Jenis Media: News

  • Polemik Anggaran Rehabilitasi Sekolah dan Formula E

    Polemik Anggaran Rehabilitasi Sekolah dan Formula E

    JAKARTA – Anggaran rehabilitasi sekolah Jakarta untuk tahun 2020 dipangkas Dinas Pendidikan sebesar Rp455,4 miliar. Fraksi PSI DPRD DKI menuding, pemangkasan ini dilakukan demi memasukkan biaya penyelenggaraan Formula E pada 2020.

    “Ironisnya, penambahan anggaran Formula E justru mengorbankan kegiatan-kegiatan yang sangat dibutuhkan rakyat,” kata Idris di Gedung DPRD DKI, Rabu, 13 November.

    Pemprov DKI membantah tudingan ini. Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Syaefuloh Hidayat bilang, anggaran ini berubah setelah dilakukan koreksi.

    Kata dia, rehabilitasi total gedung sekolah dalam rancangan KUA-PPAS awalnya diusulkan sebesar Rp2,57 triliun untuk 105 lokasi. Lalu, Pemprov DKI melakukan pemeriksaan dan peninjauan lapangan serta penelitian teknis berdasarkan rekomendasi dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta. Hasilnya, terjadi penurunan jumlah sekolah yang direhabilitasi menjadi 86 lokasi, serta penurunan anggaran yang diajukan. 

    Jadi, pemangkasan anggaran tersebut bukan karena dialihkan untuk Formula E.

    “Kami menyampaikan usulan penyesuaian jumlah dan anggaran gedung sekolah yang direhabilitasi menjadi 86 lokasi dengan nilai sebesar Rp2,11 triliun atau terkoreksi sebesar Rp455,4 miliar,” ucap Syaefuloh. 

    Dia menambahkan, meskipun ada pemangkasan anggaran rehabilitasi sekolah, tapi ada penambahan anggaran untuk pembangunan unit sekolah baru SMK sebesar Rp163,3 miliar dan pembangunan ruang kelas baru SMK sebesar Rp113,3 miliar. 

    Namun, penambahan anggaran gedung SMK tidak sebesar nominal anggaean rehabilitasi sekolah yang dipangkas. “Penambahan seluruhnya sebesar Rp276,6,” tutur dia. 

    Lebih lanjut, Syaefuloh bilang seluruh usulan penyesuaian anggaran, baik penebalan maupun pengurangan tersebut telah disampaikan dan dibahas bersama dengan legislatif pada saat pembahasan di forum Komisi.

  • 5 Korban Kecelakaan Maut GT Ciawi Masih Dirawat, Termasuk Sopir Truk

    5 Korban Kecelakaan Maut GT Ciawi Masih Dirawat, Termasuk Sopir Truk

    Jakarta

    Sebanyak 11 orang menjadi korban luka-luka kecelakaan beruntun di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, Bogor. Saat ini, 5 korban masih menjalani perawatan di RSUD Ciawi.

    “Korban hidup yang saat ini sedang dirawat di RSUD Ciawi, dari 11 korban, 6 sudah kami pulangkan, dan 5 orang sekarang dirawat di RSUD Ciawi,” kata Direktur Utama RSUD Ciawi dr Fusia Mediawaty di RSUD Ciawi, Rabu (5/2/2025).

    Dari kelima korban luka tersebut, salah satunya adalah sopir truk galon. dr Fusia mengatakan, sopir truk mengalami luka pada bagian kepala.

    “Untuk sopir saat ini sedang dirawat kita diagnosis dengan kepala cedera sedang dan observasi. Kita bekerja sama dengan kepolisian dipantau juga dengan kepolisian,” jelasnya.

    “Untuk hari ini mungkin belum bisa dimintai keterangan, mudah mudahan besok progresnya cukup baik,” lanjutnya.

    6 Jenazah Teridentifikasi

    Sebelumnya, sebanyak 6 jenazah korban kecelakaan beruntun di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, Bogor telah teridentifikasi. Tersisa dua korban tewas lagi yang belum teridentifikasi.

    “Kami tim DVI Polda Jawa Barat pada hari ini di RSUD Ciawi telah menerima 8 kantong jenazah dari TKP yang berisi 7 korban laki-laki dan 1 korban jenazah wanita. Dari korban tersebut bersama tim, kami lakukan identifikasi telah teridentifikasi sebanyak 6 korban,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes dr Nariyana di RSUD Ciawi.

    “Korban teridentifikasi berdasarkan sidik jari, data medis, dan properti,” lanjut Nariyana.

    Berikut daftar korban meninggal dunia yang telah teridentifikasi:

    -Budiman (45), alamat Kampung Cipetir, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi
    -Yana Mulyana, (42), alamat Kampung Sukasirna, Kecamatan Cikole, Kabupaten Sukabumi
    -Asep Fadilah, (40) alamat Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi
    -Supardi (39), alamat desa Cidadap, kecamatan Cidadap, Kabupaten sukabumi
    -Vika Agustina (16), alamat Kampung Rasamala, Cianjur
    -Rahmat Gunawan, (53), alamat Kampung Rancamuning, Kelurahan Padangsenang, Cidadap

    (rdh/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 20 Tahun Resep Selalu Sama, Owner Katering di Ponorogo Heran Warga Keracunan Sate Gulainya, 1 Tewas

    20 Tahun Resep Selalu Sama, Owner Katering di Ponorogo Heran Warga Keracunan Sate Gulainya, 1 Tewas

    TRIBUNJATIM.COM – Pemilik katering di Ponorogo merasa sangat heran karena kejadian puluhan warga mengalami keracunan.

    Puluhan warga mengalami keracunan bahkan ada yang meninggal dunia karena makanan di dalam dua acara yang berbeda.

    Keracunan massal tersebut diawali dari  santapan sate gulai yang dibuat oleh sebuah katering di Ponorogo.

    Kepolisian Resor Ponorogo, Jawa Timur, melakukan penyelidikan terhadap kasus keracunan massal yang menimpa 68 warga setelah menyantap sate gulai dalam dua acara berbeda.

    Kejadian ini berlangsung pada Kamis (30/1/2025), saat acara selamatan zikir fida’ di rumah seorang warga di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, dan saat berbuka puasa di Pondok Pesantren Desa Belang, Kecamatan Bungkal.

    Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, mengungkapkan bahwa pemilik katering yang menyajikan sate gulai tersebut mengaku tidak percaya jika hidangan yang disajikan menjadi penyebab keracunan.

    “Pemilik katering sudah kami mintai keterangan. Pemilik kateringnya sama, hanya acaranya beda, satu hidangan untuk acara berbuka puasa dan satunya selamatan.” 

    “Pemilik katering kaget, tidak menyangka,” ujarnya saat ditemui di Polres Ponorogo pada Selasa, 4 Februari 2025, seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Rabu (5/2/2025).

    Andin menambahkan bahwa pemilik katering telah berjualan sate gulai selama 20 tahun dengan resep yang sama.

    “Selama kurang lebih 20 tahun, pemilik katering mengaku bumbu serta cara masaknya sama, tidak diubah. Tiba-tiba ada yang keracunan, itu membuat pemilik katering terkejut tersendiri,” imbuhnya.

    Saat ini, Polres Ponorogo masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari sampel makanan sate gulai yang diambil di dua lokasi tersebut.

    Selain itu, pihak kepolisian telah meminta keterangan dari 40 orang saksi lainnya.

    KORBAN KERACUNAN – Petugas RSUA Ponorogo saat mengecek infus korban keracunan sate gulai kambing, Elsa Fitria dirawat di ruang Multazam, RSUA Ponorogo Jatim, Senin (3/2/2025). Elsa menjadi salah satu dari puluhan korban keracunan makanan sate gulai  dari salah satu wali santri Ponpes di Desa Belang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo Jatim.  (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

    “Sampel makanan sudah diambil untuk dites di laboratorium kesehatan. Tinggal menunggu hasilnya kira-kira apa yang menjadi penyebab warga keracunan,” ucap Andin Wisnu.

    Sebelumnya, keracunan massal ini dialami oleh 46 warga Desa Bondrang saat menghadiri acara selamatan zikir fida di rumah Miswaji.

    Di Pondok Pesantren Desa Belang, 22 santri juga mengalami gejala serupa setelah menyantap sate gulai yang disajikan oleh pemilik katering yang sama.

    Tragisnya, satu warga dilaporkan meninggal dunia akibat kejadian tersebut.

    41 orang telah diperiksa sebagai saksi oleh Satreskrim Polres Ponorogo dalam kasus keracunan massal yang dialami oleh 46 warga Desa Bondrang Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Jatim dan 22 santri serta pengasuh salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Desa Belang Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo Jatim.

    Dari 41 saksi itu, 1 diantaranya adalah pemilik katering yang menyediakan sate gulai.

    Dimana hidangan yang menyebabkan puluhan warga Bumi Reog itu keracunan hidangan sate gulai dengan katering yang sama.

    “Pemilik kateringnya sama. Hanya saja obyeknya berbeda. Satu hidangan berbuka puasa, satunya selamatan. Pemilik katering sudah kita mintai keterangan,” ungkap Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Selasa (4/2/2025).

    KERACUNAN MASSAL – Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo bersama Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto di Mapolres Ponorogo, Jalan Bhayangkara, Ponorogo Jatim, Selasa (4/2/2025) saat memberikan keterangan tentang update kasus puluhan warga Ponorogo keracunan massal. Pemilik katering telah diperiksa sebagai saksi dan mengaku kaget.  (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

    AKBP Andin menyebutkan bahwa pemilik katering saat dihadapan petugas mengaku tidak menyangka bahwa puluhan warga keracunan karena makan sate gulai buatannya.

    “Intinya pemilik katering kaget atau tidak menyangka,” kata mantan Waka Polres Berau Polda Kalimantan Timur ini ketika dikonfirmasi Tribunjatim.com.

    Keterkejutan pemilik katering berdasar.

    Lantaran, menurut pemilik katering mereka telah berjualan puluhan tahun.

    “Selama kurang lebih 20 tahun, bumbu serta cara masaknya tidak diubah. Tetiba ada yang keracunan itu juga membuat keterkejutan tersendiri,” tambah AKBP Andin.

    Keracunan massal  dialami oleh 46 warga Desa Bondrang Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo, Jatim.

    Juga puluhan santri dan pengasuh pondok pesantren (Ponpes) di Desa Belang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo Jatim juga mengalami keracunan.

    Baik mereka yang keracunan dari Desa Bondrang dan Belang mengalami keluhan mual, muntah, pusing dan diare setelah menyantap sate gulai Kamis (30/1/2025) malam.

    Untuk Desa Bondrang Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Jatim menyantap sate gulai kambing acara acara dzikir fida’ di rumah Miswaji warga RT 01 RW 01 Dukuh Tengah, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo Jatim pada Kamis (30/1/2025) malam.

    Sedangkan santri dan pengasuh makan berbuka puasa dengan menu yang sama dengan, sate dan gulai kambing.

    Puluhan orang mengeluh mual, muntah, pusing dan diare pada Jumat (31/1/2025) pagi. 

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Haruskah Muncul Korban, Sebelum Aturan Skuter Listrik Berlaku

    Haruskah Muncul Korban, Sebelum Aturan Skuter Listrik Berlaku

    JAKARTA – Permasalahan soal skuter listrik atau e-scooter, satu persatu mulai bermunculan. Mulai dari regulasi yang mengatur penggunaan skuter listik di area publik hingga minimnya fasilitas penunjuang keselamatan penggunanya. 

    Sampai pada Minggu, 10 November lalu, dua pengguna skuter listrik Grabwheels menjadi korban tabrak lari di kawasan FX Sudirman, Jakarta Pusat. Wisnu (18) dan Ammar (18) harus meregang nyawa, lantara ditabrak oleh pengendara mobil. 

    Insiden kecelakan lalu lintas itu terjadi di kawasan Gate 3 Gelora Bung Karno. Berdasarkan penuturan korban yang selamat, insiden itu terjadi ketika sebuah mobil sedan melaju cukup kencang melaju dari arah Senayan menuju pusat perbelanjaan FX Sudirman. 

    Pada saat itu, pengemudi mobil yang belakangan diketahui berada dalam pengaruh minuman beralkohol berusaha menghindari para remaja yang sedang berboncengan dengan otopet listrik itu. “Pada saat mau menyalip ke arah jalur sebelah kiri, ternyata akhirnya menabrak,” ucap Kasubdit Bin Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kompol Fahri Siregar di Jakarta, Rabu, 13 November 2019.

    adik gw, ammar jadi salah satu korban kecelakaan ini dan anehnya gak ada satupun media yang meliput kecelalaan ini tolong @TMCPoldaMetro usut tuntas kecelakaan ini. dan pihak @GrabID buatlah kajian tentang safety layanan grabwheels kalian. pic.twitter.com/qAyq0KZ7Lz

    — Alan Darmasaputra (@alandarma_s) November 12, 2019

    Menurut Fahri, empat remaja di antaranya mengalami luka-luka ringan karena terhindar dari tabrakan. Sementara dua lainnya yakni Ammar dan Wisnu tidak tertolong, meski sempat dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diberikan pertolongan. 

    “Dari hasil pemeriksaan urine, tidak dinyatakan positif narkoba. Tapi memang dia minum alkhohol, dia (Saat Berkendara) dipengaruhi alkhohol,” tegas Fahri.

    Dari hasil olah TKP, DH pengemudi yang menabrak keenam remaja tersebut ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 310 juncto Pasal 311 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 

    Aturan keselamatan skuter listrik

    Grab Indonesia, selaku penyedia layanan GrabWheels telah memberikan komentar terkait insiden yang terjadi. Pihak GrabWheels akan menindaklanjuti laporan yang terjadi serta melakukan investigasi kejadian tersebut.

    “Segenap manajemen Grab menyesali kejadian ini dan turut berduka cita bagi keluarga dan rekan yang ditinggalkan. Kami telah menghubungi pihak keluarga pengguna dan prioritas kami saat ini adalah memberikan dukungan penuh dan bantuan yang dibutuhkan oleh pengguna dan keluarganya,” kata CEO of GrabWheels, TJ Tham dalam keterangannya.

    “Grab berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan penggunaan GrabWheels melalui edukasi kepada pengguna dan bekerja sama dengan pihak terkait dalam upaya menjaga keselamatan,” sambungnya.

    Di sisi lain, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta masih menggodok regulasi dan aturan terkait penggunaan skuter listrik di ibu kota. Hal ini merupakan buntut dari peristiwa tabrakan antara pengemudi mobil dengan pengguna skuter listrik hingga meregang nyawa pada Minggu, 10 November kemarin.

    “Pemprov DKI akan melakukan pengaturan terhadap operasional eScooter yang disewakan dan untuk tahap awal sambil menunggu regulasinya terbit. Kami sudah sampaikan kepada operator eScooter untuk kita larang mereka beroperasi di trotoar, JPO, dan kalau mau beroperasi silakan masuk ke jalur sepeda,” ujar Kepala Dishub DKI Jakarta, Syahrin Liputo. 

    Polemik skuter listrik saat ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Sejak awal November, Singapura sudah mengeluarkan larangan penggunaan skuter listrik di trotoar. Pelarangan dilakukan atas alasan keamanan. Pada awal 2020, pengguna yang menggunakan skuter listrik di trotoar akan kena denda.

    Kebijakan ini keluar setelah kecerobohan pengendara skuter listrik menewaskan seorang pengendara sepeda bernama Ong Bee Eng (65). Dia terluka serius akibat dihantam seorang pengendara skuter listrik di wilayah Bedok, dekat stasiun MRT Tanah Merah.

    Kini pengendara skuter listrik di Singapura hanya bisa digunakan pada jalur khusus sepeda. Singapura menjadi negara ketiga yang melarang penggunaan skuter listrik di trotoar setelah sebelumnya Jerman dan Prancis memberlakukan larangan serupa.

  • Polresta Bogor Kawal Kepulangan 6 Korban Meninggal Laka GT Ciawi

    Polresta Bogor Kawal Kepulangan 6 Korban Meninggal Laka GT Ciawi

    Bogor

    Total enam jenazah korban kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi malam ini diserahkan ke jenazah usai berhasil teridentifikasi. Polresta Bogor Kota turut mengawal kepulangan keenam korban ke rumah duka masing-masing.

    Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo memimpin jajaran Polresta Bogor Kota dalam memberikan pelayanan pengawalan kepada keluarga korban. Kombes Eko hadir langsung di RSUD Ciawi saat enam jenazah korban diserahkan ke keluarga.

    “Polresta Bogor Kota melaksanakan pengawalan proses kepulangan enam korban meninggal dunia yang telah teridentifikasi menuju rumah duka masing-masing,” kata Kombes Eko kepada wartawan, Rabu (5/2/2025).

    Dalam video yang diterima detikcom, terlihat Kombes Eko berbaur dengan keluarga korban. Dia nampak tidak sungkan untuk turut membantu keranda berisi jenazah korban masuk ke ambulans sebelum diberangkatkan menuju rumah duka.

    Kombes Eko turut bantu proses pemulangan jenazah korban kecelakaan maut di GT Ciawi (dok.istimewa)

    Saat jenazah telah masuk ke ambulans, Kombes Eko juga terlihat memberikan arahan ke petugas agar jenazah diletakkan dalam posisi yang baik. Kombes Eko nampak ingin memastikan pemulangan para jenazah beserta keluarga yang mendampingi terlaksana dengan lancar.

    Ada delapan orang meninggal dunia akibat kecelakaan maut yang terjadi dini hari tadi. Malam ini ada enam jenazah yang berhasil teridentifikasi. Berikut identitasnya:

    1. Budiman, warga Kecamatan Cidadap, Sukabumi
    2. Asep Pardillah, warga Kecamatan Cidadap, Sukabumi
    3. Vika Agustria, warga Rasamala, Sukabumi
    4. Yana Mulyana, warga Cikole, Sukabumi
    5. Supardi, warga Kecamatan Cidadap, Sukabumi
    6. Rahmat Gunawan, warga Kecamatan Cidadap, Sukabumi

    “Dua orang (jenazah lagi) masih menunggu tes DNA,” tutur Kombes Eko.

    (ygs/hri)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Bom Polrestabes Medan Tanda Radikalisme Masih Merajalela

    Bom Polrestabes Medan Tanda Radikalisme Masih Merajalela

    JAKARTA – Ledakan bom bunuh diri terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera Utara. Terduga pelaku bom bunuh diri bernama Rabbial Muslim Nasution tewas. Enam orang lainnya luka-luka. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.45 WIB. Saat itu, polisi baru saja selesai apel dan banyak warga yang hendak mengurus SKCK.

    Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, aksi bom bunuh diri yang dilakukan seorang pemuda di Medan bukan bentuk kelalaian dari pemerintah dalam mengatasi terorisme. Menurut dia, aksi kali ini harus meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa paham radikalisme harus diwaspadai.

    “Bukan kecolongan. Ini mengindikasikan bahwa kita semuanya, harus memiliki pemikiran yang sama. Bahwa memang benar terjadi di tengah-tengah kita,” ujar Moeldoko, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 November.

    “Saat ini paham radikal itu tidak bisa di kesampingkan. Jangan terus menerus dianulir, itu sebagai bukti nyata bahwa kita semua perlu waspada. Persoalan itu tidak bisa diaminkan,” sambungnya.

    Moeldoko mengakui, bahwa semakin hari modus kejahatan terorisme semakin berkembang. Hal tersebut karena para pelaku juga mempelajari kebiasaan yang dilakukan masyarakat dalam keseharian.

    “Saya pikir polri melakukan perbaikan, melihat lagi protap yang ada. Prosedur protap yang ada, jadi perlu ada perubahan-perubahan karena modus-modus kejahatan juga terus berubah,” ucapnya.

    Tak ingin hal seperti ini terulang, Moeldoko mengingatkan protokol di pos-pos objek vital maupun asrama harus diperketat pengamanannya.

    “Mereka juga pasti melihat kebiasaan-kebiasaan dari satuan itu dalam menjalankan kegiatan hariannya. Untuk itu mereka bisa menyamar dan seterusnya. Nah ini juga modus-modus ini harus betul-betul dikenali dengan baik oleh seluruh aparat, agar nanti tidak boleh terjadi ke depannya,” tuturnya.

    Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (Mery Handayani/VOI)

    Perkuat deradikalisasi

    Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, penanganan soal bom yang saat ini sudah diketahui pasti korban jiwa ada satu pelaku, empat aparat kepolisian dan satu warga sipil. Namun, masih ada satu orang yang diduga pelaku bom bunuh diri yang berhasil melarikan diri.

    “Yang satu bombernya lari dan masih pengejaran. Saya imbau kepada masyarakat untuk tidak usah menshare atau bagi, sebar gambar-gambar yang mengerikan itu. Kalau mau bahas materi gapapa tapi kalau gambar jangan. Membuat kesan bangsa kita yang beringas dan bar-bar,” ucapnya.

    Sebelumnya, Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, bahwa kejadian di Medan mengartikan gagalnya program deradikalisasi. Sehingga program tersebut mesti dievaluasi. Menanggapi hal ini, Mahfud membantah hal tersebut.

    “Enggak (perlu dievaluasi). Program deradikalisasi diperkuat saja. Karena dari sudut kuantitatif 2017 dan 2018 jauh lebih tinggi dari 2019. Artinya tingkat antisipasi sudah oke. Tapi sekarang terjadi perluasan subjek. Kalau dulu teror orang laki-laki dewasa tapi sekarang ada ibu-ibu. Lalu juga melibatkan anak,” tuturnya.

    “Nah itu berarti kualitasnya semakin meluas, mengerikan lah. Tapi kualitasnya menurun. Berarti tingkat antisipasi dari keamanan dan intelijen sudah cukup. Ya perlu ditingkatkan,” tuturnya.

  • Pria di Malang Tewas Usai Terperosok ke Dalam Septic Tank, Evakuasi Berlangsung Dramatis

    Pria di Malang Tewas Usai Terperosok ke Dalam Septic Tank, Evakuasi Berlangsung Dramatis

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu’lu’ul Isnainiyah

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Nasib nahas menimpa Sujiono (52) warga Desa Sukoraharjo, Kecamatan kepanjen, Kabupaten Malang. Ia meninggal dunia usai terperosok ke dalam septic tank di rumah saudaranya, Rabu (5/2/2025).

    Kapolsek Kepanjen, AKP Subijanto mengatakan persitiwa tejadi sekira pukul 10.30 WIB. Kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian sekira pukul 11.00.

    “Setelah mendapatkan laporan, kami bersama unsur terlibat seperti BPBD, Damkar, PMI, SAR Awangga, dan lainnya mendatangi tempat kejadia perkara (TKP) untuk melakukan evkuasi terhadap korban,” ujar Subijanto ketika dikonfirmasi.

    Ia menjelaskan proses evakuasi berlangsung dramatis dan butuh waktu cukup lama, Korban baru bisa diangkat dan dikeluarkan dari sumur sekira pukul 17.00 WIB. 

    Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Sementara itu kondisi korban juga masih utuh dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

    Atas kejadian yang menimpa Sujiono, keluarga menerima secara ikhlas. Kematian korban murni karena musibah.

    EVAKUASI KORBAN: Petugas mengevakuasi Sujiono yang tercebur ke dalam septic tank di Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (5/2/2025). Sujiono terperosok ke dalam septic tank saat membantu merenovasi kamar mandi milik saudaranya. (tribunjatim.com/Polsek Kepanjen)

    “Keluarga korban menolak untuk dilakukan Visum Et Repertum (VER) dan autopsi. Keluarga sudah membuat surat pernyataan,” bebernya.

    Kejadian ini bermula ketika korban membantu membersihkan material bangunan kamar mandi yang akan direnovasi.

    Oleh pekerja lain, korban telah diingatkan agar tidak mendekat ke kamar mandi karena konstruksi bangunan sudah rapuh.

    Akan tetapi korban tidak menghiraukan peringatan tersebut, Korban berdiri di atas WC, tiba-tiba lantai kamar mandi ambles atau jebol. Seketika korban terperosok ke dalam septic tank.

    “Korban terjatuh ke dalam septic tank dengan kedalaman 18 meter. Saksi berusaha menolong korban namun tidak berhasil,” tukasnya

  • Ukraina Lempar Bom ke Rusia, Ledakkan Kilang Minyak

    Ukraina Lempar Bom ke Rusia, Ledakkan Kilang Minyak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ukraina kembali melancarkan serangan ke wilayah Rusia, Rabu (5/2/2025). Kali ini sebuah depot bahan bakar yang terletak di Rusia Barat Daya menjadi sasaran pesawat nirawak Kyiv.

    Mengutip AFP, serangan ini tepatnya terjadi di dusun Novominskaya, yang terletak di Negara Bagian Krasnodar. Gubernur Krasnodar Veniamin Kondratyev menyebut ledakan terjadi di kilang minyak setelah militer Rusia menghalau drone Ukraina, yang membuat puing-puingnya jatuh ke kilang dan terbakar.

    “Kebakaran telah terjadi dengan 55 petugas pemadam kebakaran dikirim ke tempat kejadian. Menurut informasi awal, tidak ada yang terluka,” kata Kondratyev, menambahkan bahwa depot tersebut berisi ‘beberapa sisa produk minyak bumi yang tidak signifikan’

    Secara terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dua pesawat nirawak Ukraina telah menghantam wilayah Kursk dan dua di Belgorod, kedua wilayah yang berbatasan dengan Ukraina.

    Kyiv telah mengintensifkan serangan udaranya terhadap instalasi energi dan militer Rusia dalam beberapa bulan terakhir. Manuver ini menurut Ukraina merupakan respons yang ‘tepat’ terhadap pemboman terus-menerus oleh Moskow terhadap jaringan energi dan kota-kotanya.

    Rusia melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass pada 24 Februari 2024. Moskow berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.

    Langkah ini pun akhirnya menyeret sejumlah negara Barat dalam konflik, termasuk AS, Inggris, dan sejumlah sekutunya di Eropa. Mereka memberikan bantuan besar kepada Kyiv untuk melawan pasukan Rusia, dan di sisi lain, menjatuhkan ribuan sanksi ekonomi kepada Moskow agar tak memiliki anggaran untuk perang.

    Sementara itu, sejauh ini, dinamika di medan perang terus terjadi, dengan militer Rusia baru-baru ini dilaporkan berhasil merebut kota kunci logistik Ukraina, Pokrovsk. Tentara Ukraina di kota itu mengatakan bahwa Rusia mengubah taktik dengan menyerang sisi-sisi mereka alih-alih maju menyerang untuk membentuk gerakan menjepit di sekitar kota.

    Di sisi lain, Ukraina juga mengalami kekurangan pengalaman di antara rektrutan barunya. Kondisi ini kemudian menambah tekanan pada brigade terlatih guna menstabilkan garis depan.

    “Rekrutan baru terus-menerus memperluas garis depan karena mereka meninggalkan posisi mereka, mereka tidak menahannya, mereka tidak mengendalikannya, mereka tidak memantaunya. Kami melakukan hampir semua pekerjaan untuk mereka,” kata Wakil Komandan Batalion Da Vinci Wolves, yang dikenal dengan tanda panggilan Afer.

    “Karena itu, dengan awalnya memiliki area tanggung jawab sepanjang 2 kilometer, Anda berakhir dengan 8-9 kilometer per batalion, yang sangat banyak dan kami tidak memiliki cukup sumber daya.”

    (sef/sef)

  • Prabowo: Ada yang Katakan Saya Ini Tolol, Nggak Apa-apa

    Prabowo: Ada yang Katakan Saya Ini Tolol, Nggak Apa-apa

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menyinggung ada pihak yang mengoloknya dengan sebutan tolol. Prabowo tak ambil pusing dengan olokan tersebut.

    “Dan saudara-saudara jangan kira kami-kami ini bodoh, memang ada yang katakan saya ini tolol ada, nggak apa-apa,” kata Prabowo di Harlah ke-102 NU, Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

    Tak hanya sebutan tolol, Prabowo juga bercerita olokan yang kasar dia terima. Namun, Prabowo tak menyebut siapa pihak tersebut.

    “Ada yang katakan saya bajingan yang tolol. Tapi saya nggak sebut namanya kalian sudah tahu loh,” ujarnya.

    Prabowo tak mempermasalahkan olokan tersebut. Prabowo menekankan dirinya hanya ingin membangun pemerintahan yang bersih.

    “Nggak apa-apa, tapi kami paham dan mengerti jadi saudara-saudara 100 hari pertama kami akan baik dalam arti saya berharap ada kesadaran. Saya pernah sampaikan seluruh aparat seluruh institusi bersihkan dirimu, sebelum kau dibersihkan,” imbuhnya.

    “Dan saya minta menteri-menteri, pemimpin lembaga tidak ragu, saudara-saudara kita hanya bekerja untuk bangsa negara dan rakyat Indonesia,” lanjut Prabowo.

    (rfs/eva)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sopir Taksi Syok Ketemu Saudara Kembar usai 30 Tahun Terpisah, Dikira Penumpang Biasa, Bibi Menangis

    Sopir Taksi Syok Ketemu Saudara Kembar usai 30 Tahun Terpisah, Dikira Penumpang Biasa, Bibi Menangis

    TRIBUNJATIM.COM – Tengah viral di media sosial kisah sopir taksi bertemu saudara kembar usai 30 tahun terpisah.

    Kisah nyata ini ada di China.

    Peristiwa ini terjadi pada tanggal 4 Januari di daerah Dongfeng, Guiyang di provinsi Guizhou, Tiongkok Selatan.

    Pria bernama Peng Dingyi ini sudah 30 tahun terpisah dari keluarganya.

    Pada tahun 2016, saat sedang mengemudikan taksi di Guiyang, Peng didekati oleh seorang penumpang yang mengajaknya mengobrol seolah-olah mereka adalah teman lama.

    Peng yang awalnya bingung akhirnya menyadari kalau penumpang yang ia ajak mengobrol memiliki kemiripan dengannya.

    Peng pun tersadar kalau penumpangnya tersebut adalah saudara kembarnya yang telah lama hilang.

    Ketika mengenang pertemuan pertama mereka, Peng menyadari kemiripan mereka yang seolah tak ada beda.

    “Rasanya seperti melihat ke cermin, tidak perlu tes DNA. Kemiripan kami 90 persen,” ujar Peng, dikutip dari South China Morning Post via TribunTrends.

    Mereka tidak hanya memiliki kemiripan fisik yang mencolok, tetapi juga kebiasaan mereka yang hampir sama.

    Peng dan kembarannya bahkan jatuh sakit pada hari yang sama meskipun tinggal terpisah.

    Akan tetapi, meskipun mereka bersatu kembali, tidak ada yang tahu di mana keluarga biologis mereka.

    Tiga dekade sebelumnya, saat ibu mereka melahirkan, rumah sakit memberi tahu bahwa kedua anak kembar itu telah meninggal.

    Selanjutnya, mereka diadopsi secara terpisah.

    Peng Dingyi awalnya dirawat oleh seorang dokter.

    Namun dokter tersebut kewalahan menghadapi tangisannya yang tak kunjung henti.

    Si dokter akhirnya memberikan Peng Dingyi kepada pasangan yang kemudian menjadi orang tua angkatnya.

    Pasangan tersebut membesarkan Peng Dingyi sebagai anak tunggal mereka.

    Peng Dingyi  baru mengetahui bahwa ia diadopsi pada usia 18 tahun melalui seorang kerabat.

    Upaya berulang kali Peng untuk mencari orang tua kandungnya di berbagai situs web orang hilang tidak membuahkan hasil.

    Namun, pertemuannya kembali dengan kakak laki-lakinya menyalakan kembali tekadnya untuk menemukan keluarga kandungnya.

    Pada bulan Desember, Peng mengirimkan kembali informasinya ke Baby Come Home, atau Baobeihuijia dalam bahasa Mandarin, sebuah situs web yang dimulai oleh para orangtua Tiongkok yang anak-anaknya diculik atau hilang.

    Pada 30 Desember, Peng Dingyi berhasil menemukan orang tua kandungnya dan dua kakak perempuannya.

    Saudara kembarnya, yang masih bergelut dengan tantangan emosional, menolak bertemu orang tua mereka.

    Pada tanggal 4 Januari, Peng disambut kembali ke keluarganya dengan perayaan yang meriah.

    Video yang diunggah memperlihatkan orang-orang berkerumun menyambut kepulangannya lengkap dengan pertunjukan drum dan relawan yang memegang spanduk.

    “Setelah 30 tahun, anak itu akhirnya pulang. Kami sangat bahagia,” kata bibi Peng sambil menangis.

    Peng mengungkapkan kegembiraan sekaligus kegugupannya tentang pertemuan ini.

    “Saya tidak bisa tidur beberapa hari terakhir ini,” ujar Peng.

    Peng Dingyi juga menceritakan bagaimana orang tua angkat memperlakukannya selama ini.

    “Orang tua angkatku memperlakukanku dengan sangat baik. Meskipun aku telah menemukan orang tua kandungku, aku tidak akan pernah meninggalkan ikatan yang kumiliki dengan mereka. Kedua keluarga itu sekarang adalah keluargaku, dan aku akan sering mengunjungi mereka berdua,” pungkas Peng Dingyi.

     

    Sebelumnya, video dua pemuda yang ternyata saudara kembar juga viral di media sosial.

    Video tersebut menampilkan dua pemuda yang sedang melakukan video call.

    Bukannya berbincang, kedua orang laki-laki ini malah bengong.

    Hal ini tak mengherankan. Bagaimana tidak, mereka tiba-tiba bertemu kembaran di internet.

    Tak ayal, kembaran ini adalah orang asing yang baru ditemui di internet dan berasal dari negara berbeda.

    Momen pertemuan mereka viral di sosial media.

    Dalam video yang beredar, dua pemuda itu tengah streaming lewat Ome TV Internasional.

    Ome TV sendiri merupakan aplikasi video chat yang biasa digunakan untuk mencari teman dari berbagai negara dan berinteraksi langsung secara virtual.

    Ketika dua pria tersebut bermain Ome TV, mereka terkejut bertemu sosok yang mirip diri mereka.

    Keduanya bak saudara kembar yang terpisah.

    Mereka saling menatap kebingungan.

    Bahkan teman dari pemuda itu pun tak kuasa menahan tawa.

    Tak hanya wajah, kemiripan juga ada pada kumis serta tatanan rambut.

    “Kenapa kau tiru muka awak?” tanya seorang pemuda yang diduga dari Malaysia.

    Sementara pemuda yang diajaknya bicara hanya bisa bengong kebingungan.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com