Jenis Media: News

  • Normalisasi Sungai dan Penertiban Bangunan Liar Dinilai Jadi Solusi Atasi Banjir Bekasi – Page 3

    Normalisasi Sungai dan Penertiban Bangunan Liar Dinilai Jadi Solusi Atasi Banjir Bekasi – Page 3

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat jumlah warga terdampak banjir per Rabu (6/3/2025) sebanyak 16.371 KK, dengan total keseluruhan 61.648 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 48.000 jiwa mengungsi di 14 posko pengungsian yang tersedia.

    Titik banjir tersebar di 24 desa dari 16 kecamatan, yakni Babelan, Sukawangi, Tambun Utara, Cibitung, Tambun Selatan, Cikarang Selatan, Serang Baru, Sukatani, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Kedungwaringin, Cikarang Timur, Bojongmangu, Cibarusah, Cikarang Pusat dan Setu.

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi sendiri telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana untuk banjir, longsor, curah hujan ekstrem, abrasi, angin kencang dan puting beliung. Status tersebut berlangsung sejak 5 Maret 2025 hingga 14 hari ke depan.

    Bupati Bekasi Ade Kuswara mengatakan, dengan peningkatan status tanggap darurat, Pemkab Bekasi dapat lebih optimal dalam menyalurkan bantuan kepada warga terdampak, sesuai dengan alokasi anggaran kebencanaan yang telah disiapkan. Selain itu dapat segera memulihkan kondisi pascabencana dan memastikan keselamatan warga yang terdampak.

    “Dalam penanganan bencana ini, kami terus bersinergi dengan TNI-Polri serta para penggiat lingkungan. Kami sudah menginstruksikan BPBD, Dinas Sosial dan Baznas untuk segera menyalurkan bantuan,” ujar Ade.

    Pemeriksaan Kesehatan Korban Banjir

    Tak hanya bantuan logistik, Pemkab Bekasi juga memeriksa kondisi kesehatan warga terdampak, terutama yang berada di posko pengungsian. Hal ini untuk memastikan para pengungsi dalam keadaan sehat dan bebas dari penyakit akibat banjir, seperti gatal-gatal atau diare.

    “Biasanya kalau banjir, airnya kotor dan bisa menyebabkan gatal-gatal pada kulit serta diare. Tapi tadi saya melihat dan memeriksa langsung, belum ada keluhan seperti itu,” ujar Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja

    Ia juga memastikan bantuan bagi warga terdampak di 24 desa, terus berdatangan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, BPBD, camat, kepala desa, serta bantuan pribadi. Ia meminta agar distribusi bantuan dilakukan secara merata.

    Selain itu, Asep menginstruksikan tim kesehatan untuk memberi perhatian khusus kepada kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil dan anak-anak. Ia memastikan warga yang memerlukan layanan kesehatan lebih lanjut dapat mengakses puskesmas setempat atau tenaga medis di posko.

  • Bunuh Ojol Usai Ditampung Berhari-hari

    Bunuh Ojol Usai Ditampung Berhari-hari

    Jakarta

    Pria bernama Herdi Jatnika (39) sungguh tak tahu diri. Sudah ditampung berhari-hari tetapi malah membunuh Muhammad Arif Widodo alias Abib (43) yang merupakan temannya sendiri.

    Sebagai informasi, Abib ditemukan tewas di dalam rumahnya di Jalan Nusa Penida, Bekasi Timur, Kota Bekasi, pada Sein (3/3). Korban ditemukan tewas membusuk dan jasadnya terbungkus tikar dan bertumpuk kasur.

    Polisi menyelidiki penemuan mayat tersebut hingga akhirnya menangkap pelaku Herdi Jatnika yang tak lain adalah teman korban sendiri. Herdi tega membunuh Abib karena tergiur menguasai motor milik korban.

    Peristiwa pembunuhan itu sendiri terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 05.30 WIB. Mulanya, tersangka meminta untuk menginap di rumah korban terhitung sejak 17 Februari 2025 dengan alasan lebih dekat ke tempatnya bekerja sebagai sekuriti di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

    Namun, bukannya berterima kasih, Herdi justru tega menghabisi nyawa temannya sendiri. Korban tewas setelah dikepruk balok kayu berkali-kali. Berikut rangkumannya.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Pelaku Teman SD Korban

    Pembunuhan ini terungkap setelah polisi menyelidiki penemuan mayat membusuk di dalam rumahnya. Tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi Kota kemudian menangkap pelaku tak lebih dari 24 jam setelah penemuan mayat tersebut.

    “Korban dibunuh oleh pelaku yang merupakan teman SD korban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (6/3).

    Pelaku bernama Herdi Jatnika ditangkap di kawasan Bekasi, pada Selasa (4/3) sekitar pukul 22.00 WIB. Herdi kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan intensif.

    Pelaku Numpang Menginap

    Pembunuhan berawal ketika tersangka Herdi menghubungi korban dan meminta izin untuk menginap.

    “Pada tanggal 17 Februari 2025 pelaku yang merupakan teman SD korban, menghubungi korban untuk meminta menginap di rumah korban dalam beberapa hari,” ungkapnya.

    Pelaku beralasan rumah korban lebih dekat dengan tempatnya bekerja sebagai sekuriti di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Sementara pelaku sendiri tinggal di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

    “Karena lokasi tempat kerja pelaku sebagai sekuriti di mal dekat dengan rumah korban,” ucap Ade Ary.

    Baca selanjutnya: ingin kuasai motor korban

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan kronologi pembunuhan driver ojol. (Kurniawan Fadilah/detikcom)

    Pelaku Ingin Kuasai Motor Korban

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan tersangka Herdi sempat menginap di rumah korban selama berhari-hari. Selama menginap di sana, tersangka mengamati kebiasaan korban yang pulang larut malam, sementara pelaku pulang lebih awal.

    Sampai akhirnya, pada Jumat (28/2) sekitar pukul 5.30 WIB, pelaku terbangun dan melihat korban masih tertidur dengan posisi miring ke arah kiri.

    “Sehingga timbul niat pelaku untuk mengambil motor, uang, dan HP milik korban,” imbuhnya.

    Kronologi Pembunuhan

    Pembunuhan ini terjadi pada Jumat (28/2) pagi. Pelaku awalnya datang ke rumah korban untuk menumpang menginap sejak 17 Februari 2025.

    Hari itu, korban dan pelaku datang ke rumah korban di Jalan Nusa Penida, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Pelaku mengamati kebiasaan horban, termasuk cara membuka pintu rumah.

    Setiap hari selama menginap itu, pelaku pulang lebih awal. Sementara korban pulang larut malam hingga pukul 23.00 WIB setiap harinya.

    Sampai akhirnya, pada Kamis (27/2), sekitar pukul 23.00 WIB, pelaku terbangun. Dia melihat korban sudah datang dan tidur beralaskan tikar di ruang tamu.

    Selanjutnya, pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 05.30 WIB, pelaku terbangun dan melihat korban masih tertidur dengan posisi miring ke arah kiri. Saat itulah timbul niat pelaku untuk mengambil motor, uang, dan HP milik korban.

    Seketika itu, pelaku kemudian pergi ke dapur dan melihat sebatang kayu. Dia lantas mengambil kayu tersebut dan memukulkan ke kepala korban sebanyak 6 kali.

    Setelah memastikan korban tewas, pelaku lalu memindahkan jasadnya ke bagian belakang rumah. Pelaku lalu menutup jasad korban dengan tikar dan kasur kapuk.

    Setelah membunuh korban, Herdi kabur dengan membawa HP, tas, dan motor korban. Dalam perjalanan pulang, dia membuang HP korban untuk meninggalkan jejaknya, sementara motor korban digunakan sehari-hari untuk bekerja sebagai sekuriti.

    Baca selanjutnya: motor korban dipakai pelaku untuk bekerja

    Foto: Dok.Detikcom

    Motor Dipakai Pelaku untuk Bekerja

    Polisi mengungkap Herdi Jatnika (39) berupaya menghilangkan jejak setelah membunuh teman sendiri, driver ojol bernama Muhammad Arif Widodo alias Abib (43)di Bekasi. Herdi membuang ponsel tersebut di sungai dalam perjalanan pulang setelah membunuh korban.

    “Dalam perjalanan pulang, handphone, tas milik korban dibuang ke sungai di daerah Kelurahan Aren Jaya untuk menghilangkan barang bukti,” terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (6/3).

    Herdi juga membawa kabur motor korban. Motor korban tersebut dia gunakan untuk bekerja sebagai sekuriti di mal Jakarta Timur.

    Pelaku Terancam Dibui Seumur Hidup

    Polda Metro Jaya menetapkan Herdi Jatnika (43) sebagai tersangka pembunuhan driver ojek online (Ojol) Muhammad Arif Widodo alias Abib (39) yang jasadnya terbungkus tikar di Kota Bekasi. Atas pembunuhan keji itu, Herdi dijerat dengan persangkaan pasal berlapis.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, pertama Herdi dipersangkakan dengan pasal 340 tentang pembunuhan berencana.

    “Ancaman pidana seumur hidup atau maksimal 20 tahun penjara,” kata Ade Ary kepada wartawan, Kamis (6/3).

    Herdi juga dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara. Dia juga dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan (curas) yang menewaskan korban.

    “Dengan ancaman maksimal 15 tahun,” terang Ade Ary.

    Halaman 2 dari 3

    (mea/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tecno Phantom Ultimate 2 yang Super Slim Akan Segera Rilis, Ini Bocorannya!

    Tecno Phantom Ultimate 2 yang Super Slim Akan Segera Rilis, Ini Bocorannya!

    JABAR EKSPRES – Pangsa pasar Ponsel lipat sepertinya akan semakin marak dan banyak pilihan setelah Prototipe Tecno Phantom Ultimate 2 diperkenalkan di pasar global pada ajang MWC (Mobile World Congress) Berlin Jerman.

    Tecno sepertinya tidak mau ketinggal untuk ikut bersaing di pasar ponsel lipat generasi terbaru. Dimana sebelumnya Samsung, Oppo dan Huawei terlebih dahulu memperkenalkan pasar ponsel lipat itu.

    BACA JUGA: Handphone Tiba-tiba Cepat Panas? Waspada Malware Sedang Bekerja!

    Prototipe fisik ponsel lipat tiga buatan Tecno ini digadang-gadang akan menjadi ponsel paling eksostis dengan balutan warna putih yang menawan.

    Di negara asalnya China, Tecno Phantom Ultimate 2 akan menjadi penantang berat Huawei Mate XT Ultimate, Samsung dan Honor yang terlebih dagulu memperkenalkan ponsel lipatnya dipasar global.

    BACA JUGA: Poco X7 Pro Spesifikasi Paling Gahar, Harga Ekonomis!

    ​​Tecno Comon 40 sangat mengadalkan AI, sehingga memaparkan visi untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan diseluruh ekosistem yang terhubung.

    Smartphone ini mengusung konsep dengan memiliki banyak fitur AI yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna yang terintegrasi dengan Kacamata AI, Laptop, Tablet, Smartwacth dan earphone.

    BACA JUGA: Tecno Pova 6 HP Gaming Spek Gahar, Harga 2 Jutaan!

    Meski begitu, Tecno masih belum memberikan bocoran secara terperinci mengenai spesifikasi dari ponsel pintar ini. Namun, jika ponsel ini menunukan kan menjadi pesaing kuat dijajaran ponsel lipat kelas atas tapi dengan harga paling murah dikelasnya.

    Tecno Phantom Ultimate 2 sepertinya tidak akan main-main untuk penggunaan Chipset, kamera berkecepatan tinggi dengan dukungan teknologi AI yang memadai dengan kebutuhan fotografi tingkat lanjut.

    BACA JUGA: Oppo Find X8 Pro Detail Spesifikasi dan Bocoran Harganya!

    Tecno hanya memberikan keterangan bahwa smartphone ini memperkenalkan Tecno AI Glasses pertama dan memiliki fungsi  MegaBook S 14 yang berfungsi sebagai Laptop 14 Inci paling ringan didunia dengan dukungan tampilan layar OLE 2.8K

    BACA JUGA: Huawei Mate XT Ultimate, Ponsel Lipat Tiga Pertama di Dunia Dibandrol Harga Rp 80 Jutaan?

    Selain itu dukungan lainnya diperlihatkan dengan konsep Spark Slim dengan bentuk yang sangat tipis dan memiliki kapasitas baterai 5000 mAh plus. Konsep ini menujukan tampilan ponsel lipat tiga yang paling ramping dengan memberikan pengalaman terbaru ponsel lipat tiga yang bisa masuk saku. (yan)

  • Komnas HAM Terima Aduan Tenaga Pendamping Desa soal Dugaan PHK Sepihak – Page 3

    Komnas HAM Terima Aduan Tenaga Pendamping Desa soal Dugaan PHK Sepihak – Page 3

    Hendriyatna meyakini, situasi keputusan sepihak merupakan suatu pelanggaran HAM. Karenanya dia mengadukan masalah dialami 1.040 tenaga pendamping profesional (TPP) desa kepada Komnas HAM.

    “Kami ini manusia, bukan barang. Tapi tiba-tiba kami ini dianggap seolah-olah kami itu bukan manusia. Itu adalah hak asasi kami untuk bekerja. Hak asasi kami untuk mendapatkan penghasilan yang layak,” dia menandasi.

    Adapun selanjutnya, pihak perwakilan TPP desa yang terkena PHK berencana beraudiensi dengan Kantor Staf Kepresidenan agar masalah tersebut dapat menjadi atensi Presiden Prabowo Subianto.

    Sebelumnya, perwakilan 1.040 TPP desa telah beraudiensi dengan Komisi V dan Komisi IX DPR RI, serta melapor dugaan malaadministrasi ke Ombudsman RI.

  • Mengira Aman tapi Motor Tetap Terendam

    Mengira Aman tapi Motor Tetap Terendam

    Jakarta

    Banjir yang menerjang perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, membuat motor-motor warga terendam. Warga mengira motornya bakal aman, akan tetapi tetap terkena banjir.

    Salah satu warga, Ilham (21), memarkir motor di SMAN 21 Bekasi. Dia tak menduga motornya akan ikut terendam banjir karena SMAN 21 sering dijadikan lokasi parkir kendaraan saat banjir karena posisinya lebih tinggi dari perumahan di sekitar.

    “Iya soalnya kita kan paling deket di sini (SMAN 21), kalau keluar kan takutnya kejauhan juga buat ngecek-ngeceknya. Soalnya saya kan tahu nih tempat yang paling aman, kan sering banjir di sini, eh tetep kena juga,” kata Ilham di SMAN 21 Bekasi, Jatiasih, Bekasi, Kamis (6/3/2025).

    Ilham mengatakan dia harus menyiapkan uang tambahan guna memperbaiki motornya yang terendam banjir. Dia mengatakan motornya mengalami korsleting listrik akibat kebanjiran.

    “Tahu nih korslet nih, belum sempet saya hidupin, enggak berani, mau bongkar dulu entar. Paling masih di bawah Rp 2 juta, jadi tambahan pengeluaran,” katanya.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Warga lain yang memarkir motor di SMAN 21 Bekasi adalah Sumitro (57). Dia mengaku tak menduga ketinggian air banjir bisa merendam lokasi parkir motor.

    “Biasanya nggak kena, taruh motor kadang-kadang di sini, biasanya sih nggak kena,” ucapnya.

    Menurutnya cukup banyak warga yang memarkirkan kendaraan di halaman SMAN 21 Bekasi. Dia mengatakan semua kendaraan itu terendam banjir, termasuk motornya.

    “Banyak (yang parkir) udah penuh, penuh, saya aja terakhir ini. Iya kerendem, (posisi motor) masih berdiri, kan gak mepet kali, kalau mepet kali kan ada arus,” ujarnya.

    Sementara itu, Amir (63) awalnya menyuruh anaknya untuk memarkir motornya di Gudang Logistik dan Peralatan BNPB tak jauh dari Perumahan Pondok Gede Permai. Namun, karena jalan menuju gudang sudah terendam banjir, motornya akhirnya diparkir di SMAN 21 Bekasi.

    “Dari Pak RT, Pak RT ke rumah, hati-hati mau ada kiriman (banjir). Nah itu selang 5 menitan gitu, anak saya datang, saya bilang ‘tolong pindahin tuh motor ke sana ke BNPB, oh udah gak keburu, Pak, udah sepinggang’ ‘ya udah ke mana deh’ ya akhirnya ke sini (SMAN 21),” katanya.

    Kini motornya mengalami kerusakan dan tidak bisa menyala. Amir hendak membawa motornya ke bengkel untuk diperiksa lebih lanjut.

    “Oh nanti paling dibongkar dulu semuanya, karburator, mesin, ya begitulah kalau pengen bersih,” ucapnya.

    Warga Bersihkan Lumpur Sisa Banjir

    Foto: Warga mulai bersihkan lumpur sisa banjir di Pondok Gede Permai, Bekasi. (Maulana/detikcom)

    Pada Kamis (6/3) pagi, banjir yang melanda Perum Pondok Gede Permai telah surut. Warga mulai kembali ke rumah membersihkan lumpur tebal sisa banjir.

    Lumpur tebal terlihat di jalan Perum Pondok Gede Permai. Kondisi jalanan licin akibat lumpur sisa banjir yang mengendap.

    Sejumlah rumah dan ruko milik warga juga masih berlumpur. Terpantau sejumlah truk sampah lalu lalang mengangkat sampah dari rumah warga.

    Pengumpul barang rongsok juga hilir mudik mengangkut barang-barang warga yang rusak akibat banjir. Mobil Damkar turut dikerahkan untuk membersihkan lumpur sisa banjir.

    Terlihat petugas gabungan dari Damkar dan DLH Kota Bekasi membersihkan Sekretariat RW 010 Perumahan Pondok Gede Permai. Beberapa warga mengaku kesulitan untuk membersihkan rumahnya dari lumpur.

    Salah satunya Ani yang kelelahan menyerok lumpur lantaran air di rumahnya belum menyala.

    “Susah ini, lumpurnya tebel, air juga belum nyala,” keluh Ani.

    Halaman 2 dari 2

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tunjukkan Niat Israel Menjadikan Pendudukannya di Palestina Permanen

    Tunjukkan Niat Israel Menjadikan Pendudukannya di Palestina Permanen

    JAKARTA – Indonesia mengutuk keras terus berlanjutnya operasi militer Israel di Tepi Barat yang dinilai menunjukkan niat untuk menjadikan pendudukannya permanen di wilayah Palestina.

    Israel diketahui melancarkan operasi militer ke wilayah Tepi Barat pada 21 Januari lalu, dua hari setelah kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok militan Palestina Hamas berlaku di Jalur Gaza.

    Serangan di Tepi Barat secara bertahap meluas, mencakup beberapa kamp pengungsi di dekat Kota Jenin, Tulkarm dan Tubas.

    “Indonesia mengutuk keras operasi militer besar-besaran oleh Israel terhadap masyarakat Palestina di Tepi Barat,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Roy Soemirat dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis 6 Maret.

    “Operasi ini kembali menunjukan niat utama Israel untuk menjadikan pendudukannya permanen di wilayah Palestina,” tandasnya.

    “Indonesia tidak akan pernah lelah terus menekankan akar permasalahan konflik ini adalah penyangkalan terhadap hak rakyat palestina menentukan nasibnya sendiri,” tambah Roy.

    Diketahui, sedikitnya 40.000 warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka di Jenin dan kota terdekat Tulkarm di Tepi Barat utara sejak Israel memulai operasinya bulan lalu setelah mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza setelah 15 bulan perang, dikutip dari Reuters.

    Delapan puluh dua warga Palestina tewas di Tepi Barat antara 1 Januari dan 13 Februari, menurut data terbaru WHO.

    Bulan lalu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Hari Senin mengutuk meningkatnya kekerasan oleh pemukim Israel, serta seruan aneksasi menyusul pengumuman perluasan operasi militer Israel di Tepi Barat, Palestina.

    “Saya sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan di Tepi Barat yang diduduki oleh pemukim Israel dan pelanggaran lainnya, serta seruan untuk aneksasi,” kata Sekjen Guterres kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, Swiss melansir Daily Sabah.

    Akhir bulan lalu, militer Israel juga mengumumkan pengerahan tank di Jenin, tempat mereka “memperluas” operasi.

    Ini menandai pertama kalinya tank beroperasi di Tepi Barat sejak berakhirnya intifada Palestina kedua, atau pemberontakan, pada tahun 2005.

    Kekerasan di Kawasan Tepi Barat melonjak sejak dimulainya perang Gaza, yang pecah setelah serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel.

    Pekan lalu, organisasi hak asasi manusia internasional, Human Rights Watch, memperingatkan Israel agar tidak mengulangi pelanggaran di Jalur Gaza di Tepi Barat yang diduduki.

    Human Rights Watch mengimbau negara-negara untuk mengambil tindakan guna mencegah kekejaman lebih lanjut di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk dengan menjatuhkan sanksi yang ditujukan kepada mereka yang terlibat dalam pelanggaran serius yang sedang berlangsung, menangguhkan transfer senjata ke Israel, melarang perdagangan dengan permukiman ilegal Israel.

  • Polri Dirikan Dapur Lapangan 24 Jam untuk Korban Banjir PGP Bekasi

    Polri Dirikan Dapur Lapangan 24 Jam untuk Korban Banjir PGP Bekasi

    Jakarta

    Jajaran Brimob Polri mendirikan dapur lapangan untuk membantu masyarakat yang terdampak kebanjiran di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih, Kota Bekasi. Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo menyebut dapur lapangan ini disiapkan 24 jam untuk seluruh korban banjir.

    “Sebagaimana instruksi Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, seluruh personel Polri langsung bergerak cepat membantu masyarakat yang menjadi korban banjir. Di antaranya membangun dapur lapangan dengan menyediakan makan buka Puasa,” kata Dedi kepada wartawan, Kamis (6/3/2025).

    Penyerahan makanan siap saji kepada masyarakat tersebut dibantu oleh Ketua RT setempat.

    Sementara, untuk Dapur Lapangan Batalyon D Sat Brimob Polda Metro Jaya menyediakan 300 porsi makan siap santap untuk berbuka Puasa kepada masyarakat.

    Menurut Dedi, dapur lapangan ini disiapkan untuk masyarakat selama 24 jam penuh. Hal ini untuk juga membantu masyarakat yang membersihkan rumahnya usai kebanjiran.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Mobil dapur lapangan ini menyiapkan makan untuk berbuka Puasa kepada seluruh warga perumahan Pondok Gede Permai dan dapur dibuka 24 jam. Untuk ditujukan kepada warga yang sedang berkonsentrasi membersihkan rumah masing-masing,” ujar Dedi.

    Dalam hal ini, masyarakat sangat senang dan antusias dalam menerima makanan siap santap. Mengingat, kesibukan masyarakat membersihkan rumah masing-masing karena banjir. Dapur lapangan Brimob membantu dalam menyalurkan makanan.

  • Penanganan Banjir Bekasi Mulai Fokus Rehabilitasi dan Rekonstruksi Infrastruktur – Page 3

    Penanganan Banjir Bekasi Mulai Fokus Rehabilitasi dan Rekonstruksi Infrastruktur – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui sejumlah kementerian terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk penanganan bencana banjir. Salah satunya memulai rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur di berbagai titik yang mengalami kerusakan.

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, usai rapat koordinasi dengan Pemkot Bekasi, menyampaikan saat ini pemerintah tengah fokus pada dua aspek utama, yaitu tanggap darurat dan pemulihan infrastruktur.

    “Kita baru saja rapat koordinasi untuk membahas lebih detail pelaksanaan tanggap darurat serta rehabilitasi. Tanggap darurat masih berlangsung,” kata Pratikno kepada wartawan, Kamis (6/3/2025).

    Menurutnya, saat ini masih banyak warga terdampak di posko-posko pengungsian yang membutuhkan bantuan logistik, seperti makanan, pakaian, obat-obatan hingga peralatan kebersihan. Hal ini akan gencar diupayakan, sekaligus fokus pada rekonstruksi infrastruktur.

    “Banyak masyarakat yang masih mengungsi dan membutuhkan bantuan. Sementara di sisi lain, kita sudah mulai memasuki fase rekonsiliasi infrastruktur, seperti jembatan yang putus dan sekolah yang tidak bisa digunakan,” ujar Pratikno.

    Menteri Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga ikut dalam rapat koordinasi, menekankan pentingnya mitigasi bencana untuk mengurangi risiko bencana serupa di masa depan. Dengan langkah tepat dan persiapan yang matang, ia yakin bencana dapat teratasi dengan baik.

    “Kami dari Kementerian Infrastruktur dan Pemkot Bekasi tengah melakukan langkah-langkah cepat, termasuk memperkuat tanggul-tanggul dan menata tata ruang yang lebih baik,” ujar AHY.

    Ia juga menyebut pentingnya pencegahan banjir rob dan penguatan infrastruktur terkait krisis iklim, seperti pembangunan tanggul laut di utara yang turut berkontribusi pada peningkatan risiko banjir.

    Proses Pemulihan Bertahap

    Sementara itu, Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, menuturkan saat ini proses pemulihan berlangsung secara bertahap. Aliran listrik sudah menyala di sebagian besar wilayah terdampak dan kebutuhan air bersih juga sudah tersedia.

    “Listrik dan air sudah kembali menyala di sebagian besar daerah dan kami juga mendatangkan tangki-tangki air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Suharyanto.

    Selain itu, BNPB juga bekerja sama dengan Pemkot Bekasi dan Pemprov DKI untuk memberikan bantuan logistik dan memastikan warga kembali ke rumah dengan aman.

    Mall Mega Bekasi yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, terendam banjir.

  • Walkot Bekasi Ungkap Isi Obrolan dengan Pramono Saat Bahas Banjir

    Walkot Bekasi Ungkap Isi Obrolan dengan Pramono Saat Bahas Banjir

    Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku sudah berkomunikasi dengan kepala daerah di wilayah penyangga membahas masalah banjir. Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengungkap isi pembahasan dengan Pramono.

    “Sementara ini (isi bahasan) adalah apa yang bisa didukung oleh pemerintah DKI Jakarta dalam rangka untuk mempercepat recovery. Karena kan hari ini memang baru bicaranya, adalah karena ini masa tanggap darurat adalah memberikan apa yang dibutuhkan warga masyarakat Kota Bekasi,” kata Tri saat dihubungi, Kamis (6/3/2025).

    Tri mengatakan dirinya dan Pramono juga membahas soal peningkatan kapasitas sungai-sungai yang mengalir melintasi Jakarta dan Bekasi. Dia mengatakan peningkatan kapasitas tak cukup dengan membuat tanggul karena berpotensi jebol dan membahayakan warga.

    “Bagaimana sekarang meningkatkan kapasitas dari sungainya tadi. Berarti kan ada dua hal, apakah melakukan normalisasi atau menambah tanggul. Kalau tanggul itu akan sangat lebih berbahaya kalau kemudian terjadi roboh. Pasti daya rusaknya menjadi sangat berat. Nah yang diperlukan mungkin normalisasi, menormalisasi sungai yang ada,” kata dia.

    Dia mengatakan dirinya dan Pramono juga membahas solusi untuk mempertahankan kondisi lahan di kawasan Puncak sebagai hulu dari sungai-sungai di Bekasi dan Jakarta. Dia berharap ada embung yang dibangun di sekitar sungai.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Kedua, ya itu tadi bagaimana mempertahankan hulunya. Termasuk kita meminta membangun embung-embung di sepanjang kali Bekasi sebagai tangkapan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Pramono mengatakan dirinya telah berkomunikasi dengan kepala daerah di sekitar Jakarta. Dia menyebut banyak keluhan dari para pemimpin daerah penyangga Jakarta terkait masalah banjir.

    “Saya sudah berkomunikasi informal dengan Bupati Bekasi, Wali Kota Bekasi, Depok, terutama yang secara langsung terdampak dari banjir ini,” kata Pramono di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (6/3).

    “Sebenarnya, begitu berkomunikasi dengan saya, mereka lebih banyak ngeluhnya,” lanjutnya.

    Meski begitu, dia tak memerinci keluhan apa saja yang disampaikan pemimpin daerah penyangga Jakarta itu. Dia menjelaskan Pemprov Jakarta akan memberikan bantuan, terutama untuk wilayah Babelan, Bekasi, yang saat ini masih terendam banjir.

    Pemprov Jakarta juga akan mengirimkan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) pasukan oranye untuk membantu korban banjir. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta akan memberikan bantuan lain, seperti mobil damkar, toilet darurat, dan truk pengangkut sampah.

    (wnv/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Polisi Akan Tindak Taksi Gelap Selama Operasi Ketupat 2025 – Page 3

    Polisi Akan Tindak Taksi Gelap Selama Operasi Ketupat 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Suryonugroho memerintahkan jajarannya untuk memberikan penindakan terhadap taksi gelap dalam Operasi Ketupat 2025.

    Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi bersama Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda se-Indonesia di Gedung NTMC Jakarta, Kamis (6/3/2025).

    “Saya minta ke seluruh direktur lalu lintas untuk taksi gelap, agar betul-betul dilakukan edukasi, terakhir penindakan. Minimal di wilayah-wilayah direktorat lalu lintas ada kasat lantas, instruksikan itu,” kata Agus kepada wartawan.

    “Identifikasi kendaraan yang biasanya digunakan untuk mencari penumpang yang tidak legal. Jadi taksi gelap,” sambungnya.

    Jenderal bintang dua ini menegaskan, perintahnya ini berlaku untuk semua direktur lalu lintas di seluruh Indonesia.

    “Saya titip para direktur lalu lintas, baik itu di Banten, di Metro, di Jabar, termasuk di Jawa Timur, termasuk Direktur lalu lintas yang lainnya,” tegasnya.

    “Jadi pakar transportasi se-Jabodetabek tidak mau dengar lagi karena saya sudah mengingatkan kecelakaan yang ternyata itu taksi gelap,” pungkasnya.

    Selain itu, Agus juga meyatakan telah menyiapkan Polisi Wanita (Polwan) dalam Operasi Ketupat 2025. Nantinya, mereka akan diberikan tugas khusus.

    “Nanti kalau jam-jam tertentu, di rest area atau di tempat-tempat tertentu, atau mau magrib, itu mobil itu tidak bisa dikendalikan. Dia harus berhenti di pinggir jalan, dia harus sholat,” kata Agus.

    “Yang bisa menegur itu bukan Polki (Polisi Laki-laki), Polwan. Jadi saya minta pleton Polwan, bentuk pleton Polwan. Imbau dengan baik, termasuk juga jajaran, silahkan,” sambungnya.

    Ia menjelaskan, mereka yang berhenti di bahu jalan itu karena menurutnya rest area sudah penuh dengan kendaraan yang lebih dulu sampai di sana.

    “Jadi rest area itu sudah kita kelola. Rest area sudah ada MoU, tetapi persoalannya sama. Tahun yang lalu juga sama, mau dipagar betis, mau dikasih 1.000 (polisi) lalu lintas, dia harus berhenti dia harus solat. Dia harus buka puasa, padahal di dalam sudah penuh,” jelasnya.

    “Nah inilah operasi kemanusiaan. Maka dari itu ketika seperti itu, kita juga harus cerdik. Kalau memang harus contra flow di depan rest area silakan dibuat, direncanakan,” tambahnya.