Jenis Media: News

  • 7 Fakta Mobil Supra Hilang Kendali Dekat HI hingga Celaka

    7 Fakta Mobil Supra Hilang Kendali Dekat HI hingga Celaka

    Jakarta

    Mobil Toyota Supra mengalami kecelakaan hingga ringsek di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Mobil tersebut hilang kendali hingga menabrak tiang lampu sampai roboh dan menimpa pengendara motor.

    Kecelakaan terjadi di dekat Bundaran HI, Jalam MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Senin, 3 Februari 2025, dini hari. Pengemudi mobil dan pengendara motor terluka akibat kejadian tersebut.

    Polisi mengungkap pengemudi mobil Supra bernopol D-1-RIM diduga tidak berkonsentrasi saat berkendara. Mobil kemudian hilang kendali hingga menabrak tiang lampu sampai roboh dan menimpa pengendara motor.

    Mobil Toyota Supra berkelir hitam mengalami kerusakan parah setelah menabrak tiang lampu. Sementara motor yang tertimpa tiang lampu juga mengalami kerusakan.

    Berikut fakta-fakta terkait kecelakaan mobil Supra yang dirangkum detikcom, Selasa (4/2/2025).

    1. Mobil Oleng Tabrak Tiang Lampu

    Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Senin (3/2/2025), pukul 02.00 WIB. Saat itu mobil Toyota Supra yang dikemudikan pria berinisial UNY (22) melaju dari Utara ke Selatan di Jalan MH Thamrin.

    “Sesampainya di Bundaran HI, kendaraan Sedan Toyota Supra memutar balik dan sampai di TKP, tepatnya depan Kedubes Jerman, diduga kurang hati-hati dan konsentrasi oleng menabrak tiang penerangan lampu jalan dan menabrak pembatas taman,” jelas Ojo dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (3/2).

    2. Motor Tertimpa Tiang Lampu

    Tiang lampu yang ditabrak mobil Supra itu roboh hingga menimpa pengendara motor yang melintas di lokasi. Motor pun ringsek setelah tertimpa tiang lampu tersebut.

    “Akibat kejadian tersebut, tiang penerangan lampu jalan roboh dan mengenai kendaraan sepeda motor Honda Vario yang ada di sekitar TKP,” katanya.

    Baca selanjutnya: pengemudi mobil Supra dan pemotor sama-sama terluka

    3. Pengemudi Mobil dan Motor Terluka

    Mobil Supra hancur usai tabrak tiang lampu di dekat Bundaran HI, Jalan Thamrin (Foto: dok. Istimewa)

    Ojo mengungkapkan kecelakaan tersebut menimbulkan korban luka. Kedua korban adalah si pengemudi mobil Supra dan pengendara motor Honda Vario.

    Kedua kendaraan juga mengalami kerusakan parah akibat insiden tersebut.

    “Akibat dari kejadian laka lantas tersebut kedua kendaraan mengalami kerusakan. Untuk pengemudi kendaraan sedan mengalami luka ringan dibawa ke RS Tebet serta pengemudi kendaraan sepeda motor Honda mengalami luka ringan dibawa ke RS Siloam,” sambungnya.

    “Kendaraan sedan Toyota Supra mengalami kerusakan pada bagian depan sebelah kanan hancur,” sambung Ojo.

    4. Dugaan Penyebab Kecelakaan

    AKBP Ojo mengatakan pihaknya masih menyelidiki kecelakaan tersebut. Dugaan sementara, kecelakaan diakibatkan karena UNY, pengemudi mobil Supra tidak berkonsentrasi saat berkendar.

    Kendaraan yang terlibat sedan Toyota Supra out of control,” ungkap AKBP Ojo Ruslani.

    “Dugaan sementara penyebab kecelakaan pengemudi sedan Toyota Supra kurang hati-hati dan konsentrasi dalam berkendara,” lanjut Ojo.

    5. Kronologi Kecelakaan

    Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani mengungkap kronologi kecelakaan. Awalnya, mobil Toyota Supra melaju dari Utara ke Selatan di Jalan MH Thamrin.

    Sesampainya di Bundaran HI, mobil Toyota Supra itu memutar balik. Saat sampai di TKP, tepatnya depan Kedubes Jerman diduga kurang hati-hati dan konsentrasi sehingga mobil oleng menabrak tiang penerangan lampu jalan dan menabrak pembatas taman.

    Tiang lampu yang roboh itu mengenai pengendara motor yang melintas di lokasi. Kedua korban mengalami luka-luka dan kendaraan keduana pun mengalami kerusakan.

    Baca selanjutnya: kesaksian warga

    6. Pengemudi Mobil Berstatus Mahasiswa

    Mobil Toyota Supra menabrak tiang lampu hingga roboh dan menimpa pengendara mobtor di dekat Bundaran HI (dok Pribadi/D Haikal)

    Polisi mengungkap sosok pengemudi mobil Toyota Supra yang menabrak menabrak tiang lampu di dekat Bundaran HI, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, hingga ambruk menimpa pengendara motor. Mobil Supra tersebut ternyata dikemudikan mahasiswa.

    “Pengemudi kendaraan sedan Toyota Supra sopir UNY (22) pekerjaan pelajar atau mahasiswa,” kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani kepada wartawan, Senin (3/2).

    7. Kesaksian Warga

    Seorang warga bernama D Haikal mengaku sempat menyaksikan kecelakaan yang terjadi pada dini hari itu. Warga melihat mobil sedan mewah tersebut melaju hilang kendali.

    “Untuk kronologi, mobil Toyota Supra dengan pelat nomor D-1-RIM sedang melaju keluar dari Bundaran HI arah Senayan lalu hilang kendali di depan Halte Tosari,” kata seorang saksi, D Haikal, Senin (3/2).

    Mobil tersebut lalu terhenti di trotoar depan hotel. Dikabarkan ada 2 orang terluka akibat kecelakaan tersebut.

    Saat kecelakaan itu terjadi, Haikal sedang mengemudikan sepeda motor di ruas jalan yang sama. Setelah kecelakaan, warga dan pengguna jalan terkumpul di tempat kejadian perkara (TKP) karena tiang lampu ‘rebahan’ dan menutup ruas jalan.

    “Untuk korban jiwa tidak ada, hanya luka-luka aja untuk driver Vario 1 orang dan 1 orang lagi luka ringan,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 3

    (mea/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kecelakaan di Ngawi, Bus Muat 40 Orang Tabrak Mobil Patroli Dishub Sampai Terpental Masuk Parit

    Kecelakaan di Ngawi, Bus Muat 40 Orang Tabrak Mobil Patroli Dishub Sampai Terpental Masuk Parit

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

    TRIBUNJATIM.COM, NGAWI – Diduga kurang perhitungan saat menyalip, bus nopol H 7518 OC, yang dikemudikan Heri (55), warga Desa Pancuran, Kecamatan Tingkir, Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah, mengalami kecelakaan, Senin (3/2/2025) sekira pukul 12.00 WIB.

    Bus menabrak bodi belakang kendaraan patroli Dishub Ngawi, nopol AE 8297JP yang dikemudikan Saroso (47), warga Desa Jambangan, Kecamatan Paron, saat melintas di Jalan Tol Solo-Ngawi KM 572, masuk Desa Gemarang, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi, Iptu Parsidi mengatakan, bus membawa penumpang 40 orang melaju di jalur cepat dari arah barat ke timur.

    Searah di depan sisi kiri bus, tepatnya di jalur lambat, berhenti di bahu jalan, terdapat kendaraan patroli Dishub Ngawi dengan berpenumpang satu orang. 

    “Bus bermaksud mendahului kendaraan roda 6, yang ada di depannya lewat lajur lambat, mengambil jalur sebelah kiri,” ujar Iptu Parsidi.

    Karena kurang hati-hati dan jarak sudah dekat, lanjut Iptu Parsidi, terjadi tabrakan hingga menyebabkan kendaraan Dishub Ngawi terpental lalu masuk ke parit.

    “Bus terpental ke kanan menabrak median jalan. Dengan kejadian tersebut mengakibatkan kerusakan pada kendaraan dan korban manusia nihil,” pungkasnya.

    Saat ini kedua kendaraan sudah diamankan Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi, guna keperluan penyelidikan lebih lanjut. 

  • Dua Alasan Pencairan KJP Plus Tahap I Molor di Maret 2025

    Dua Alasan Pencairan KJP Plus Tahap I Molor di Maret 2025

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ada dua alasan yang membuat bantuan pendidikan Kartu Jakarta Pintar atau KJP Plus Tahap I baru dicairkan pada Maret 2025.

    Padahal Dinas Pendidikan Jakarta berencana melakukan pencairannya pada Januari 2025 ini.

    Adapun penyebabnya, pertama gegara Pemprov Jakarta belum memiliki dana untuk mencairkan bantuan pendidikan tersebut.

    “Untuk target penyaluran KJP Plus ini di bulan Maret 2025 dengan alokasi untuk tiga bulan, yaitu Januari, Februari, dan Maret,” ucap Plt Kepala Disdik Jakarta, Sarjoko, saat ditemui di Gedung DPRD Jakarta, Senin (3/2/2025).

    “Hasil koordinasi awal kami dengan BPKD itu memang diinformasikan bahwa pada posisi Januari ini dari sisi ketersediaan anggaran memang belum memungkinkan untuk bisa dilakukan penyaluran,” ujarnya.

    Kedua, perubahan dalam tata kelola KJP Plus dan KJMU pun jadi salah satu penyebab bantuan pendidikan itu belum dapat disalurkan di awal 2025 ini.

    Hal ini berdasarkan hasil diskusi antara Disdik dengan Tim Transisi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno yang meminta supaya bantuan pendidikan itu lebih tepat sasaran.

    “Hasil dari rapat-rapat tersebut mengerucut adanya satu keperluan perubahan tata kelola terhadap kegiatan KJP Plus dan KJMU,” tuturnya.

    Begitu pun pada bantuan pendidikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang juga molor dari rencana awal.

    lihat foto
    KLIK SELENGKAPNYA: Jauhari Mengingat Obrolan Terakhir Bersama Istrinya Ade Aryati (30) Sebelum kebakaran Glodok Plaza di Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025).

    “Untuk KJMU ini di bulan Mei 2025 untuk (pencairan) tahap satunya,” kata anak buah Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi ini.

    Berikut jadwal pendataan dan pencairan KJP Plus tahap I tahun 2025:

    – 13 Januari – 6 Februari: Pendaftaran KJP Plus
    – -15 Januari – 8 Februari 2024: Pemadanan data dan verifikasi
    – Februari 2025: Penetapan penerima dan besaran KJP Plus melalui Keputusan Gubernur
    – Minggu pertama Maret 2025: Pencairan KJP Plus Tahap 1

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Oki Setiana Dewi Bantah Dipologami, Maia Estianty: Saya Tidak Sanggup

    Oki Setiana Dewi Bantah Dipologami, Maia Estianty: Saya Tidak Sanggup

    JAKARTA – Rumah tangga Oki Setiana Dewi diisukan sedang tidak baik-baik saja karena suaminya Ory Vitrio Abdullah disebut telah melakukan poligami. Banyak yang kuatir keharmonisan keluarga tersebut.

    Paham akan perhatian warganet, Oki membantah suaminya telah melakukan poligami saat berbincang dengan Maia Estianty dalam sebuah tayangan podcast.

    “Orang-orang di sekitar tahu kegiatan kita, justru mereka yang gerah gatel mau klarifikasi. Singkatnya berita itu tidak benar,” ujar Oki dikutip dari kanal YouTube Maia ALELDUL TV pada Senin, 3 Februari.

    Meskipun enggan memberi klafirikasi atas fitnah yang tidak benar, Oki akhirnya angkat bicara untuk berterima kasih atas perhatian yang diterimanya. “Ada teman, netizen yang bertanya, bilang kasihan. Nggak cuma dari Indonesia, dari berbagai negara lain. Saya bilang makasih atas kasih sayangnya, tapi itu tidak benar,” paparnya.

    Maia Estianty lantas mengatakan tidak setuju dengan konsep poligami. Ia mengaku tidak sanggup jika harus melihat suaminya memiliki istri lain.

    “Aku udah pasti, saya tidak mau poligami. Karena saya tahu saya tidak sanggup,” ucap Maia Estianty.

    Maia mengaku nyaris dipoligami oleh pria di masa lalunya. “Oh kalau kejadian pasti aku kabur (jika suami minta poligami). Udah pernah kok,” tuturnya.

    Menurut Maia Estianty, keinginan suami untuk berpoligami itu merupakan ujian dalam pernikahan.

    “Misalnya ujian aku adalah poligami, yang mana pernah ya. Tapi ketika aku kabur pun ujiannya juga hampir sama seperti itu pada saat aku sudah selesai yang dulu, kemudian ada lagi beda orang tapi hampir mirip,” sambungnya.

    Maia Estianty tidak ingin menghadapi hal itu. Ia pun lebih memilih untuk mencari ujian yang lain. “Mendingan aku cari ujian yang lain aja,” jelasnya.

  • Gempa M 6,2 Guncang Pulau Doi Malut

    Gempa M 6,2 Guncang Pulau Doi Malut

    Jakarta

    Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,2 terjadi di Pulau Doi, Maluku Utara (Malut). Gempa ini tidak berpotensi gelombang tsunami.

    BMKG menginformasikan gempa terjadi pada Selasa (4/2/2025) pukul 04.35 WIB. Titik gempa berada di koordinat 2,95 derajat Lintang Utara (LU) dan 128,19 derajat Bujur Timur (BT).

    Pusat gempa berada di 86 km arah timur laut Pulau Doi, Malut. Hiposenter gempa ada di kedalaman 105 km.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” kata BMKG di akun X.

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Dalam Sepekan BNPB Semai 26 Ton Garam Kendalikan Hujan Ekstrem di 4 Provinsi

    Dalam Sepekan BNPB Semai 26 Ton Garam Kendalikan Hujan Ekstrem di 4 Provinsi

    JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah menghabiskan sebanyak 26 ton garam untuk disemai ke gumpalan awan hujan potensial dalam sepekan terakhir, sebagai upaya mengendalikan intensitas hujan ekstrem atau sangat deras di empat provinsi.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan penyemaian puluhan ton garam/NaCl ini dilakukan atas rekomendasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Adapun pada periode 20 Januari – 2 Februari BMKG mendeteksi aktifnya fenomena atmosfer dan bibit siklon yang berpotensi menimbulkan hujan ekstrem dan memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hingga angin kencang sehingga dibutuhkan intervensi modifikasi cuaca melalui penyemaian garam.

    “Rekomendasi pelaksanaan operasi modifikasi cuaca dari BMKG dan BNPB yang melakukannya di Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, dan terakhir di Jawa Timur yang kemarin baru diselesaikan,” katanya dilansir ANTARA, Senin, 3 Februari.

    BNPB menghabiskan sebanyak delapan ton garam dan tiga ton kapur kalsium oksida (CaO) yang disemai dalam 11 kali penerbangan pesawat untuk mengendalikan intensitas hujan di Provinsi Lampung pada 23-27 Januari.

    Pada periode tersebut lima kabupaten/kota dilanda banjir hingga mengakibatkan dua orang meninggal dunia, lebih dari 2.812 orang warga mengungsi, lebih dari 14.823 rumah dan bahkan merendam sawah seluar 4.456,4 hektare.

    Hal serupa juga terjadi di Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan total dalam operasi yang berlangsung pada 29-30 Januari ini, BNPB menghabiskan dua – tiga ton garam di dua provinsi tersebut. Curah hujan sejak 1-25 Januari 2025 telah menyebabkan banjir di berbagai wilayah, jumlah warga yang terdampak sebanyak 24.618 keluarga atau 68.072 jiwa, sedangkan rumah yang terendam 21.673 unit rumah.

    Operasi modifikasi cuaca di Jawa Tengah berlangsung 29 – 30 Januari dengan garam yang disemai sebanyak enam ton NaCl, dan terakhir dilakukan di Jawa Timur pada 31 Januari -2 Februari menyemai sebanyak tujuh ton NaCl.

    Pada periode tersebut hujan intensitas deras juga memicu terjadinya bencana banjir dan disertai tanah longsor dengan jumlah korban dan dampak kerusakan infrastruktur yang signifikan seperti jembatan, jalan, dan hingga rumah warga di Kabupaten Pekalongan, Grobogan, Kendal, Batang dan Demak di Provinsi Jawa Tengah.

    Tercatat ada lebih dari 30 ribu orang warga menderita akibat bencana di lima kabupaten tersebut. BNPB sebanyak 22 orang warga meninggal dunia termasuk balita berusia 5 bulan, 13 orang luka-luka, dan masih ada empat orang hilang di Desa Petungkriyono, Pekalongan.

    “Selanjutnya kami melihat rekomendasi dari BMKG, apakah urgen atau tidak modifikasi cuaca ini untuk terus dilakukan, dilihat pula efektivitasnya per daerah -harus tepat sasaran- karena biaya operasi modifikasi cuaca ini mahal,” kata Abdul Muhari.

  • BPN Bekasi Jelaskan Duduk Perkara Penggusuran Rumah Cluster Setia Mekar Tambun

    BPN Bekasi Jelaskan Duduk Perkara Penggusuran Rumah Cluster Setia Mekar Tambun

    JAKARTA – Kepala Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Bekasi Darman Simanjuntak buka suara terkait kasus penggusuran 27 bidang tanah di perumahan Cluster Setia Mekar Residence 2, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Adapun penggusuran tersebut telah dilakukan pada Kamis, 30 Januari lalu.

    Darman menjelaskan, mulanya 27 bidang tanah di daerah tersebut telah memiliki sertifikat hak milik atau SHM sejak 1973.

    Lalu, pihak yang memiliki SHM tersebut memecahnya menjadi empat sertifikat lantaran memiliki bidang tanah yang sangat luas.

    Kemudian, dari empat sertifikat itu dijual lagi ke pihak lain.

    “Nah, ternyata yang jadi masalah tadi yang dijual ke si A itu sebelum dipecah (jadi beberapa sertifikat) gitu, ada AJB (akta jual beli) lagi dijual ke yang lain gitu, loh. Ahli waris yang menerima penjualan itulah yang menggugat, malah menang gitu,” ujar Darman saat dihubungi VOI, Senin, 3 Februari.

    Darman pun menegaskan, bahwa masalah tersebut bukan dikarenakan adanya double sertifikat, melainkan murni keperdataan mengenai penjualan alias akta jual beli.

    “(Satu sertifikat dipecah menjadi empat) bisa dong. Contohnya saya punya tanah 1 hektare, saya mau jual sebagian, kan, boleh dong dipecah. Kayak perumahan, kan, begitu dipecah-pecahkan sertifikat, memang boleh. Ini masalahnya bukan masalah pecahan sertifikat, ini masalahnya sertifikat tadi itu dijual ke si A, dijual juga ke si B,” ucap Darman.

    “Jadi mohon diklarifikasi itu bukan double sertifikat, yang ada malah double jual beli,” sambungnya.

    Menurut Darman, kejadian jual beli itu telah berlangsung lama sekali dan bukan terjadi baru-baru ini.

    Sehingga pada akhirnya masyarakat yang berada di cluster tersebut mengalami penggusuran.

    “Karena mereka kaget, kok tiba-tiba digusur, dieksekusi. Padahal, mereka tidak pernah jadi pihak. Kayaknya begitu,” katanya.

    Lebih lanjut, Darman menilai, pemerintah tidak memiliki kewenangan dalam hal persoalan jual beli yang dilakukan perorangan.

    Mengingat, itu merupakan hal privasi dan bukan ranah publik.

    “Ini bukan masalah sertifikat, jadi ada penjualan dua kali. Terus BPN mau ngapain? Itu, kan, urusan keperdataan kayak orang jual beli gitu,” tutur Darman.

    “BPN hadirnya di dalam konteks mananya? Itu orang jual beli. Orang itu private, bukan ranah publik,” tambahnya.

    Saat ditanyai lebih lanjut, apakah sudah ada laporan dari masyarakat setempat ke Kantah Kabupaten Bekasi, Darman bilang belum ada.

    “Berdasarkan data yang diterima, perkara ini pun sudah diputus tahun 1998. BPN belum menerima pengaduan apapun mengenai hal ini,” jelas dia.

    Sekadar informasi, kasus penggusuran 27 bidang tanah di perumahan Cluster Setia Mekar Residence 2, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menuai sorotan belakangan.

    Pasalnya, bangunan-bangunan tersebut diklaim telah memiliki sertifikat hak milik (SHM) yang dikeluarkan Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Bekasi.

    Eksekusi pengosongan lahan merujuk putusan PN Bekasi bernomor 128/PDT.G/1996/PN.BKS tertanggal 25 Maret 1997, dengan luas 3.100 meter persegi yang telah dikosongkan saat ini.

    Bangunan-bangunan yang digusur terdiri dari tanah, ruko dan warung. Namun, sejumlah unit rumah yang masih berdiri juga kini tak lagi ditinggali dan tanpa aliran listrik.

  • Hamas Siap Negosiasi Gencatan Senjata Tahap 2 di Gaza

    Hamas Siap Negosiasi Gencatan Senjata Tahap 2 di Gaza

    Jakarta

    Hamas siap memulai pembicaraan tentang rincian tahap kedua gencatan senjata di Gaza. Hamas telah melakukan komunikasi dengan para mediator.

    “Hamas telah memberi tahu para mediator, selama komunikasi dan pertemuan yang sedang berlangsung dengan para mediator Mesir minggu lalu di Kairo, bahwa kami siap untuk memulai negosiasi untuk tahap kedua. Kami meminta para mediator untuk memastikan agar mematuhi perjanjian dan tidak menunda,” kata seorang pejabat Hamas, dikutip AFP, Senin (3/2/2025).

    Berdasarkan ketentuan perjanjian gencatan senjata tahap pertama yang dimulai 19 Januari, tahap pertama berlangsung pembebasan 33 sandera Israel dengan imbalan sekitar 1.900 tahanan, sebagian besar warga Palestina, yang ditahan di penjara Israel.

    Tahap kedua diharapkan mencakup pembebasan sandera yang tersisa dan mencakup diskusi tentang akhir perang yang permanen.

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan memulai diskusi tentang tahap kedua dengan utusan Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff.

    Perdana Menteri Israel saat ini berada di Washington dan dijadwalkan bertemu Trump pada hari Selasa.

    (idn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Penganiayaan Pria hingga Tewas di Denpasar Diduga Bermotif Asmara

    Penganiayaan Pria hingga Tewas di Denpasar Diduga Bermotif Asmara

    DENPASAR – Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Denpasar mengusut motif penganiayaan  berat yang menyebabkan korban meninggal dunia yang  terjadi di Jalan Ahmad Yani, Denpasar Utara, Bali.

    Kepala Seksi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi mengatakan hingga kini pelaku berinisial PPR (41) masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Denpasar. Pelaku menganiaya korban berinisial SKR (61) hingga meninggal dunia.

    “Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait motif dan kronologi kejadian. Pelaku sudah kami amankan untuk proses hukum lebih lanjut,” katanya, Senin, 3 Febriuari.

    Ia menjelaskan peristiwa naas tersebut terjadi pada Senin (3/2) sekitar pukul 14.30 Wita. Kejadian bermula saat korban datang ke lokasi untuk menyelesaikan permasalahan antara keduanya.

    Namun, pertemuan tersebut berujung cekcok. Pelaku diduga menusuk korban di bagian dada kiri dan perut sebelah kiri, lalu memukul korban hingga terkapar.

    Setelah melakukan aksinya, pelaku langsung meninggalkan lokasi dan menyerahkan diri ke kantor polisi. Untuk sementara, polisi menduga motif penganiayaan ini berkaitan dengan masalah asmara.

    Sukadi mengatakan pihak kepolisian telah melakukan olah TKP serta mengamankan barang bukti.

    Kasus ini masih dalam penanganan Polresta Denpasar guna mengungkap lebih dalam latar belakang kejadian serta memastikan langkah hukum terhadap pelaku.

  • VIDEO: Gas 3 Kg Kosong, Warga Ricuh hingga Adu Mulut!

    VIDEO: Gas 3 Kg Kosong, Warga Ricuh hingga Adu Mulut!

    VIDEO: Gas 3 Kg Kosong, Warga Ricuh hingga Adu Mulut!