Jenis Media: News

  • Mat Solar Umrahkan Guru Ngaji hingga Sumbang Ambulans, Warga Ungkap Sisi Dermawan Pemeran Bajuri

    Mat Solar Umrahkan Guru Ngaji hingga Sumbang Ambulans, Warga Ungkap Sisi Dermawan Pemeran Bajuri

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pelawak legendaris Indonesia, Nasrullah alias Mat Solar alias Bajuri, menghembuskan napas terakhirnya, Senin (17/3/2025).

    Pria yang naik daun berkat sitkom Bajaj Bajuri (2002-2007) dan sinetron Tukang Bubur Naik Haji (2012-2013) itu mengalami serangan stroke yang menyebabkan kesehatannya menurun dan aktivitasnya di dunia hiburan mulai berkurang pada 2015.

    Kondisinya sempat membaik, tetapi pada tahun 2018, ia kembali mengalami stroke yang lebih parah. 

    Akibatnya, pria kelahiran 1978 itu harus berhenti total dari dunia hiburan dan lebih fokus pada pemulihan kesehatannya. 

    Sejak saat itu, Mat Solar lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama keluarganya. 

    Istrinya, Lindawati, setia mendampingi dan merawatnya selama masa pemulihan hingga akhirnya meninggal dunia.

    Karir di dunia hiburan bermula pada era 1970-an sebagai bagian dari grup teater yang tayang di TVRI. 

    Mat Solar juga pernah bermain di film layar lebar bareng Warkop DKI pada 1982 melalui film ‘Dongkrak Antik’. Pada 1983, ia juga turut bermain di film ‘Dilihat Boleh Dipegang Jangan’. 

    Namun, namanya benar-benar meroket setelah membintangi ‘Bajaj Bajuri’ dan ‘Tukang Bubur Naik Haji’.

    Selain membintangi sinetron tersebut, Mat Solar juga tampil dalam berbagai program televisi dan film, mengukuhkan dirinya sebagai salah satu komedian ternama di Indonesia.

    Sisi Dermawan Mat Solar

    Ngetop di dunia artis, sosok Mat Solar dikenal tak canggung bersosialisasi dengan warga di lingkungan rumahnya, di bilangan Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan.

    TribunJakarta pernah meliput Mat Solar di kediamannya 2018 silam. Saat itu, dia sedang berjuang melawan stroke.

    Saat itu salah seorang tetangga dekat, Andi Belo, memberikan kesaksian tentang sosok Mat Solar di lingkungan rumah.

    Ia mengungkapkan Mat Solar adalah sosok dermawan yang peduli dengan tetangga sekitar.’

    Ia mengatakan, semasa sehat, Mat Solar sering bersosialisasi dengan warga di lingkungan sekitarnya.

    “Dia mah enggak kaya artis, biasa baik. Ya enggak sombong,” kata Andi kepada wartawan TribunJakarta.com di lokasi, Selasa (18/9/2018).

    Jika ada warga yang membutuhkan bantuan, Mat Solar terdepan mengulurkan tangannya.

    “Kalau sampai ke kuping dia mah, dia bantu,” ujarnya.

    Ia juga mengatakan beberapa waktu lalu, Mat Solar memberangkatkan umroh sejumlah guru ngaji di sekitar wilayahnya.

    “Kemarin juga pada pada dipergiin umroh. Ustazah yang di rumah bininya di Ciputat, yang di rumahnya yang lama juga yang di Bambu Apus, sama di sini juga. 10 mah ada,” ujarnya.

    Belum lama, Mat Solar juga membelikan ambulans untuk wilayah sekitar rumahnya.

    “Iya dia yang beli. Itu diparkir di masjid, abang liat kan itu di masjid,” ujarnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Video: Permintaan AS Naik, Ekspor Tekstil RI Tembus USD 1,02 Miliar

    Video: Permintaan AS Naik, Ekspor Tekstil RI Tembus USD 1,02 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah lesunya industri tekstil tanah air, BPS justru mencatat ekspor tekstil Indonesia tembus 1,02 miliar Dolar AS pada bulan Februari. Angka ini meningkat 1,41% secara bulanan.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Selasa, 18/03/2025) berikut ini.

  • Istana: Pengangkatan CPNS & PPPK Tidak Boleh Terburu-buru

    Istana: Pengangkatan CPNS & PPPK Tidak Boleh Terburu-buru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah telah memutuskan untuk mempercepat pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) untuk formasi tahun 2024. CPNS diangkat sebelum Juni dan PPPK sebelum Oktober 2025.

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menjelaskan langkah ini dilakukan untuk memenuhi kompetensi abdi negara yang dibutuhkan instansi pemerintahan.

    “Jangan jadikan (CASN) ini sekedar pembukaan lapangan pekerjaan. Itu statement-nya pak Menteri Sekretaris Negara. Karena ini kan CASN itu pelayanan publik, pelayan masyarakat, jadi backbone bangsa kita,” kata Hasan, di Jakarta, dikutip Selasa (18/3/2025).

    Menurutnya jabatan ASN itu butuh kompetensi yang mumpuni, karena akan berada pada bidang yang sama pada kurun waktu yang lama.

    “Kalau mau jujur, kalau orang politik kaya saya, itu 5 tahun bisa hilang, jangankan 5 tahun, 6 bulan juga bisa hilang, 3 bulan bisa hilang. Tapi ASN dia berpuluh-puluh tahun di situ. Makanya kita butuh kompetensi, butuh analisa jabatan, butuh penempatan yang sesuai dengan kebutuhan, kebutuhan pemerintah saat ini,” kata Hasan.

    Sehingga menurutnya dalam pengangkatan ASN harus dilakukan dengan tidak terburu-buru.

    “Nggak boleh gegabah, nggak boleh terburu-buru. Nah ini sedang dilakukan oleh pemerintah. Akhirnya dapat formula bahwa nanti di bulan Juni paling lambat pengangkatan CPNS itu, dan itu sesuai dengan kesiapan Kementerian/Lembaga ataupun pemerintah daerah masing-masing,” katanya.

    “Jadi ada yang mungkin diangkat bulan depan, ada yang bulan Mei, ada yang bulan Juni tapi paling lambat harus bulan Juni,” kata tambah Hasan.

    (emy/mij)

  • ‘Lu Ngomong Neng’ Rieke Rasakan Suara Mat Solar Saat Perjuangkan Hak Tanah, Malamnya Ada Kabar Duka

    ‘Lu Ngomong Neng’ Rieke Rasakan Suara Mat Solar Saat Perjuangkan Hak Tanah, Malamnya Ada Kabar Duka

    TRIBUNJAKARTA.COM – Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka berduka atas meninggalnya komedian Nasrullah atau Mat Solar pada Senin (17/3/2025) malam.

    Pasalnya, Politikus PDI Perjuangan itu masih memperjuangkan ganti rugi tanah milik Mat Solar yang kini menjadi jalan tol.

    Beberapa jam sebelum pemeran Bajaj Bajuri meninggal, Rieke yang menjadi lawan main Mat Solar dalam sitkom tersebut sedang mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dirut PT Jasa Marga Subakti Syukur di Gedung DPR RI, Senin, Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025).

    Dalam sitkom Bajaj Bajuri, Rieke Diah Pitaloka berperan sebagai Oneng, istri Mat Solar.

    Rieke lalu menceritakan dirinya tidak mempersiapkan bahan untuk memperjuangan hak tanah Mat Solar.

    Terlebih, Rieke mengaku tidak bisa tidur sehari sebelum rapat dengar pendapat itu digelar.

    Rieke baru bisa memejamkan mata pada pukul 03.00 WIB, Senin (17/3/2025).

    Kemudian, ia terbangun kembali untuk sahur. Rieke lalu berangkat ke Gedung DPR RI.

    “Enggak siapin bahan apa-apa, pas mamu duduk kayak omongin tanah Bang Juri,” kata Rieke dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Intens Ivestigasi, Selasa (18/3/2025).

    Bahkan, Rieke sempat merasa mendengar suara Mat Solar.

    “Kayak, lu ngomong Neng, (padahal) enggak nyiapin bahan,” kata Rieke.

    Rieke lalu berbicara mengenai tanah milik Mat Solar yang kini menjadi Jalan Tol. 

    Permasalahan tanah itu belum selesai dari tahun 2019.

    “Saya sampiakan, dirutnya mengatakan akan diselesaikan sebelum Lebaran,” kata Rieke.

    Rieke juga sempat menulis surat yang berisi permasalahan tanah milik Mat Solar itu.

    Ketika mendengar kabar dari Dirut Jasa Marga bahwa persoalan tanah akan diselesaikan, Rieke sedikit lega. Ia lalu meminta anak Mat Solar untuk menyampaikan hal tersebut kepada sang ayah.

    Tetapi, Rieke sangat terkejut saat mengetahui Mat Solar meninggal dunia di RS Pondok Indah pada pukul 22.30 WIB.

    “Pas pulang ke rumah, tahu kabar, abang meninggal,” ujar Rieke terisak.

    Padahal, kata Rieke, dirinya sudah berjanji untuk memperjuangkan hak Mat Solar. Dimana, tanah tersebut merupakan hasil kerja keras Mat Solar di dunia entertainment.

    “Abang tuh bantuin bangun masjid, ambulans untuk kampung sini, baik dengan tetangga. Tapi ini ada urusan yang nyangkut terakhir,” imbuhnya.

    Rieke menceritakan kondisi terakhir Mat Solar saat ditemuinya sudah tidak bisa berkomunikasi. Namun, Mat Solar masih merespon kehadirannya.

    “Masih respon, saya punya utang mohon doanya, para pemegang keputusan ini betul diperjuangkan kalau ada haknya mohon dibayarkan,” katanya. 

    Rieke melihat Mat Solar terkesan pemarah, padahal hatinya baik.

    “Banyak banget (kenangan) hidup bertahun-tahun di studio, syuting, banyak berkomunikasi lima tahun Senin-Jumat, saya jadi Oneng, Bang Mat Solar suami. Saya kayak kehilangan suami, Masya Allah,” imbuhnya.

    Diketahui, aktor gaek Mat Solar yang bernama asli Nasrullah meninggal dunia pada Senin (17/3/2025) malam.

    Sebelum meninggal, Mat Solar berjuang melawan penyakit stroke yang dideritanya selama beberapa tahun terakhir ini.

    Jenazah Mat Solar dimakamkan di TPU Haji Daiman, Cimanggis, Ciputat, Selasa (18/3/2025) pagi ini.

    Mat Solar mengembuskan napas terakhirnya di usia 62 tahun.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Masyarakat Wajib Dapat yang Berkualitas

    Masyarakat Wajib Dapat yang Berkualitas

    JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menegaskan beras yang didistribusikan kepada masyarakat harus dalam kondisi yang baik dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.

    Pernyataan Arief tersebut menanggapi adanya kabar terkait temuan beras berkutu di gudang Perum Bulog. Dia bilang pemerintah dan juga perusahaan BUMN pangan tidak diperkenankan untuk mendistribusikan beras dengan kualitas tidak layak.

    “Pokoknya, jadi kalau mendistribusikan harus yang bagus. Kalau ada misalnya yang ditemukan seperti itu sebenarnya kasuistis. Jangan di blow up, kayak semua (berkutu), enggak,” katanya saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin, 17 Maret.

    Meski begitu, Arief tak menampik adanya kemungkinan beras yang disimpan di gudang-gudang Perum Bulog dapat terserang hama kutu. Kerena itu, dia bilang penyimpanan komoditas pangan, dalam hal ini memiliki perawatan khusus dan harus dilakukan secara berkala.

    “Itu harus ada treatment secara berkala namanya pemeliharaan. Mobil aja dipelihara, apalagi ini pangan. Pangan itu kan harus dipelihara tapi kita semua sepakat bahwa yang didistribusikan harus yang bagus,” tuturnya.

    Contohnya, sambung Arief, kualitas beras dalam program Stabilitasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan bantuan pangan yang selalu dalam keadaan baik sejak pertama kali disalurkan.

    “Kan selama dua tahun terakhir dan kita jaga sekali kan SPHP, bantuan pangan dan kita harus terus jaga,” katanya.

    Menurut Arief, adanya kutu dalam beras Bulog juga menandakan beras di gudang Bulog tidak diberikan zat kimia berlebih. Sebab, hama kutu enggan menyerang komoditas dengan zat kimia berlebih.

    “Jadi kutu itu biasanya gini, saya mau kasih penjelasan lain kalau misalnya barang-barang ini diberikan misalnya fumigasi atau zat kimia berlebihan Itu malah gak ada kutu, gak ada apa, pasti. Tapi kalau ini food grade Itu memang, dia biasanya suka ada seperti itu, makanya harus ada perawatan berkala,” jelasnya.

    Sebelumnya, Direktur Supply Chain Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan, beras memang merupakan komoditas pangan yang bisa diserang hama ketika proses penyimpanan. Terlebih Cadangan Beras Pemerintah (CBP) disimpan dalam kurun waktu yang cukup lama.

    “Beras sebagai komoditas pangan berpotensi terkena serangan hama selama penyimpanan. Apalagi beras ini sebagai cadangan pangan pemerintah yang disimpan dalam waktu yang relatif lama,” ujar Suyamto.

    Suyamto juga mengungkapkan, Bulog telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah meluasnya serangan hama tersebut. Menurutnya, Bulog kini sudah menerapkan konsep Pengelolaan Hama Gudang Terpadu (PHGT) dan monitoring kualitas dan serangan hama secara rutin oleh petugas gudang.

    “Tindakan perawatan kualitas juga kita lakukan apabila terjadi serangan hama dengan spraying (penyemprotan) dan fumigasi, untuk memastikan beras yang dikeluarkan dari gudang bebas dari hama (kutu),” katanya.

  • Video: Ada Investor Yang Siap Pekerjakan 5.000 Eks Karyawan Sritex

    Video: Ada Investor Yang Siap Pekerjakan 5.000 Eks Karyawan Sritex

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Tenaga Kerja Yassierli mengklaim mantan pekerja  PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex sudah menandatangani kontrak kerja dengan investor baru.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Selasa, 18/03/2025) berikut ini.

  • Menjelang Lebaran Idulfitri, Konsumsi LPG Melonjak Hingga 3%

    Menjelang Lebaran Idulfitri, Konsumsi LPG Melonjak Hingga 3%

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkirakan konsumsi liquefied petroleum gas (LPG) jelang hari raya Idul Fitri 2025 akan melonjak sebesar 3%.

    Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman membeberkan bahwa kenaikan konsumsi ini didorong oleh meningkatnya aktivitas masyarakat di momen lebaran.

    “Untuk LPG seperti biasa menjelang lebaran ini juga ada kenaikan antara 2-3%,” kata Saleh dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (18/3/2025).

    Meski demikian, Saleh berharap lonjakan konsumsi berasal dari Bright Gas yang merupakan produk LPG non subsidi milik PT Pertamina (Persero). Sehingga beban subsidi LPG 3 Kg tidak bertambah.

    Selain LPG, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jelang Idul Fitri juga mengalami peningkatan. Misalnya saja untuk Pertamax yang diproyeksikan naik 11,1%.

    Sementara itu, untuk produk Pertalite juga diperkirakan mengalami kenaikan konsumsi sebesar 11,7%. Sedangkan untuk Avtur yakni 7,13%.

    Namun demikian, konsumsi solar justru diperkirakan akan mengalami penurunan. Adapun untuk solar diperkirakan turun 16,2%.

    “Kenapa Solar ini turun? Tentu karena kegiatan niaga kan berkurang. Sementara kenapa gasoline ini naik? Karena lalu lintas mobil-mobil kendaraan kan semakin meningkat. Sehingga ini kita harus siapkan kecukupan pasokannya,” kata dia.

    (pgr)

  • Video: Kebutuhan BBM Meroket di Lebaran, Satgas RAFI Jamin Stok Aman

    Video: Kebutuhan BBM Meroket di Lebaran, Satgas RAFI Jamin Stok Aman

    Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah resmi membuka Satuan Tugas Ramadan dan Idulfitri (Satgas Rafi) 2025 Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang akan memastikan keamanan pasokan dan distribusi BBM, LPG hingga listrik di periode libur Hari Raya Idul Fitri pada 17 Maret hingga 11 April 2025 mendatang.

    Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman mengatakan posko Satgas Rafi 2025 Sektor ESDM beranggotakan semua unit dalam lingkungan ESDM baik kelisrikan BPH dan Migas serta badan Usaha Pertamina, PLN, PGN hingga Shell dan BP untuk memastikan ketahanan energi di periode libur Idul Fitri.

    Diperkirakan akan terjadi peningkatan kebutuhan BBM Pertalite sebanyak 11,7%, Pertamax naik 11,11% serta Avtur naik 7,13% dan LPG naik 2-3% seiring dengan melonjaknya mobilitas arus mudik namun Solar turun 16,2% imbas berkurangnya kegiatan niaga.

    Seperti apa Satgas Rafi ESDM memastikan stok dan distribusi sektor ESDM selama libur lebaran 2025? Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Selasa, 18/03/2025)

  • Pemudik Motor Kelebihan Muatan hingga Cengtri Bakal Kena Tilang Elektronik

    Pemudik Motor Kelebihan Muatan hingga Cengtri Bakal Kena Tilang Elektronik

    Jakarta

    Polda Metro Jaya akan menindak pemudik motor yang kelebihan muatan hingga berboncengan lebih dari dua orang saat momen mudik lebaran 2025 mendatang. Para pelanggar akan ditilang menggunakan kamera elektronik traffic law enforcement atau e-TLE.

    “Kalau memang misalnya pemudik ini menggunakan, istilahnya, melanggar, berboncengan lebih dari dua, membawa barang-barang yang memang terlalu berlebihan, kita akan melaksanakan penerapan tilang elektronik,” kata Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono kepada wartawan, Selasa (18/3/2025).

    Argo mengatakan nantinya e-TLE mobile akan siaga di jalur mudik mulai dari Kalimalang, Kalideres dan titik lainnya. Total ada 10 unit e-TLE mobile yang dikerahkan Polda Metro Jaya untuk melakukan pemantauan.

    “Jadi, nanti di titik-titik perbatasan itu akan kami stand by kan e-TLE mobile. Jadi, edukasi kami rasa sampai dengan waktunya nanti pemudik berangkat, kami rasa cukup. Nanti kami juga tidak perlu melalukan tindakan yang sifatnya berbenturan dengan masyarakat. Namun, sekiranya nanti, kita optimalkan menggunakan e-TLE mobile,” jelasnya.

    Pihak kepolisian menyarankan para pemudik tidak menggunakan kendaraan roda dua dan beralih ke transportasi umum untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas. Argo memastikan pihaknya siap mengamankan rangkaian mudik lebaran 2025.

    “Kami semua tentunya mengimbau untuk para pemotor ini menggunakan sarana transportasi berupa angkutan umum ya. Tidak kami sarankan menggunakan kendaraan roda dua,” jelasnya.

    Operasi Ketupat Jaya sendiri digelar mulai 23 Maret hingga 8 April 2025. Puluhan pos pengamanan pos pelayanan dan pos terpadu didirikan di sepanjang jalur mudik, tempat ibadah hingga tempat wisata.

    (wnv/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Dedi Mulyadi Ingatkan Warga Jangan Rusak Sungai: Biayanya Mahal!

    Dedi Mulyadi Ingatkan Warga Jangan Rusak Sungai: Biayanya Mahal!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi langsung menanyakan ketersediaan anggaran untuk upaya normalisasi sungai di wilayah Bogor dan Bekasi kepada Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU). Hal itu terungkap saat Dedi mendatangi mendatangi Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada Senin (17/3/2025), u ntuk rapat koordinasi dengan Kementerian PU dalam penanggulangan banjir di Jabodetabek, terutama di Bekasi.

    “Kami baru selesai rapat dengan Menteri PU, dengan Bu Wamen, membahas untuk penanganan banjir di seluruh Jawa Barat. Tetapi fokus hari ini adalah melakukan pelebaran normalisasi sungai di wilayah Bogor dan Bekasi,” Dedi dalam unggahan video di akun Instagram resminya, dikutip Selasa (18/3/2025).

    Lalu, Dedi menanyakan kepada Dian terkait berapa lokasi yang akan dilakukan pelebaran sungai oleh Kementerian PU.

    “Bu, berapa lokasi yang akan dikeluarkan oleh pemerintah pusat untuk menormalisasi sungai di Kali Bekasi?” tanya Dedi kepada Dian.

    “Ya, kami sebenarnya untuk di Bekasi ini ada sepanjang 33 kilometer yang harus diselesaikan, dan saat ini kurang 19,64 kilometer,” jawab Dian.

    Adapun Dian berharap dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menangani banjir, terutama membangun tanggul di sungai Bekasi.

    “Saya mohon bantuan pada Bapak Gubernur untuk bisa berkolaborasi menyelesaikan masalah tanah untuk tanggul sungai Bekasi ini,” ujar Dian.

    Selain tanggul, lanjutnya, juga akan dilakukan pembangunan 8 kolam retensi dan normalisasi situ-situ yang diharapkan bisa membantu menanggulangi banjir di Jabodetabek.

    “Biayanya berapa, bu? Biar orang dengar nanganin sungai itu mahal. Makanya sungai jangan dirusak,” cetus Dedi menimpali.

    Menjawab hal itu, Wamen Diana menjelaskan, nilai anggaran yang harus disiapkan pemerintah untuk menormalisasi sungai Bekasi mencapai Rp 3,6 triliun.

    “Untuk biayanya, paket 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 ini adalah Rp 3,6 triliun. Itu baru tanggulnya saja, Bapak,” ungkap Dian.

    Dian juga mengatakan normalisasi sungai akan dilakukan secepatnya hingga 2026 mendatang.

    “Insyaallah nanti kita normalisasi secepatnya dan mungkin sampai tahun 2026. Nah kalau untuk kolam retensinya, kami sedang melakukan FS-nya Pak, mudah-mudahan FS-nya dalam waktu dekat, segera kita selesaikan tahun 2026, insya Allah kita bisa lanjutkan dengan pembagungannya,” pungkas Dian.

    Foto: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti. (Instagram/dedimulyadi71)
    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti. (Instagram/dedimulyadi71)

    (dce)