Jenis Media: News

  • Kapolri Anjurkan Warga Kelelahan Hendak Balik Gunakan Alternatif Kereta Api

    Kapolri Anjurkan Warga Kelelahan Hendak Balik Gunakan Alternatif Kereta Api

    Jakarta

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau arus balik Lebaran 2025 di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Kapolri menyebut kereta api menjadi opsi transportasi balik bagi masyarakat yang kelelahan seusai Lebaran dengan keluarga.

    “Masih banyak penambahan ekstra yang bisa diberikan apabila masyarakat yang ingin kembali dan mungkin capek maka kita anjurkan menggunakan kereta menjadi salah satu alternatifnya,” kata Jenderal Sigit kepada wartawan seusai peninjauan di Stasiun Tawang, Jateng, Sabtu (5/4/2025).

    Kapolri menilai transportasi kereta lebih aman untuk digunakan saat arus balik Lebaran. Selain itu menggunakan kereta dinilai dapat mengurai kepadatan arus balik di jalan raya.

    “Karena di samping aman juga harganya saya kira juga bisa dibandingkan dan cukup terjangkau. Ini menjadi alternatif pilihan dan ini juga bisa digunakan untuk mengurangi atau mengurai beban angkutan darat di arus balik,” jelasnya.

    Selanjutnya Jenderal Sigit mengungkap banyak warga dari Semarang memilih naik moda transportasi kereta untuk kembali ke Jakarta. Stasiun Tawang mengalami kepadatan calon penumpang pada arus balik.

    “Dari beberapa presentasi dan interaksi dengan masyarakat, tadi banyak masyarakat yang memilih menggunakan kereta,” kata Jenderal Sigit.

    “Karena memang di satu sisi jadwal waktunya juga tepat dan kurang lebih untuk sampai di Jakarta kurang lebih 5 jam. Kemudian juga dari sebagian menyampaikan lebih aman,” ujarnya.

    Jenderal Sigit juga mengajak masyarakat menggunakan kereta saat mudik. Hal tersebut, kata Jenderal Sigit, bisa mengurangi volume kendaraan di jalan raya saat arus balik Lebaran 2025.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Arus Balik di Stasiun Bandung dan Kiaracondong Meningkat, Puncaknya Diperkirakan Besok

    Arus Balik di Stasiun Bandung dan Kiaracondong Meningkat, Puncaknya Diperkirakan Besok

    JABAR EKSPRES — Arus balik Lebaran mulai menunjukkan peningkatan di wilayah PT KAI Daop 2 Bandung. Per Sabtu (5/4/2025) jumlah penumpang yang datang ke Bandung lebih tinggi dibanding mereka yang berangkat dari kota ini.

    Humas PT. KAI Daop 2 Bandung, Kuswardoyo, lonjakan penumpang sudah terjadi saat ini, tercatat mencapai nyaris 10.000 penumpang yang bertolak dari Bandung maupun sebaliknya.

    “Jumlah penumpang hari ini yang berangkat dari Stasiun Bandung ada 6.133 penumpang, sedangkan yang datang mencapai 7.077 penumpang,” ungkap Kuswardoyo saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, Sabtu (5/4) sore.

    Hal serupa juga terlihat di Stasiun Kiaracondong, sebanyak 3.084 penumpang tercatat berangkat, sementara yang datang mencapai 4.965 penumpang.

    BACA JUGA: Pemkot Bandung Kecolongan, Pungli di Bonbin Masih Terjadi!

    Dia merincikan, dihitung sejak hari pertama Lebaran, 31 Maret 2025, hingga hari ini, tercatat 61.005 penumpang telah berangkat dari Stasiun Bandung, dan 66.606 penumpang tiba di sana.

    Masih berdasarkan catatan pihaknya, sementara arus balik di Stasiun Kiaracondong, total keberangkatan mencapai 26.573 penumpang dan kedatangan 26.022 penumpang.

    Menurut Kuswardoyo, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada Minggu (6/4/2025). Namun ia menekankan bahwa prediksi ini masih bisa berubah, mengingat tren mudik dan balik tahun ini tidak persis sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

    BACA JUGA: Pungli di Bandung Zoo, Pengunjung: Masker dan Parkir Seharga Es Kopi

    “Sejauh ini kemungkinan masih akan berubah melihat tren mudik dan balik yang berbeda dari tahun sebelumnya,” pungkasnya.

  • Jasa Marga Berlakukan Contraflow di Ruas Tol Jagorawi Arah Puncak

    Jasa Marga Berlakukan Contraflow di Ruas Tol Jagorawi Arah Puncak

    JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memberlakukan contraflow mulai dari KM 44+500 s.d. KM 46+500 Ruas Tol Jagorawi arah Puncak sejak pukul 06.40 WIB.

    Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Alvin Andituahta Singarimbun mengatakan, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan volume lalu lintas wisata dan silaturahmi yang terjadi di Ruas Tol Jagorawi arah Puncak pada H+4 Lebaran.

    “Jasa Marga mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi rute perjalanan agar dapat mengoptimalkan rekayasa lalu lintas yang sedang berlaku,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu, 5 April.

    Alvin juga mengimbau pengguna jalan untuk dapat memastikan kecukupan saldo kartu elektronik sebelum memulai perjalanan untuk menghindari kepadatan ketika bertransaksi di gerbang tol.

    “Selalu patuhi rambu lalu lintas dan ikuti arahan petugas di lapangan,” tandas Alvin.

  • Respons KPU soal Pilkada Puncak Jaya Diwarnai Bentrokan Maut Pendukung

    Respons KPU soal Pilkada Puncak Jaya Diwarnai Bentrokan Maut Pendukung

    Jakarta

    KPU RI merespons gelaran pilkada di Kabupaten Puncak Jaya yang diwarnai bentrokan maut antarpendukung paslon selama beberapa bulan belakangan. KPU RI menegaskan pentingnya upaya dari berbagai pihak untuk menjaga situasi kondusif.

    “Kesadaran untuk menjaga situasi sosial kondusif demi terwujudnya keamanan dan mematuhi proses dan putusan hukum adalah kuncinya,” kata Komisioner KPU Idham Holik kepada wartawan, Sabtu (5/4/2025).

    Idham menyebut KPU Kabupaten Puncak Jaya masih berkomunikasi dengan pihak terkait mengenai permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) di Mahkamah Konstitusi (MK).

    “Terkait hal tersebut, informasi yang kami peroleh dari pihak KPU Kabupaten Puncak Jaya, KPU Kabupaten Puncak Jaya sudah berkomunikasi dan menginformasikan kepada stakeholders bahwa saat ini KPU Kabupaten Puncak Jaya masih menunggu informasi lebih lanjut terkait permohonan PHP (Perselisihan Hasil Pemilihan) kembali di MK,” ujarnya.

    Diketahui, bentrokan terjadi di antara dua kubu pendukung paslon nomor urut 1 Yuni Wonda-Mus Kogoya dengan pendukung paslon nomor urut 2 Miren Kogoya-Mendi Wonerengga di Pilkada Puncak Jaya, Papua Pegunungan. Bentrokan itu mengakibatkan 12 orang tewas. Sementara itu, 653 orang lainnya luka-luka.

    “Aksi saling serang antarpendukung pasangan calon kepala daerah di Puncak Jaya menyebabkan sedikitnya 12 orang meninggal dunia,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Sabtu (5/4).

    “Rinciannya 423 orang merupakan pendukung Paslon 01, sedangkan 230 lainnya dari kubu Paslon 02,” katanya.

    (fca/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pemkot Bandung Kecolongan, Pungli di Bonbin Masih Terjadi!

    Pemkot Bandung Kecolongan, Pungli di Bonbin Masih Terjadi!

    JABAR EKSPRES – Pemberantasan pungutan liar (Pungli) di Kebun Binatang Bandung kembali terjadi, ketika tempat rekreasi itu sedang banyak dikujungi wisatawan yang menikmati liburan lebaran Idul Fitri.

    Meski wali Kota Bandung Muhammad Farhan sebelumnnya sudah berjanji akan menempatkan Satgas anti Premanisme, Pungli di Kebun Binatang ternyata masih luput dari pantauan petugas.

    BACA JUGA: Kawasan Lembang Diserbu Wisatawan, Kemacetan Parah Terjadi !

    Salah satu korban warga Kabupaten Bandung bernama Udin, 22 tahun mengaku, menjadi korban praktik pungli yang dilakukan oleh oknum warga setempat.

    Udin kala itu bersama keluarganya bermaksud mengunjungi kebun binatang Bandung zoo bersama keluarga. Akan tetapi karena area parkir penuh, Udin terpaksa memarkirkan kendaraannya di luar area parkir.

    BACA JUGA: Wali Kota Bandung Siapkan Satgas Anti Premanisme, 9 Titik jadi Fokus Penindakan!

    ‘’Area parkir penuh, saya memutuskan memarkir kendaraannya di luar area resmi,’’ ujar Udin.

    Akan tetapi, tidak begitu lama kendaraannya dihampiri oleh seorang pria sambil menawarkan masker dan meminta biaya parkir kepada pengunjung.

    Untuk masker, pengunjung diwajibkan membeli dengan harga Rp 5 ribu sedangkan tarif parkir kendaraan diminta dengan harga Rp 20 ribu.

    BACA JUGA: Pembangunan Sekolah Rakyat Dinilai Merugikan dan Bibit Driskiminasi Baru

    ‘’Jadi totalnya Rp25 ribu, parkir sama masker, jadi berasa beli es kopi,” keluh Udin.

    Menurut Udin pengunjung lain mengalami hal serupa, aksi pungli tersebut dilakukan oleh sekelompok masyarakat dengan alasan sudah sesuai ketentuan. Seban, di dalam kebun binatang sedang ada animal show.

    Meski diwajibkan mengenakan masker, di pintu masuk kebun binatang tidak ada pemeriksaan tubuh dan terkesan kewajiban untuk membeli masker hanya mengada-ngada.

    BACA JUGA: Marak Pungli dan Parkir Liar di Puncak Bogor, Dishub Lakukan Patroli

    Sementara itu, menanggapi masih maraknya parkir liar dikawasan Kebun Bindatang Kota Bandung, Kepala Dinas Perhubungan Asep Kuswara mengklaim, pihaknya telah melakukan penindakan keberadaan parkir liar.

    “Kami sudah menindak para pelaku pungli di Bunbin,” cetus Asep Kuswwara ketika dikonfirmasi wartawan.

    BACA JUGA: 11 Pelaku Pungli Pasar Induk Caringin Diperiksa di Polrestabes Bandung

  • 10 Korban Tewas Akibat Longsor di Mojokerto, Kemensos Salurkan Santunan

    10 Korban Tewas Akibat Longsor di Mojokerto, Kemensos Salurkan Santunan

    Jakarta

    Bencana alam tanah longsor terjadi di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Tanah longsor di akses Jalan Mojokerto-Kota Batu menimpa 2 mobil dan 1 sepeda motor.

    Akibat kejadian ini, 10 korban meninggal dunia. Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan Tagana Kabupaten Mojokerto-Batu Kemensos telah membantu proses evakuasi korban bersama tim SAR, dinas sosial, dan relawan.

    “Tagana Mojokerto beserta unsur lainnya telah mendirikan dapur umum di lokasi untuk memenuhi permakanan relawan yang mencari para korban,” kata Gus Ipul, dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/4/2025).

    Lalu, korban meninggal telah didata dan diverifikasi. Ia menuturkan Kemensos telah mendistribusikan bantuan permakanan dengan kapasitas memasak dapur umum sebanyak 500 porsi.

    Pada Jumat (4/4), semua korban telah ditemukan dan evakuasi dihentikan. Gus Ipul memaparkan Kemensos berkoordinasi dengan pihak terkait untuk rencana penyerahan santunan kepada ahli waris korban bencana yang meninggal dunia.

    Berikut daftar korban meninggal dunia:

    2. Rani Anggraeni, Perempuan, (28), warga RT 10 RW 2, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.

    3. Syahrul Nugroho Rangga Setiawan, Laki-laki (6), warga RT 10 RW 2, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.

    5. H Wahyudi (71), Laki-laki warga RT 10 RW 2, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo

    6. Hj Jainah (61), Perempuan, warga RT 10 RW 2, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.

    7. Saudah (70), Perempuan, warga Desa Suruh, RT 18 RW 5, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo

    8. Fitria Handayani, Perempuan, (27), warga Dusun Urung-Urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

    9. Ahmad Fiki Muzaki, Laki-Laki, (28), warga Dusun Urung-Urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

    10. Mikaila FZ, Perempuan, (3,5), warga Dusun Urung-Urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

    (akd/akd)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pembangunan Sekolah Rakyat Dinilai Merugikan dan Bibit Driskiminasi Baru

    Pembangunan Sekolah Rakyat Dinilai Merugikan dan Bibit Driskiminasi Baru

    JABAR EKSPRES – Rencana pembangunan sekolah rakyat di Jabar mendapat respon dari sejumlah sekolah swasta, yang dinilai menimbulkan diskriminasi baru dan merugikan sekolah swasta.

    Gagasan itu disampaikan salah satunya oleh Ketua Forum Kepala Sekolah Swasta (FKSS) Jabar Ade Hedriana. Ia menguraikan, hadirnya sekolah rakyat itu tentu bakal berdampak pada sekolah swasta.

    “Tentu itu akan sangat berdampak, akan mengakibatkan penurunan jumlah peserta didik. Ujungnya berdampak pada pendapatan sekolah swasta,” cetusnya, Sabtu (5/4).

    BACA JUGA: Pungli di Bandung Zoo, Pengunjung: Masker dan Parkir Seharga Es Kopi

    Ade melanjutkan, selama ini sekolah swasta banyak bergantung pada biaya pendidikan yang dibayar oleh orang tua peserta didik, sehingga berkurangnya jumlah peserta didik menyebabkan berkurangnya pula pendapatan yang diterima sekolah.

    “Jadi nanti akan banyak orang tua yang menyekolahkan dan memindahkan ke Sekolah Rakyat tersebut,” bebernya.

    Menurut Ade, pembangunan Sekolah Rakyat itu justru menimbulkan bibit diskriminasi baru, sekolah itu akan menimbulkan pengkotak-kotakan sekolah berdasarkan kelas sosial.

    “Kalau pintar masuk ke sekolah unggulan jangan masuk ke sekolah negeri dan swasta biasa, atau jika berasal dari keluarga kurang mampu, masuk ke sekolah rakyat, jangan ke sekolah negeri dan swasta biasa,” ujarnya.

    BACA JUGA: Meski Uang Kompensasi Supir Dikembalikan, Gubernur Jabar Pastikan Penyelidikan Berlanjut

    Padahal, lanjut Ade, diskriminasi dalam pendidikan itu sudah lama dikikis, seperti dulu ada istilah RSBI, Cluster, Unggulan, Penggerak.

    Menurut Ade, pembangunan seperti Sekokah Rakyat itu akan memperkuat masalah ketimpangan kelas dan juga memperburuk kesenjangan akses pendidikan yang berkeadilan bagi seluruh anak Indonesia.

    Semestinya, pemerintah membuat kebijakan yang lebih strategis dan terstruktur.

    Ade menyarankan, pemerintah lebih fokus memperbaiki aksesibilitas dan kapasitas sekolah serta membantu sekolah swasta secara maksimal.

    “Pemerintah tidak perlu lagi membentuk sekolah baru karena jumlahnya sudah banyak,” cetusnya. (son).

  • Buka Amplop Digital Cair Saldo DANA hingga Rp200.000

    Buka Amplop Digital Cair Saldo DANA hingga Rp200.000

    JABAR EKSPRES – Siapa sangka, cuma dari klik tautan aja, kamu bisa dapetin saldo DANA gratis yang jumlahnya sampai Rp200.000?

    Yup, momen berburu rezeki digital ini hadir lagi lewat fitur DANA Kaget yang bisa kamu klaim secepatnya.

    Baca juga : Cairkan Saldo DANA Gratis hingga Rp160.000 Cukup Buka Amplop Lebaran  

    Sekarang ini, perkembangan teknologi udah bikin segalanya makin simpel, termasuk urusan dapet duit.

    Dompet digital seperti DANA nggak cuma jadi alat pembayaran online, tapi juga jadi ladang cuan lewat fitur-fitur kece mereka.

    Salah satu yang paling di cari? Ya apalagi kalau bukan DANA Kaget.

    Fitur DANA Kaget memang sengaja di buat untuk ngasih kejutan saldo gratis ke penggunanya.

    Yang lebih asyik lagi, kamu nggak perlu keluar modal sepeser pun atau repot-repot ngajakin temen.

    Tinggal temuin link-nya, klik, dan taraaa… saldo langsung masuk ke akun DANA kamu.

    Cocok banget buat kamu yang lagi mager atau rebahan manja di rumah.

    Dan jangan salah, saldo yang kamu dapetin dari DANA Kaget ini bukan cuma numpang lewat doang.

    Kamu bisa manfaatin untuk banyak hal. Mau bayar tagihan? Bisa. Transfer ke teman atau ke rekening bank? Jelas bisa. Bahkan buat belanja online juga oke banget.

    Nah, biar kamu nggak kelewat kesempatan langka ini, berikut ini panduan simpel buat klaim link DANA Kaget-nya:

    Cara Klaim DANA Kaget

    1. Cari Link DANA Kaget yang Aktif

    Link DANA Kaget biasanya tersebar di berbagai media sosial seperti X (dulu Twitter), Facebook, Telegram, atau bahkan grup WhatsApp komunitas atau website Jabarekspres.com.

    Tapi ingat, kamu harus gercep alias gerak cepat karena link ini punya masa aktif yang super singkat, cuma berlaku selama 1×24 jam!

    Dan satu lagi yang pentin, pastiin link yang kamu klik berasal dari domain resmi, yaitu https://link.dana.id.

    Jadi, jangan sampai salah klik link palsu yang bisa bikin akunmu berisiko.

    2. Klaim dan Buka Amplop Digitalnya

    Setelah berhasil dapet link atau QR code, langsung aja klik atau scan. Nanti kamu akan di arahkan ke aplikasi DANA.

  • Pungli di Bandung Zoo, Pengunjung: Masker dan Parkir Seharga Es Kopi

    Pungli di Bandung Zoo, Pengunjung: Masker dan Parkir Seharga Es Kopi

    JABAR EKSPRES – Cerita lama kembali terulang di Bandung Zoo, praktik pungutan liar kembali muncul di kawasan wisata favorit warga Kota Kembang itu, tepat di masa libur Lebaran 2025. Meski aparat sudah pernah turun tangan, aksi serupa tampaknya belum benar-benar sirna.

    Kali ini, korbannya adalah Udin (22), warga Kabupaten Bandung yang datang bersama dua anggota keluarganya. Beberapa Pasca Lebaran, mereka tiba di kebun binatang yang terletak di kawasan Lebak Siliwangi itu.

    Area parkir penuh, dan Udin memutuskan memarkir kendaraannya di luar area resmi. Tak lama, seorang pria menghampiri. Ia menawarkan masker sekaligus menagih biaya parkir.

    BACA JUGA: Weekend Terakhir Libur Lebaran, Masyarakat masih Padati Jalur menuju Lembang 

    Menurutnya, harga itu melingkupi lima ribu rupiah untuk satu masker, sepuluh ribu untuk parkir, totalnya Rp25 ribu.

    Suasana kendaraan terparkir di area Kebun Binatang Bandung, Kota Bandung, Sabtu (5/4). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres

    “Parkir sama masker, jadi berasa beli es kopi,” keluh Udin kepada Jabar Ekspres melalui pesan singkat, belum lama ini.

    Si pelaku pungli tersebut, berdasarkan penuturan Udin, meminta ‘ongkos lebih’ untuk penggunaan masker yang diwajibkan karena sedang ada animal show di dalam.

    Namun, Udin menyebut tidak ada pemeriksaan suhu tubuh atau prosedur kesehatan lain di pintu masuk. Bukan hanya Udin, pengunjung lain pun mengalami hal serupa.

    BACA JUGA: Anggaran Perbaikan Rutilahu Jabar Ditingkatkan Jadi Rp40 Juta per Unit di 2025

    Modusnya mirip, masker berbayar, parkir mahal, dan alasan kesehatan yang tak sepenuhnya terbukti di lapangan.

    “Alasannya buat jaga-jaga,” tandasnya.

    Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Kuswara, menyatakan pihaknya telah bertindak.

    “Kami sudah menindak para pelaku pungli di Bunbin,” katanya saat dikonfirmasi wartawan.

    BACA JUGA: Arus Balik Mudik, PMI Kota Cimahi Catat Tangani 12 Kasus Kecelakaan

    Kasus semacam itu tampaknya belum benar-benar usai. Kini pihaknya sedang menyoroti aksi pungli tersebut, penjagaan pun diperketat Pemkot Bandung. (Zar).

  • Meski Uang Kompensasi Supir Dikembalikan, Gubernur Jabar Pastikan Penyelidikan Berlanjut

    Meski Uang Kompensasi Supir Dikembalikan, Gubernur Jabar Pastikan Penyelidikan Berlanjut

    JABAR EKSPRES – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memastikan proses hukum terkait dengan polemik uang kompensasi para supir angkot di Puncak terus berjalan.

    Meski sudah menerima laporan mengenai pengembalian uang kepada para sopir, Dedi menegaskan akan tetap melakukan penyelidikan.

    Hal ini bertujuan agar memberikan efek jera kepada siapapun yang melakukan pemangkasan bantuan dari Provinsi Jawa Barat.

    “Logika sederhana, kalo ada pengembalian itu artinya didahului oleh pengambil. Satu kata dari saya selidiki,” tulis Dedi diunggahan Instagram pribadinya, Jumat (4/4).

    BACA JUGA: Puncak Arus Balik 2025, Polisi Siapkan Rekayasa Lalin di Jalur Padat

    Dedi turut memposting klarifikasi salah satu sopir angkot yang sebelumnya mengeluhkan adanya pemotongan uang kompensasi tersebut.

    Diketahui, Sopir yang ada dalam video itu bernama Emen. Dia ditelpon langsung oleh Dedi Mulyadi untuk menjelaskan fakta sebenarnya.

    Dalam video itu, Emen mengatakan, persoalan itu sudah selesai dan tidak ada pungutan apapun.

    “Dari mulai kemarin diintogerasi oleh pak Dedi dan nyampe hari ini Alhamdulillah sudah clear, bahwa tidak ada pungutan apapun dan uangnya sudah dikembalikan,” ujarnya.

    BACA JUGA: Weekend Terakhir Libur Lebaran, Masyarakat masih Padati Jalur menuju Lembang 

    Emen menyebut, dirinya sudah berkumpul dengan pihak Organda, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bogor, serta Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU).

    Dia meminta diralat atas ucapannya kepada Gubernur Jawa Barat mengenai uang kompensasi itu.

    Padahal sebelumnya Emen menyebut, ada tiga pihak yang terlibat pemotong dana kompensasi berasal dari dari Bank Jabar Peduli dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) itu.

    Tiga pihak yang disebutkan yakni, Dishub Kabupaten Bogor, Organda, dan KKSU.

    BACA JUGA: Kepala Dishub Bogor Klarifikasi Soal Pemotongan Uang Kompensasi Sopir Angkot: Sudah Selesai

    Diberitakan sebelumnya, ada sekitar 653 sopir angkot dari tiga trayek Cisarua-Bogor, Bogor-Pasirmuncang, dan Bogor-Cibedug yang diberikan kompensasi.

    kompensasi itu diberikan kepada sopir dengan total Rp 1,5 juta, 1 juta untuk kompenasi sopir, lalu 500 ribu berbentuk barang sembako.