

    “Iya beberapa warung deket rumah enggak dikirimin gas,” katanya.

    Fitri mengaku tidak tahu, mengapa gas sekarang langka.

    Penjual selalu mengatakan stok gas kosong, saat ia hendak membeli.

    Padahal, katanya, gas elpiji merupakan kebutuhan vital masyarakat.

    “Butuh banget gas 3 kg, karena praktis, dan bisa langsung beli enggak repot, tapi malah susah sekarang,” katanya.

    Sementara itu seorang penjual bakso di Jalan Pekayon, Ragunan, Jakarta Selatan, Ngatino, juga mengalami hal yang sama.

    Ia mengatakan kemungkinan dirinya tidak bisa berjualan Senin (3/2/2025).

    Pasalnya ia tidak mendapatkan gas 3 kg untuk kebutuhan jualannya.

    “Biasanya pulang jualan beli gas, kalau sekarang enggak dapet ya enggak bisa jualan,” pungkas Ngatino.

    Di tempat lain, warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Gunawan (39), curhat mengenai perjuangannya mencari gas 3 kg pada Senin (3/2/2025).

    Bahkan Gunawan harus mendatangi 10 warung dan dua pangkalan gas demi mencari tabung gas melon. 

    Ayah dua anak ini berkeliling kampung di rumahnya mulai dari RT 1. 

    Ia akhirnya mendapatkan tabung gas 3 kg seharga Rp25 ribu di RT 12 Lenteng Agung.

    Gunawan mencari gas mulai pukul 06.00 WIB, bersamaan dengan mengantar anaknya ke sekolah.

    Ia kembali mencari tabung gas pada pukul 09.00 WIB.

    “Pas lagi mendung. Panas-panas dikit dan mendung. Sampai gerah muter-muter kampung bawa gas,” kata Gunawan kepada Tribun Jakarta.

    Gunawan menceritakan, tabung gas 3 kg kosong saat dirinya mendatangi dua pangkalan.

    “Cuma ada gas pink dan biru,” tuturnya.

    Tak hanya dirinya, Gunawan menuturkan, banyak tetangga khususnya ibu-ibu yang menenteng gas berkeliling kampung demi mendapatkan gas 3 kg.

    “Di sini enggak ada yang sampai ngantri di pangkalan. Karena pangkalan semuanya habis stok,” imbuhnya.

    Gunawan mengaku heran dengan sikap pemerintah yang selalu membuat sulit masyarakat.

    “Bahkan tega ngelihat masyarakat pada antre. Kok tega. Saya berharap pemerintah bisa segera mengatasi kelangkaan ini,” harap Gunawan.

    Akhirnya, Gunawan membuat pantun bertemakan gas 3 kg yang langka.

    “Beli beras di Cinangka, pulangnya lewat Sasak Beji. Gara gara gas lagi langka, mau masak sampai enggak jadi,” ujar Gunawan.

    Warga Cikupa, Kabupaten Tangerang, mengular di depan agen gas LPG imbas langkanya gas melon, dan suasana antrean panjang di agen gas LPG di toko Tri Wijaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (3/2/2025). (TribunTangerang.com/Nurmahadi – TribunTangerang.com/Ikhwana Mutuah Mico)

    Hal serupa juga dialami pedagang dan pelaku UMKM di Desa Bitung Jaya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

    Seorang pedagang nasi goreng, Ahmad (39), mengeluh lantaran dirinya tak bisa berjualan imbas langkanya gas melon.

    Ahmad terlihat ikut antre di pangkalan gas melon di pinggir Jalan Raya Pantura, sejak pukul 10.00 WIB pagi.

    Dirinya tampak membawa sang istri untuk ikut mengantre, demi mendapatkan satu buah gas melon.

    “Sebagai pedagang tentunya sangat terkena dampaknya ya, karena enggak ada gas, akhirnya saya enggak bisa berjualan,” keluh Ahmad di lokasi.

    Menurut Ahmad, peraturan satu KK dan KTP hanya bisa membeli satu buah gas tidak cukup bagi kebutuhan keluarga maupun dagangannya.

    Pasalnya kata dia, saat berdagang dia membutuhkan kurang lebih dua gas melon dalam sehari.

    “Saya cuma bisa dapat satu gas saja, enggak cukup pasti, paling cuma buat kebutuhan masak di rumah, kalau buat dagang nasi goreng, enggak akan cukup,” paparnya.

    Ahmad pun berharap pemerintah bisa segera menyelesaikan persoalan gas melon yang langka tersebut.

    “Semoga bisa segera diatasi, sebagai rakyat kecil, pedagang khususnya, saya cukup kesulitan, mungkin pedagang yang lain juga merasakan hal yang sama,” harapnya.

    Seorang pedagang nasi goreng, Ahmad (39), mengeluh lantaran tak bisa berdagang imbas langkanya gas melon di Cikupa, Kabupaten Tangerang, pada Senin (3/2/2025). (TribunTangerang.com/Nurma Hadi)

    Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia secara tegas membantah adanya kelangkaan elpiji 3 kg di publik.

    Dalam sebuah acara di Bogor, ia menyatakan bahwa pemerintah sedang menata pengelolaan elpiji untuk mencegah oknum menaikkan harga.

    “Elpiji itu tetap ada. Sekarang lagi ditata kelolanya agar tidak boleh ada oknum yang menaikkan harga elpiji 3 kg,” kata Bahlil.

    Dia juga menegaskan bahwa stok elpiji 3 kg aman menjelang bulan Ramadan dan memastikan tidak ada pengurangan kuota subsidi, yang tetap sebesar Rp87 triliun.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa harga elpiji 3 kg yang dijual di pangkalan resmi akan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh masing-masing Pemerintah Daerah.

    “Kami pastikan harga LPG 3 kg di pangkalan resmi mengikuti HET yang ditetapkan setiap pemda. Jika ada harga LPG 3 kg yang mahal, kemungkinan karena masyarakat membelinya di luar pangkalan resmi atau di pengecer,” jelas Heppy dalam keterangannya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Hujan Deras, Terjadi 4 Titik Longsor di Sumbercanting Bondowoso, Material Tanah Masuk Halaman Pustu

    Hujan Deras, Terjadi 4 Titik Longsor di Sumbercanting Bondowoso, Material Tanah Masuk Halaman Pustu

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Bencana alam tanah longsor akibat hujan deras menerjang Desa Sumbercanting, Kecamatan Wringin, Bondowoso, Jawa Timur, Senin (3/2/2025) sekitar pukul 20.55 WIB.  

    Menurut Kepala Bidang Logistik, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Tugas Riski Bahana, ada empat titik tanah longsor.

    Dengan rata-rata tinggi longsoran di empat titik yakni 8 meter, kemudian panjangnya 3 meter, dan lebarnya 4 meter.  

    Material longsoran ada yang meluber ke saluran drainase. Sehingga mengakibatkan, banjir ke jalan.  

    “Banjir genangan di jalan poros Desa Sumbercanting mengakibatkan bahu jalan rusak dengan lebar 1 meter kanan dan kiri,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jatim Network, Senin (3/2/2025).

    Selain itu, kata Tugas, ada juga material tanah longsor yang masuk ke halaman Pustu Desa Sumbercanting  

    “Kita bersihkan material tanah longsor di Pustu,” terangnya.  

    Ia menerangkan, tanah longsor yang juga menyebabkan banjir drainase ini terjadi karena hujan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah Kecamatan Wringin mulai pukul 17.00 WIB. 

    “Curah hujannya tinggi,” jelasnya.   

    Ia menegaskan tak ada korban jiwa dalam bencana alam ini.  

    Untuk informasi, dalam dua hari ini di Bondowoso terjadi tanah longsor, angin kencang, hingga banjir di beberapa tempat berbeda.  

    Di antaranya yakni terjadi angin kencang terjadi di Dusun Paterong, Desa Walidono, Kecamatan Prajekan.

    Kemudian, banjir terjadi di Desa Leprak dan Pandak, Kecamatan Klabang. 

    Ada juga rumpun bambu yang tumbang ke jalan raya di sekitar Jalan Raya Wringin, Desa Sumber Malang, Kecamatan Wringin akibat angin kencang.

    Selanjutnya juga terjadi tanah longsor di Dusun Dadapan, Desa Sumbercanting, Kecamatan Wringin. 

  • Empat Gadis ini Nekat Open BO Demi Honor Rp 50.000 Satu Tamu, Ternyata sudah Bikin Jaringan

    Empat Gadis ini Nekat Open BO Demi Honor Rp 50.000 Satu Tamu, Ternyata sudah Bikin Jaringan

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib empat gadis remaja nekat jual diri di sebuah apartemen di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

    Mereka terpaksa menjajakan dirinya karena desakan ekonomi.

    Tak hanya itu ternyata empat gadis belia itu diperalat

    Setiap melayani, para gadis itu akan mendapatkan honor Rp 50.000 hingga Rp 100.000 setiap melayani tamu.

    Kanit Reskrim Polsek Kelapa Gading AKP Kiki Tanlim mengatakan, sindikat prostitusi online menjual keempat perempuan muda itu dengan tarif Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu untuk sekali “main”.

    Namun, sindikat tersebut memangkas pendapatan korban dan hanya memberikan mereka upah sangat minim.

    “Dari hasil pemeriksaan untuk range harga itu mulai dari Rp 250 ribu sampai dengan Rp 500 ribu,” kata Kiki, Senin (3/2/2025).

    “Untuk upah yang diterima korban sekitar Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu per pelanggan,” jelasnya.

    Dalam menjalankan praktik tersebut, korban mengaku tidak dipaksa.

    Mereka menjajakan tubuhnya secara sukarela karena desakan kebutuhan ekonomi.

    “Hubungan (antara tersangka dan korban) memang sebatas teman, kemudian mungkin karena adanya kebutuhan ekonomi sehingga punya kesepakatan di antara mereka untuk melakukan praktik seperti ini,” jelas Kiki.

    Praktik prostitusi ini sudah berlangsung sekitar 3 bulan di apartemen wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara.

    Sindikat beranggotakan tujuh orang ini terdiri dari lima laki-laki dan dua perempuan.

    Peran masing-masing bervariasi, mulai dari menjadi joki yang menawarkan para korban ke pelanggan hingga mengantar korban ke pelanggan.

    Ketujuh tersangka masing-masing ialah FA (17), AP (20), AF (15), HP (21), RA (15), AF (19), dan MA (15).

    Sementara korban alias para wanita muda yang dijual sebagai pekerja seks komersial itu ialah AS (16), FA (16), NA (17), dan SAR (18).

    Sindikat prostitusi ini memiliki modus menjual perempuan di bawah umur melalui aplikasi.

    Selain itu, para tersangka juga membuat dua grup WhatsApp yang fungsinya untuk saling berkoordinasi.

    Ketujuh tersangka kini sudah diproses di Mapolsek Kelapa Gading, Jakarta Utara dan dijerat dengan pasal terkait perlindungan anak dan perdagangan orang.

    Mereka terancam hukuman di atas 5 tahun penjara.

    Sementara itu, kisah open BO lainnya juga pernah terjadi di Bengkulu.

    Apes nasib warga saat open BO ini.

    Ia dikeroyok empat orang yang meminta uang keamanan sebesar Rp100 ribu.

    Karena tak mau bayar, warga tersebut dikeroyok hingga memar.

    Bahkan dompet beserta seisinya dirampas.

    Adapun korban diketahui warga Desa Aur Ringgit Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.

    Korban berinisial GH.

    GH dikeroyok lalu dirampas dompetnya akibat tak mau bayar uang keamanan saat Open BO.

    Peristiwa tersebut terjadi pada 31 Desember 2024.

    Bermula saat korban datang ke Kota Bengkulu untuk merayakan tahun baru.

    Selanjutnya pada 1 Januari 2025 sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, korban berniat hendak open BO dan menghubungi seorang wanita melalui aplikasi hijau.

    Singkat cerita korban dan wanita tersebut sepakat untuk bertemu di sebuah kosan yang ada di kawasan Kebun Kenanga Kecamatan Ratu Samban.

    Sesampainya di sana korban dan wanita tersebut sepakat korban diminta untuk membayar Rp 250 ribu sebelum melakukan hubungan, dan telah disepakati keduanya.

    4 Pelaku Tindak Pidana Pengeroyokan dan Perampasan diamankan Polsek Ratu Agung Jumat (10/1/2025). (Beta Misutra/TribunBengkulu.com)

    Akan tetapi korban kembali diminta uang Rp100 ribu oleh teman sang wanita yang berjumlah 4 orang dengan alasan untuk uang keamanan.

    Namun akibat permintaan tersebut terjadilah ribut mulut antara korban dan pelaku, yang mengakibatkan terjadi pengeroyokan terhadap korban.

    Selain itu, para pelaku juga mengambil dompet korban yang berisi uang tunai Rp 900 ribu, KTP, ATM, STNK, dan surat-surat penting.

    Pelaku juga sempat mengancam akan membunuh korban dengan menggunakan celurit, dan menendang motor milik korban hingga rusak.

    Atas keejadian tersebut korban mengalami luka memar dan kerugian jutaan rupiah dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ratu Agung.

    “Untuk modusnya ribut soal uang, namun untuk detailnya nanti masih akan kita dalami,” ungkap Kapolsek Ratu Agung Iptu M Akhyar Anugerah, Sabtu (11/1/2025), dikutip dari Tribun Bengkulu.

    Mendapati laporan tersebut anggota Tim Opsnal Polsek Ratu Agung langsung bergerak melakukan pengumpulan bahan keterangan.

    Selanjutnya pada 10 Januari 2024 Polsek Ratu Agung berhasil mengamankan sebanyak 4 orang pelaku pengeroyokan.

    Keempatnya yaitu EA (29) warga asal Kebun Kenanga Kota Bengkulu, AD (21) warga asal Desa Tambangan Kabupaten Bengkulu Selatan, RF (17) warga Kandang Limun Kota Bengkulu, dan RA (17) warga asal Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah.

    Dari tangan pelaku polisi juga mengamankan barang bukti berupa 1 bilah senjata tajam jenis celurit dan 1 unit motor Honda Scoopy.

    “Para pelaku akan dikenakan Pasal 365 KUHP dan Pasal 170 KUHP,” kata Akhyar.

    Sementara itu, aksi sekeluarga keroyok wanita di tengah jalan viral di media sosial.

    Pelaku pengeroyokan diketahui berjumlah lima orang, di antaranya ada yang masih pelajar SMP.

    Peristiwa tersebut terjadi di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara pada Minggu (5/1/2025) lalu.

    Kelima orang itu ditangkap setelah membuat korban, wanita berinisial ER (41), mengalami luka-luka sampai berlumuran darah.

    Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara AKP Wan Deni Ramona mengatakan, penangkapan terhadap kelima orang itu dilakukan kurang dari 1 x 24 jam setelah kejadian.

    Dari kelima orang itu, tiga di antaranya merupakan satu keluarga, yakni seorang ibu K (41) dan dua anaknya, anak perempuan CK (15) serta anak laki-laki berinisial E (20).

    CK diketahui masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

    Selain mengeroyok korban, mereka juga melakukan pelecehan dengan menelanjangi korban di tengah jalan.

    “Peristiwa itu terjadi Minggu tanggal 5 Januari. Pada saat itu memang terdapat di video adanya dugaan pengeroyokan, dan juga terdapat pelecehan juga di situ ya,” kata Wan Deni, Selasa (7/1/2025), dikutip dari Tribun Jakarta.

    Wan Deni mengungkapkan, polisi masih memeriksa ketiga orang tersebut, yang kini berpotensi menjadi tersangka.

    Pemeriksaan juga mendalami motif di balik pengeroyokan yang dilakukan satu keluarga itu.

    “Kami masih dalami. Mengarah ke masalah pribadi, mungkin ada ya,” jelas dia.

    Sebelumnya, video viral di media sosial merekam sejumlah orang menganiaya seorang wanita di Jalan Raya Pluit Selatan, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

    Dalam video tersebut, terlihat korban dianiaya berkali-kali oleh beberapa pelaku, yang di antaranya dua wanita dan seorang pria.

    Video itu juga merekam para pelaku menghina korban yang tak berdaya hingga berlumuran darah di tengah jalan.

    Terkait video tersebut, Ketua RW setempat Ari Muhayar membenarkan kejadiannya.

    Menurut Ari, diduga para pelaku yang menganiaya korban itu adalah satu keluarga.

    “(Pelakunya) ada beberapa orang lah. Artinya satu hingga dua orang adanya terjadinya pengeroyokan tersebut,” kata Ari.

    Ari mengatakan, pengeroyokan itu terjadi pada Minggu (5/1/2025).

    Ia menerima laporan dari petugas keamanan bahwa korban yang merupakan warga pengontrak di RW 08 Pluit mengalami babak belur.

    “Kalau menurut terakhir korban katanya ada patah tulang di bawah pelipis ini, pelipis mata. Iya, kalau saya kan lihat fotonya saja ya. Malam itu pada berdarah semua mukanya,” katanya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • 7 Fakta Mobil Supra Hilang Kendali Dekat HI hingga Celaka

    7 Fakta Mobil Supra Hilang Kendali Dekat HI hingga Celaka

    Jakarta

    Mobil Toyota Supra mengalami kecelakaan hingga ringsek di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Mobil tersebut hilang kendali hingga menabrak tiang lampu sampai roboh dan menimpa pengendara motor.

    Kecelakaan terjadi di dekat Bundaran HI, Jalam MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Senin, 3 Februari 2025, dini hari. Pengemudi mobil dan pengendara motor terluka akibat kejadian tersebut.

    Polisi mengungkap pengemudi mobil Supra bernopol D-1-RIM diduga tidak berkonsentrasi saat berkendara. Mobil kemudian hilang kendali hingga menabrak tiang lampu sampai roboh dan menimpa pengendara motor.

    Mobil Toyota Supra berkelir hitam mengalami kerusakan parah setelah menabrak tiang lampu. Sementara motor yang tertimpa tiang lampu juga mengalami kerusakan.

    Berikut fakta-fakta terkait kecelakaan mobil Supra yang dirangkum detikcom, Selasa (4/2/2025).

    1. Mobil Oleng Tabrak Tiang Lampu

    Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Senin (3/2/2025), pukul 02.00 WIB. Saat itu mobil Toyota Supra yang dikemudikan pria berinisial UNY (22) melaju dari Utara ke Selatan di Jalan MH Thamrin.

    “Sesampainya di Bundaran HI, kendaraan Sedan Toyota Supra memutar balik dan sampai di TKP, tepatnya depan Kedubes Jerman, diduga kurang hati-hati dan konsentrasi oleng menabrak tiang penerangan lampu jalan dan menabrak pembatas taman,” jelas Ojo dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (3/2).

    2. Motor Tertimpa Tiang Lampu

    Tiang lampu yang ditabrak mobil Supra itu roboh hingga menimpa pengendara motor yang melintas di lokasi. Motor pun ringsek setelah tertimpa tiang lampu tersebut.

    “Akibat kejadian tersebut, tiang penerangan lampu jalan roboh dan mengenai kendaraan sepeda motor Honda Vario yang ada di sekitar TKP,” katanya.

    Baca selanjutnya: pengemudi mobil Supra dan pemotor sama-sama terluka

    3. Pengemudi Mobil dan Motor Terluka

    Mobil Supra hancur usai tabrak tiang lampu di dekat Bundaran HI, Jalan Thamrin (Foto: dok. Istimewa)

    Ojo mengungkapkan kecelakaan tersebut menimbulkan korban luka. Kedua korban adalah si pengemudi mobil Supra dan pengendara motor Honda Vario.

    Kedua kendaraan juga mengalami kerusakan parah akibat insiden tersebut.

    “Akibat dari kejadian laka lantas tersebut kedua kendaraan mengalami kerusakan. Untuk pengemudi kendaraan sedan mengalami luka ringan dibawa ke RS Tebet serta pengemudi kendaraan sepeda motor Honda mengalami luka ringan dibawa ke RS Siloam,” sambungnya.

    “Kendaraan sedan Toyota Supra mengalami kerusakan pada bagian depan sebelah kanan hancur,” sambung Ojo.

    4. Dugaan Penyebab Kecelakaan

    AKBP Ojo mengatakan pihaknya masih menyelidiki kecelakaan tersebut. Dugaan sementara, kecelakaan diakibatkan karena UNY, pengemudi mobil Supra tidak berkonsentrasi saat berkendar.

    Kendaraan yang terlibat sedan Toyota Supra out of control,” ungkap AKBP Ojo Ruslani.

    “Dugaan sementara penyebab kecelakaan pengemudi sedan Toyota Supra kurang hati-hati dan konsentrasi dalam berkendara,” lanjut Ojo.

    5. Kronologi Kecelakaan

    Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani mengungkap kronologi kecelakaan. Awalnya, mobil Toyota Supra melaju dari Utara ke Selatan di Jalan MH Thamrin.

    Sesampainya di Bundaran HI, mobil Toyota Supra itu memutar balik. Saat sampai di TKP, tepatnya depan Kedubes Jerman diduga kurang hati-hati dan konsentrasi sehingga mobil oleng menabrak tiang penerangan lampu jalan dan menabrak pembatas taman.

    Tiang lampu yang roboh itu mengenai pengendara motor yang melintas di lokasi. Kedua korban mengalami luka-luka dan kendaraan keduana pun mengalami kerusakan.

    Baca selanjutnya: kesaksian warga

    6. Pengemudi Mobil Berstatus Mahasiswa

    Mobil Toyota Supra menabrak tiang lampu hingga roboh dan menimpa pengendara mobtor di dekat Bundaran HI (dok Pribadi/D Haikal)

    Polisi mengungkap sosok pengemudi mobil Toyota Supra yang menabrak menabrak tiang lampu di dekat Bundaran HI, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, hingga ambruk menimpa pengendara motor. Mobil Supra tersebut ternyata dikemudikan mahasiswa.

    “Pengemudi kendaraan sedan Toyota Supra sopir UNY (22) pekerjaan pelajar atau mahasiswa,” kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani kepada wartawan, Senin (3/2).

    7. Kesaksian Warga

    Seorang warga bernama D Haikal mengaku sempat menyaksikan kecelakaan yang terjadi pada dini hari itu. Warga melihat mobil sedan mewah tersebut melaju hilang kendali.

    “Untuk kronologi, mobil Toyota Supra dengan pelat nomor D-1-RIM sedang melaju keluar dari Bundaran HI arah Senayan lalu hilang kendali di depan Halte Tosari,” kata seorang saksi, D Haikal, Senin (3/2).

    Mobil tersebut lalu terhenti di trotoar depan hotel. Dikabarkan ada 2 orang terluka akibat kecelakaan tersebut.

    Saat kecelakaan itu terjadi, Haikal sedang mengemudikan sepeda motor di ruas jalan yang sama. Setelah kecelakaan, warga dan pengguna jalan terkumpul di tempat kejadian perkara (TKP) karena tiang lampu ‘rebahan’ dan menutup ruas jalan.

    “Untuk korban jiwa tidak ada, hanya luka-luka aja untuk driver Vario 1 orang dan 1 orang lagi luka ringan,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 3

    (mea/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kecelakaan di Ngawi, Bus Muat 40 Orang Tabrak Mobil Patroli Dishub Sampai Terpental Masuk Parit

    Kecelakaan di Ngawi, Bus Muat 40 Orang Tabrak Mobil Patroli Dishub Sampai Terpental Masuk Parit

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

    TRIBUNJATIM.COM, NGAWI – Diduga kurang perhitungan saat menyalip, bus nopol H 7518 OC, yang dikemudikan Heri (55), warga Desa Pancuran, Kecamatan Tingkir, Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah, mengalami kecelakaan, Senin (3/2/2025) sekira pukul 12.00 WIB.

    Bus menabrak bodi belakang kendaraan patroli Dishub Ngawi, nopol AE 8297JP yang dikemudikan Saroso (47), warga Desa Jambangan, Kecamatan Paron, saat melintas di Jalan Tol Solo-Ngawi KM 572, masuk Desa Gemarang, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi, Iptu Parsidi mengatakan, bus membawa penumpang 40 orang melaju di jalur cepat dari arah barat ke timur.

    Searah di depan sisi kiri bus, tepatnya di jalur lambat, berhenti di bahu jalan, terdapat kendaraan patroli Dishub Ngawi dengan berpenumpang satu orang. 

    “Bus bermaksud mendahului kendaraan roda 6, yang ada di depannya lewat lajur lambat, mengambil jalur sebelah kiri,” ujar Iptu Parsidi.

    Karena kurang hati-hati dan jarak sudah dekat, lanjut Iptu Parsidi, terjadi tabrakan hingga menyebabkan kendaraan Dishub Ngawi terpental lalu masuk ke parit.

    “Bus terpental ke kanan menabrak median jalan. Dengan kejadian tersebut mengakibatkan kerusakan pada kendaraan dan korban manusia nihil,” pungkasnya.

    Saat ini kedua kendaraan sudah diamankan Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi, guna keperluan penyelidikan lebih lanjut. 

  • Dua Alasan Pencairan KJP Plus Tahap I Molor di Maret 2025

    Dua Alasan Pencairan KJP Plus Tahap I Molor di Maret 2025

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ada dua alasan yang membuat bantuan pendidikan Kartu Jakarta Pintar atau KJP Plus Tahap I baru dicairkan pada Maret 2025.

    Padahal Dinas Pendidikan Jakarta berencana melakukan pencairannya pada Januari 2025 ini.

    Adapun penyebabnya, pertama gegara Pemprov Jakarta belum memiliki dana untuk mencairkan bantuan pendidikan tersebut.

    “Untuk target penyaluran KJP Plus ini di bulan Maret 2025 dengan alokasi untuk tiga bulan, yaitu Januari, Februari, dan Maret,” ucap Plt Kepala Disdik Jakarta, Sarjoko, saat ditemui di Gedung DPRD Jakarta, Senin (3/2/2025).

    “Hasil koordinasi awal kami dengan BPKD itu memang diinformasikan bahwa pada posisi Januari ini dari sisi ketersediaan anggaran memang belum memungkinkan untuk bisa dilakukan penyaluran,” ujarnya.

    Kedua, perubahan dalam tata kelola KJP Plus dan KJMU pun jadi salah satu penyebab bantuan pendidikan itu belum dapat disalurkan di awal 2025 ini.

    Hal ini berdasarkan hasil diskusi antara Disdik dengan Tim Transisi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno yang meminta supaya bantuan pendidikan itu lebih tepat sasaran.

    “Hasil dari rapat-rapat tersebut mengerucut adanya satu keperluan perubahan tata kelola terhadap kegiatan KJP Plus dan KJMU,” tuturnya.

    Begitu pun pada bantuan pendidikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang juga molor dari rencana awal.

    lihat foto
    KLIK SELENGKAPNYA: Jauhari Mengingat Obrolan Terakhir Bersama Istrinya Ade Aryati (30) Sebelum kebakaran Glodok Plaza di Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025).

    “Untuk KJMU ini di bulan Mei 2025 untuk (pencairan) tahap satunya,” kata anak buah Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi ini.

    Berikut jadwal pendataan dan pencairan KJP Plus tahap I tahun 2025:

    – 13 Januari – 6 Februari: Pendaftaran KJP Plus
    – -15 Januari – 8 Februari 2024: Pemadanan data dan verifikasi
    – Februari 2025: Penetapan penerima dan besaran KJP Plus melalui Keputusan Gubernur
    – Minggu pertama Maret 2025: Pencairan KJP Plus Tahap 1

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Oki Setiana Dewi Bantah Dipologami, Maia Estianty: Saya Tidak Sanggup

    Oki Setiana Dewi Bantah Dipologami, Maia Estianty: Saya Tidak Sanggup

    JAKARTA – Rumah tangga Oki Setiana Dewi diisukan sedang tidak baik-baik saja karena suaminya Ory Vitrio Abdullah disebut telah melakukan poligami. Banyak yang kuatir keharmonisan keluarga tersebut.

    Paham akan perhatian warganet, Oki membantah suaminya telah melakukan poligami saat berbincang dengan Maia Estianty dalam sebuah tayangan podcast.

    “Orang-orang di sekitar tahu kegiatan kita, justru mereka yang gerah gatel mau klarifikasi. Singkatnya berita itu tidak benar,” ujar Oki dikutip dari kanal YouTube Maia ALELDUL TV pada Senin, 3 Februari.

    Meskipun enggan memberi klafirikasi atas fitnah yang tidak benar, Oki akhirnya angkat bicara untuk berterima kasih atas perhatian yang diterimanya. “Ada teman, netizen yang bertanya, bilang kasihan. Nggak cuma dari Indonesia, dari berbagai negara lain. Saya bilang makasih atas kasih sayangnya, tapi itu tidak benar,” paparnya.

    Maia Estianty lantas mengatakan tidak setuju dengan konsep poligami. Ia mengaku tidak sanggup jika harus melihat suaminya memiliki istri lain.

    “Aku udah pasti, saya tidak mau poligami. Karena saya tahu saya tidak sanggup,” ucap Maia Estianty.

    Maia mengaku nyaris dipoligami oleh pria di masa lalunya. “Oh kalau kejadian pasti aku kabur (jika suami minta poligami). Udah pernah kok,” tuturnya.

    Menurut Maia Estianty, keinginan suami untuk berpoligami itu merupakan ujian dalam pernikahan.

    “Misalnya ujian aku adalah poligami, yang mana pernah ya. Tapi ketika aku kabur pun ujiannya juga hampir sama seperti itu pada saat aku sudah selesai yang dulu, kemudian ada lagi beda orang tapi hampir mirip,” sambungnya.

    Maia Estianty tidak ingin menghadapi hal itu. Ia pun lebih memilih untuk mencari ujian yang lain. “Mendingan aku cari ujian yang lain aja,” jelasnya.

  • Gempa M 6,2 Guncang Pulau Doi Malut

    Gempa M 6,2 Guncang Pulau Doi Malut

    Jakarta

    Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,2 terjadi di Pulau Doi, Maluku Utara (Malut). Gempa ini tidak berpotensi gelombang tsunami.

    BMKG menginformasikan gempa terjadi pada Selasa (4/2/2025) pukul 04.35 WIB. Titik gempa berada di koordinat 2,95 derajat Lintang Utara (LU) dan 128,19 derajat Bujur Timur (BT).

    Pusat gempa berada di 86 km arah timur laut Pulau Doi, Malut. Hiposenter gempa ada di kedalaman 105 km.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” kata BMKG di akun X.

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Dalam Sepekan BNPB Semai 26 Ton Garam Kendalikan Hujan Ekstrem di 4 Provinsi

    Dalam Sepekan BNPB Semai 26 Ton Garam Kendalikan Hujan Ekstrem di 4 Provinsi

    JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah menghabiskan sebanyak 26 ton garam untuk disemai ke gumpalan awan hujan potensial dalam sepekan terakhir, sebagai upaya mengendalikan intensitas hujan ekstrem atau sangat deras di empat provinsi.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan penyemaian puluhan ton garam/NaCl ini dilakukan atas rekomendasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Adapun pada periode 20 Januari – 2 Februari BMKG mendeteksi aktifnya fenomena atmosfer dan bibit siklon yang berpotensi menimbulkan hujan ekstrem dan memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hingga angin kencang sehingga dibutuhkan intervensi modifikasi cuaca melalui penyemaian garam.

    “Rekomendasi pelaksanaan operasi modifikasi cuaca dari BMKG dan BNPB yang melakukannya di Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, dan terakhir di Jawa Timur yang kemarin baru diselesaikan,” katanya dilansir ANTARA, Senin, 3 Februari.

    BNPB menghabiskan sebanyak delapan ton garam dan tiga ton kapur kalsium oksida (CaO) yang disemai dalam 11 kali penerbangan pesawat untuk mengendalikan intensitas hujan di Provinsi Lampung pada 23-27 Januari.

    Pada periode tersebut lima kabupaten/kota dilanda banjir hingga mengakibatkan dua orang meninggal dunia, lebih dari 2.812 orang warga mengungsi, lebih dari 14.823 rumah dan bahkan merendam sawah seluar 4.456,4 hektare.

    Hal serupa juga terjadi di Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan total dalam operasi yang berlangsung pada 29-30 Januari ini, BNPB menghabiskan dua – tiga ton garam di dua provinsi tersebut. Curah hujan sejak 1-25 Januari 2025 telah menyebabkan banjir di berbagai wilayah, jumlah warga yang terdampak sebanyak 24.618 keluarga atau 68.072 jiwa, sedangkan rumah yang terendam 21.673 unit rumah.

    Operasi modifikasi cuaca di Jawa Tengah berlangsung 29 – 30 Januari dengan garam yang disemai sebanyak enam ton NaCl, dan terakhir dilakukan di Jawa Timur pada 31 Januari -2 Februari menyemai sebanyak tujuh ton NaCl.

    Pada periode tersebut hujan intensitas deras juga memicu terjadinya bencana banjir dan disertai tanah longsor dengan jumlah korban dan dampak kerusakan infrastruktur yang signifikan seperti jembatan, jalan, dan hingga rumah warga di Kabupaten Pekalongan, Grobogan, Kendal, Batang dan Demak di Provinsi Jawa Tengah.

    Tercatat ada lebih dari 30 ribu orang warga menderita akibat bencana di lima kabupaten tersebut. BNPB sebanyak 22 orang warga meninggal dunia termasuk balita berusia 5 bulan, 13 orang luka-luka, dan masih ada empat orang hilang di Desa Petungkriyono, Pekalongan.

    “Selanjutnya kami melihat rekomendasi dari BMKG, apakah urgen atau tidak modifikasi cuaca ini untuk terus dilakukan, dilihat pula efektivitasnya per daerah -harus tepat sasaran- karena biaya operasi modifikasi cuaca ini mahal,” kata Abdul Muhari.

  • BPN Bekasi Jelaskan Duduk Perkara Penggusuran Rumah Cluster Setia Mekar Tambun

    BPN Bekasi Jelaskan Duduk Perkara Penggusuran Rumah Cluster Setia Mekar Tambun

    JAKARTA – Kepala Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Bekasi Darman Simanjuntak buka suara terkait kasus penggusuran 27 bidang tanah di perumahan Cluster Setia Mekar Residence 2, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Adapun penggusuran tersebut telah dilakukan pada Kamis, 30 Januari lalu.

    Darman menjelaskan, mulanya 27 bidang tanah di daerah tersebut telah memiliki sertifikat hak milik atau SHM sejak 1973.

    Lalu, pihak yang memiliki SHM tersebut memecahnya menjadi empat sertifikat lantaran memiliki bidang tanah yang sangat luas.

    Kemudian, dari empat sertifikat itu dijual lagi ke pihak lain.

    “Nah, ternyata yang jadi masalah tadi yang dijual ke si A itu sebelum dipecah (jadi beberapa sertifikat) gitu, ada AJB (akta jual beli) lagi dijual ke yang lain gitu, loh. Ahli waris yang menerima penjualan itulah yang menggugat, malah menang gitu,” ujar Darman saat dihubungi VOI, Senin, 3 Februari.

    Darman pun menegaskan, bahwa masalah tersebut bukan dikarenakan adanya double sertifikat, melainkan murni keperdataan mengenai penjualan alias akta jual beli.

    “(Satu sertifikat dipecah menjadi empat) bisa dong. Contohnya saya punya tanah 1 hektare, saya mau jual sebagian, kan, boleh dong dipecah. Kayak perumahan, kan, begitu dipecah-pecahkan sertifikat, memang boleh. Ini masalahnya bukan masalah pecahan sertifikat, ini masalahnya sertifikat tadi itu dijual ke si A, dijual juga ke si B,” ucap Darman.

    “Jadi mohon diklarifikasi itu bukan double sertifikat, yang ada malah double jual beli,” sambungnya.

    Menurut Darman, kejadian jual beli itu telah berlangsung lama sekali dan bukan terjadi baru-baru ini.

    Sehingga pada akhirnya masyarakat yang berada di cluster tersebut mengalami penggusuran.

    “Karena mereka kaget, kok tiba-tiba digusur, dieksekusi. Padahal, mereka tidak pernah jadi pihak. Kayaknya begitu,” katanya.

    Lebih lanjut, Darman menilai, pemerintah tidak memiliki kewenangan dalam hal persoalan jual beli yang dilakukan perorangan.

    Mengingat, itu merupakan hal privasi dan bukan ranah publik.

    “Ini bukan masalah sertifikat, jadi ada penjualan dua kali. Terus BPN mau ngapain? Itu, kan, urusan keperdataan kayak orang jual beli gitu,” tutur Darman.

    “BPN hadirnya di dalam konteks mananya? Itu orang jual beli. Orang itu private, bukan ranah publik,” tambahnya.

    Saat ditanyai lebih lanjut, apakah sudah ada laporan dari masyarakat setempat ke Kantah Kabupaten Bekasi, Darman bilang belum ada.

    “Berdasarkan data yang diterima, perkara ini pun sudah diputus tahun 1998. BPN belum menerima pengaduan apapun mengenai hal ini,” jelas dia.

    Sekadar informasi, kasus penggusuran 27 bidang tanah di perumahan Cluster Setia Mekar Residence 2, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menuai sorotan belakangan.

    Pasalnya, bangunan-bangunan tersebut diklaim telah memiliki sertifikat hak milik (SHM) yang dikeluarkan Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Bekasi.

    Eksekusi pengosongan lahan merujuk putusan PN Bekasi bernomor 128/PDT.G/1996/PN.BKS tertanggal 25 Maret 1997, dengan luas 3.100 meter persegi yang telah dikosongkan saat ini.

    Bangunan-bangunan yang digusur terdiri dari tanah, ruko dan warung. Namun, sejumlah unit rumah yang masih berdiri juga kini tak lagi ditinggali dan tanpa aliran listrik.