Jenis Media: News

  • Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara Hadirkan Pusat Pembelajaran Keluarga di Sekolah – Page 3

    Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara Hadirkan Pusat Pembelajaran Keluarga di Sekolah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) menghadirkan solusi bernama Pusat Pembelajaran Keluarga (Pusbaga). Hal tersebut dilakukan di tengah maraknya persoalan rumah tangga yang berujung perceraian, kekerasan, dan tekanan psikologis. Namun, alih-alih menunggu masalah muncul, Pusbaga memilih untuk mendatangi akar persoalan sejak dini, dari ruang kelas sekolah.

    Lewat program edukasi pra-nikah, Pusbaga menyasar pelajar SMP dan SMA kelas akhir. Tujuannya jelas, yakni membekali remaja dengan pengetahuan dasar tentang relasi sehat sebelum mereka terjun ke dunia pernikahan.

    “Kami ingin pencegahan dimulai dari generasi muda. Mereka harus tahu bagaimana membangun relasi yang sehat sejak awal,” kata Kabid Kualitas Keluarga dan Pemenuhan Anak DP3A Kukar, Saipul Anwar, Rabu (16/4/2025).

    Pusbaga bukan sekadar ruang curhat. Di dalamnya, terdapat psikolog profesional yang siap mendampingi masyarakat menghadapi berbagai persoalan keluarga, mulai dari konflik ringan, kekerasan dalam rumah tangga, hingga masalah emosional yang sering kali tak tampak di permukaan.

    “Pusbaga kami rancang sebagai ruang aman. Siapa pun bisa datang, bercerita, dan mencari solusi,” jelas Saipul.

    Layanan ini tersedia di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kukar, selama jam kerja. Meski belum ramai pengunjung, Saipul melihatnya sebagai pertanda baik.“Artinya, kita masih bisa mencegah. Dan itu jadi fokus kami,” tambahnya.

    Tak menunggu masalah datang, Pusbaga gencar terjun ke sekolah-sekolah. Dalam setiap sesi edukasi pra-nikah, para siswa dikenalkan pada nilai dasar membangun hubungan yang sehat, komunikasi yang baik, serta pentingnya kesiapan emosional dalam rumah tangga.

    Program ini berjalan sebagai bagian dari upaya membangun fondasi keluarga sejak masa remaja. DP3A ingin membalik pendekatan—dari reaktif menjadi preventif.

    Pusbaga juga menjadi wadah pendampingan jangka panjang. Bagi keluarga yang menghadapi konflik, pendampingan tak berhenti di satu sesi konsultasi. Tim DP3A siap mendampingi hingga solusi benar-benar ditemukan.

    “Pusbaga bukan tempat satu arah. Ini ruang dialog. Kita hadir sebagai mitra masyarakat,” tegas Saipul.

    Dengan pendekatan ini, Pusbaga bukan hanya menjadi lembaga layanan. Ia hadir sebagai bagian dari upaya membangun keluarga yang kuat, tangguh, dan siap menghadapi tantangan zaman, mulai dari remaja, hingga mereka yang sudah melangkah ke dunia rumah tangga.

  • SOSOK ‘Pemilik Wilayah’ Paksa Pekerja Setop Bangun Pagar SD di Bekasi, Sang Panglima Pamer Amplop

    SOSOK ‘Pemilik Wilayah’ Paksa Pekerja Setop Bangun Pagar SD di Bekasi, Sang Panglima Pamer Amplop

    TRIBUNJAKARTA.COM – Terungkap sosok pria berkaos hitam mengaku ‘pemilik wilayah’ yang memaksa pekerja menghentikan pembangunan pagar SDN 01 Setialaksana, Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. 

    Pria itu dikenal sebagai Panglima Tebas sempat mengunggah segepok amplop di tangannya.

    Dikutip dari Wartakota, sosok tersebut bernama Wardi.

    Aksi Wardi viral dalam video yang menampilkan pria berkaos hitam mengaku sebagai anggota Karang Taruna setempat cekcok dengan salah satu kontraktor.

    Video yang menampilkan kejadian tersebut diunggah akun Instagram jurnalperistiwa_official. 

    Pria tersebut mempertanyakan tidak dilibatkannya warga setempat dalam pembangunan pagar tersebut. 

    “Kerjaan lu kayak gitu, proyek APBN maupun APBD, minimal ada pemberdayaan,” kata pria berkaos hitam, dikutip Kompas.com dari akun Instagram jurnalperistiwa_official, Jumat (18/4/2025). 

    Sang kontraktor yang mengenakan kemeja menyatakan, pihaknya sejak awal sudah melibatkan warga setempat.

    Mendengar jawaban tersebut, pria berkaos hitam tetap mencecar sang kontraktor. 

    “Apa yang lu berdayakan di sini, keamanan aja kagak, di sini naruh material,” kata pria berkaos hitam dengan nada tinggi.  

    Karena tak kunjung berkompromi, pria berkaos hitam pun memaksa agar proyek pembangunan pagar dihentikan. 

    Sang kontraktor pun protes. “Kalau memang pekerjaan ini dihentikan, disetop, mangga disetop. Dasarnya apa? Kejelasannya apa?” jelas sang kontraktor. 

    Pria berkaos hitam pun menyatakan bahwa alasan dirinya memaksa proyek dihentikan lantaran tidak dilibatkannya warga setempat. 

    “Itulah alasan gua yang pertama papan kegiatan lu kagak dipasang dari awal,” tegas dia. 

    Dalam video lain, pria berkaos hitam mengaku sebagai “pemilik wilayah”. 

    “Saya yang punya wilayah,” kata pria berkaos hitam. Terpisah, Kepala Polsek Cabangbungin AKP Basuni menyebut peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (17/4/2025) siang. 

    Kedua pria yang terlibat cekcok adalah W yang merupakan pria berkaos hitam dan sang kontraktor berinsial R. 

    Berdasarkan keterangan pekerja, mereka tengah membangun pagar SD sepanjang 70 meter. Pengerjaan pagar ini telah mengantongi izin dari kantor desa setempat.

    “Iya sudah izin ke desa, intinya bukan bangun sekolah, bangun pagar,” kata Basuni saat dihubungi Kompas.com. 

    Basuni mengatakan keduabelah pihak hari ini akan dipertemukan untuk menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan. 

    “Iya akan mediasi hari ini,” imbuh dia.

    Sosok Wardi

    Wardi hingga kini belum juga diproses hukum meski aksinya menghalangi proyek pembangunan pagar SDN 01 Setialaksana, Kabupaten Bekasi viral di media sosial.

    Pria yang dikenal sebagai Panglima Tebas itu terpantau masih asyik bermain TikTok.

    Hal tersebut terlihat dari akun TikTok pribadinya yakni, @ketuayayan dengan nama Panglima Tebas pada Jumat (18/4/2025).

    Dalam akun TikToknya, dirinya mengunggah dua buah postingan.

    Postingan pertama soal video dirinya yang tengah duduk di tanah dengan posisi tubuh bersandar di tembok.

    Sedangkan di hadapannya terdapat sejumlah pria yang tengah berdiri di sisi becho.

    Tidak begitu jelas apa maksud dan pesan yang hendak disampaikan Wardi dalam videonya.

    Sebab tidak ada pernyataan ataupun keterangan dalam postingannya. Hal serupa juga terlihat dalam postingan keduanya.

    Dirinya mengunggah potret dengan seorang pria. Keduanya tengah duduk di atas tikar.

    Tidak ada diketahui siapa sosok yang tengah duduk bersama Wardi, namun bila menilik sejumlah postingan Wardi lainnya, sosok tersebut disebut sebagai tokoh dari Kampung Gabus, Kabupaten Bekasi.

    Tak hanya mengunggah video pribadinya, Wardi yang tak juga diproses hukum meski aksinya menghalangi proyek pembangunan milik Pemda itu juga masih leluasa menghapus video.

    Video yang dihapus adalah video ketika dirinya dan kelompoknya menghentikan proyek SDN 01 Setialaksana pada Kamis (17/4/2025).

    Begitu juga dengan videonya ketika menegur keras pengawas proyek pembangunan SDN 01 Setialaksana.  

    Usai videonya menghentikan proyek pembangunan pagar SDN 01 Setialaksana, Kabupaten Bekasi viral di media sosial, sosok Wardi disoroti publik.

    Pasalnya, pria yang mengaku sebagai ‘Putra Wilayah’ Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat itu menuai protes dari masyarakat.

    Sosoknya pun kini diburu warganet. Berselancar di media sosial, Warta Kota menemukan akun TikTok pribadinya, @ketuayayan dengan nama Panglima Tebas.

    Dalam akun tersebut, terlihat sejumlah aktivitas yang direkam Wardi.

    Di antaranya ketika dirinya tengah bertugas sebagai pengawas proyek.

    Dalam postingan itu terlihat Wardi tengah mengenakan rompi lengkap dengan helm proyek.

    Diringi lagu dangdut ‘Bang Mandor’, Wardi menunjukkan sebuah truk yang mengangkut tanah melintas di depannya.

    Pada tayangan yang sama, Wardi menunjukkan truk tersebut mengangkut tanah hasil pengerukan sungai.

    Tak di ketahui lokasi dan apa jabatan Wardi dalam proyek tersebut, hanya saja dirinya menuliskan keterangan bahwa dirinya tengah menjadi seorang mandor.

    “Jadi bang mandor dulu ceritanya,” tulis Wardi. 

    Dalam postingan selanjutnya, Wardi memerkan segepok amplop di tangannya.

    Sembari duduk menyandar di sebuah bangku bersama rekan-rekannya, Wardi terlihat sumringah.

    Dalam caption video, dirinya menuliskan pesan untuk istrinya.

    “UntukMu, pejuang nafkah tak perlu tau, cukuplah tetesan keringat sebagai saksi bisu betapa sulitnya melawan rasa lelah. Demi sebuah harapan yang lebih indah” tulis Wardi.

    Sementara pada postingan selanjutnya, terlihat seorang pria tengah memamerkan segepok uang di tangannya.

    Pria tersebut menyampaikan terima kasih kepada Wardi yang dikenal sebagai Panglima Yayan atas uang koordinasi yang sudah diterimanya.

    “Makasi Panglima, udah nyampe koordinasinya. Makasih Panglima Yayan, udah dikasih koordinasinya, makasih, makasih,” ungkap pria tersebut.

    Sejumlah postingan Wardi tersebut menuai beragam komentar dari masyarakat.

    Sejak videonya bersama rekan-rekannya menghentikan proses pembangunan di pembangunan pagar SDN 01 Setialaksana, Kabupaten Bekasi viral di media sosial, beragam komentar negatif dituliskan dalam postingannya. (Kompas.com/Wartakotalive)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Harga Bawang Merah hingga Cabai Rawit Merah Kompak Turun

    Harga Bawang Merah hingga Cabai Rawit Merah Kompak Turun

    JAKARTA – Harga bawang merah di tingkat konsumen mencapai Rp44.306 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp45.306 per kg, sedangkan cabai rawit merah turun menjadi 74.103 per kg dari sebelumnya Rp80.961 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas mengutip Antara, Sabtu pukul 07.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.097 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.546 per kg.

    Sedangkan harga beras medium di harga Rp13.903 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp13.695 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.744 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp12.615 per kg.

    Komoditas jagung di tingkat peternak tercatat Rp6.213 per kg naik dari sebelumnya Rp6.050 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.413 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.742 kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp44.389 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp44.668 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp57.118 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp60.034 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp52.500 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp51.656 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp131.348 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp136.085 per kg.

    Kemudian daging ayam ras Rp35.691 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp34.535 per kg; telur ayam ras di harga Rp29.020 per kg naik dari sebelumnya Rp28.925 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.431 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.522 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.612 per liter naik dari hari sebelumnya tercatat Rp20.565 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.781 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.908 per liter; Minyakita di harga Rp17.653 per liter naik dari sebelumnya di level Rp17.612 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp10.197 per kg atau naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.777 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.694 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp12.917 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp39.603 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp41.108 per kg; ikan tongkol di harga Rp36.853 per kg naik dari sebelumnya Rp33.957 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp36.135 per kg naik dari sebelumnya Rp34.015 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp10.703 per kg turun dari hari harga sebelumnya tercatat Rp11.673 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku impor di harga Rp87.500 per kg turun dari sebelumnya Rp107.674 per kg.

  • Kejagung Mulai Periksa Pegawai Pengadilan di Kasus Vonis Lepas Korupsi Minyak Goreng – Page 3

    Kejagung Mulai Periksa Pegawai Pengadilan di Kasus Vonis Lepas Korupsi Minyak Goreng – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) mulai melakukan pemeriksaan terhadap pegawai dari pengadilan terkait kasus vonis lepas terdakwa korporasi perkara korupsi minyak goreng. Sejauh ini, sudah ada empat hakim yang ditetapkan sebagai tersangka.

    Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar menyampaikan, ada tiga saksi yang diperiksa pada Jumat, 18 April 2025 di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta Selatan.

    “Ketiga orang saksi diperiksa terkait dengan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi suap dan atau gratifikasi terkait penanganan perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas nama tersangka WG dan kawan-kawan,” tutur Harli dalam keterangannya, Sabtu (19/4/2025).

    Para saksi yang diperiksa adalah BM selaku Pegawai pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), EI selaku Driver Wakil Kepala Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus), dan IS selaku istri dari tersangka Agam Syarif Baharuddin (ASB) selaku hakim PN Jakpus.

    “Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,” kata Harli.

    Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap adanya proses tawar menawar uang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk menjatuhkan vonis lepas bagi terdakwa korporasi perkara mafia minyak goreng. Tempat yang dikenal sebagai Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) itu pun tercoreng dengan praktik suap dan gratifikasi.

    Dirdik Jampidsus Kejagung Abdul Qohar menyampaikan, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap Djuyamto (DJU) selaku hakim PN Jaksel yang dulunya menjadi ketua majelis hakim kasus tersebut, Agam Syarif Baharuddin (ABS) selaku hakim PN Jakpus, dan Ali Muhtarom (AM) selaku hakim ad hoc PN Jakpus.

    Kemudian saksi DAK dan LK selaku staf legal PT Daya Labuhan Indah Grup Wilmar, serta AH dan TH selaku karyawan Indah Kusuma, kantor pengacara Marcella Santoso (MS).

    “Adapun hasil dari pemeriksaan para saksi diperoleh fakta sebagai berikut. Bermula adanya kesepakatan antara Aryanto Bakri selaku pengacara tersangka korporasi minyak goreng dengan Wahyu Gunawan seorang panitera untuk mengurus perkara korupsi korporasi minyak goreng, dengan permintaan agar perkara tersebut diputus onslag dengan menyiapkan uang sebesar Rp20 miliar,” tutur Qohar di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2025).

    Tersangka Wahyu Gunawan (WG) pun menyampaikan hal tersebut kepada tersangka Muhammad Arif Nuryanta (MAN) selaku Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang saat itu menjabat sebagai Wakil Ketua PN Jakpus, agar perkara tersebut diputus onslag van rechtvervolging atau divonis lepas.

    “Dan Muhammad Arif Nuryanta menyetujui permintaan tersebut untuk diputus onslag, namun dengan meminta uang Rp20 miliar tersebut dikalikan tiga, sehingga totalnya Rp60 miliar,” jelas dia.

    Tersangka Wahyu Gunawan lantas menyampaikan permintaan tersebut kepada tersangka Aryanto Bakri agar menyiapkan uang sebesar Rp60 miliar dan hal itu pun disetujui. Beberapa waktu kemudian, tersangka Aryanto Bakri pun menyerahkan uang sebesar Rp60 miliar dalam bentuk dolar AS kepada tersangka Wahyu Gunawan.

    “Kemudian oleh Wahyu Gunawan uang sejumlah Rp60 miliar bila di-kurs-kan ya karena uang yang diserahkan adalah dolar AS, diserahkan kepada Muhammad Arif Nuryanta, dan pada saat itu Wahyu Gunawan diberi oleh Muhammad Arif Nuryanta sebesar 50 ribu US dolar sebagai jasa penghubung dari Muhammad Arif Nuryanta. Jadi Wahyu Gunawan pun dapat bagian setelah adanya penyerahan uang tersebut,” ungkap Qohar.

    Setelah menerima uang tersebut, tersangka Muhammad Arif Nuryanta yang saat itu menjabat sebagai Wakil Ketua PN Jakpus lantas menunjuk majelis hakim yang akan menyidangkan terdakwa korporasi di kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya pada industri kelapa sawit pada Januari 2021-April 2022.

    Mereka adalah Djuyamto (DJU) sebagai ketua majelis hakim, serta Agam Syarif Baharuddin (ABS) dan Ali Muhtarom (AM) sebagai hakim anggota. Setelahnya, tersangka Muhammad Arif Nuryanta kemudian memanggil hakim Djuyamto dan hakim Agam Syarif Baharuddin untuk bertemu.

    “Lalu Muhammad Arif Nuryanta memberikan uang dolar, bila di-kurs-kan ke dalam rupiah senilai Rp4,5 miliar, di mana uang tersebut diberikan sebagai uang untuk baca bekas perkara. Dan Muhammad Arif Nuryanta menyampaikan kepada dua orang tersebut agar perkara diatensi,” kata Qohar.

    Menurutnya, setelah menerima uang senilai Rp4,5 miliar, tersangka Agam Syarif Baharuddin memasukkannya ke dalam goody bag. Saat keluar dari ruangan, uang tersebut dibagikan kepada tiga orang, yakni hakim Agam Syarif Baharuddin sendiri, hakim ad hoc Ali Muhtarom, dan hakim Djuyamto.

    “Bahwa pada bulan September atau Oktober, karena yang tersebut tadi tidak ingat karena sudah lama, pada tahun 2024, Muhammad Arif Nuryanta menyerahkan kembali uang Dolar AS, bila dirupiahkan senilai Rp18 miliar kepada DJU, yang kemudian oleh DJU uang tersebut dibagi tiga,” jelas dia.

    Adapun penyerahan uang tersebut dilakukan di depan Bank BRI Pasar Baru Jakarta Pusat, dengan porsi pembagian untuk hakim Agam Syarif Baharuddin menerima sekitar Rp4,5 miliar; kemudian hakim Djuyamto sekitar Rp6 miliar; dan hakim Ali Muhtarom sekitar Rp5 miliar.

    Sementara itu, hakim Djuyamto memangkas hasil suapnya senilai Rp300 juta untuk diberikan kepada tersangka Wahyu Gunawan, yang menjadi perantara pengurusan kasus.

    “Bahwa ketiga hakim tersebut mengetahui tujuan dari penerimaan uang, agar perkara tersebut diputus onslag, dan hal ini menjadi nyata ketika pada tanggal 19 Maret 2025 perkara korporasi minyak goreng telah diputus onslag oleh majelis hakim,” Qohar menandaskan.

     

  • Viral Kaktus di Kebun Raya Bogor Dirusak, Pengelola Bakal Tindak Tegas Pelaku

    Viral Kaktus di Kebun Raya Bogor Dirusak, Pengelola Bakal Tindak Tegas Pelaku

    Kota Bogor

    Sebuah video menunjukkan aksi vandalisme terhadap tanaman kaktus di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Pihak pengelola menyatakan akan menindak tegas pelakunya.

    Dalam video yang dilihat pada Sabtu (19/4/2025), terlihat seorang pria berkemeja biru dan berkacamata membuat coretan dengan sebuah benda. Aksi vandalisme tersebut direkam oleh seseorang.

    Pria itu menuliskan sebuah nama, ‘Adi + Santo’. Kaktus pun menjadi rusak akibat ulahnya.

    Dikonfirmasi, General Manager PT Mitra Natura Raya, pengelola Kebun Raya, Zainal Arifin menyayangkan aksi vandalisme tersebut.

    “Jadi, dari pihak Kebun Raya sangat menyayangkan, sangat prihatin, dan menyesalkan. Masih saja ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” kata Zainal.

    Ia mengatakan bahwa pihak Kebun Raya selalu menekankan pentingnya konservasi alam dan menjaga tumbuhan. Namun, masih ada saja yang melakukan perusakan terhadap tanaman.

    “Kami selalu menggaungkan pentingnya menjaga konservasi alam dan tumbuhan, tetapi mereka masih saja melakukan hal seperti itu. Tentu kami sangat menyayangkan. Kami akan menindak tegas dan mencari pelaku tersebut,” ucapnya.

    (rdh/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Misteri Mayat Bocah di Tumpukan Sampah Bekasi, Posisi Duduk Bersandar Diantara 2 Karung Depan Warung

    Misteri Mayat Bocah di Tumpukan Sampah Bekasi, Posisi Duduk Bersandar Diantara 2 Karung Depan Warung

    TRIBUNJAKARTA.COM – Misteri penemuan mayat bocah perempuan dalam tumpukan sampah di kawasan Kampung Cikedokan, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jumat (18/4/2025).

    Mayat tersebut ditemukan dalam posisi duduk bersandar di anatar dua karung berisi sampah plastik yang terletak di depan warung.

    Terkuak hasil pemeriksaan polisi mengungkap identitas korban bernama Amira.

    Jasad Amira ditemukan oleh pemilik warung di dekat lokasi kejadian pada pukul 07.30 WIB.

    “Pagi kemarin, saat akan membuka tokonya, pemilik warung menemukan jasad anak tersebut,” ujar Kapolsek Cikarang Barat AKP Tri Bintang saat dikonfirmasi, Sabtu (19/4/2025).

    Pihaknya tengah menyelidiki kasus penemuan mayat tersebut.

    “Kami juga sudah berkoordinasi dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres terkait kejadian ini karena dugaannya tabrak lari,” katanya.

    Sementara itu, Kasat Lantas Polres Metro Bekasi, Kompol Sugihartono, menyatakan bahwa pihak kepolisian masih mendalami kasus ini untuk mengidentifikasi pelaku.

    “Saat ini masih dalam tahap penyelidikan oleh Unit Laka Lantas Polres Metro Bekasi,” jelas Kompol Sugihartono. (Wartakotalive)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Mentan Amran Tegaskan Dukungan Jokowi dan Prabowo dalam Perangi Mafia Pangan – Page 3

    Mentan Amran Tegaskan Dukungan Jokowi dan Prabowo dalam Perangi Mafia Pangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Beredarnya potongan video pidato Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menghadiri wisuda di Universitas Hasanuddin, yang menyebut dirinya pernah mendapat teguran dari seorang Wakil Presiden terkait pemberantasan mafia beras, memantik klarifikasi dari Kementerian Pertanian.

    Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, menegaskan bahwa teguran tersebut justru dianggap sebagai masukan positif bagi Mentan Amran.

    “Pernyataan Pak Menteri dalam video tersebut merujuk pada pengalaman beliau di masa lalu, saat menjabat sebagai Menteri Pertanian,” ujar Arief di Jakarta, Jumat, (18/4/2025).

    “Itu menjadi pengingat bagi beliau untuk semakin hati-hati dan bijak dalam mengambil langkah strategis, khususnya terkait kebijakan pangan nasional,” lanjutnya.

    Arief menjelaskan bahwa melalui cerita tersebut, Menteri Amran ingin menekankan dukungan penuh Presiden dan Wakil Presiden dalam upaya pemberantasan mafia pangan. “Pak Menteri selalu memegang prinsip keberpihakan pada petani dan tidak gentar membongkar praktik mafia pangan, meskipun harus menghadapi risiko besar,” tegasnya.

    Bukti nyata dari dukungan tersebut terlihat dari kinerja Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Mentan Amran dalam mengungkap 784 kasus mafia pangan selama periode sebelumnya bersama Satgas Pangan Polri.

    Dari jumlah tersebut, 411 orang ditetapkan sebagai tersangka, mencakup kasus-kasus pupuk, hortikultura, ternak, hingga beras. Bahkan, di internal Kementerian Pertanian sendiri, 1.500 pegawai telah dikenai demosi dan mutasi karena pelanggaran kedisiplinan dan integritas.

    “Tidak mungkin pemberantasan korupsi dan mafia pangan bisa sekuat ini tanpa dukungan penuh dari Presiden dan Wakil Presiden,” lanjut Arief.

    “Kami tegaskan bahwa baik Presiden Joko Widodo maupun Presiden Prabowo Subianto bersama wapresnya memiliki komitmen tinggi dalam memerangi mafia pangan. Dan Pak Menteri Amran terus melanjutkan komitmen tersebut,” lanjutnya.

  • Impian Pramono Jadikan Jakarta Destinasi Olahraga Internasional – Page 3

    Impian Pramono Jadikan Jakarta Destinasi Olahraga Internasional – Page 3

    Lebih lanjut, Pramono juga mengaku tidak masalah meski dirinya sebelumnya sempat mendapatkan kritik dari komunitas Bike 2 Work (B2W) terkait pemilihan rute Jalan Raya Non-Tol (JLNT) Casablanca untuk acara tersebut.

    Sebagai salah satu orang yang turut menginisiasi komunitas B2W, Pramono mengatakan dirinya menerima dengan terbuka kritik dari komunitas tersebut.

    “Nggak apa-apa. Ini adalah demokrasi dan ini dipersilakan walaupun sebenarnya saya tak tahu sama sekali rutenya lewat mana. Ya, itulah konsekuensi dari pejabat publik. Maka hari ini saya juga gembira Bike 2 Work ikut bersepeda,” kata Pramono.

  • Tampang Dokter PPDS UI Rekam Mahasiswi Lagi Mandi di Indekos Jakarta, Pelaku Pakai Rompi Jalani BAP

    Tampang Dokter PPDS UI Rekam Mahasiswi Lagi Mandi di Indekos Jakarta, Pelaku Pakai Rompi Jalani BAP

    TRIBUNJAKARTA.COM – Terkuak tampang MAES, dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Indonesia (UI) yang merekam mahasiswi lagi mandi di Indekos Jakarta Pusat.

    MAES mengenakan rompi saat menjalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh penyidik Polres Metro Jakarta Pusat.

    Ia telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan seksual. 

    MAES langsung ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat. Terlihat tampang MAES lesu saat mengenakan rompi. 

    “Penyidik sudah melakukan penahanan terhadap tersangka,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus dalam keterangan tertulis, Jumat (18/4/2025). 

    MAES merekam secara diam-diam saat korban tengah mandi. Firdaus menjelaskan, insiden terjadi pada Selasa (15/4/2025).

    Mulanya, korban sedang mandi di kamar indekosnya. Kamar korban disebut bersebelahan dengan kamar MAES. 

    “Tiba-tiba pada saat pelapor mandi, menyadari ada yang berusaha merekam dengan menggunakan handphone,” ujar Firdaus.

    Menyadari aktivitasnya direkam, korban langsung berteriak. 

    Korban bersama pihak indekos lantas melaporkan kejadian ini ke polisi. 

    KLIK SELENGKAPNYA: Enam Fakta Mantan Artis Sekar Arum Widara Bareng Suami Siri Belanja Pakai Uang Palsu di Lippo Mal Kemang. Ada Temuan Ratusan Juta Rupiah di Indekos.

    “Terlapor dengan sengaja merekam pelapor yang sedang mandi dengan menggunakan handphone milik pribadi sehingga pelapor merasa dirugikan dan trauma,” kata Firdaus.  

    Menindaklanjuti laporan ini, polisi langsung memeriksa korban, pelaku, pemilik indekos, dan teman korban. Polisi juga telah mengecek tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan gelar perkara. Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 29 juncto Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 35 juncto Pasal 9 UU RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.

    Rekam Lewat Ventilasi

    Menurut informasi yang beredar, pelaku diam-diam merekam seorang mahasiswi yang sedang mandi di sebuah indekos.

    Namun, korban sadar begitu melihat ada tangan yang memegang ponsel dari arah ventilasi kamar mandi. 

    “Tiba-tiba pada saat pelapor mandi, menyadari ada yang berusaha merekam dengan menggunakan handphone,” ujar Firdaus. 

    Mahasiswi yang tengah menjalani praktik kerja lapangan (PKL) itu langsung berteriak.

    Korban bersama pihak indekos lantas melaporkan kejadian ini ke polisi.

    Menindaklanjuti laporan ini, polisi langsung memeriksa korban, pelaku, pemilik indekos, dan teman korban. Polisi juga telah mengecek tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan gelar perkara.

    TAMPANG DOKTER MESUM – Tampang MAES, dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Indonesia (UI) yang merekam mahasiswi lagi mandi di Indekos Jakarta Pusat. (Tangkap Layar Youtube Kompas TV)

    Tanggapan UI

    Universitas Indonesia (UI) menyesalkan dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) diduga melecehkan mahasiswi.

    Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Arie Afriansyah mengatakan bahwa kasus tersebut merupakan hal yang serius.

    “Terkait kasus ini, UI sangat prihatin dan menyesalkan adanya laporan dugaan pelecehan seksual yang melibatkan salah satu mahasiswa kami. Ini adalah hal serius dan harus segera ditindaklanjuti,” ujar Arie dalam keterangannya kepada Kompas.com, Jumat (18/4/2025).

    Arie menambahkan bahwa pihak kampus masih belum bisa memberikan tanggapan lebih lanjut mengingat kasus ini sedang dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.

    “Karena kasus ini masih dalam proses penanganan, kami belum dapat memberikan tanggapan lebih lanjut untuk menjaga privasi semua pihak yang terlibat,” kata Arie.

    “UI berharap kasus ini segera diselesaikan oleh pihak berwenang. Semoga tidak ada lagi kejadian serupa di masa yang akan datang,” tambahnya. (TribunJakarta/Kompas.com).

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Viral Warga Bekasi Ramai Cium Bau Mirip Gas Bocor, BPBD Buka Suara

    Viral Warga Bekasi Ramai Cium Bau Mirip Gas Bocor, BPBD Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pada Jumat (18/4), warga Bekasi ramai-ramai mengeluhkan soal bau menyengat yang mirip gas bocor dan bensin. Mereka membagikan pengalaman tak menyenangkan tersebut melalui media sosial.

    Pantauan CNBC Indonesia hingga Sabtu (19/4/2025), kata kunci ‘Bekasi’ menempati trending topic di platform X dengan menghimpun lebih dari 12.500 tweet terkait.

    Banyak netizen yang mempertanyakan asal-muasal bau tak sedap tersebut. Ada yang mengira bau gas hanya tercium di rumahnya sendiri, tetapi ternyata dirasakan seluruh warga Bekasi.

    Beberapa akun juga menyebut bau tak enak itu sampai ke sebagian wilayah Jakarta Timur. Ada pula netizen yang menyebut pagi ini bau sudah mulai reda, namun tampak kabut dan asap tebal yang tidak seperti biasa.

    Berikut beberapa komentar yang dihimpun CNBC Indonesia:

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    Dikutip dari detikcom, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi Priadi Santoso membenarkan banyak warga yang mengaku mencium bau menyengat seperti gas pada Jumat (18/4) malam. Adapun lokasi yang dicek yakni Rawalumbu hingga Bantar Gebang.

    “Hasil monitoring tim BPBD, berdasarkan monitoring semalam dari pukul 21.50 di Rawalumbu, Mustika Jaya dan Bantar Gebang memang benar ada bau gas di beberapa wilayah itu,” kata Priadi, dikutip dari detikcom.

    Kendati demikian, Priadi mengatakan pihaknya belum menemukan sumber penyebab bau tersebut.

    Sementara itu, pantauan CNBC Indonesia di akun media sosial Pemerintah Kota Bekas (@pemkotbekasi) dan Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto (@mas_triadhianto), hingga kini belum ada tanggapan dari pertanyaan warga terkait bau seperti gas bocor. Kita tunggu saja!

    (fab/fab)