Jenis Media: News

  • Pulau Kumala Jadi Magnet Wisatawan di Tengah Momen Libur Lebaran – Page 3

    Pulau Kumala Jadi Magnet Wisatawan di Tengah Momen Libur Lebaran – Page 3

    Terjadinya lonjakan angka kunjungan tersebut berhasil menjadi angin segar bagi industri pariwisata di Kukar. Pemerintah daerah sendiri terus menggeliatkan sektor ini sebagai alah satu pilar ekonomi. Dengan adanya antusiasme besar masyarakat terhadap Pulau Kumala, tentu menumbuhkan harapan baru.

    Arianto juga menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan berbagai pembenahan untuk menyambut kembali para wisatawan dengan wajah Pulau Kumala yang pastinya akan semakin menarik dan nyaman.

    Revitalisasi berbagai fasilitas menjadi langkah nyata untuk mengupayakan hal tersebut. Seiring dengan keluhan pengunjung terkait minimnya penerangan di beberapa area pulau, kini mulai dijawab dengan adanya perbaikan sistem lampu.

    “Lampu-lampu di Pulau Kumala sudah mulai diperbaiki,” jelas Arianto, memberikan sinyal positif bagi kenyamanan pengunjung saat menikmati suasana pulau di malam hari.

    Wahana Baru di Pulau Kumala

    Kejutan lain juga disiapkan untuk menyambut para wisatawan yang hadir. Dispar Kukar rencananya sedang berupaya mempercantik kawasan sekitar pulau dengan menambah wahana baru. Kini, pengunjung bisa melihat sebuah taman indah dan jadi spot foto baru bersama keluarga.

    Lebih jauh, ambisi besar Pemkab Kukar untuk menjadikan Pulau Kumala sebagai destinasi wisata unggulan semakin terlihat dengan pembangunan wahana air atau waterboom di lahan seluas 3,8 hektare. Proyek yang dimulai sejak tahun 2023 ini kini telah mencapai progres 70 persen.

    Dua kolam telah rampung, dan rencananya akan ada penambahan dua kolam lagi, yakni kolam arus dan kolam ombak, yang tentu akan semakin memikat wisatawan, terutama keluarga dan anak-anak.

    Arianto juga mengakui tantangan anggaran dalam menyelesaikan proyek waterbom tersebut. Namun, pemerintah daerah telah berkomitman melalui Dispar Kukar agar tetap kuat dalam mewujudkan wahana air tersebut sebagai daya tarik baru yang signifikan bagi Pulau Kumala.

    “Dan mudah-mudahan tidak terganggu dengan rasionalisasi anggaran, dan intinya waterboom akan terus dilanjutkan hingga selesai,” tegasnya.

    Keberhasilan Pulau Kumala menarik ribuan wisatawan di momen libur Lebaran ini seolah menjadi jawaban atas segala keraguan. Lebih dari sekadar mitos atau isu tak terurus, Pulau Kumala membuktikan diri sebagai destinasi yang tetap memikat hati.

    Dengan terus berbenah dan menambah daya tarik, bukan tidak mungkin pulau di tengah Sungai Mahakam ini akan kembali bersinar terang dan menjadi kebanggaan pariwisata Kutai Kartanegara, menarik lebih banyak lagi jejak kaki wisatawan di masa mendatang.

  • Dishub DKI: Jumlah Pendatang Tiba di Jakarta Naik 129 Persen usai Lebaran 2025  

    Dishub DKI: Jumlah Pendatang Tiba di Jakarta Naik 129 Persen usai Lebaran 2025  

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mencatat ada lonjakan kedatangan pendatang yang tiba di Jakarta usai libur Lebaran 2025.

    Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo bahkan menyebut, jumlah pendatang pada arus balik tahun ini meningkat 129 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

    “Berdasarkan data kami terjadi peningkatan yang signifikan untuk warga yang pulang si arus balik. Dari pemantauan di tujuh terminal, ada peningkatan sekitar 129 persen warga yang pulang jika dibandingkan tahun 2024 kemarin,” ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (16/4/2025).

    Adapun pada 2024 silam, Dishub DKI Jakarta jumlah pendatang yang tiba di Jakarta usai lebaran mencapai 57.000.

    Angka ini kemudian melonjak lebih dari dua kali lipat di tahun 2025 ini.

    Syafrin bilang, secara umum jumlah penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) tahun ini memang mengalami peningkatan.

    Jumlah penumpang yang berangkat mudik menggunakan bus AKAP pun naik hingga 5 persen.

    “Tapi artinya memang saat ini lebih banyak warga yang datang dan masuk ke Jakarta pada arus balik kemarin,” ujarnya.

    Untuk saat ini, Dishub DKI Jakarta pun telah berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) untuk mendata warga pendatang yang baru masuk ke ibu kota.

    “Berdasarkan data dari teman-teman Dukcapil memang terjadi peningkatan, terjadi peningkatan jumlah pendatang baru,” tuturnya.

    “Dan sekarang Dukcapil sedang melakukan pendataan secara real melalui kelurahan setempat,” tambahnya menjelaskan.

    Jumlah Pendatang Meningkat 

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut terjadi peningkatan jumlah pendatang usai Lebaran 2025 dibandingkan tahun lalu.

    Pramono menduga, peningkatan ini kait eratan dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

    “Karena di daerah-daerah sekarang ini banyak orang yang mencari pekerjaan, karena misalnya persoalan Sritex, kemudian perusahaan di selanjang Cirebon, Jawa Barat dan sebagainya, sehingga memang ada peningkatan (pendatang),” ucapnya di Taman Langsat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2025).

    Untuk mengantisipasi lonjakan pendatang ini, Pramono mengaku sudah memberikan arahan kepada jajaran.

    “Dan kami akan melakukan pelatihan kepada mereka dan juga melakukan pencatatan administrasi kependudukan,” ujarnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Peraih Emas Olimpiade Jordan Thompson Gabung Proliga 2025

    Peraih Emas Olimpiade Jordan Thompson Gabung Proliga 2025

    JAKARTA – Jakarta Pertamina Enduro (JPE) resmi merekrut bintang voli asal Amerika Serikat, Jordan Thompson, untuk mengarungi babak Final Four Proliga 2025 yang akan berlangsung bulan ini.

    Pemain berusia 27 tahun tersebut dikenal sebagai salah satu opposite terbaik di dunia. Dia telah mengukir banyak prestasi, salah satunya adalah mendapat medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

    “Kehadiran Jordan Thompson adalah bukti kesungguhan kami untuk terus bersaing di level tertinggi,” ujar Chef de Mission JPE, Werry Prayogi, seperti diterima dalam keterangan.

    Selain medali emas, pemain dengan tinggi 193 sentimeter ini juga bagian dari tim Amerika Serikat yang meraih medali perak di Olimpiade Paris 2024. Ketika itu, dia menjadi pencetak poin terbanyak untuk timnya di babak final melawan Italia.

    Adapun di level klub, Thompson pernah memperkuat tim-tim elite Eropa, seperti Fenerbahce, Eczacibası Vitra, Vero Volley Milano, dan VakıfBank S.K.

    Pada 2025, ia dinobatkan sebagai MVP dan Opposite Attacker of The Year di League One Volleyball (LOVB), Amerika Serikat.

    Werry Prayogi menyatakan bahwa kehadiran Jordan Thompson membuat timnya menaikkan target mereka di Proliga 2025. Ia pun berharap sang pemain dapat menginspirasi pemain muda Indonesia.

    “Kami berharap kehadirannya tidak hanya memperkuat tim dari sisi teknis, tetapi juga membawa semangat juang, profesionalisme, dan mental juara yang bisa ditularkan kepada seluruh anggota tim,” ujar dia.

    JPE mencapai babak Final Four Proliga 2025 dengan catatan tujuh kali menang dan lima kali kalah. Mereka menempati posisi kedua klasemen, di belakang Jakarta Popsivo Polwan yang jadi juara musim reguler.

    Babak Final Four Proliga 2025 akan dimulai pada 17 April 2025. JPE akan bertarung di pertandingan paling pertama melawan Jakarta Electric PLN.

  • Upaya Kukar Perkuat Layanan Kesehatan dari Desa, Putra Daerah Diharapkan Jadi Garda Terdepan – Page 3

    Upaya Kukar Perkuat Layanan Kesehatan dari Desa, Putra Daerah Diharapkan Jadi Garda Terdepan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Peresmian Poliklinik Desa dan Rumah Bidan di Desa Loa Lepu dipenuhi oleh suasana hangat bagi mereka yang datang, pada Senin (14/04/2025). Tak hanya acara seremonial peresmian bangunan biasa, kegiatan ini sekaligus menjadi babak baru dalam penguatan layanan kesehatan berbasis komunitas di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

    Pesan mendalam Bupati Kukar Edi Damansyah terselip di balik gunting pita dan sambutan. Ia menyoroti pentingnya keterlibatan aktif masyarakat lokal, terutama putra-putri daerah sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan di desa mereka sendiri.

    Oase di Tengah Tantangan Akses Kesehatan

    Kehadiran poliklinik tersebut bagi masyarakat Loa Lepu ibarat oase di tengah tantangan akses kesehatan. Bukan haya sekadar proyek fisik, bangunan yang kini berdiri kokoh tersebut juga menjadi representasi nyata aspirasi yang selama ini mereka dambakan.

    Dalam sambutannya, Bupati Edi Damansyah menegaskan bahwa pembangunan tersebut menjadi wujud komitmen pemerintah daerah dalam mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat. Harapannya adalah lewat pengelolaan yang profesional dan sesuai standar Kementerian Kesehatan, fasilitas tersebut bisa memberikan manfaat maksimal bagi seluruh warga.

    Tekankan Pentingnya Libatkan Putra-Putri Daerah

    Namun, yang menjadi sorotan utama dan ditekankan oleh Bupati Edi dalam seremonial peresmian tersebut adalah terkait sumber daya manusia (SDM). Ia menyampaikan dengan penuh harap soal pentingnya melibatkan putra-putri Desa Loa Lepu sebagai tenaga kesehatan di poliklinik dan rumah bidan tesebut.

    Menurutnya, berdasarkan pengalaman bahwa tenaga kesehatan yang berasal dari luar daerah sering tidak bertahan lama karena berbagai alasan, seperti adaptasi dan kenyamanan.

    “Pengalaman menunjukkan, SDM dari luar desa sering tidak betah. Maka, partisipasi masyarakat lokal, putra-putri desa, bagian yang sangat penting,” ujarnya dengan mantap.

    Tentunya hal ini terkait Kebijakan Pemkab Kukar yang selama ini mengutamakan tenaga kesehatan dari lingkungan setempat di setiap desa yang ternyata bukan tanpa alasan. Langkah strategis tersebut diyakini akan membawa dampak positif ganda: meningkatkan kualitas pelayanan karena adanya rasa memiliki dan tanggung jawab yang lebih besar, serta menjamin keberlanjutan layanan kesehatan di tingkat desa.

    Tak lupa Bupati Edi  juga mengingatkan supaya program kesehatan di tingkat desa sebaiknya tidak berjalan sendiri-sendiri. Pentingnya integrasi dengan program dinas Kesehatan dan RSUD juga ditekankan untuk menciptakan sebuah sistem kesehatan terpadu dan efisien.

    Lebih lanjut, Bupati Edi mengingatkan agar program-program kesehatan di tingkat desa tidak berjalan sendiri-sendiri. Ia menekankan pentingnya integrasi dengan program Dinas Kesehatan dan RSUD agar tercipta sebuah sistem pelayanan kesehatan yang terpadu dan efisien.

    Tujuan dari imbauan tersebut adalah menghindari tumpang tindih dalam pembangunan fasilitas kesehatan yang punya potensi menimbulkan boros anggaran dan kesan yang berlebihan.

    “Semua harus terintegrasi dalam satu sistem pelayanan kesehatan yang terpadu,” tegasnya.

    Bupati Edi juga memberikan pesan kepada Kepala Desa Loa Lapu agar terus menjalin komunikasi yang baik dengan instansi terkait. Te;rne

    Secara khusus, Bupati Edi juga berpesan kepada Kepala Desa Loa Lepu untuk terus menjalin komunikasi yang baik dengan instansi terkait, terutama dalam hal pengelolaan sumber daya manusia kesehatan. Sinergi dan koordinasi yang kuat menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal di tingkat desa.

    Di akhir sambutannya, Bupati Edi Damansyah kembali menekankan makna mendalam dari kehadiran poliklinik dan rumah bidan ini.

    “Ini bukan sekadar bangunan, ini adalah simbol komitmen bersama. Dan yang paling penting, ini milik masyarakat. Harus dijaga dan dimanfaatkan sebaik-baiknya,” pungkasnya.

    Edi Damansyah seolah menyerahkan tongkat estafet tanggung jawab kepada seluruh warga Desa Loa Lepu untuk merawat dan memaksimalkan potensi fasilitas kesehatan yang kini telah hadir di tengah mereka. Dengan mengedepankan keterlibatan putra daerah, Kukar berharap dapat menumbuhkan kemandirian dan keberlanjutan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di tingkat akar rumput.

  • Bukan Begal, Pria yang Bersimbah Darah di Pintu Masuk Cibubur Korban Pembunuhan – Page 3

    Bukan Begal, Pria yang Bersimbah Darah di Pintu Masuk Cibubur Korban Pembunuhan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang pria berjaket dan bercelana panjang hitam ditemukan tergeletak dengan bersimbah darah di pintu masuk perumahan Kota Wisata Cibubur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (12/4/2025). Korban berinisial I diduga korban pembunuhan.

    Hal itu diungkap Kapolsek Gunung Putri AKP Aulia Robby Putra. Pernyataan ini sekaligus mengklarifikasi informasi yang beredar di media sosial. Di mana, narasi yang beredar I disebutkan sebagai korban begal.

    “Itu pembunuhan, bukan begal dan kepalanya ada tidak hilang,” kata Robby saat dihubungi, Rabu (16/4/2025).

    Robby menjelaskan, kematian korban pertama kali diketahui oleh warga sekitar yang melintas pada pukul 02:00 WIB. meneruskan informasi temuan itu kemudian dilaporkan ke kepolisian setempat. Menindaklanjuti hal itu, polisi turun tangan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    “Sekitar jam 4 kita mendapat laporan dari call center 110 bahwa ada orang tergeletak di pinggir jalan di pintu masuk Kota Wisata, kejadian sekitar jam 2 anggota kami jam 4:15 WIB sudah sampai di TKP,” ujar dia.

    Dia menerangkan, korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Saat diperiksa, terdapat luka di bagian leher yang diduga sebabkan dari senjata tajam jenis pisau.

    “Korban sudah meninggal dunia di tempat, dan luka tusuk dialami korban di bagian leher,” ujar dia.

  • 3 Fakta Terkait Hakim Kasus Tom Lembong Diganti Usai Terjerat Kasus Dugaan Suap – Page 3

    3 Fakta Terkait Hakim Kasus Tom Lembong Diganti Usai Terjerat Kasus Dugaan Suap – Page 3

    Ketua PN Jakarta Pusat pun menunjuk Alfis Setiawan sebagai hakim anggota pengganti Ali, mendampingi Purwanto Abdullah.

    Pergantian hakim ini tidak menghentikan jalannya persidangan. Usai penetapan penggantian hakim, sidang kasus Tom Lembong pun dilanjutkan dengan agenda pemeriksaan saksi.

    Tom Lembong didakwa merugikan keuangan negara sebesar Rp578,1 miliar dalam kasus dugaan korupsi importasi gula di Kementerian Perdagangan pada tahun 2015-2016.

    Dakwaan tersebut didasari penerbitan surat pengakuan impor atau persetujuan impor gula kristal mentah periode 2015-2016 kepada 10 perusahaan tanpa didasarkan rapat koordinasi antarkementerian serta tanpa disertai rekomendasi dari Kementerian Perindustrian.

    Surat pengakuan impor itu diduga diberikan agar perusahaan-perusahaan tersebut dapat mengimpor gula kristal mentah untuk diolah menjadi gula kristal putih.

    Namun, Tom Lembong diketahui bahwa perusahaan-perusahaan tersebut tidak berhak mengolah gula kristal mentah menjadi gula kristal putih karena mereka adalah perusahaan gula rafinasi.

    Tom Lembong juga dituduh tidak menunjuk perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk pengendalian ketersediaan dan stabilisasi harga gula, tetapi menunjuk Induk Koperasi Kartika (Inkopkar), Induk Koperasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Inkoppol), Pusat Koperasi Kepolisian Republik Indonesia (Puskopol), serta Satuan Koperasi Kesejahteraan Pegawai (SKKP) TNI/Polri.

    Atas perbuatannya, Tom Lembong terancam pidana yang diatur dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

    Pergantian hakim dalam kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang independensi dan integritas proses hukum. Pengamat hukum menilai bahwa kasus ini harus terus dipantau dan dikawal untuk memastikan keadilan dan transparansi.

     

  • Indahnya Taman Tanjong, Oase Hijau dan Etalase UMKM di Jantung Tenggarong – Page 3

    Indahnya Taman Tanjong, Oase Hijau dan Etalase UMKM di Jantung Tenggarong – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Dahulu hanya dikenal dengan sebutan “Tanjong,” kini ruang terbuka di Jalan Diponegoro, bersebelahan mesra dengan megahnya Museum Mulawarman, telah bertransformasi menjadi denyut nadi baru bagi Kota Raja. Taman Tanjong, dengan wajahnya yang segar dan tertata apik, resmi dibuka, bukan hanya sebagai pelepas penat di tengah hiruk pikuk kota, tetapi juga sebagai panggung bagi geliat ekonomi kerakyatan.

    Langkah kaki yang dulunya mungkin enggan menyusuri tepian Sungai Mahakam yang kurang terawat di area ini, kini pasti akan tertarik dengan metamorfosis Taman Tanjong. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) berhasil menyulap lahan ini menjadi oase hijau yang memanjakan mata.

    Desain taman yang modern dan tertata rapi menawarkan sudut-sudut nyaman untuk bersantai, bercengkerama dengan keluarga, atau sekadar menikmati semilir angin sungai. Lebih dari sekadar ruang rekreasi, Taman Tanjong menyimpan ambisi besar untuk menjadi ikon baru yang meningkatkan kualitas hidup dan estetika Kota Tenggarong.

    Peresmian Taman Tanjong oleh Bupati Kukar Edi Damansyah usai Idulfitri lalu bukan sekadar acara seremonial. Di balik pita yang terpotong dan sambutan resmi, tersimpan harapan besar: ruang ini akan menjadi lebih dari sekadar tempat rekreasi, tetapi juga denyut nadi ekonomi baru bagi pelaku UMKM setempat.

    Nama “Tanjong” mungkin sudah tak asing di telinga warga Tenggarong. Tapi kini, ia menjelma menjadi sebuah ruang publik yang memukau—dengan jalur pedestrian yang rapi, taman bermain anak, dan spot-spot foto instagenic yang langsung menarik perhatian pengunjung.

     

    “Kami ingin Taman Tanjong bukan hanya jadi tempat nongkrong, tapi juga ruang yang mempertemukan masyarakat, alam, dan ekonomi,” ujar Arianto, PLT Kepala Dinas Pariwisata Kukar, sambil menunjuk zona khusus UMKM yang telah disiapkan.

    Zona itu dirancang agar lapak-lapak kecil tak sekadar berjualan, tetapi juga menjaga estetika taman. “Kami tak ingin dagangan memenuhi semua sudut. Harus ada keseimbangan antara bisnis dan keindahan,” tegasnya.

    Di salah satu sudut taman, Siti (35 tahun), seorang pedagang es kelapa muda, tersenyum lebar. “Dulu jualan di pinggir jalan, sekarang punya tempat tetap di sini. Semoga makin laris,” ujarnya penuh harap.

    Bagi banyak pelaku UMKM seperti Siti, Taman Tanjong adalah angin segar. Pemerintah kabupaten sengaja memprioritaskan warga setempat untuk mengisi lapak-lapak yang tersedia.

    Keberhasilan penataan Taman Tanjong bahkan mendapat pujian dari kota tetangga seperti Samarinda dan Balikpapan. Seorang ibu paruh baya, Murni (50 tahun), yang datang bersama cucunya mengaku betah berlama-lalam di taman baru ini.

    “Dulu tempat ini biasa saja, sekarang anak-anak betah main di sini,” ujarnya.

    Itulah mungkin tujuan sebenarnya dari Taman Tanjong, menciptakan ruang di mana anak-anak bisa tertawa, para orang tua bisa bersantai, dan pedagang kecil bisa mencari nafkah, semua dalam harmoni.

    “Ini bagian dari pemberdayaan. Ekonomi harus bergerak, tapi lingkungan juga harus terjaga,” jelas Bupati Edi Damansyah.

    Tapi tantangan sesungguhnya baru dimulai. “Membangun itu mudah, yang sulit adalah merawat,” ujar Edi saat peresmian.

    Ia mengingatkan bahwa keindahan taman ini tak akan bertahan tanpa kesadaran bersama. Dan di bawah rindangnya pepohonan yang baru ditanam, Taman Tanjong pun mulai menulis cerita baru sebagai simbol kebangkitan ruang publik di Tenggarong, yang tak hanya hijau, tetapi juga hidup dengan harapan.

  • VIDEO dan Foto Sepinya Dapur MBG Kalibata Jaksel Tak Beroperasi Imbas Rugi Hampir Rp1 M, Rak Kosong

    VIDEO dan Foto Sepinya Dapur MBG Kalibata Jaksel Tak Beroperasi Imbas Rugi Hampir Rp1 M, Rak Kosong

    TRIBUNJAKARTA.COM – Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk area Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan kini tampak sepi dari aktivitas.

    Tak hanya itu, rak-rak untuk tempat paket makanan MBG pun tampak kosong. 

    Pasalnya, Dapur MBG Kalibata yang berada di Pancoran, Jakarta Selatan itu terakhir kali beroperasi pada akhir Maret 2025 atau sebelum Lebaran 2025.

    Ira Mesra, mitra dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran terpaksa menghentikan operasionalnya karena mengalami kerugian nyaris Rp 1 Miliar.

    Berikut Video suasana Dapur MBG Kalibata:

    Sementara foto-foto Dapur MBG Kalibata memperlihatkan rak-rak tempat paket makanan MBG telah kosong.

    Dapur yang digunakan sebagai tempat mengolah paket makanan MBG juga sudah tidak beraktivitas.

    Sejumlah meja juga dibiarkan tergeletak di dapur tersebut. Kini yang tersisa hanyalah beberapa gelas dan tempat minum.

    Berikut Foto-foto suasana Dapur MBG Kalibata:

    DAPUR MBG KALIBATA – Suasana Dapur MBG Kalibata Jakarta Selatan yang kini telah berhenti beroperasi pada Selasa (15/4/2025). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    DAPUR MBG KALIBATA – Suasana Dapur MBG Kalibata Jakarta Selatan yang kini telah berhenti beroperasi pada Selasa (15/4/2025). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    DAPUR MBG KALIBATA – Suasana Dapur MBG Kalibata Jakarta Selatan yang kini telah berhenti beroperasi pada Selasa (15/4/2025). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    DAPUR MBG KALIBATA – Suasana Dapur MBG Kalibata Jakarta Selatan yang kini telah berhenti beroperasi pada Selasa (15/4/2025). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    DAPUR MBG KALIBATA – Suasana Dapur MBG Kalibata Jakarta Selatan yang kini telah berhenti beroperasi pada Selasa (15/4/2025). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    DAPUR MBG KALIBATA – Suasana Dapur MBG Kalibata Jakarta Selatan yang kini telah berhenti beroperasi pada Selasa (15/4/2025). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    DAPUR MBG SETOP OPERASI – Kondisi dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, setelah berhenti beroperasi, Selasa (15/4/2025). TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim (Annas Furqon Hakim/TribunJakarta.com)

     

    Rugi Nyaris Rp 1 Miliar

    Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, kini berhenti beroperasi.

    Hal itu merupakan buntut dari tidak dibayarnya biaya operasional dapur MBG oleh pihak Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN).

    “Di tempat ini dulunya adalah bekas dapur makan bergizi gratis, tapi saat ini sudah tidak berjalan lagi karena sempat ada konflik dengan beberapa oknum,” kata kuasa hukum Ira Mesra, Danna Harly di Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).

    Harly menjelaskan, kliennya telah bekerja sama dengan pihak yayasan dan SPPG sejak Februari 2025 dan telah memasak 65.025 porsi yang terbagi dalam dua tahap.

    Namun, ia menyebut Ira Mesra belum menerima bayaran dari yayasan. Seluruh biaya operasional dapur MBG juga ditanggung oleh Ira.

    “Kita tidak bisa lagi memberikan modal karena dua tahap, 60 ribu porsi. Kita tidak dibayar sepeserpun,” ujar dia.

    Ia menuturkan, pihak yayasan sebenarnya sudah menerima pembayaran dari Badan Gizi Nasional (BGN) sebesar Rp 386.500.000.

    Sebagai mitra, Ira juga telah berusaha menagih pembayaran kepada Yayasan MBN. Namun, pihak yayasan disebut berdalih ada kewajiban Ira yang belum diselesaikan.

    “Ketika Ibu Ira hendak menagih haknya kepada pihak yayasan, pihak yayasan malah berkata Ibu Ira kekurangan bayar sebesar Rp 45.314.249, dengan dalih adanya invoice-invoice saat di lapangan yang dibeli oleh pihak SPPG atau yayasan,” ungkap Harly.

    “Fakta di lapangannya, seluruh dana operasional dikeluarkan oleh Ibu Ira. Mulai dari bahan pangan, sewa tempat, kendaraan, listrik, peralatan dapur dan juru masak, itu semua Ibu Ira yang membiayai,” imbuh dia.

    Ia mengungkapkan, total kerugian yang dialami Ira Mesra mencapai hampir Rp 1 miliar.

    “Sejauh ini total kerugian dari ibu Ira itu adalah Rp 975.375.000, baru dua tahap. makanya kita sekarang coba ngomong ke masyarakat supaya pemerintah aware. Baru dua tahap saja sudah seperti ini, berarti sudah harus ada pembenahan dalam pelaksanaan MBG supaya ke depan tidak lagi seperti ini,” kata Harly.

    Selain itu, Ira Mesra melaporkan yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    Yayasan tersebut dilaporkan atas dugaan penggelapan dana sebesar Rp 975.375.000 terkait MBG.

    “Untuk laporan polisi sudah kita serahkan ke Polres Jakarta Selatan,” kata kuasa hukum Ira, Danna Harly, di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).

    Laporan dugaan penggelapan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/1160/IV/2025/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya tertanggal Kamis (10/4/2025).

    “Laporan ditujukan ke yayasan dan ada perorangan. Masalahnya dari yayasan ini,” ujar Harly.

    Di sisi lain, Harly berharap Badan Gizi Nasional (BGN) yang menaungi program MBG dapat mengambil langkah tegas terkait kasus ini.

    “Tapi yang paling penting sekarang bagaimana BGN memfasilitasi masalah ini,” ucap dia.

    Harly menjelaskan, kliennya telah bekerja sama dengan pihak yayasan dan Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) sejak Februari 2025 dan telah memasak 65.025 porsi yang terbagi dalam dua tahap.

    Namun, ia menyebut Ira Mesra belum menerima bayaran dari yayasan. Seluruh biaya operasional dapur MBG juga ditanggung oleh Ira.

    “Kita tidak bisa lagi memberikan modal karena dua tahap, 60 ribu porsi. Kita tidak dibayar sepeserpun,” ujar dia. (TribunJakarta.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Jukir Getok Tarif Parkir Rp 60 Ribu di Tanah Abang Diringkus Polisi

    Jukir Getok Tarif Parkir Rp 60 Ribu di Tanah Abang Diringkus Polisi

    Jakarta

    Video penangkapan seorang pria di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus), beredar di media sosial. Pria itu merupakan juru parkir (jukir) yang kerap menggetok harga.

    Dalam video yang dilihat, Rabu (16/4/2025), pria tersebut tampak digelandang oleh sejumlah orang berpakaian preman. Disebutkan bahwa jukir tersebut kerap menggetok harga parkir sebesar Rp 60 ribu.

    Pria tersebut segera diringkus dan dibawa oleh sejumlah orang tersebut. Dia diringkus tanpa melakukan perlawanan.

    Dikonfirmasi, Kapolsek Tanah Abang Kompol Haris Akhmat Basuki membenarkan kejadian itu. Polisi juga membenarkan pria yang ditangkap merupakan jukir yang kerap mematok tarif parkir sebesar Rp 60 ribu.

    “Benar demikian tarif yang dipatok,” ungkapnya.

    Haris menyebut saat ini pelaku sudah diamankan pihak kepolisian. Namun, dia belum menjelaskan terkait kronologi kejadian tersebut.

    (rdh/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kehadiran Alsintan Canggih dan Semangat Petani Muda Menggerakkan Optimalisasi Lahan Jadi Harapan Baru di Ladang Kukar – Page 3

    Kehadiran Alsintan Canggih dan Semangat Petani Muda Menggerakkan Optimalisasi Lahan Jadi Harapan Baru di Ladang Kukar – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Sebuah harapan baru yang bersemi di lahan pertanian Kutai Kartanegara (Kukar) di Balai Bibit Induk (BBI) Rempanga, Loa Kulu, pada Sabtu (12/4/2025). Di sana, di tengah deretan alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang berkilauan, berdiri para petani muda dari tiga kecamatan yakni Samboja, Anggana, dan Marangkayu.

    Hari itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar secara simbolis menyerahkan ‘amunisi’ modern untuk berperang melawan keterbatasan dan meraih kemandirian di ladang mereka. Bupati Edi Damansyah hadir langsung, tak sekadar menyerahkan kunci traktor atau menyalakan mesin rice transplanter, namun juga menyuntikkan semangat kepada generasi penerus pertanian Kukar ini.

    Bantuan Alsintan ini bukan sekadar program bagi-bagi alat, melainkan sebuah investasi strategis untuk mengoptimalkan lahan tidur, meningkatkan produktivitas, dan yang terpenting, menumbuhkan gairah bertani di kalangan anak muda.

    “Dalam program ini, kami tidak hanya sekadar menyalurkan bantuan, tapi juga memastikan bahwa alat yang diberikan sesuai dengan kebutuhan para petani, khususnya generasi muda yang saat ini menjadi penggerak utama sektor pertanian kita,” tutur Bupati Edi, seolah ingin menekankan bahwa fokus utama kali ini adalah memberdayakan para ‘petani milenial’ Kukar.

    Bayangkan saja, para petani muda di Marangkayu kini memiliki armada tempur untuk menggarap 960 hektare lahan di Desa Semangko, Sebuntal, dan Santan Ulu. Lima brigade pangan yang terdiri dari para pemuda energik ini akan didukung oleh traktor roda dua dan empat yang bertenaga, mesin tanam padi otomatis (rice transplanter) yang mempercepat proses penanaman, hingga drone pertanian canggih yang mampu memetakan kondisi lahan dan membantu penyemprotan pupuk secara efisien.

     

    Senada dengan Marangkayu, semangat serupa juga membara di Anggana dan Samboja. Di Anggana, bantuan Alsintan akan menggerakkan 702,65 hektare lahan di lima desa, sementara di Samboja, 338,7 hektare di empat desa siap dioptimalkan dengan sentuhan teknologi. Bantuan yang disalurkan pun tak main-main: pompa air untuk memastikan ketersediaan irigasi, combine harvester yang memangkas waktu panen secara signifikan, hingga power thresher untuk merontokkan padi dengan cepat dan efisien.

    Lebih dari sekadar memberikan alat, Pemkab Kukar menyadari betul bahwa teknologi tanpa transfer pengetahuan akan sia-sia. Oleh karena itu, sinergi apik terjalin dengan Kodim 0906 dan Kodim 0908 yang mendapatkan mandat dari pemerintah pusat untuk mendampingi pelaksanaan program di lapangan.

    Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) serta Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) juga turut ambil bagian dengan membangun infrastruktur pendukung seperti jalan usaha tani, irigasi, embung, dan sumur bor, memastikan bahwa Alsintan yang diberikan dapat beroperasi secara maksimal.

    Keputusan Pemkab Kukar untuk fokus mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah ada, alih-alih membuka lahan baru, menunjukkan visi yang matang dan berkelanjutan. Di tengah keterbatasan anggaran, langkah ini dinilai lebih realistis dan memberikan dampak yang lebih cepat bagi para petani.

    “Kami akui permodalan masih menjadi tantangan besar. Untuk itu, kami hadirkan solusi melalui Kredit Kukar Idaman (KKI), agar petani memiliki akses terhadap pembiayaan yang ringan dan terjangkau,” jelas Bupati Edi, memberikan secercah harapan bagi para petani yang selama ini terhimpit masalah modal.

    Di balik gemuruh mesin-mesin pertanian modern, tersembunyi harapan besar akan masa depan pertanian Kukar yang lebih cerah. Dengan Alsintan di tangan dan semangat membara di dada, para petani muda ini siap mengoptimalkan setiap jengkal lahan, meningkatkan produktivitas, dan mewujudkan kemandirian pangan bagi daerah mereka. Langkah Pemkab Kukar ini bukan hanya tentang memberikan bantuan, tetapi tentang menanamkan keyakinan dan membuka jalan bagi generasi muda untuk kembali mencintai dan memajukan sektor pertanian, tulang punggung negeri ini.