Jenis Media: News

  • Remaja di Pati Pesta Miras Jenis Arak Dulu Sebelum Perang Sarung, Endingnya Digelandang ke Polsek

    Remaja di Pati Pesta Miras Jenis Arak Dulu Sebelum Perang Sarung, Endingnya Digelandang ke Polsek

    TRIBUNJATENG.COM, PATI – Dua orang remaja laki-laki di Pati diberi pembinaan oleh polisi lantaran kedapatan tengah berpesta minuman keras.

    Kedua remaja tersebut, AWM (16) warga Trangkil dan MRR (15) warga Tayu, terjaring patroli yang dilakukan Polsek Tlogowungu pada Kamis (6/3/2025) dini hari pukul 00.30 WIB.

    Patroli tersebut dilakukan di Jalan Raya Dukuh Kereppare, Desa Tamansari, Kecamatan Tlogowungu.

    Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, menjelaskan bahwa saat melakukan patroli, petugas mendapati sekelompok pemuda yang sedang nongkrong di pinggir jalan sambil mengonsumsi minuman beralkohol jenis arak. 

    Setelah dilakukan pemeriksaan, petugas menemukan barang bukti berupa sarung kain yang ujungnya telah diikat, yang diduga akan digunakan untuk perang sarung antarkelompok.

    “Dalam patroli tersebut, kami mengamankan dua pemuda, yaitu AWM (16) warga Trangkil dan MRR (15) warga Tayu, beserta barang bukti berupa satu unit sepeda motor Beat warna merah putih, dua buah handphone, dan tiga buah alat sarung yang ujungnya diikat,” papar AKP Mujahid.

    Kedua pemuda tersebut beserta barang bukti dibawa ke Mapolsek Tlogowungu.

    AWM dan MRR dibina dan diberi arahan dan selanjutnya diserahkan kepada orangtua masing-masing untuk dilakukan pembinaan.

    Mereka juga dikenaki wajib lapor tiap Senin dan Kamis.

    “Mari sama-sama kita tingkatkan pengawasan terhadap anak. Pastikan anak-anak tidak terlibat dalam kegiatan negatif, seperti nongkrong sambil minum minuman keras atau tawuran,” imbau Mujahid. (mzk)

     

  • Irma Suryati, dari Kursi Roda Semakin Mendunia dengan Kain Perca

    Irma Suryati, dari Kursi Roda Semakin Mendunia dengan Kain Perca

    TRIBUNJATENG.COM – Sosok perempuan itu tersenyum ramah melihat kedatangan kami berlima, dari tim Commrel & CSR Kilang Cilacap. Terik yang menyengat di luar seolah menghangat seiring sambutan tulus dari atas kursi roda di kediamannya di Jl. Karang Bolong Km 7, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

    Memasuki rumah bercat merah jambu itu, terpajang berbagai plakat penghargaan maupun sertifikat sebagai bukti nyata atas kiprahnya yang inspiratif dan memberdayakan. Selain itu, aneka produk kerajinan kreasi tangan dinginnya terpampang di ruang depan. 

    Di ruang tengah, ada ratusan bahkan ribuan keset kain perca kualitas ekspor siap jual dan satu area di samping rumah menjadi tempat produksi dengan memberdayakan sesama penyandang disabilitas. 

    Irma Suryati (50), potret perempuan tangguh yang menolak tunduk pada keterbatasan. Ia menghabiskan waktu dengan kreativitas menyulap kain perca menjadi kerajinan di kediamannya yang merangkap rumah produksi. “Disabilitas bukan pembatas. Saya tetap bisa berkarya, bahkan memberdayakan ratusan orang, tidak terbatas pada teman-teman disabilitas,” katanya. 

    Ia mengakui kondisinya yang disabilitas sempat menjadi penghambat saat mencoba mengajukan lamaran kerja di berbagai perusahaan. “Karena itulah saya bertekad harus mandiri dengan keterampilan yang saya miliki. Kebetulan sejak muda senang utak-atik kain perca,” urainya.

    Rupanya hobi mengolah kain perca sejak muda, selanjutnya menjadi jalan hidup Irma di tengah keterbatasan yang membuatnya harus duduk di kursi roda, setelah sempat menggunakan tongkat penyangga akibat kecelakaan yang menimpanya di usia balita. “Saya akhirnya mantap di jalan ini dengan brand Mutiara Handycraft sejak 2003. Kita tahu mutiara adalah benda yang akan selalu berharga, di manapun berada. Itu filosofinya,” ungkap ibu dari lima anak ini.
      
    Di tangan Irma, kain perca ini menjadi kerajinan rumahan seperti keset, tas, dan baju. “Kenapa kain perca, karena modalnya murah dan pengerjaan juga mudah. Dengan ini saya juga bisa ikut memberdayakan teman-teman penyandang disabilitas lain, menguatkan motivasi mereka untuk berani bangkit, tidak terus-terusan meratapi kondisi,” ucapnya.  

    Irma, dengan segala keterbatasannya sukses mencuri perhatian pada gelaran Pertamina UMK Academy 2024. Semangat juang yang tak pernah padam meski harus duduk di atas kursi roda, menjadi inspirasi bagi peserta yang lain. 

    Pada event ini, Mutiara Handycraft diikutkan Pertamina UMK Academy 2024 kategori Go Digital. “Melalui Go Digital ini, Pertamina memacu kami untuk mendongkrak peningkatan penjualan secara online melalui platform tik tok dan instagram. Luar biasa, kami tertantang untuk terus belajar meluaskan pemasaran melalui online,” katanya.

    Mutiara Handycraft menjadi satu dari 20 UMKM terpilih mengikuti Pertamina UMK Academy 2024 dari Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap dan selanjutnya melaju ke region Jawa Tengah. Dari serangkaian tahapan, terpilih menjadi satu dari empat UMKM yang dinominasikan oleh Kilang Cilacap di tingkat nasional bersaing dengan total 519 peserta se Indonesia.

    Bagi Irma, keikutsertaan di Pertamina UMK Academy 2024 menjadi berkah yang luar biasa untuk usahanya. “Kami bisa mengikuti perkembangan digital, follower instagram naik, dari 7 ribu menjadi 40 ribu. Omset juga ikut naik dari 200 juta menjadi 600 sampai 800 juta rupiah per bulan. Pemasaran semakin luas, bahkan kami bisa ekspor ke Jepang” jelasnya.

    Berkah lain, Irma kini rutin menjadi pembicara di kelas pelatihan, motivasi di sejumlah kota di Indonesia hingga mencapai 500 antrean. “Alhamdulillah, kami sangat bersyukur melalui Pertamina UMK Academy, Mutiara Handycraft terus naik kelas. Ilmu semakin bertambah, rezeki juga berlimpah,” imbuh Irma.

    Rina Puji Rahayu (28) menjadi salah satu penyandang disabilitas yang berkarya di Mutiara Handycraft sejak 3 tahun terakhir turut merasakan manfaatnya. “Saya kebetulan di bagian marketing, setiap hari saya berangkat ke sini untuk mengambil 40 buah keset kain perca lalu saya jual di taman SMP N 2 Gombong,” kata Rina yang menderita tuna daksa sejak kecil ini.

    Ia mengaku mengalami perubahan positif sejak ikut bergabung di Mutiara Handycraft. “Saya jadi lebih percaya diri, difasilitasi kendaraan roda tiga oleh Bu Irma, dan bisa dibangunkan rumah. Salam semangat untuk teman-teman difabel, tetap berkarya tanpa merepotkan siapapun,” tambahnya.
     
    Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Cilacap, Cecep Supriyatna mengungkapkan kegigihan Irma Suryati layak diteladani, selaras dengan semangat Pertamina yang terus menebarkan energi. “Seperti Pertamina yang tidak hanya menghasilkan energi terbaik untuk negeri, tapi turut bertanggung jawab menguatkan dan memberdayakan masyarakat melalui program yang tepat manfaat dan tepat guna,” paparnya.

    Inisiatif Pertamina melalui UMK Academy sejalan dengan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG) dan mendukung *Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs’), khususnya poin pertama, tanpa kemiskinan; tujuan ketiga, kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan; tujuan kelima, mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan. (*)

  • Digelar Mei 2025, Surabaya Jadi Tuan Rumah Munas Apeksi, Agenda Pilih Pemimpin Baru

    Digelar Mei 2025, Surabaya Jadi Tuan Rumah Munas Apeksi, Agenda Pilih Pemimpin Baru

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) VII di Kota Surabaya, Selasa – Sabtu (6-10/5/2025).

    Satu di antara agendanya adalah memimpin baru untuk periode berikutnya.

    “Satu di antara agenda Munas ini adalah memilih Ketua Dewan Pengurus Apeksi,” kata Ketua Dewan Pengurus Apeksi sekaligus Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat dikonfirmasi di sela launching Musyawarah Nasional (Munas) VII dan Indonesia City Expo (ICE) ke-21 yang berlangsung di Hotel Vasa, Surabaya, Kamis malam (6/3/2025).

    Nantinya, Munas ini akan diikuti sekitar 98 Wali Kota se-Indonesia yang merupakan anggota Apeksi. Mereka akan membahas berbagai isu startegis terkait Pemerintah Kota.

    Bertema “Dari APEKSI Untuk Negeri”, pertemuan ini menjadi ajang Wali Kota se-Indonesia menyatukan visi-misi. Masing-masing kota dapat menunjukkan inovasi kota, misalnya terkait efisiensi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

    “Kami akan meminta setiap kota untuk menampilkan kelebihannya terkait pemanfaatan perencanaan efisiensi APBD menggunakan aplikasi atau inovasi lainnya,” kata Eri.

    Masing-masing kelebihan akan menjadi konsep program untuk diadopsi Pemerintah Kota yang lain. “Sehingga ada penghematan APBD di masing-masing kota,” ujar Cak Eri Cahyadi.

    Menurutnya, instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk efisiensi anggaran harus disikapi dengan bijak. Hal ini tak boleh membatasi inovasi setiap daerah dalam melahirkan program pro masyarakat.

    Pelaksanan efisien anggaran bukan hanya menekan pengeluaran. Namun, juga fokus pada pendapatan yang lebih besar dari APBD yang dikeluarkan.

    “Contoh mengadakan kegiatan sosialisasi, kata orang-orang  itu tidak perlu diadakan di hotel, cukup sederhana saja. Tapi saya pernah mengundang pengusaha yang tidak mungkin kalau tidak di hotel. Untuk kegiatan itu, saya keluarkan Rp50-70 juta,” katanya.

    “Tetapi, ketika saya sampaikan tentang program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana yang membutuhkan anggaran Rp40 miliar, para pengusaha bersedia menjadi orang tua asuh mereka. Jadi dalam waktu 30 menit kebutuhan anggaran itu terpenuhi dengan gotong-royong,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

    Selain bicara strategi efisiensi anggaran, forum Apeksi juga akan membicarakan usaha reformasi birokrasi. Eri menargetkan seluruh kota memperoleh predikat AA (predikat tertinggi) dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP).

    Strateginya, kota yang telah menerima AA, maka akan menjadi mentor bagi kota lain. “Sehingga semua kota anggota APEKSI bisa mendapatkan nilai AA dalam reformasi birokrasi. Ini yang akan kami jadikan satu kesatuan,” imbuhnya.

    Masing-masing kota juga akan membicarakan kolaborasi dalam distribusi pangan. Dia mencontohkan, kerjasama dengan Kota Balikpapan terkait pemenuhan kebutuhan daging.

    “Selama ini, Surabaya bisa bergerak bersama dengan Bangkalan dan Jombang untuk memenuhi kebutuhan tersebut (daging). Jadi APEKSI akan memberi dampak luar biasa bagi setiap kota,” jelasnya.

    Selain itu, Pemkot juga akan membahas strategi pengembangan sumber daya manusia. Mengingat, potensi bonus demografi yang cukup besar di masa depan.

    “Sehingga, nantinya anak muda dari setiap daerah akan dikumpulkan di Surabaya untuk mengikuti kreatif hub (pada Munas). Kami ingin memunculkan talenta-talenta anak muda dengan memanfaatkan bonus demografi yang tinggi,” tandasnya.

    Melalui Munas APEKSI ke VII ini, Ia berharap para peserta yang hadir dalam hal ini wali kota tidak hanya melalukan pembahasan sektoral tapi juga menghadirkan kolaborasi untuk menyukseskan pembangunan Indonesia.

    Rencananya, Presiden Prabowo Subianto juga akan hadir untuk memberikan pengarahan. “Ketua dewan pengurus yang baru juga akan menyampaikan programnya,” tandasnya.

    Selain forum anak muda, Munas juga akan dirangkai dengan ICE. ICE akan menjadi etalase kota anggota APEKSI yang menampilkan pembangunan, inovasi serta produk-produk unggulan UMKM masing-masing.

  • Dibangun Rp 40 M, Berapa Total Kerugian Hibisc Fantasy Seusai Dibongkar? Dedi Mulyadi Siap Ganti

    Dibangun Rp 40 M, Berapa Total Kerugian Hibisc Fantasy Seusai Dibongkar? Dedi Mulyadi Siap Ganti

    Dibangun Rp 40 M, Berapa Total Kerugian Hibisc Fantasy Seusai Dibongkar? Dedi Mulyadi Siap Ganti

    TRIBUNJATENG.COM – Tempat rekreasi Hibisc Fantasy Puncak di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, resmi dibongkar.

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun langsung ke lokasi dan meninjau pelanggaran tata ruang yang terjadi.

    Hibisc Fantasy Puncak diketahui dikelola oleh PT Jaswita, yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat.

    Perusahaan ini awalnya mengajukan izin pembangunan untuk lahan seluas 4.800 meter persegi.

    Namun dalam praktiknya, pengembangan meluas hingga 15.000 meter persegi.

    Dengan demikian, ada 11.000 meter persegi lahan tidak berizin.

    Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa pihaknya telah memberikan peringatan serta kesempatan bagi pengelola untuk membongkar sendiri bangunan yang melanggar.

    Namun, karena tidak diindahkan, pemerintah akhirnya mengambil langkah tegas dengan membongkar secara paksa.

    “Sudah diberikan peringatan, sudah dilakukan pemanggilan, tetapi tidak diindahkan. Bahkan, permintaan untuk membongkar sendiri juga diabaikan. Karena itu, perintah saya adalah bongkar,” tegasnya.

    Ia juga menekankan bahwa tindakan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan lingkungan serta menegakkan aturan tanpa pandang bulu, termasuk terhadap perusahaan milik pemerintah sendiri.

    “Kita bongkar karena menimbulkan problem bagi lingkungan.”

    “Saya tidak segan, walaupun ini PT BUMD milik Provinsi Jawa Barat.”

    “Ini untuk memberi contoh. Siapapun yang melanggar harus ditindak, meskipun itu lembaga bisnis milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” lanjutnya.

    Dedi Mulyadi juga menyoroti bahwa salah satu penyebab utama banjir di kawasan Puncak adalah pengelolaan lahan yang tidak sesuai aturan.

    Termasuk alih fungsi lahan yang tidak terkendali.

    Kerugian Ditaksir Lebih dari Rp 40 Miliar

    Pembongkaran ini tentu saja turut menimbulkan kerugian finansial yang cukup besar.

    Melansir Kompas.com, total investasi yang telah dikeluarkan untuk membangun Hibisc Fantasy Puncak ditaksir mencapai Rp 40 miliar.

    Namun, angka tersebut tidak mencerminkan nilai kerugian secara keseluruhan.

    Sebab masih ada faktor lain yang bisa menambah besarnya kerugian.

    Seperti biaya operasional, potensi pendapatan yang hilang, hingga kemungkinan kewajiban finansial terhadap pihak ketiga.

    Jika memperhitungkan potensi pendapatan yang hilang serta biaya operasional yang telah dikeluarkan, total kerugian dapat lebih besar.

    Biaya pembongkaran dan pemulihan lahan bisa menambah nilai kerugian yang ada.

    Maka perkiraan total kerugian ditraksir lebih dari Rp 40 M.

    Meskipun mengalami kerugian besar, pengelola Hibisc Fantasy Puncak mendapat angin segar setelah Gubernur Dedi Mulyadi menyatakan bahwa pemerintah siap mengganti investasi yang telah dikeluarkan.

    “Pak Gubernur dengan bijak menyampaikan bahwa konsep wisata akan diubah menjadi wisata hutan.”

    “Biaya investasi yang sudah masuk pun akan diganti sepenuhnya oleh pemerintah,” ujar Direktur PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ), Angga Kusnan dikutip dari Kompas.com.

    Angga juga menjelaskan bahwa pihaknya memiliki kerja sama operasi (KSO) dengan PTPN atas lahan seluas 21 hektare.

    Namun hanya sekitar 4.138,95 meter persegi yang digunakan untuk wahana permainan.

    Sisanya diperuntukkan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) serta fasilitas lain seperti lahan parkir dan taman.

    Menurutnya, terjadi kesalahpahaman di masyarakat terkait luas pembangunan yang disebut mencapai 15.000 meter persegi.

    Padahal luas bangunan utama wahana permainan hanya 4.138,95 meter persegi.

    “Informasi yang misleading (menyesatkan) di publik itu kan seolah-olah izin 4.000 meter persegi malah dibangun 15.000 meter persegi.”

    “Padahal total bangunan hanya 4.138,95 meter persegi, mencakup jalan setapak, taman, dan lahan parkir, bukan hanya bangunan,” kata dia.

    “Adapun 15.000 meter persegi yang dimaksud bukan semuanya untuk bangunan wahana.”

    “Lahan tersebut juga mencakup area parkir, ruang terbuka hijau (RTH), lapangan, kebun, dan pohon-pohon.”

    Ia juga mengklaim bahwa seluruh wahana permainan di Hibisc Fantasy Puncak sudah mengantongi izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

    Akan tetapi ada tiga wahana yang izinnya masih dalam proses, yaitu Bianglala, wahana puter-puter, dan satu wahana lainnya.

    Dedi Mulyadi disebut berencana mengubah konsep Hibisc Fantasy Puncak menjadi wisata hutan.

    Tujuannya tetap memanfaatkan area tersebut tetapi dalam bentuk yang lebih ramah lingkungan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. (*)

     

  • Pemkab Banyuwangi Gencarkan Operasi Pasar Murah Selama Ramadan, Digelar Mulai 6-27 Maret 2025

    Pemkab Banyuwangi Gencarkan Operasi Pasar Murah Selama Ramadan, Digelar Mulai 6-27 Maret 2025

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

    TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Dalam upaya menstabilkan harga bahan pokok selama Ramadan hingga Lebaran, Pemkab Banyuwangi menggencarkan operasi pasar sembako murah.

    Operasi pasar murah kerja sama Pemkab Banyuwangi, Bulog, PT Pos Indonesia, dan instansi terkait lainnya digelar di 31 titik se-Banyuwangi, mulai 6-27 Maret 2025.

    Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan, operasi pasar murah merupakan upaya pemerintah untuk menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan, serta stabilisasi harga pangan, khususnya selama Ramadan hingga lebaran.

    Di masa-masa ini, biasanya harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan.

    “Kami berharap kegiatan ini bisa mengontrol kenaikan harga, sekaligus memberi alternatif belanja dengan harga lebih terjangkau untuk warga,” ujar Ipuk.

    Pemkab Banyuwangi juga menggandeng sejumlah toko modern dan distributor bahan pokok, untuk ikut serta dalam operasi pasar murah ini dengan harga terjangkau.

    “Operasi pasar dibuka mulai pukul 08-11.00 WIB. Kami harap warga bisa memanfaatkan momen operasi pasar karena stok bahan pokok yang dijual cukup banyak,” jelas Ipuk.

    Kepala Bulog Banyuwangi, Dwiana Puspitasari, mengungkapkan, setiap hari Bulog menyediakan beras SPHP sebanyak 2 ton, beras premium 2,5 kuintal, minyak goreng 50 liter, gula pasir 1 kuintal, tepung terigu 40 kilogram, serta 20 koli beras zakat.

    Beras medium SPHP dijual dengan harga Rp 60 ribu/5 kg, gula pasir Rp 17.500 per kg, MinyaKita Rp 19.000 per liter, serta tepung terigu Rp 10.000 per kg.

    “Kuota tersebut bisa kami tambah apabila masih dibutuhkan,” ujar Dwiana.

    Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Perdagangan Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, menambahkan, sejumlah distributor bahan pokok Banyuwangi juga menyediakan jenis bahan pangan lainnya seperti telur, tepung terigu, sarden kaleng, hingga aneka kue kering.

    “Harganya juga lebih murah karena langsung dari distributor,” kata Nanin.

    Nanin menyebut, total ada 31 titik operasi pasar murah di seluruh wilayah Banyuwangi. Digelar setiap hari mulai 6-27 Maret 2025. 

    “Lokasinya beragam, ada yang di lapangan, pasar, kantor kecamatan, balai desa, hingga terminal. Memang kita pilih daerah-daerah yang mudah dijangkau dan banyak orang dan dikunjungi warga,” urai Nanin.

    Di antaranya, di halaman Kantor Camat Wongsorejo (6 Maret), Pasar Licin (7 Maret), hingga terakhir digelar di Terminal Pariwisata Terpadu Sobo (27 Maret).

    “Khusus di lapangan Kecamatan Giri, akan digelar selama tiga hari sejak 11-13 Maret 2025. Warga bisa belanja berbagai barang keperluannya karena banyak toko modern dan distributor yang terlibat, tentu dengan harga terjangkau,” tambah Nanin.

  • “Kami Tak Lupa Polisi Pembunuh Pelajar” Aksi Kamisan Semarang Peringati 100 Hari Kematian Gamma

    “Kami Tak Lupa Polisi Pembunuh Pelajar” Aksi Kamisan Semarang Peringati 100 Hari Kematian Gamma

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Aksi Kamisan Semarang melakukan aksi peringatan 100 hari meninggalnya Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO) korban pembunuhan oleh Aipda Robig Zaenudin anggota Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polrestabes Semarang.

    Aksi bertajuk “Seratus Hari Gamma Dibunuh Polisi” ini dilakukan di depan Mapolda Jawa Tengah, Kamis (6/3/2025) sore.

    Puluhan peserta aksi membentangkan kertas bertuliskan Robig Pembunuh Pelajar, Polisi Pembunuh, Tolak Segala Pembungkaman dan lainnya.

    Jalannya aksi diwarnai dengan orasi, doa bersama untuk Gamma, musik, teater dan bagi takjil bagi pengguna jalan. 

    “Kami tidak akan lupa bahwa polisi adalah pembunuh pelajar,” ujar peserta aksi Cornelius Gea dalam orasinya.

    Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO) meninggal dunia selepas ditembak Robig Zaenudin pada Minggu (24/11/2024) dini hari.

    Selain Gamma ada dua korban lainnya meliputi AD (17) dan SA (16), keduanya selamat.

    Polisi sempat merekayasa kasus ini dengan narasi tersangka Robig melakukan penembakan karena diserang oleh Gamma dan kawan-kawannya dengan tudingan mereka adalah gangster.

    Sementara Koordinator Aksi Kamisan Semarang Natael Bremana Aksi ini bagian dari peringatan 100 Hari Kematian Gamma.

    Menurutnya, kasus ini belum tuntas karena para polisi yang merupakan rekayasa kasus seperti eks Kapolrestabes Semarang dalam melakukan manipulasi kronologi patut dihukum. 

    “Institusi polri sudah cukup lumayan bobrok sehingga perlu direformasi,” bebernya.

    Terpisah, ayah kandung Gamma, Andi Prabowo (44) mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada para kawan-kawan jaringan Aksi Kamisan Semarang yang memberikan dukungan kepada keluarga korban. “Terima kasih kalian semua yang telah mengawal kasus ini dan mendukung kami dengan terus menyemangati,” ucap Andi saat dihubungi Tribun. (iwn)

  • Begini Posisi PKB Lumajang di Pemkab, Sebut Dukung Penuh Pemimpin Terpillih

    Begini Posisi PKB Lumajang di Pemkab, Sebut Dukung Penuh Pemimpin Terpillih

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono

    TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG – DPC PKB Kabupaten Lumajang memilih tak akan jadi oposisi dalam pemerintahan periode 2025-2030. 

    Ketua DPC PKB Kabupaten Lumajang, Anang Ahmad Syaifuddin mengatakan pihaknya menyakini kepemimpinan Pemkab Lumajang di era Bupati Lumajang, Indah Masdar dan Wakil Bupati Lumajang, Yudha Aji Kusuma dapat membawa dampak positif terhadap masyarakat.

    “Kami dukung penuh janji politik yang disampaikan oleh bunda Indah dan mas Yudha,” ujar Anang ketika ditemui pada Kamis (7/3/2025).

    Anang menambahkan, sikap PKB Kabupaten Lumajang memilih tak jadi oposisi lantaran menilik pada filosofi demokrasi dalam berpolitik. Anang terlihat menghadiri prosesi serah terima jabatan Bupati Lumajang di Pendopo Arya Wiraraja sore itu.

    “Karena dalam berdemokrasi itu tidak ada oposisi,” ungkap Anang.

    Terakhir, Anang berharap pemerintahan yang menjabat saat ini dapat merangkul semua pihak untuk kemajuan Kabupaten Lumajang.

    Sebagai informasi, PKB pada Pilkada Lumajang tahun 2024 mengusung Thoriqul Haq dan Lucita Izza Rafika sebagai calon bupati dan wakil bupati Lumajang.

    “Saran kami untuk pemerintahan yang sekarang, harapanya dapat merajut semua komponen politik untuk bisa bersama-sama,” jelas Anang.

  • Hidup 19 Tahun di Hutan Malaysia, Ribut Uripah Wanita Batang Ganti Namanya, Kini Sudah Dievakuasi

    Hidup 19 Tahun di Hutan Malaysia, Ribut Uripah Wanita Batang Ganti Namanya, Kini Sudah Dievakuasi

    TRIBUNJATENG.COM,BATANG – Nama Ribut Uripah kini tengah menjadi perhatian.

    Uripah, seorang perempuan asal Indonesia yang tinggal di sebuah Hutan Malaysia. Ia juga sudah mengganti namanya.

    Ternyata Uripah berasal dari Bawang, Batang.

    Ia tanpa kabar selama 19 tahun dan keluarga masih terus mencarinya.

    Nama Ribut Uripah selalu disebut setiap pengajian. Keluarga terus berharap dia kembali atau setidaknya ada kabar.

    Nama Ribut Uripah ramai berawal dari sebuah video viral.

    Dalam video berdurasi 2 menit 18 detik itu, Ia mengaku bernama Sakinah dan berasal dari Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

    Ia juga menyebut mempunyai anak bernama Istianah.

    Diketahui, ia telah tinggal di sebuah gubuk kayu di tengah hutan Malaysia selama 19 tahun.

    Kepala Desa Candirejo, Ahmad Musafak telah memastikan bahwa wanita yang berada di video tersebut memang merupakan warganya yang hilang sejak tahun 2006.

    Namun, wanita itu telah berganti nama di Malaysia menjadi Sakinah Anggraeni yang mana nama aslinya adalah Ribut Uripah.

    “Semalam sekitar jam 9 mendapat informasi terkait warga saya yang terlantar di Malaysia,  kami sudah melakukan konfirmasi kepada pihak keluarga, ternyata betul itu salah satu kelurganya yang pergi ke Malaysia dan tidak pernah ada kabar,” tuturnya saat ditemui, Kamis (6/3/2025).

    Usai memastikan itu warga Candirejo, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Muspika, Disnaker dan Dinsos.

    “Kami juga sudah koordinasi dengan warga Bawang yang berada di Malaysia, dan Alhamdulillah mudah dicari.

    Saat ini Ribut sudah dilakukan evakuasi,  keadaannya sehat dan telah berada di KBRI,” ujarnya.

    Musafak mengatakan banyak pihak yang prihatin dan turut membantu kepulangan Ribut.

    Satu di antaranya adalah Anggota DPR RI Yoyok Riyo Sudibyo yang juga merupakan warga Bawang Batang.

    “Alhamdulillah terimakasih banyak pihak yang mau membantu, termasuk Pak Yoyok, bahkan beliau tadi sudah berkomunikasi dengan keluarga Ribut, dan akan membantu pemulangan Ribut,” tandasnya.(din)

    Keluarga Berharap Ribut Bisa Dipulangkan

    TUNJUKKAN FOTO – Misni kakak ipar Ribut Uripah menunjukkan foto kondisi Ribut yang ditemukan di Hutan Malaysia, Kamis (6/3/2025). Meski sudah bertahun-tahun tidak bertemu, namun keluarga langsung yakin bahwa perempuan dalam video viral adalah Ribut Uripah yang pergi ke Malaysia sejak tahun 2006 dan tidak pernah memberi kabar. (TRIBUNJATENG / DINA INDRIANI)

    Kabar gembira tengah dirasakan keluarga Ribut Uripah, pekerja migran Indonesia yang hilang selama 19 tahun yang ditemukan dalam keadaan hidup di hutan Malaysia. 

    Kabar bahagia itu pertama kali tersampaikan oleh keluarga melalui sebuah video viral yang menunjukkan seorang perempuan yang mengaku berasal dari Bawang, Batang ditemukan tinggal di sebuah hutan Malaysia.

    Meski sudah bertahun-tahun tidak bertemu, namun keluarga langsung yakin bahwa perempuan dalam video itu adalah Ribut Uripah yang pergi ke Malaysia sejak tahun 2006 dan tidak pernah memberi kabar.

    Misni (60), kakak ipar Ribut Uripah, mengisahkan awal mula adik iparnya berangkat ke Malaysia. 

    “Dulunya ada orang ngajak kerja ke Malaysia, tetangga dulu yang ngajak. 

    Saat itu anaknya masih kecil, umur 4 tahun, dan dirawat kakaknya sampai sekarang,” tutur Misni saat ditemui di rumahnya, Kamis (6/3/2024).

    Misni mengatakan pada tahun pertama kerja, 2006, Ribut masih sempat mengirim surat dan uang sekali.

    Namun, setelah itu kabar dari Ribut hilang begitu saja.

    Keluarga mengira Ribut pindah kerja atau tidak berkabar.

    “Kami tanya ke agen, katanya tidak ada yang namanya Ribut Uripah, mungkin pindah atau namanya diganti,” jelas Misni.

    Di Malaysia, Ribut Uripah mengenalkan namanya sebagai Sakinah Anggraeni.

    Keluarga terus berharap dan selalu menyebut nama Ribut dalam setiap pengajian.

    “Pagi-pagi pada heboh, pak lurah ke sini ngabari tentang video yang viral itu, langsung yakin memang itu Ribut Uripah, apalagi menyebut anaknya Istianah,” ungkap Misni.

    Dengan bantuan warga Candirejo yang bekerja di Malaysia, Ribut dapat berkomunikasi dengan keluarganya melalui video call. 

    Pihak keluarga berharap Ribut bisa segera pulang.

    “Kalau bisa ya lebaran sudah pulang, kalau tidak bisa ya gimana lagi, kami mendengar keadaan Ribut sehat sudah bahagia,” ujarnya.

    Kepala Desa Candirejo, Ahmad Musafak memastikan Ribut Uripah dalam keadaan baik dan sehat.

    “Alhamdulillah sudah dievakuasi, keadaannya sehat, saat ini sudah berada di KBRI,” ujarnya.

    Musafak mengatakan pemulangan Ribut saat ini masih dalam proses administrasi.

    “Insya Allah harapannya dalam satu atau dua minggu bisa dipulangkan,” pungkasnya.(din)

  • Hidup 19 Tahun di Hutan Malaysia, Ribut Uripah Wanita Batang Ganti Namanya, Kini Sudah Dievakuasi

    Sosok Ribut Uripah Wanita Asal Batang Hidup 19 Tahun di Hutan Malaysia, Hilang Sejak 2006

    TRIBUNJATENG.COM, BATANG – Sebuah video yang memperlihatkan perempuan asal Indonesia yang tinggal di sebuah Hutan Malaysia viral di media sosial.

    Dalam video berdurasi 2 menit 18 detik itu, Ia mengaku bernama Sakinah dan  berasal dari Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

    Ia juga menyebut mempunyai anak bernama Istianah.

    Diketahui, ia telah tinggal di sebuah gubuk kayu di tengah hutan Malaysia selama 19 tahun.

    Kepala Desa Candirejo, Ahmad Musafak telah memastikan bahwa wanita yang berada di video tersebut memang merupakan warganya yang hilang sejak tahun 2006.

    Namun, wanita itu telah berganti nama di Malaysia menjadi Sakinah Anggraeni yang mana nama aslinya adalah Ribut Uripah.

    “Semalam sekitar jam 9 mendapat informasi terkait warga saya yang terlantar di Malaysia,  kami sudah melakukan konfirmasi kepada pihak keluarga, ternyata betul itu salah satu kelurganya yang pergi ke Malaysia dan tidak pernah ada kabar,” tuturnya saat ditemui, Kamis (6/3/2025).

    Usai memastikan itu warga Candirejo, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Muspika, Disnaker dan Dinsos.

    “Kami juga sudah koordinasi dengan warga Bawang yang berada di Malaysia, dan Alhamdulillah mudah dicari.

    Saat ini Ribut sudah dilakukan evakuasi,  keadaannya sehat dan telah berada di KBRI,” ujarnya.

    Musafak mengatakan banyak pihak yang prihatin dan turut membantu kepulangan Ribut.

    Satu di antaranya adalah Anggota DPR RI Yoyok Riyo Sudibyo yang juga merupakan warga Bawang Batang.

    “Alhamdulillah terimakasih banyak pihak yang mau membantu, termasuk Pak Yoyok, bahkan beliau tadi sudah berkomunikasi dengan keluarga Ribut, dan akan membantu pemulangan Ribut,” tandasnya.(din)

  • Akhir Nasib Bu Guru PPPK usai Ketahuan Selingkuh, Sekda Sebut Pelanggaran Serius: Terbukti

    Akhir Nasib Bu Guru PPPK usai Ketahuan Selingkuh, Sekda Sebut Pelanggaran Serius: Terbukti

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib bu guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Sleman kini menerima sanksi dipecat.

    Bu guru PPPK itu dipecat setelah terbukti melakukan pelanggaran berat berupa perselingkuhan.

    Sebelumnya, kasus ini menjadi sorotan setelah ada pengaduan dari masyarakat.

    Hal itu seperti yang diungkap oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman, Susmiarto.

    “Aduan tersebut kemudian diklarifikasi dengan pengumpulan alat bukti dan pemanggilan terhadap yang bersangkutan, termasuk pihak sekolah dan Dinas Pendidikan,” ujarnya.

    Setelah melalui proses pemeriksaan dan pengumpulan bukti yang cukup, kasus ini dilanjutkan ke Inspektorat dan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP).

    Berdasarkan berita acara pemeriksaan, guru tersebut diduga berselingkuh dengan pria lain, yang dianggap sebagai pelanggaran serius.

    Sanksi Pemberhentian

    Pemkab Sleman memberikan sanksi pemutusan hubungan perjanjian kerja kepada guru tersebut.

    “Karena ini merupakan pelanggaran serius, kami memberikan sanksi sesuai perundang-undangan yang berlaku,” kata Susmiarto.

    Meskipun demikian, sanksi ini belum bersifat final.

    Guru yang bersangkutan diberikan waktu 14 hari untuk mengajukan gugatan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN).

    “Keputusan final nantinya ada di BKN. Jika BKN menyetujui keputusan kami, maka kami akan mengeluarkan SK pemberhentian,” tambahnya.

    Susmiarto juga mengimbau seluruh pegawai pemerintah di lingkungan Pemkab Sleman untuk menaati peraturan yang ada.

    “Menjadi abdi negara terikat dengan aturan yang menyangkut hak dan kewajiban. Kami berharap ASN dapat menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat,” tutupnya.

    Sementara itu, kasus perselingkuhan lainnya juga pernah terjadi di Jambi.

    Seorang kades ngotot tak mundur dari jabatan meski si kades tepergok selingkuh dengan istri orang.

    Tingkah kades itu membuat warga geram.

    Mereka pun menuntut Kepala Desa (Kades) atau disebut Datuk Rio di Karak Apung, Kecamatan Bathin III Ulu, Kabupaten Bungo, Jambi, mundur dari jabatannya.

    Kasus ini sempat viral di media sosial dan sempat dilaporkan ke pihak kepolisian.

    Namun, karena belum ada tindakan lebih lanjut, warga Dusun Karak Apung akhirnya mendemo Kades mereka.

    Satu di antara yang memviralkan kasus ini adalah akun Instagram @infojambi__ yang mengunggah aksi warga yang didominasi ibu-ibu pada Senin (24/2/2025).

    Bahkan tanpak emak-emak yang demo tersebut membawa kayu untuk menyampaikan aspirasi mereka.

    Selain itu, ada pula beberapa tulisan yang dibawa, di antaranya “pecat datuk rio ahli maksiat”.

    Video demo emak-emak di Bungo Jambi ini pun viral di media sosial.

    “Kepala Desa Dusun Karak Apung, Kecamatan Batin III Ulu, Kabupaten Bungo, Jambi, didemo warganya. Karena selingkuh dengan istri seorang warga dan tetap ngotot jadi kepala desa,” demikian keterangan unggahan tersebut, melansir dari TribunJambi.

    “Sikap ini membuat warga geram. Kasus ini sudah dilaporkan ke polisi, tapi belum ada kabar kelanjutannya dan masih (kades) berkeliaran bebas.”

    Sejumlah warga menggerebek rumah Datuk Rio atau Kepala Desa Karak Apung, Kecamatan Bathin III Ulu, Kabupaten Bungo, Jambi pada pertengahan Januari 2025 lalu.

    Kades tersebut diduga telah berselingkuh dengan istri orang.

    Video tersebut bahkan viral dan menjadi buah bibir warganet.

    Dalam video yang beredar, tampak sejumlah warga mendatangi sebuah rumah yang diduga milik kepala desa tersebut.

    Dari keterangan video disebutkan, puluhan warga mendatangi rumah Datuk Rio tersebut.

    “Cinta Terlarang. Puluhan warga mendatangi rumah Kades Karak Apung dugaan perselingkuhan bersama istri orang,” tertulis pada video yang diunggah @kabarkampungkito_djb, Jumat (17/1/2025).

    Dugaan perselingkuhan ini tercium oleh suami perempuan yang diduga menjadi selir kepala desa ini.

    Suami disebut sering menemukan obrolan tidak pantas di aplikasi perpesanan WhatsApp.

    “Suami sering temukan chat WA tak pantas,” demikian tertulis pada video yang beredar.

    “Lokak bekenoan. Menyala nian Pak Kades.”

    “Heboh, puluhan warga datangi kediaman Datuk Rio Kepala Desa Karak Apung, Kecamatan Bathin III Ulu, Kabupaten Bungo, Jambi.”

    “Kedatangan warga tersebut terkait asmara antara Kades dan wanita yang sudah bersuami.”

    Menurut informasi sementara, suami si wanita adalah orang pertama yang mencurigai dugaan perselingkuhan ini.

    Suami sering menemukan obrolan yang tidak pantas pada aplikasi WA milik istrinya.

    “Pasalnya, suami wanita tersebut mencurigai istrinya sering berhubungan chat di aplikasi WhatsApp yang tak pantas.”

    Kedua pihak sempat dipertemukan, namun tidak ada jalan keluar karena Kepala Desa memilih meninggalkan mediasi.

    “Sebelumnya kedua belah pihak antara Pak Kades dan suami wanita tersebut sudah diupayakan pertemuan adat dan mediasi di rumah Kepala Kampung.”

    “Bukan menemukan titik terang, tetapi mereka terjadi cekcok dan kades pun meninggalkan lokasi.”

    Kasus ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.

    Kades tersebut dilaporkan atas kasus dugaan perzinaan.

    “Atas kejadian tersebut, suami wanita melaporkan Kades Karak Apung ke Mapolres Bungo atas dugaan perzinaan pada 25 November 2024 lalu.”

    Sebelumnya, dua pegawai negeri sipil (PNS) juga tepergok berselingkuh.

    Video penggerebekan itu pun viral di media sosial sejak Minggu (16/2/2025).

    Dilansir TribunnewsBogor.com dari postingan akun TikTok @official_ptm99 terlihat detik-detik KO melabrak suaminya, inisial AN sedang berada di dalam mobil bersama wanita inisial RA.

    Kejadian tersebut terjadi di Jalan HR Soebrantas Pekanbaru, Riau pada Minggu siang.

    Dalam video terlihat KO emosi dan menjegal mobil RA yang hendak kabur setelah kepergok.

    Sambil berteriak-teriak, KO pun menantang RA, wanita yang selingkuh dengan suaminya untuk menabraknya.

    Istri sah lantas mengurai modus perselingkuhan suaminya yang telah lama ia curigai.

    “Tabrak aku, tabrak. Kau bilang kau pergi ke Pelawan sama Kakanwil ya. Kau sama cewek ke Tebing Tinggi, otak kau di mana? anak kau menunggu di rumah,” teriak KO dikutip TribunnewsBogor.com pada Senin (17/2/2025).

    Belakangan terkuak bahwa AN dan RA keduanya diduga sama-sama oknum PNS di kantor Imigrasi Pekanbaru.

    Fakta tersebut diungkap istri sah saat momen pelabrakan tersebut.

    “Kau juga! suami kau di sini. Woy, kalian PNS woy. Turun! Mereka PNS woy!” pungkas KO.

    Pria yang mengenakan topi dan kaos biru itu tak kalah garang meneriaki istrinya yang diduga selingkuh.

    Suami sah terlihat emosi lantaran istrinya enggan dari mobil.]

    “Copotlah seragam kalian, tengok! turun,” ujar istri sah.

    “PNS selingkuh. Pegawai Imigrasi,” teriak suami sah pelakor.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com