Jenis Media: News

  • Kala Pemudik Balik ke Jakarta Lebih Cepat Demi Cari Nafkah

    Kala Pemudik Balik ke Jakarta Lebih Cepat Demi Cari Nafkah

    Jakarta

    Masa libur Lebaran bagi sebagian orang harus diakhiri lebih cepat. Mereka kini harus kembali berjibaku dengan rutinitas harian.

    Periode libur Lebaran sedianya masih menyisakan beberapa hari lagi. Namun beberapa orang telah memutuskan kembali ke Jakarta di H+3 Lebaran. Alasannya hampir seragam, mereka harus mengais rezeki lagi di Jakarta.

    Dinda Pulang ke Jakarta Lebih Cepat Usai Sepekan di Cirebon

    Dinda (30), pemudik asal Cirebon hari ini telah kembali ke Jakarta untuk bersiap menjalani aktivitas hariannya. Dia mengaku akan memulai aktivitas pekerjaannya di Jakarta besok.

    “Kemarin mudiknya dari sebelum Lebaran, besok suami, aku juga udah mulai masuk kerja jadi pulang cepet deh,” kata Dinda saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Kamis (3/4/2025).

    Dinda mudik ke Pamanukan, Cirebon. Dia dan keluarganya mudik lebih awal sebelum Lebaran pada Kamis (27/3) pekan lalu.

    Dia mengatakan kewajiban untuk kembali bekerja membuatnya harus pulang lebih cepat ke Jakarta. Namun, dia mengaku puas merayakan libur Lebaran dengan berkumpul bersama keluarga di kampung selama satu pekan.

    “Pengenya sih lebih lama, tapi kan harus kerja lagi, nyari duit, tapi seminggu udah lumayan lah, cukup mengobati,” ujar Dinda.

    Pemudik lainnya, Amalia (39), mengutarakan alasan senada. Amalia merupakan warga Karawang yang pulang mudik dari Cilegon. Dia mudik pada H-3 Lebaran.

    “(Mudik) dari hari Jumat kemarin, sebelum Lebaran, Lebaran kurang 3 hari,” ujarnya.

    Amalia mengaku pulang lebih cepat karena harus kembali bekerja dan agar punya waktu lebih banyak untuk istirahat.

    “Nah, iya, itu alasan utamanya soalnya dah masuk kerja ya. Jadi biar bisa istirahat dulu, makanya pulang lebih cepet ini,” ujar Amalia.

    2.010 Pemudik Sudah Tiba di Terminal Kampung Rambutan

    Foto: Pemudik kembali ke Jakarta di Terminal Kampung Rambutan (Agung Pambudhy/detikcom)

    Gelombang pemudik yang kembali ke Jakarta usai merayakan Idulfitri di kampung halaman mulai bermunculan. Sebanyak 2.010 pemudik telah tiba di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, hari ini.

    Berdasarkan data yang diterima detikcom, Kamis (3/4/2025), angka 2.010 pemudik yang telah tiba di Terminal Kampung Rambutan itu berdasarkan perhitungan hingga pukul 14.00 WIB siang ini. Ada tiga kloter keberangkatan dan kedatangan bus di Terminal Kampung Rambutan. Kloter pertama dimulai pukul 06.00-14.00 WIB.

    Kloter kedua pukul 14.00-22.00 WIB dan kloter ketiga pukul 22.00-06.00 WIB esok hari. Berdasarkan data tersebut, ada 128 bus yang tiba di Terminal Kampung Rambutan pada kloter pertama.

    Dalam 128 bus itu mengangkut 2.010 penumpang. Sementara untuk keberangkatan dari Terminal Kampung Rambutan sebanyak 45 bus yang mengakut 469 penumpang.

    Halaman 2 dari 2

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • VIDEO: Geger! Buaya Muara Muncul di Tempat Wisata, Warga Langsung Panik!

    VIDEO: Geger! Buaya Muara Muncul di Tempat Wisata, Warga Langsung Panik!

    Warga Lampung Selatan digegerkan dengan kemunculan seekor buaya muara di lokasi Pantai Wisata Merak Belantung, Kalianda, Lampung Selatan.

    Ringkasan

  • Pascamudik Lebaran, Kenneth DPRD Jakarta Minta Pendatang Baru Harus Punya Keterampilan

    Pascamudik Lebaran, Kenneth DPRD Jakarta Minta Pendatang Baru Harus Punya Keterampilan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Pramono Anung menyatakan, tidak akan melakukan Operasi Yustisi untuk menindak para pendatang baru atau perantau di Jakarta. Ia pun mempersilakan para perantau tersebut mencari kerja di Jakarta. 

    Pramono memahami membludaknya perantau pasca lebaran akan menjadi tantangan bagi Jakarta. Apalagi, banyak warga di daerah terkena Putus Hubungan Kerja (PHK).

    Namun, Pramono menegaskan, bagi pendatang baru yang ingin tinggal di Jakarta harus memiliki identitas. Nantinya Dinas Dukcapil akan memeriksa administrasi para perantau tersebut. Pemda Jakarta akan lebih mengedepankan sisi kemanusiaan dalam menyikapi para perantau.

    Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth mengatakan, Jakarta sering kali menjadi tujuan utama bagi perantau. Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah harus menyikapi fenomena ini dengan berbagai kebijakan dan langkah-langkah yang bertujuan untuk mengatur arus kedatangan perantau serta memastikan bahwa pelayanan kota tetap dapat berfungsi dengan baik. 

    “Saya mendukung langkah yang akan dilakukan Gubernur Jakarta Mas Pramono Anung Wibowo dan Wakil Gubernur Bang Rano Karno, dalam menyikapi datangnya para perantau dari daerah ke Jakarta. Kita tidak melarang pendatang baru untuk mengadu nasib di Jakarta, tapi harus dipastikan para perantau memiliki identitas yang jelas, serta keterampilan atau skill yang cukup, jangan hanya modal dengkul saja yang nantinya akan berujung ke perbuatan kriminal atau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS),” tegas Kenneth dalam keterangannya, Kamis (3/4/2025).

    Menurut pria yang akrab disapa Bang Kent itu, banyak orang yang datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikan setelah Lebaran, terutama bagi mereka yang berasal dari luar kota atau daerah. Dan beberapa di antaranya mungkin belum memiliki tempat tinggal tetap atau pekerjaan yang jelas di Jakarta.

    “Mereka yang datang ke Jakarta tujuan utamanya mencari peluang pekerjaan di sektor formal maupun informal. Mereka yang baru pertama kali datang, biasanya akan mengandalkan keluarga atau teman untuk mendapatkan tempat tinggal sementara sebelum mendapatkan pekerjaan dan menetap. Oleh karena itu, peran RT dan RW sangat penting dalam hal ini, mereka bisa di tugaskan untuk melakukan pendataan bagi warganya jika memang membawa kerabat dari daerah ke Jakarta. Bagaimanapun Jakarta kota terbuka, tapi tidak sembarangan juga bagi pendatang yang hanya dengan modal nekat, nanti malah akan jadi pengangguran dan beban pemerintah ke depannya,” bebernya.

    Selain itu, menurut Kent, peran Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) bisa juga menjadi lini terdepan dalam upaya peningkatan deteksi dini keamanan lingkungan melalui komunikasi dan koordinasi cepat dengan beberapa stakeholder terkait dengan fenomena pendatang baru di Jakarta ini.

    “Pemerintah Jakarta harus melakukan pengawasan terhadap potensi munculnya permukiman-permukiman baru yang didirikan oleh pendatang, terutama di wilayah yang tidak memiliki izin. Berdasarkan data bahwa beberapa wilayah di Jakarta masih memiliki kawasan kumuh, atau padat penduduk yang tidak terkontrol. Mengingat Jakarta adalah kota dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, pasca Lebaran pasti akan terjadi lonjakan jumlah penduduk,” tutur Ketua IKAL PPRA Lemhannas RI Angkatan LXII itu.

    Lebih lanjut, Kent meminta para pengurus RT/RW setempat untuk mengawasi dan mengendalikan para pendatang baru di wilayah mereka masing-masing. Adapun para pendatang baru harus melapor dalam 2×24 jam.

    “Karena memang sudah ada aturan yang baku, bahwa setiap pendatang baru dalam tempo paling lama 2×24 jam sudah harus lapor diri pada RT/RW setempat. Jika memang pihak RT dan RW mendapati ada pendatang baru yang tidak mempunyai identitas serta tidak mempunyai keterampilan ya harus segera berkoordinasi dengan kelurahan setempat untuk bisa di proses kembali ke kampung halamannya, tetapi saya minta harus lebih manusiawi dalam penindakannya dan saya berharap para pendatang baru di Jakarta ini dapat memaklumi dan memahami hal tersebut serta bisa membekali diri dengan modal keahlian yang cukup untuk mengadu nasib di Kota Jakarta,” tutupnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Puncak Arus Balik Mudik Motor di Kalimalang Jakarta Timur Diprediksi Terjadi Mulai 4 April

    Puncak Arus Balik Mudik Motor di Kalimalang Jakarta Timur Diprediksi Terjadi Mulai 4 April

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT – Puncak arus balik mudik pengendara motor di Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur diperkirakan terjadi pada Jumat (4/4/2025) dan Sabtu (5/4/2025).

    Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Jakarta Timur, AKP Sunaryo mengatakan prediksi didasari karena pada Minggu (8/4/2025) cuti bersama Idulfitri 1446 Hijriah sudah berakhir.

    “Diprediksi puncak arus balik terjadi pada malam Sabtu dan malam Minggu,” kata Sunaryo saat dikonfirmasi di Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (3/4/2025).

    Selain mengacu waktu cuti bersama Idulfitri 1446 Hijriah, prediksi puncak arus balik mudik juga didasarkan karena hingga kini belum ada lonjakan signifikan pemudik sepeda motor yang melintas.

    Berdasarkan pantauan jajaran Satlantas Jakarta Timur, hingga H+3 Idulfitri 1446 Hijriah hanya segelintir pemudik sepeda motor saja yang baru melintas di Jalan Raya Kalimalang.

    “Sampai siang tadi arus balik masih sedikit. Hanya beberapa pengendara sepeda motor saja yang terlihat tanda pulang mudik dengan membawa barang-barang bawaan,” ujarnya.

    Sunaryo menuturkan untuk memastikan kelancaran arus balik mudik Idulfitri 1446 Hijriah, jajaran Satlantas Jakarta Timur sudah mendirikan posko pengamanan dan menempatkan sejumlah personel.

    Hal ini untuk mengantisipasi bila terjadi kemacetan di Jalan Raya Kalimalang yang merupakan jalur arteri mudik dari arah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menuju Jakarta.

    “Alhamdulillah sampai hari ini enggak kemacetan. Untuk posko pengamanan arus balik mudik di Kalimalang disiagakan di titik Jalan Haji Naman, Jalan Raden Inten, dan Pangkalan Jati,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • H+3 Lebaran, Polisi Sudah Lakukan One Way 12 Kali di Jalur Nagreg

    H+3 Lebaran, Polisi Sudah Lakukan One Way 12 Kali di Jalur Nagreg

    JABAR EKSPRES – Polisi kembali memberlakukan rekayasa arus lalu lintas one way di jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, pada Kamis (3/4/2025), yang bertepatan dengan H+3 Lebaran.

    Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Jabar, AKBP Eti Haryati, mengungkapkan bahwa hingga sore hari, pihaknya sudah melakukan penerapan one way sebanyak 12 kali.

    Langkah ini diambil untuk mengurai kepadatan lalu lintas, terutama di wilayah Limbangan, Kabupaten Garut.

    “Kalau tadi durasinya 30 menit untuk pemendingan dari arah barat menuju timur, karena tadi tuh sedang melaksanakan penarikan dari arah timur ke barat,” katanya kepada wartawan, Kamis (3/4).

    BACA JUGA: Arus Balik di Bunderan Cibiru Masih Landai, Diprediksi Padat Mulai H+5 Lebaran 2025

    Rekayasa lalu lintas ini dilakukan berkat kerjasama antara Polresta Bandung, Polres Garut, dan Polres Tasikmalaya.

    Meskipun ada kabar yang beredar mengenai permintaan khusus dari Polres Garut, Eti menegaskan bahwa sistem one way ini merupakan hasil koordinasi antara ketiga pihak berdasarkan kondisi lalu lintas yang padat.

    “Ini tidak ada request, namun ini kerjasama melihat volume kendaraan yang terpadat yang disebelah mana, kemudian kita melaksanakan kerjasama,” kata dia.

    Eti juga mengimbau kepada pengendara untuk bersabar dan memahami tujuan penerapan one way, yang diharapkan dapat memperlancar arus lalu lintas.

    BACA JUGA: Volume Kendaraan Meningkat, Polisi Lakukan One Way di Jalur Nagreg 

    “Kami menyediakan akses informasi publik agar pengendara tahu manfaat sistem ini meski harus menunggu sekitar 30 menit,” ujarnya.

    Selain itu, Eti memprediksi puncak arus balik Lebaran akan terjadi pada H+5 hingga H+7 Lebaran, yakni pada tanggal 5 hingga 7 April 2025.

     

  • Jalur Puncak Lancar Tanpa Macet Selama Angkot Tidak Beroperasi

    Jalur Puncak Lancar Tanpa Macet Selama Angkot Tidak Beroperasi

    CIANJUR – Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat, melaporkan bahwa jalur utama Cianjur, khususnya di depan Pasar Cipanas, kini dapat dilalui dengan nyaman dan lancar tanpa kemacetan. Hal ini terjadi berkat kebijakan yang diterapkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di mana angkutan kota (angkot) di kawasan Puncak-Cipanas tidak beroperasi selama masa libur Lebaran 2025.

    Kapolres Cianjur, AKBP Rohman Yongky Dilatha, menjelaskan bahwa dengan adanya kebijakan tersebut, tidak ada lagi kemacetan di depan Pasar Cipanas. “Gubernur Jabar mengeluarkan kebijakan agar angkot Cipanas tidak beroperasi selama masa libur Lebaran 2025,” ujar Kapolres, Kamis 3 April.

    Selama periode liburan Lebaran ini, tepatnya hingga 7 April 2025, 561 sopir angkot yang biasa beroperasi di kawasan Puncak dan Cipanas diliburkan. Sebagai pengganti, mereka menerima insentif berupa uang tunai sebesar Rp1 juta dan paket sembako senilai Rp1,5 juta yang diserahkan langsung oleh Dedi Mulyadi.

    Kebijakan ini diambil untuk menghindari antrean panjang yang sering terjadi akibat angkot yang berhenti sembarangan, terutama di depan Pasar Cipanas. “Keputusan ini diambil untuk mengurangi potensi kemacetan, yang sebelumnya sering terjadi karena angkot yang parkir dan berhenti sembarangan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur, Tedy Artiawan.

    Menurut AKBP Rohman, pihaknya telah melaporkan kepada Gubernur Jawa Barat bahwa jalur Puncak kini bebas macet selama angkot tidak beroperasi. “Kami akan tetap menyiagakan petugas di titik rawan kemacetan, termasuk di depan Pasar Cipanas, untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas,” tambah Kapolres.

    Meskipun demikian, pihak berwenang tetap memperingatkan sopir angkot yang tetap beroperasi atau berhenti sembarangan. Mereka akan dikenakan sanksi, termasuk penyitaan sementara angkot yang melanggar aturan tersebut. Kendaraan tersebut baru akan dikembalikan setelah 7 April 2025.

    Dengan kebijakan ini, diharapkan jalur Puncak dapat tetap lancar dan terhindar dari kemacetan parah selama masa liburan Lebaran, memberikan kenyamanan bagi pengendara yang melintasi kawasan tersebut

  • Sinopsis Film Lethal Weapon 3, Kisah Dua Mantan Petugas LAPD Melakukan Perampokan

    Sinopsis Film Lethal Weapon 3, Kisah Dua Mantan Petugas LAPD Melakukan Perampokan

    JABAR EKSPRES – Simak sinopsis film Lethal Weapon 3 yang akan tayang di Bioskop Trans TV malam ini Kamis, 3 April 2025.

    Lethal Weapon 3 adalah film aksi kriminal yang dirilis pada tahun 1992. Film ini merupakan bagian dari franchise Lethal Weapon yang terkenal dan dibintangi oleh Mel Gibson sebagai Martin Riggs dan Danny Glover sebagai Roger Murtaugh.

    Disutradarai oleh Richard Donner, film ini menampilkan aksi penuh ketegangan dengan alur cerita yang menarik.

    Sinopsis Film Lethal Weapon 3

    Cerita dimulai dengan Riggs dan Murtaugh, dua detektif LAPD, yang berusaha menjinakkan bom di sebuah gedung.

    Namun, usaha mereka gagal dan menyebabkan kehancuran besar, yang mengakibatkan mereka diturunkan pangkat menjadi petugas patroli.

    Saat menjalankan tugas baru mereka, mereka terlibat dalam kasus perampokan mobil lapis baja yang mengarah ke penyelidikan lebih dalam.

    BACA JUGA: Bocoran Harga iPhone 16 Series di Indonesia Lengkap dengan Spesifikasi dan Jadwal Rilis

    BACA JUGA: iPhone 16 Series Resmi Dijual di Indonesia! Begini Cara Pre-Ordernya

    Mereka menemukan bahwa dalang di balik serangkaian kejahatan tersebut adalah mantan petugas LAPD yang korup bernama Jack Travis.

    Travis menggunakan aksesnya untuk mencuri senjata dari gudang bukti polisi dan menjualnya ke para penjahat.

    Kejahatan ini semakin berbahaya ketika dia mendapatkan peluru Teflon, yang mampu menembus rompi anti peluru, membuat polisi dalam bahaya besar.

    Dengan bantuan seorang petugas internal affairs, Lorna Cole (diperankan oleh Rene Russo), Riggs dan Murtaugh berusaha menghentikan Travis.

    Mereka menghadapi banyak rintangan, termasuk pengejaran berbahaya dan baku tembak dengan para penjahat bersenjata lengkap.

    Puncak aksi terjadi saat mereka menghadapi Travis di lokasi pembangunan yang ditinggalkan.

    Dengan kecerdikan dan keberanian, mereka berhasil mengalahkan Travis dan menggagalkan rencana perampokannya.

    BACA JUGA: iPhone 16 Series Bakal Rilis di Indonesia Awal April, Cek Tanggal Pastinya di SINI!

    Lethal Weapon 3 (1992) menawarkan aksi yang mendebarkan dengan kombinasi humor khas antara Riggs dan Murtaugh.

    Dengan cerita yang kuat dan karakter yang ikonik, film ini menjadi salah satu film terbaik dalam franchise Lethal Weapon.

  • Ramai-ramai ke GBK ‘Bakar Kalori’ Usai Idul Fitri

    Ramai-ramai ke GBK ‘Bakar Kalori’ Usai Idul Fitri

    Jakarta

    Habis Lebaran terbitlah bakar lemak, gambaran warga Jakarta berolahraga usai santap rendang hingga nastar Idul Fitri 1446 H. Warga ramai-ramai berjalan kaki hingga berlari untuk mengikis lemak hasil panganan momen Lebaran.

    Kawasan ring road Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Rabu (3/4) pagi, sudah ramai pengunjung, termasuk Nasrul (44) dan istrinya, Ade (42). Warga Mampang Prapatan itu berjalan kaki mengelilingi ring road GBK.

    “Mau membakar santen, nastar, rendang,” kata Nasrul saat ditemui detikcom.

    Pada saat Lebaran kemarin, Nasrul tak membatasi makanan apa yang masuk ke dalam perutnya. Sebab, menurutnya, makanan hingga kudapan khas Lebaran tak boleh dilewatkan.

    “Kalau Lebaran disediakan apa, makan, nggak boleh ditahan. Makanya hari ini minta maaf sama badannya,” ujar Nasrul sambil tertawa.

    Sejak Selasa (2/4) kemarin, Nasrul telah nyicil membakar kalori dengan joging pagi di kawasan Taman Margasatwa Ragunan. Ingin suasana baru, Nasrul memilih jalan sehat di GBK bersama istri.

    “Kemarin kita udah lari juga, tapi di Ragunan. Dibanding Ragunan di sini lebih banyak yang lari, jadi kita juga enak suasananya. Mau lari terus bawaannya karena banyak teman,” ucap dia.

    Nasrul dan Ade berolahraga di ring road Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (3/4/2025). (Rumondang Naibaho/detikcom)

    Tak jauh berbeda dengan Nasrul, warga Klender, Eca (29), sengaja memilih lagi pagi di GBK. Eca datang berolahraga bersama adik dan rekannya.

    Eca mengaku tak terlalu kalap makan ketupat sayur, opor, hingga rendang, saat Lebaran. Namun, dia telah berkomitmen memulai olahraga kembali.

    “Betul (sekalian bakar lemak). Kalau untuk Lebaran sih aku kebetulan kemarin nggak terlalu banyak santen ya, tapi lontong ya okelah, cuma santennya dikurangin. Sama kayak tahun ini tuh udah nggak bikin rendang, cuma bikin kuah santai aja,” cerita Eca.

    “Baru hari ini (olahraga). Karena kayak olahraga pasti perlu banget, apa lagi dengan umurku yang udah nggak muda lagi, jadi harus di-maintenance,” pungkasnya.

    Di Balik Pilih GBK

    Kawasan GBK ramai oleh warga berolahraga pada libur Lebaran, Kamis (3/5/2025). (Rumondang Naibaho/detikcom)

    Eca mengaku lari di kawasan GBK karena suasananya memotivasi untuk berlari. Meski rasa berlari di GBK dan tempat lain tetap sama bagi Eca.

    “Sebenarnya sih sama aja ya (lari di GBK dan tempat lain), cuma di GBK vibes-nya karena banyak orang jadi lebih termotivasi,” ujarnya.

    Berlari sejauh 5 Km, Eca berpisah dengan adik dan rekannya karena perbedaan kecepatan lari. Jarang berolahraga di kawasan GBK, Eca biasanya datang untuk mengikuti event tertentu.

    “Jarang banget (lari di GBK), rumah aku sebenarnya nggak terlalu jauh, cuma kalau ke GBK biasanya malah event doang kalau dulu, tahun lalu sih,” ujarnya.

    Eca berolahraga di kawasan ring road Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (3/4/2025). (Rumondang Naibaho/detikcom)

    Berbeda dengan Eca, Akhira (27), sering berlari di kawasan GBK pada akhir pekan atau setelah pulang kerja. Akhira merasa berolahraga di GBK lebih nyaman karena banyak orang yang juga berolahraga.

    “Suasananya sih karena banyak yang sama-sama olahraga di sini, jadi kita ikut terpacu. Kayak car free day (di Sudirman-Thamrin) juga vibes-nya banyak yang olahraga jadi kebawa semangat. Kalau di kompleks rumah terlalu sendiri, kalau capek pulang, nggak ada trigger semangatnya,” jelas Akhira.

    Akhira mengatakan suasana ring road Stadion Utama GBK mulai ramai lagi pada H+3 Lebaran. Akhira mengatakan kawasan GBK sepi saat Ramadan dan awal Lebaran.

    “Dua hari lalu saya ke sini pagi, sepi banget. Jauh jumlahnya sama pagi ini. Kalau Minggu pagi (bulan puasa) nggak (ramai), ada tapi nggak banyak. Malam juga nggak seramai sebelum puasa. Kayaknya setelah besok-besok ramai lagi kayak sebelumnya,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gunung Gede Jabar 21 Kali Gempa Vulkanik, Merapi Sumbar dan Semeru Jatim Erupsi

    Gunung Gede Jabar 21 Kali Gempa Vulkanik, Merapi Sumbar dan Semeru Jatim Erupsi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Sejumlah gunung di Indonesia mengalami aktivitas vulkanis pada awal April 2025 ini.

    Gunung Gede, yang membentang di wilayah Kabupaten Sukabumi dan Cianjur, Jawa Barat (Jabar) itu mengalami 21 kali gempa vulkanik.

    Sementara itu, Gunung Merapi di Sumatera Barat (Sumbar) dan Gunung Semeru di Jawa Timur (Jatim) erupsi.

    Gede

    Lonjakan aktivitas vulkanik di Gunung Gede terjadi pada Selasa (1/4/2025). 

    Gunung yang ramai menjadi destinasi pendakian para pecinta alam itu mengalami 21 kali gempa vulkanik dalam (Volcanic A-type).

    Jumlah gempa tersebut jauh lebih banyak dibandingkan pada periode 1 sampai 31 Maret 2025 yang hanya 0 hingga 1 kali per hari.

    Kini, Kamis (3/4/2025), aktivitas vulkanis itu mereda.

    Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Agus Deni, menyampaikan bahwa berdasarkan informasi dari Pos Pengamatan Gunungapi Gede KESDM, Badan Geologi, dan PVMBG, tidak teramati kejadian kegempaan vulkanik atau nihil.

    “Terpantau satu kali tornillo dengan amplitudo 2 milimeter dan durasi 19 detik, serta satu kali tektonik jauh dengan amplitudo 49 milimeter, S-P 15 detik, dan durasi 150 detik,” tutur Deni kepada Kompas.com melalui pesan tertulis.

    Deni menjelaskan bahwa asap kawah tidak teramati karena kondisi kabut yang bervariasi antara 0-I hingga 0-III, sementara hujan ringan terjadi satu kali.

    Secara meteorologis, kondisi cuaca di gunung setinggi 2.958 mdpl tersebut terpantau cerah, berawan, dan hujan.

    “Angin bertiup lemah ke arah tengara. Suhu udara berkisar antara 19 hingga 28 derajat Celsius,” tambahnya.

    Meskipun aktivitas kawah terpantau normal, Deni menegaskan bahwa masyarakat, pengunjung, dan wisatawan dilarang menuruni, mendekati, serta bermalam di Kawah Gunung Gede dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon.

    Sebelumnya, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) telah menutup sementara kegiatan pendakian mulai Kamis (3/4/2025) hingga 7 April 2025 atau hingga ada informasi lebih lanjut berdasarkan hasil pemantauan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

    Penutupan ini dilakukan menyusul peningkatan aktivitas gempa vulkanik di Kawah Gunung Gede, yang berpotensi menimbulkan bahaya berupa letusan freatik maupun gas gunung api di sekitar kawah.

    Merapi Sumbar

    Sementara itu, Gunung Marapi di Sumbar kembali erupsi, Kamis (3/4/2025) pagi. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Teguh Purnomo, melaporkan erupsi terjadi sekitar pukul 07.12 WIB.

    “Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 3 April 2025 pukul 07.12 WIB dengan kolom abu teramati 1500 meter dari atas puncak dengan intensitas tebal condong ke arah Timur,” ujar Teguh dikutip dari TribunPadang.

    “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi ± 1 menit 9 detik,” sambungnya.

    Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

    Masyarakat yang bermukim di sekitar lemba atau bantaran dan aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

    Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).

    Seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

    Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.

    Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung Marapi melalui website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id, website PVMBG https://vsi.esdm.go.id, website Magma Indonesia https://magma.esdm.go.id, aplikasi Magma Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore, atau melalui media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram @pvmbg_).

    Semeru

    Gunung Semeru di Jatim juga erupsi pada Kamis (3/4/2025).

    Mengutip Kompas.com, Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan, erupsi terjadi pukul 07.09 WIB dengan letusan kolom abu berintensitas tebal setinggi 900 meter di atas puncak kawah, mengarah ke timur dan tenggara.

    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Kamis, 3 April 2025, pukul 07.09 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 900 meter di atas puncak,” tulis petugas PPGA Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam keterangan tertulis, Kamis (3/4/2025).

    Sebelumnya, pada Rabu (2/4/2025) pukul 00.00-24.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan erupsi berupa letusan sebanyak 44 kali.

    Namun, beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.

    Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak.

    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

    Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.

    “Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbau dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Berenang di Pantai Sayang Heulang Garut, Anak 11 Tahun Tewas Tenggelam

    Berenang di Pantai Sayang Heulang Garut, Anak 11 Tahun Tewas Tenggelam

    JABAR EKSPRES – Seorang anak berusia 11 tahun, Muhamad Ridwan Hafid, ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di Pantai Sayang Heulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

    Tim Search and Rescue (SAR) gabungan berhasil mengevakuasi jenazah korban pada Kamis (3/4) pagi, setelah sebelumnya menerima laporan dari nelayan yang menemukan tubuhnya.

    Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Garut, Iptu Aep Saepudin, menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi pada Rabu (3/4) saat korban sedang berenang bersama saudaranya.

    Tanpa diduga, korban terjatuh ke palung laut dan tenggelam terseret arus ombak.

    BACA JUGA: Lebaran 2025, Kawasan Cipanas Tanpa Macet Berkat Kebijakan Liburkan Angkot

    “Setelah menerima laporan, kami bersama BKO Brimob langsung melakukan evakuasi terhadap jenazah korban,” ungkap Aep.

    Pencarian korban dilakukan pada hari pertama, namun tidak membuahkan hasil.

    Korban baru ditemukan pada keesokan harinya dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

    “Kami membawa korban ke Puskesmas Pameungpeuk untuk dilakukan identifikasi, dan memastikan bahwa jenazah tersebut adalah korban dari kecelakaan laut sehari sebelumnya,” tambahnya.

    Kejadian tragis ini menjadi peringatan penting bagi pengunjung pantai agar lebih berhati-hati dan selalu mematuhi rambu-rambu bahaya yang ada di lokasi wisata.

    BACA JUGA: Arus Balik di Bunderan Cibiru Masih Landai, Diprediksi Padat Mulai H+5 Lebaran 2025

    “Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada saat berkunjung ke objek wisata pantai, terutama pada musim liburan,” ujar Aep.

    Peristiwa ini terjadi ketika korban bersama keluarganya berlibur di Pantai Sayang Heulang, Garut, untuk merayakan libur Hari Raya Lebaran.

    Korban yang sedang berenang bersama dua saudaranya tiba-tiba tenggelam saat berada di tengah laut, diduga karena terpeleset ke palung laut yang dalam.

    Keluarga korban yang panik segera meminta bantuan dari pengunjung lain di pesisir pantai dan memberitahukan kejadian tersebut kepada orang tua korban.

    Kawasan pantai di selatan Kabupaten Garut memang ramai dikunjungi wisatawan pada libur Lebaran, dengan petugas pengamanan yang disiagakan untuk memberikan bantuan dan mencegah potensi gangguan keamanan.