Jenis Media: News

  • Hong Jong Hyun Tampil Cameo di My Dearest Nemesis, Jadi Teman Kencan Moon Ga Young

    Hong Jong Hyun Tampil Cameo di My Dearest Nemesis, Jadi Teman Kencan Moon Ga Young

    JAKARTA – Aktor Hong Jong Hyun membuat penampilan spesial lewat drama Korea terbaru, My Dearest Nemesis. Drama yang diadaptasi dari webtoon populer, drama ini diperankan Moon Ga Young dan Choi Hyun Wook.

    My Dearest Nemesis menceritakan Ban Ju Yeon (Choi Hyun Wook) dan Baek Su Jeong (Moon Ga Young) yang pertama bertemu di gim online saat masa sekolah, dipertemukan lagi sebagai atasan dan karyawan 16 tahun kemudian.

    Pada episode terbaru, Ju Yeon dan Su Jeong melakukan perjalanan bisnis hingga Ju Yeon yang mencium Su Jeong dalam keadaan mabuk. Pada situasi itu mereka juga bertemu dengan Yoon Ji Hoo yang diperankan Hong Jong Hyun.

    Hong Jong Hyun berperan sebagai Yoon Ji Hoo, teman kencan Baek Su Jeong yang membuat hubungan Ju Yeon dan Su Jeong mulai berubah.

    Selasa, 4 Maret, tvN merilis foto-foto terbaru Hong Jong Hyun sebagai Yoon Ji Hoo. Ia terlihat menatap Su Jeong dengan senyuman yang manis dan tatapan yang hangat.

    Yoon Ji Hoon merupakan tipe ideal Baek Su Jeong yang berbeda dengan Ban Ju Yeon yang tidak sesuai dengan pandangan Su Jeong.

    “Hong Jong Hyun akan membuat penampilan mengesankan sebagai teman kencan yang manis dan penuh pertimbangan yang memotret dengan karismanya. Penampilannya akan membuat kecemburuan karakter Choi Hyun Wook,” kata tim produksi.

    Episode terbaru My Dearest Nemesis akan tayang pada 4 Maret.

  • Tabel Pinjaman BRI NON KUR 2025, Plafon Rp 1 Juta – Rp 500 Juta, Angsuran Mulai Rp 30 Ribu Per Bulan

    Tabel Pinjaman BRI NON KUR 2025, Plafon Rp 1 Juta – Rp 500 Juta, Angsuran Mulai Rp 30 Ribu Per Bulan

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini tabel pinjaman BRI NON KUR 2025.

    Pinjaman BRI non KUR mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 500 juta.

    Sementara bunga pinjaman Non KUR BRI adalah 1 persen per bulan.

     Berikut tabel angsuran BRI NON KUR 2025 :

    a. Tabel angsuran BRI Non KUR 2025 1-50 Juta

    tabel angsuran BRI Non KUR 2025 1-50 Juta (Tribun Jateng)

    b. Tabel angsuran BRI Non KUR 50-500 Juta

    2. tabel angsuran BRI Non KUR 50-500 Juta (Tribun Jateng)

    c. Syarat pinjaman NON KUR BRI:

    -Warga Negara Indonesia (WNI) dengan usia minimal 21 tahun atau sudah menikah.

    -Memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 bulan (untuk pelaku usaha).

     -Tidak memiliki riwayat kredit macet di bank mana pun.

    d. Dokumen yang Diperlukan

    *KTP (Kartu Tanda Penduduk) pemohon dan pasangan (jika sudah menikah).

    *Kartu Keluarga (KK).

    *Surat Keterangan Usaha (SKU) atau dokumen sejenis yang membuktikan keberadaan usaha (untuk pinjaman usaha).

    *NPWP (untuk pinjaman tertentu sesuai nominal).

    *Rekening tabungan BRI aktif untuk pencairan dana.

    *Agunan/Jaminan seperti BPKB kendaraan, sertifikat tanah, atau barang berharga lainnya.

    2. Berikut tabel cicilan KUR BRI:

     
    a. tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 1 Juta – Rp 100 Juta

    PINJAMAN KUR BRI – tabel angsuran KUR BRI 2025 (Tribun Jateng)

       b. tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 100  Juta – Rp 150 Juta

    PINJAMAN KUR BRI – tabel angsuran KUR BRI 2025 Rp 100 Juta – Rp 500 Juta (Tribun Jateng)

    c. Syarat KUR BRI 2025

     
    -Warga Negara Indonesia (WNI), usia minimal 21 tahun atau sudah menikah.

    -Memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 bulan.

    -Tidak sedang menerima kredit dari perbankan lain, kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, atau kartu kredit.

    d. Dokumen yang Diperlukan

    *KTP pemohon dan pasangan (jika sudah menikah).

    *Kartu Keluarga (KK).

    *Surat Keterangan Usaha (SKU) atau dokumen resmi lain seperti NIB (Nomor Induk Berusaha).

    *NPWP (untuk pengajuan lebih dari Rp 50 juta).

    *Paspor dan visa kerja (khusus KUR TKI).

     
    e. Proses Pengajuan

    1. Kunjungi kantor BRI terdekat atau ajukan melalui aplikasi BRI online.

    2. Isi formulir pengajuan dan serahkan dokumen pendukung.

    3. Petugas BRI akan melakukan survei ke tempat usaha.

    4. Setelah disetujui, dana akan dicairkan ke rekening BRI Anda.

     
    f. Keunggulan KUR BRI

    Suku bunga rendah (saat ini sekitar 6 persen efektif per tahun).

    Tidak ada biaya administrasi atau provisi.

    Tenor pinjaman fleksibel hingga 5 tahun (tergantung jenis KUR).

    (*)

     

  • Menyudahi Polemik Tarawih/Witir 23/11 Rakaat Menuju Toleransi, Moderasi, dan Ukhuwah Islamiyah

    Menyudahi Polemik Tarawih/Witir 23/11 Rakaat Menuju Toleransi, Moderasi, dan Ukhuwah Islamiyah

    Oleh Dr. Muhammad Ash-Shiddiqy, M.E
    Dosen FEBI UIN Saizu Purwokerto

    Polemik seputar jumlah rakaat shalat tarawih dan witir—apakah 23 atau 11 rakaat—sepertinya masih menjadi perdebatan yang tak kunjung usai di kalangan umat Muslim Indonesia.

    Padahal, di belahan dunia lain, mungkin saja perdebatan semacam ini sudah tidak lagi menjadi isu yang menguras energi. 

    Di Indonesia, polemik ini justru terus berulang, seolah tidak ada habisnya.

    Padahal, shalat tarawih dan witir adalah ibadah sunah, yang artinya tidak wajib dilaksanakan. 

    Namun, mengapa perbedaan pendapat tentang hal ini justru memicu ketegangan dan perpecahan?

    Ini menjadi pertanyaan besar yang perlu kita renungkan bersama.

    Polemik ini sebenarnya mencerminkan betapa umat Muslim di Indonesia masih sulit menerima perbedaan, bahkan dalam hal-hal yang sifatnya tidak fundamental dalam ajaran Islam.

    Padahal, Islam sendiri mengajarkan toleransi dan menghargai keragaman.

    Perbedaan pendapat dalam masalah furu’iyyah (cabang) seperti ini seharusnya tidak menjadi alasan untuk saling menyalahkan atau merendahkan.

    Justru, perbedaan seharusnya menjadi kekuatan untuk saling melengkapi dan belajar.

    Namun, yang terjadi justru sebaliknya: perbedaan dijadikan alasan untuk memecah belah.

    Sudah saatnya umat Muslim Indonesia berpikir lebih maju dan mengalihkan energi untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.

    Bagaimana mungkin kita bisa membangun peradaban yang gemilang jika masih sibuk berdebat tentang jumlah rakaat shalat sunah?

    Musuh kita bukanlah perbedaan ormas keagamaan atau perbedaan jumlah rakaat.

    Musuh kita adalah nafsu diri sendiri yang seringkali membuat kita egois dan tidak mau menerima pendapat orang lain.

    Lebih dari itu, masih banyak masalah besar yang harus kita hadapi bersama, seperti kemiskinan, pengangguran, korupsi, kriminalitas, dan ketidakadilan sosial.

    Bukankah lebih baik energi kita dialihkan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut?

    Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ormas-ormas keagamaan di Indonesia seharusnya lebih proaktif dalam mengurangi ketegangan di antara umat Muslim.

    Mereka bisa menjadi mediator yang membangun dialog antar kelompok yang berbeda pendapat.

    Umat Muslim, sebagai mayoritas di negeri ini, seharusnya bisa menjadi teladan dalam menjaga harmoni di tengah perbedaan.

    Perbedaan seharusnya menjadi anugerah, bukan musibah.

    Jika kita bisa menerima perbedaan dalam hal ibadah sunah, maka kita juga bisa lebih mudah menerima perbedaan dalam hal-hal lain yang lebih kompleks.

    Umat Muslim Indonesia juga perlu lebih dewasa dalam bersikap.

    Bulan Ramadan seharusnya menjadi momentum untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim), bukan malah menjadi ajang saling menyalahkan.

    Andai saja Allah tidak menganugerahkan bulan Ramadan, mungkin banyak masjid dan musala yang akan kosong dari jemaah.

    Ironisnya, di bulan Ramadan pun, jemaah shalat tarawih dan witir seringkali lebih banyak daripada jemaah shalat wajib seperti shubuh.

    Ini menunjukkan bahwa kita masih lebih tertarik pada hal-hal yang bersifat sunah daripada yang wajib.

    Kita patut bersyukur kepada masjid-masjid yang telah berhasil mengoptimalkan manajemennya, tidak hanya dalam hal ibadah ritual, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi dan sosial umat.

    Contohnya, Masjid Jogokariyan di Yogyakarta, Masjid Al-Falah di Sragen, dan Masjid Sejuta Pemuda di Sukabumi.

    Mereka tidak hanya fokus pada kegiatan ibadah, tetapi juga pada penguatan pendidikan, ekonomi, dan kesehatan umat.

    Ini adalah teladan yang patut kita tiru. Masjid seharusnya menjadi pusat peradaban, bukan sekadar tempat ibadah ritual.

    Sayangnya, masih banyak masjid dan musala di Indonesia yang hanya fokus pada kemegahan bangunan, tanpa memikirkan bagaimana memberdayakan umat.

    Banyak masjid yang megah, tetapi tidak terawat dan kotor.

    Di bulan Ramadan, masjid-masjid ini hanya ramai di minggu pertama, lalu sepi kembali di minggu-minggu berikutnya.

    Ini menunjukkan bahwa kita masih terjebak dalam rutinitas dan formalitas, tanpa memahami esensi dari keberadaan masjid sebagai pusat peradaban.

    Polemik tentang jumlah rakaat tarawih dan witir seharusnya tidak lagi menjadi perdebatan yang menguras energi.

    Perdebatan ini hanya akan menjadi bahan tertawaan orang lain, karena menunjukkan ketidakdewasaan kita dalam beragama.

    Ajaran Islam tentang akhlak karimah (akhlak mulia) seolah tidak ada artinya jika kita masih sibuk berdebat tentang hal-hal yang sepele.

    Sudah saatnya kita mengubah pola pikir dan sikap kita ke arah yang lebih positif dan memberdayakan.

    Masjid dan musala seharusnya menjadi pusat kegiatan umat Muslim yang komprehensif, tidak hanya terbatas pada ibadah ritual.

    Umat Muslim harus membuktikan bahwa masjid bisa menjadi tempat untuk penguatan pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan bidang-bidang lainnya.

    Dengan demikian, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat peradaban yang memajukan umat.

    Dalam konteks akademik, kita juga perlu mengedepankan pendekatan yang moderat dan toleran.

    Perbedaan pendapat dalam masalah furu’iyyah seperti jumlah rakaat tarawih dan witir seharusnya tidak menjadi penghalang untuk bekerja sama dalam hal-hal yang lebih penting, seperti penguatan pendidikan dan pemberdayaan umat.

    Moderasi beragama adalah kunci untuk menciptakan harmoni di tengah perbedaan.

    Ukhuwah Islamiyah juga harus terus diperkuat.

    Persaudaraan sesama Muslim tidak boleh terganggu hanya karena perbedaan pendapat dalam hal-hal yang tidak prinsipil. 

    Kita harus belajar dari sejarah, di mana para ulama dahulu bisa berbeda pendapat tanpa harus saling memusuhi.

    Mereka justru saling menghormati dan menghargai perbedaan tersebut.

    Mari kita sudahi polemik tentang jumlah rakaat tarawih dan witir.

    Polemik ini tidak ada gunanya dan hanya akan memecah belah umat.

    Sudah saatnya kita fokus pada hal-hal yang lebih penting, seperti mengatasi kemiskinan, pengangguran, dan ketidakadilan sosial. 

    Dengan demikian, kita bisa membangun peradaban yang lebih baik dan lebih bermartabat.

    Umat Muslim Indonesia harus menjadi teladan dalam menjaga toleransi, moderasi beragama, dan ukhuwah Islamiyah.

    Perbedaan seharusnya menjadi kekuatan, bukan kelemahan. Dengan semangat ini, kita bisa mengakhiri polemik yang tidak produktif dan bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik untuk umat Muslim dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

    Semoga Ramadan tahun ini menjadi momentum untuk memperkuat toleransi, moderasi beragama, dan ukhuwah Islamiyah.

    Mari kita jadikan masjid sebagai pusat peradaban yang memajukan umat, bukan sekadar tempat ibadah ritual.

    Dengan demikian, kita bisa membawa Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh alam.

  • Pertalite Berbau Thinner Bikin Ratusan Motor Ojol Mogok, Ini Kata Pertamina

    Pertalite Berbau Thinner Bikin Ratusan Motor Ojol Mogok, Ini Kata Pertamina

    TRIBUNJATENG.COM – Ratusan pengendara ojek online (ojol) berdemo karena motor mereka mogok setelah mengisi BBM pertalite.

    Awalnya menurut mereka motornya ngadat. Setelah itu barulah kendaraan tersebut mogok.

    Tercium bau menyengat dari BBM yang baru mereka beli.

    Yakni berbau seperti thinner dan oli. Ada yang mengatakan seperti campuran cat.

    Ilustrasi SPBU (istimewa)

    Area Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw, menyatakan Pertamina telah menerjunkan tim quality control, menyikapi dugaan ketidaksesuaian kualitas Pertalite di Kendari.  

    Tim quality control akan turun ke lapangan untuk mengecek, termasuk di SPBU yang menerima suplai Pertalite.

    Koordinasi juga terus dilakukan dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), penegak hukum, serta pihak independen untuk memastikan hasil uji kualitas bahan bakar dilakukan secara transparan dan akurat.

    Uji sampel akan segera dilakukan bersama dengan instansi terkait guna memberikan kepastian kepada masyarakat.

    ”Pertamina juga membuka saluran pengaduan bagi masyarakat yang mengalami kendala terkait produk BBM. Pengaduan dapat disampaikan melalui SPBU terdekat, kantor layanan Pertamina di wilayah Sulawesi Tenggara, atau Call Center Pertamina 135 yang siap melayani 24 jam. Kami juga mengimbau masyarakat untuk selalu membeli BBM di SPBU resmi Pertamina guna memastikan kualitas dan keamanan bahan bakar yang digunakan,” kata Fahrougi seperti dikutip dari Kompas.id, Rabu (5/3/2025).

    Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menunggu hasil investigasi resmi yang akan segera disampaikan.

    Pertamina akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan memastikan setiap langkah yang diambil sesuai dengan regulasi yang berlaku.

    Seperti diberitakan sebelumnya, pengemudi ojek online (ojol) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mendatangi Polresta Kendari pada Selasa (4/3/2025) malam.

    Mereka mengeluhkan kendaraan yang mogok setelah mengisi bahan bakar di sejumlah SPBU di wilayah tersebut.

    Para pengemudi menduga bahwa bahan bakar jenis Pertalite yang dijual di SPBU telah tercampur atau dioplos dengan bahan lain.

    Aksi para ojol ini menjadi viral di media sosial.

    Salah seorang pengemudi, Sabarudin, menyatakan bahwa banyak rekan-rekannya mengalami masalah serupa, dengan kerusakan pada motor yang diduga disebabkan oleh kualitas bahan bakar.

    “Masalahnya semua SPBU di Kendari itu bermasalah, terindikasi kemungkinan Pertalite dioplos,” kata Sabarudin.

    Dari sekitar 100 motor yang mengalami kerusakan, menurut Sabarudin, semua disebabkan oleh bahan bakar yang mereka beli dari SPBU.

    “Kurang lebih 100 motor yang mengalami kerusakan murni dari bahan bakar, bahan bakar Pertalite,” ujarnya.

    Sabarudin berharap pihak kepolisian segera menyelidiki dan memeriksa kondisi bahan bakar di SPBU-SPBU di Kendari.

    Ia mencurigai bahwa masalah ini berasal dari depot pengisian bahan bakar, karena hampir semua SPBU yang pengisiannya sudah habis mengalami masalah yang sama.

    “Kami berharap pihak kepolisian bisa memeriksa SPBU-SPBU di Kendari, tapi saya duga masalahnya datang langsung dari depot, karena hampir semua SPBU yang ada di Kota Kendari yang habis mengisi, kendalanya sama semua,” ungkapnya.

    Ia menegaskan pentingnya pemeriksaan langsung ke depot untuk memastikan penyebab masalah tersebut.

    Selain itu, para pengemudi ojol juga berharap pihak kepolisian dapat segera menyelesaikan masalah ini agar tidak merugikan banyak orang.

    Mereka juga meminta Pertamina untuk bertanggung jawab atas kerusakan kendaraan yang diduga disebabkan oleh bahan bakar tersebut.

    “Kami berharap masalah ini cepat diselesaikan, apalagi ini bulan puasa. Kami hanya berharap satu hal, supaya masalah ini selesai dengan cepat. Kami juga meminta agar Pertamina dapat bertanggung jawab atas kendaraan-kendaraan yang rusak,” pungkasnya.

    Keluhan serupa juga disampaikan oleh Armin, seorang pengemudi ojol lainnya.

    Ia mengaku motornya mogok setelah mengisi Pertalite di salah satu SPBU di Jalan Jenderal Ahmad Yani.

    “Setelah saya isi Pertalite di SPBU depan perbelanjaan itu motor ngadat-ngadat tidak lama langsung mati, ternyata banyak teman ojol lain mengalami kejadian yang sama,” ujarnya.

    Seorang petugas polisi yang menerima para ojol menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak dapat langsung menindak pihak SPBU tanpa melalui proses pengujian laboratorium.

    Ia meminta perwakilan ojol untuk membawa kendaraan yang mogok beserta bahan bakarnya untuk dimintai keterangan.

    “Tidak bisa langsung kita tindak harus melalui uji laboratorium. Jadi yang motornya macet setelah isi BBM silakan ke ruanganku, tidak usah gerombolan begini, Oke,” katanya.

    Para pengendara lain yang motornya mogok setelah mengisi Pertalite di SPBU tertentu menceritakan saat diperiksa, mereka mencium bau yang tidak biasa dari BBM tersebut.

    Baunya seperti thinner dan oli yang sangat menyengat. (*)

    Sebagian artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul “Motor Mogok Usai Isi Pertalite di Kendari, Pertamina Terjunkan Tim Quality Control”

  • Menaker: THR Ojol Sedang Finalisasi

    Menaker: THR Ojol Sedang Finalisasi

    Jakarta

    Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan kepastian aturan terkait tunjangan hari raya (THR) keagamaan bagi pengemudi ojek daring/online (ojol) dalam tahap finalisasi. Dia mengatakan THR bagi ojol ini merupakan inisiatif baru.

    “Terkait dengan THR ojol, ini sedang finalisasi. Terkait ini adalah inisiatif baru, jadi kami ingin memastikan meaningful participation (antara pemerintah, pengemudi/mitra dan aplikator) itu terjadi,” kata Menaker Yassierli dilansir Antara, Rabu (5/3/2025).

    Dia mengatakan pihaknya mengutamakan diskusi atau dialog bersama dengan pihak-pihak terkait. Dia mengatakan Kemnaker telah beberapa kali bertemu dengan penyedia layanan aplikasi atau aplikator dan pengemudi ojol.

    “Kami mengutamakan dialog. Saya sudah beberapa kali bertemu dan ingin memastikan nanti adalah hasil dari proses musyawarah dari hadirnya aplikator dan pengemudi online-nya. Saya optimistis (kepastian itu) tidak lama lagi akan selesai,” ujar Yassierli.

    Yassierli mengatakan semua pihak tengah mencari formula yang bisa memenuhi berbagai persoalan kompleks dalam pemenuhan hak pekerja berbasis layanan daring ini. Dia mengatakan hal itu membutuhkan waktu yang cukup lama.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Mencari formula yang kemudian bisa cover kompleksitas tadi, dari layanan, jam kerja, itu yang kemudian butuh waktu untuk kita formulasikan,” kata dia.

    “Ini masih proses. Beberapa pengusaha responsnya siap. Beberapa kali kami diskusi, mencoba saling memahami untuk formulanya karena butuh waktu untuk melihat kompleksitasnya,” sambung Yassierli.

    Jika pada akhirnya keputusan THR sudah final, Kemnaker mendorong aplikator untuk memberikannya dalam bentuk uang tunai. Yassierli sendiri belum bisa memberikan jawaban pasti soal waktu pencairan THR ojol jika nantinya tercapai kesepakatan.

    “Saya bayangkan finalisasi ini masih perlu untuk final meeting, final touch untuk mendapatkan win-win solution,” kata dia.

  • PMB Jalur SPAN-PTKIN 2025 Ditutup 6 Maret: Segera Daftar di UIN Saizu, Tersedia 1.444 Kuota

    PMB Jalur SPAN-PTKIN 2025 Ditutup 6 Maret: Segera Daftar di UIN Saizu, Tersedia 1.444 Kuota

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) 2025 akan ditutup pada tanggal 6 Maret 2025. Manfaatkan kesempatan untuk segera bergabung di PTKIN.

    Ada sebanyak 58 PTKIN dan satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berpartisipasi dalam seleksi ini, dengan total kuota nasional mencapai 74.337 mahasiswa. UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto menyediakan 1.444 kuota bagi calon mahasiswa baru melalui jalur ini.

    Ketentuan Umum

    1. SPAN-PTKIN merupakan seleksi nasional berdasarkan penjaringan prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi lain berupa portofolio tanpa ujian tertulis.

    2. Satuan Pendidikan yang berhak mendaftarkan siswanya dalam SPAN-PTKIN adalah MA/MAK/SMA/SMK/Pendidikan Diniyah Formal/Pendidikan Kesetaraan Pondok Pensantren Salafiyah/Mu’adalah Muallimin/Mua’dalah Salafiyah yang secara sah memperoleh izin penyelenggaraan pendidikan dari pemerintah.

    3. Siswa yang berhak mengikuti seleksi adalah siswa yang didaftarkan oleh Kepala Satuan Pendidikan MA/MAK/SMA/SMK/Pendidikan Diniyah Formal/Pendidikan Kesetaraan Pondok Pensantren Salafiyah/Mu’adalah Muallimin/Mua’dalah Salafiyah masing-masing.

    Tujuan

    1. Memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada sekolah/madrasah untuk mendaftarkan siswanya melalui SPAN-PTKIN agar memperoleh kesempatan mengikuti pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi.

    2. Mendapatkan calon mahasiswa baru yang memiliki prestasi akademik tinggi melalui seleksi siswa MA/MAK/SMA/SMK/Pendidikan Diniyah Formal/Pendidikan Kesetaraan Pondok Pensantren Salafiyah/Mu’adalah Muallimin/Mua’dalah Salafiyah.

    Persyaratan Siswa Pelamar

    1. Siswa Siswa MA/MAK/SMA/SMK/Pendidikan Diniyah Formal/Pendidikan Kesetaraan Pondok Pensantren Salafiyah/Mu’adalah Muallimin/Mua’dalah Salafiyah kelas terakhir pada tahun 2025.

    2. Memiliki prestasi akademik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh masing-masing Perguruan Tinggi.

    3. Memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).

    4. Memiliki nilai rapor Kelas X/Semester 1, Kelas X/Semester 2, Kelas XI/Semester 1, Kelas XI/Semester 2 dan Kelas XII/Semester 1 yang telah diisikan di PDSS.

    Tahapan Pendaftaran SPAN-PTKIN 2025

    Bagi yang belum menyelesaikan proses pendaftaran, berikut langkah-langkahnya:

    1. Registrasi Akun

    – Gunakan NISN, NPSN, dan email aktif.

    – Validasi akun dilakukan melalui email.

    2. Login dan Verifikasi Data

    – Masuk ke laman resmi: siswa.ptkin.ac.id.

    – Periksa data diri, nilai rapor, dan prestasi akademik.

    3. Perbaikan Data (Jika Diperlukan)

    – Jika ada kesalahan data, segera hubungi operator sekolah.

    4. Pemilihan Program Studi

    – Pilih maksimal dua program studi di PTKIN yang diminati.

    5. Finalisasi dan Cetak Bukti Pendaftaran

    – Pastikan semua data benar sebelum finalisasi.

    – Cetak bukti pendaftaran sebagai tanda keikutsertaan dalam seleksi.

    Program Studi dan Jumlah Pilihan

    1. Siswa pelamar memilih 2 (dua) PTKIN yang diminati.

    2. Siswa pelamar memilih 2 (dua) program studi yang diminati pada masing-masing PTKIN.

    3. Urutan pilihan PTKIN dan program studi menyatakan prioritas pilihan.

    Jadwal Penting SPAN-PTKIN 2025

    Berikut jadwal terbaru berdasarkan surat resmi B-047/PMB-PTKIN/I/2025:

    Pendaftaran Siswa: 10 Februari – 6 Maret 2025

    Pengumuman Hasil Seleksi: 27 Maret 2025

    Verifikasi & Pendaftaran Ulang: Ditentukan oleh masing-masing PTKIN

    Kuota Program Studi di UIN Saizu Purwokerto

    1. 271021 Tadris Matematika 33

    2. 272001 Komunikasi dan Penyiaran Islam 75

    3. 272002 Bimbingan dan Konseling Islam 75

    4. 272003 Pendidikan Islam Anak Usia Dini 33

    5. 272004 Hukum Keluarga Islam 68

    6. 272005 Pendidikan Agama Islam 148

    7. 272006 Pendidikan Bahasa Arab 50

    8. 272007 Manajemen Pendidikan Islam 67

    9. 272008 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 84

    10. 272009 Ekonomi Syariah 187

    11. 272010 Perbankan Syariah 100

    12. 272011 Hukum Ekonomi Syariah (Mua’malah) 52

    13. 272012 Manajemen Dakwah 30

    14. 272013 Tadris Bahasa Inggris 50

    15. 272014 Manajemen Zakat dan Wakaf 30

    16. 272015 Perbandingan Mazhab 15

    17. 272016 Hukum Tata Negara (Siyasah) 54

    18. 272017 Pengembangan Masyarakat Islam 30

    19. 272018 Studi Agama Agama 15

    20. 272019 Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 45

    21. 272020 Sejarah Peradaban Islam 30

    22. 272021 Tasawuf dan Psikoterapi 23

    Jalur Masuk Tanpa Ujian Tertulis

    SPAN-PTKIN memberi kesempatan bagi siswa berprestasi untuk masuk PTKIN berdasarkan nilai akademik tanpa ujian tertulis.

    Finalisasi Pendaftaran Sebelum 6 Maret 2025

    Pastikan pendaftaran telah difinalisasi sebelum batas waktu. Kunjungi span.ptkin.ac.id untuk informasi lebih lanjut atau hubungi:

    Email: info@span-ptkin.ac.id
    Chat Only: 0815-7890-1030
    Call Only: 0857-6872-3600

  • Pengelola Ketahuan Bohong, Destinasi Desa Salju Ditutup, Pengunjung Temukan Sesuatu yang Janggal

    Pengelola Ketahuan Bohong, Destinasi Desa Salju Ditutup, Pengunjung Temukan Sesuatu yang Janggal

    Pengelola Ketahuan Bohong, Destinasi Desa Salju Ditutup, Pengunjung Temukan Sesuatu yang Janggal

    TRIBUNJATENG.COM- Desa wisata yang bertemakan “Desa Salju” terpaksa harus ditutup.

    Pengunjung desa wisata salju yang berada di Provinsi Sichuan, China ini menemukan sesuatu yang janggal.

    Alih-alih menikmati pemandangan desa bersalju, mereka justru menemukan campuran kapas dan air sabun.

    Pihak pengelola tersebut kemudian muncul setelah para wisatawan memberikan kritikannya karena merasa tertipu.

    Para pengunjung yang ingin menikmati pemadangan Desa Salju justru mendapati hamparan putih yang tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan.

    Atas kejadian itu, pihak pengelola menyampaikan permintaan maafnya dan mengakui jika mereka memang menggunakan salju palsu karena cuaca yang lebih hangat dari biasanya.

    Dikutip dari UPI pada 18 Februari 2025, pihak pengelola tampak mengakui kesalahannya dan meminta maaf.

    “Hasil yang kami peroleh tidak sesuai dengan harapan, dan justru menimbulkan kesan negatif di kalangan wisatawan,” demikian pernyataan resmi dari pihak desa.

    “Kami dengan tulus meminta maaf karena tidak mampu menyajikan pemandangan salju asli serta membuat pengunjung harus mengubah rencana perjalanan mereka,” lanjut pernyataan tersebut

    Hal itu akhirnya mereka sampaikan lantaran para pengunjung mulai mengeluhkan ketidaksesuaian saat mengunjungi tempat wisata itu.

    Akibatnya, atraksi wisata di tempat itu ditutup untuk sementara waktu.

    Pejabat setempat tengah mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan yang ada.

    Pihak terkait masih belum bisa memutuskan apakah destinasi tersebut akan dibuka kembali.

    Kejadian ini menjadi viral dan menyedot perhatian warganet di sejumlah platform media sosial.

    (*)

  • Inilah Daftar Kereta Api di Daop 5 Purwokerto Dapat Promo Diskon 20 Persen

    Inilah Daftar Kereta Api di Daop 5 Purwokerto Dapat Promo Diskon 20 Persen

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menghadirkan promo spesial berupa diskon 20 persen. 

    Promo ini dihadirkan guna meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi kereta api serta menyukseskan event Kereta Ramadan 2025.

    Manager Humas KAI Daop 5 Purwokerto, Krisbiyantoro, menjelaskan promo ini berlaku untuk beberapa perjalanan kereta api yang melintasi wilayah Daop 5 Purwokerto, di antaranya KA Argo Wilis, Turangga, Malabar, Lodaya, Mutiara Selatan, dan Pasundan.

    Pelanggan dapat memperoleh tiket dengan tarif diskon ini melalui aplikasi Access by KAI pada 5 dan 6 Maret 2025, dengan periode keberangkatan 5 dan 6 Maret 2025. 

    Namun, promo ini hanya berlaku untuk perjalanan dengan tujuan Stasiun Bandung (BD) dan Kiaracondong (KAC).

    “Program ini merupakan salah satu upaya PT KAI untuk meningkatkan animo masyarakat dalam menggunakan transportasi kereta api, terutama dalam mendukung kelancaran perjalanan selama Kereta Ramadan 2025,” ujar Krisbiyantoro kepada Tribunbanyumas.com, dalam rilis, Rabu (5/3/2025). 

    Adapun syarat dan ketentuan lain yang berlaku adalah sebagai berikut:

    Diskon tidak berlaku untuk kelas Luxury, Compartement, Priority, Imperial, Panoramic, dan kereta wisata lainnya.

    Diskon tidak berlaku pada tarif khusus serta tidak dapat digabung dengan reduksi atau promo lainnya.

    PT KAI mengimbau pelanggan untuk segera memanfaatkan kesempatan ini dan melakukan pemesanan melalui aplikasi Access by KAI. 

    Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui layanan pelanggan PT KAI atau kanal resmi perusahaan. (jti) 

  • Banjir Bekasi, PKB Minta Pemerintah Selesaikan Sodetan Kali Bekasi – Page 3

    Banjir Bekasi, PKB Minta Pemerintah Selesaikan Sodetan Kali Bekasi – Page 3

    Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, menyatakan bahwa penyebab banjir di Bekasi bukanlah karena tanggul yang jebol, melainkan akibat intensitas hujan yang sangat tinggi. Hal ini disampaikan Diana saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Selasa (4/3/2025).

    “Berdasarkan pengamatan kami, tidak ada tanggul yang jebol. Namun, volume intensitas hujan memang sangat tinggi, sehingga menyebabkan sungai meluap,” ungkap Diana.

    Diana menambahkan bahwa saat ini Kementerian Pekerjaan Umum menunggu banjir surut sebelum melakukan upaya pemompaan atau penyedotan air. “Jika kita memompa sekarang, airnya mau ditaruh di mana? Kita tunggu surut dulu,” jelasnya.

    Sebagai langkah penanganan darurat, Kementerian PU telah mengirimkan perahu karet dan alat penyelamatan lainnya untuk membantu evakuasi penduduk yang terdampak banjir. “Prioritas utama adalah mengamankan penduduk. Selanjutnya, kami akan melakukan pengerukan sedimentasi di sungai sebagai upaya pencegahan banjir di masa depan,” tegas Diana.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi sebelumnya menyebutkan, hujan deras yang turun sejak Senin (3/3/2025) malam menjadi pemicu banjir yang mengepung kota tersebut.

    “Dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam durasi lama di wilayah hulu Kali Bekasi dan wilayah Kota Bekasi sejak sore hingga malam hari mengakibatkan peningkatan debit air dan menyebabkan banjir di beberapa wilayah Kota Bekasi pada hari Senin, 03 Maret 2025, Pkl. 23:07 WIB,” demikian keterangan dari BPBD Kota Bekasi seperti yang dikutip, Selasa (4/3/2025).

    Sementara, menurut data sementara Pemerintah Kota Bekasi, jumlah korban terdampak banjir Bekasi mencapai 16.000 jiwa, dengan 5.000 jiwa di antaranya telah mengungsi.

    Sebelumnya, BPBD Kota Bekasi menyebut sedikitnya 20 titik banjir terjadi di delapan kecamatan, antara lain Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Rawalumbu.

     

  • PP Teranyar JKP dan JKK BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pekerja Terdampak PHK dan Industri Padat Karya

    PP Teranyar JKP dan JKK BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pekerja Terdampak PHK dan Industri Padat Karya

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Pemerintah resmi menerbitkan dua Peraturan Pemerintah (PP) terbaru, yakni PP Nomor 6 Tahun 2025 tentang Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan PP Nomor 7 Tahun 2025 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).

    Turunnya PP ini merupakan turunan dari dikeluarkannya Paket Kebijakan Ekonomi beberapa waktu lalu. Adapun disebutkan, kebijakan baru ini guna memberikan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja Indonesia, terutama yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) serta bagi industri padat karya yang terdampak kondisi ekonomi yang menantang saat ini.

    Dalam kebijakan terbaru ini, pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan memberikan manfaat uang tunai pada program JKP menjadi 60 persen dari upah yang dilaporkan selama 6 bulan.

    Kebijakan ini menggantikan skema sebelumnya yang memberikan 45 % manfaat untuk tiga bulan pertama dan 25 % untuk tiga bulan berikutnya. Batas upah maksimal yang ditetapkan senilai Rp5 juta. Melalui PP ini, kenaikan manfaat JKP berlaku efektif sejak 7 Februari 2025, baik untuk klaim baru maupun sisa manfaat yang masih berjalan.

    Selain kenaikan manfaat uang tunai tersebut, dalam keterangannya disebutkan bahwa pemerintah juga memberikan kemudahan dalam persyaratan kepesertaan dan klaim JKP.

    Pemerintah juga menetapkan perubahan dalam persyaratan penerimaan manfaat JKP dengan meniadakan syarat iur 6 (enam) bulan berturut-turut dan juga memberlakukan masa kadaluarsa manfaat menjadi 6 (enam) bulan.

    Dari sisi iuran JKP, perubahan dilakukan dengan tidak lagi direkomposisi dari iuran program Jaminan Kematian (JKM). Iuran JKP ditetapkan sebesar 0,36 % , dari rekomposisi iuran JKK sebesar 0,14?n iuran dari pemerintah sebesar 0,22 % .

    Relaksasi Iuran JKK bagi Industri Padat Karya

    Sementara itu, dalam keteranganya juga disebutkan, pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan memberikan relaksasi iuran JKK bagi industri padat karya sebesar 50 % selama 6 bulan yaitu sejak bulan Februari hingga Juli 2025.

    Hal itu sebagai upaya menjaga keberlangsungan usaha dan daya saing industri padat karya.

    Kebijakan ini berlaku bagi sektor-sektor industri yang rentan terhadap dampak ekonomi, seperti industri makanan, minuman, dan tembakau; industri tekstil dan pakaian jadi; industri kulit dan barang kulit; industri alas kaki; industri mainan anak; industri furnitur.

    Kebijakan ini diharapkan mampu mengurangi beban finansial perusahaan, sehingga tetap dapat mempertahankan tenaga kerja di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan.

    Adapun tarif Iuran JKK setelah keringanan iuran 50?alah dimulai dari perusahaan atau badan usaha yang memiliki tingkat risiko lingkungan kerja Sangat Rendah sebesar 0,120 % , Rendah sebesar 0,270 % , Sedang sebesar 0,445 % , selanjutnya dengan tingkat risiko Tinggi sebesar 0,635?n terakhir pada Sangat Tinggi sebesar 0,870 % .

    Dengan adanya dua kebijakan teranyar ini, pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan berharap dapat memberikan jaminan sosial ketenagakerjaan yang lebih optimal bagi pekerja yang terkena PHK serta menjaga stabilitas industri padat karya.

    Ditempat yang berbeda, Kepala Kantor Cabang Semarang Pemuda Mohamad Irfan menambahkan, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Pemuda menyambut baik diterbitkannya dua peraturan pemerintah terbaru ini.

    “PP JKP dan JKK adalah langkah maju yang sangat penting, khususnya dalam situasi ekonomi yang penuh tantangan seperti sekarang ini,” katanya dalam keterangannya, Rabu (5/3/2025).

    Ia melanjutkan, relaksasi iuran JKK bagi industri padat karya juga menjadi langkah positif untuk menjaga kelangsungan usaha dan daya saing perusahaan, terutama di sektor-sektor yang paling terdampak oleh kondisi ekonomi global.

    Pihaknya berharap kebijakan ini dapat mengurangi beban finansial perusahaan, dan mendorong mereka untuk tetap mempertahankan tenaga kerja yang ada.

    “Oleh karena itu, kami mengimbau kepada seluruh perusahaan yang ada di Wilayah Kota Semarang khususnya segeralah mendaftarkan perusahaan dan tenaga kerjanya kepada BPJS Ketenagakerjaan sehingga kita bisa menyukseskan langkah pemerintah dalam meningkatkan perlindungan bagi pekerja Indonesia melalui BPJS Ketenagakerjaan,” imbuhnya. (*)