Jenis Media: News

  • Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Banjir Kanal Barat Jakbar, Polisi Ungkap Ciri-ciri Korban

    Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Banjir Kanal Barat Jakbar, Polisi Ungkap Ciri-ciri Korban

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Mayat pria tanpa identitas ditemukan di Banjir Kanal Barat, Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

    Jasad korban pertama kali ditemukan oleh seorang saksi berinisial PS pada Kamis (17/4/2025) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

    “Korban Mr X, laki-laki,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Sabtu (19/4/2025).

    Ade Ary menjelaskan, penemuan jasad korban bermula saat saksi PS sedang bertugas mengangkut sampah menggunakan alat berat.

    Ketika itu, sesosok mayat pria ikut terangkat oleh alat berat yang digunakan PS.

    “Saat ditemukan, korban mengenakan kaos singlet berwarna putih dan celana hitam,” ujar Ade Ary.

    Penemuan jasad pria tanpa identitas itu kemudian dilaporkan ke pengawas UPS BA Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

    Adapun korban diperkirakan sudah meninggal dunia sejak tiga atau empat hari sebelum mayatnya ditemukan.

    “Ciri-ciri berjenis kelamin laki-laki, umur sekira 35 tahun, tinggi badan kurang lebih 175 Cm, berbadan kekar, rambut ikal, pada bahu kanan dan kiri bertato,” ungkap Ade Ary.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Sopir Diduga Mabuk, Mobil Tabrak Puluhan Motor di Parkiran Diskotek Sunter, Gerobak Tahu Bulat Rusak

    Sopir Diduga Mabuk, Mobil Tabrak Puluhan Motor di Parkiran Diskotek Sunter, Gerobak Tahu Bulat Rusak

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK – Viral di media sosial mobil listrik menabrak puluhan motor yang terparkir di halaman diskotek kawasan Sunter, Jakarta Utara pada Sabtu (19/4/2025).

    Dalam video yang beredar, nampak kondisi kendaraan listrik itu bagian kacanya  retak karena dipukuli dan bamper depan sudah tercopot diduga dirusak oleh massa yang geram.

    Sedangkan sejumlah motor yang ditabrak masih berjatuhan di parkiran.

    Yang membuat massa geram, diduga pengemudi dalam kondisi mabuk hingga akhirnya menabrak puluhan motor yang tengah terparkir.

    “Mabok ya sopirnya?” tanya sang perekam di video yang viral.

    Kasat Lantas Jakarta Utara, AKBP Donni Bagus menerangkan, kecelakaan bermula saat mobil listrik B 1478 U yang dikendarai pria berinisial MPK (30) menabrak seorang pejalan kaki.

    Sopir yang panik kemudian banting setir hingga akhirnya menabrak sepeda motor yang tengah berbonceng tiga.

    “Kemudian sepeda motor itu terpental membentur pedagang gerobak tahu bulat milik IM dan SH yang sedang berjualan dipinggir kiri jalan,” kata Donni kepada wartawan, Sabtu.

    Sementara itu, mobil listrik itu baru berhenti usai menabrak 21 motor yang terparkir di halaman diskotek.

    Akibat dari kecelakaan lalu lintas tersebut pejalan kaki, pengendara serta kedua penumpang motor mengalami luka.

    “Untuk yang pejalan kaki mengalami luka patah tulang lengan kanan. Pengendara dan penumpang motor mengalami luka lecet,” kata Donni.

    Saat ini, pengendara mobil listrik itu pun telah diamankan polisi.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kerugian Dapur MBG Kalibata Jaksel Sempat Ingin Dibayar, tapi Yayasan MBN Menghilang

    Kerugian Dapur MBG Kalibata Jaksel Sempat Ingin Dibayar, tapi Yayasan MBN Menghilang

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Pemilik dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Ira Mesra, masih menantikan pembayaran biaya operasional dari Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN).

    Kuasa hukum Ira, Danna Harly, mengaku sempat dihubungi pihak yayasan yang menyatakan ingin melakukan pembayaran.

    Komunikasi itu terjadi pada Jumat (18/4/2025) ketika Harly dan Ira tengah diperiksa sebagai saksi di Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Pihak yayasan memberitahu saya bahwa akan menyerahkan bilyet giro untuk pembayaran hak Ira Mesra, dan beliau menanyakan di mana alamatnya,” kata Harly, Sabtu (19/4/2025).

    Hanya saja, Harly menyebut hingga saat ini bilyet giro tersebut dan pihak yayasan juga menghilang tanpa kabar.

    “Jadi saya juga kurang paham niatnya seperti apa, ingin menyampaikan bilyet giro di tengah hari libur. Saat dikonfirmasi jumlah, tiba-tiba tidak ada kabar lagi. Kurang lebih seperti itu,” ujar dia.

    Adapun Harly dan Ira diperiksa selama sembilan jam di Polres Metro Jakarta Selatan terkait kasus dugaan penggelapan dana MBG senilai hampir Rp 1 miliar, Jumat kemarin.

    Harly dicecar 21 pertanyaan, sedangkan Ira menerima 28 pertanyaan dari penyidik.

    “Pada intinya, disini kami menekankan agar penyidik tetap objektif dan profesional dalam menangani perkara ini,” kata Harly.

    Respon BGN

    Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkap permasalahan yang terjadi soal dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.

    Kepala BGN, Dadan Hindayana menyebut ada permasalahan internal terjadi ujungnya merembet ke persoalan lainnya.

    Namun kini permasalahan itu berhasil teratasi dan hingga persoalan dengan Yayasan MBN (Media Berkat Nusantara) dan mitra sudah selesai.

    “Jadi begini, sebetulnya apa yang terjadi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kalibata itu murni masalah internal mitra,” kata Dadan dikutip dari Tribunnews, Kamis (17/4/2025).

    Kondisi yang ada di lapangan soal adanya mitra dan yayasan baru diktahui pihak BGN.

    Dadan hanya mengetahui pihak yayasan sebagai satu-satunya kesatuan mitra BGN.

    Tapi kondisi di lapangan terdapat mitra dari Yayasan MBN yang menjalankan dapur MBG.

    “Kami juga baru tahu kalau mitra itu adalah partner. Jadi mereka itu antara yayasan dengan pemilik fasilitas, dua pihak yang berbeda dan di antara mereka kan ada perjanjian khusus. Kami tahunya kan itu satu kesatuan mitra dan itulah yang menjadi mitra Badan Gizi Nasional,” ungkapnya. 

    “Jadi apapun yang terjadi di Kalibata, itu murni urusan internal. Tidak ada hubungannya dengan Badan Gizi,” sambungnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pramono Minta Maaf ke Masyarakat soal Macet Horor Tanjung Priok

    Pramono Minta Maaf ke Masyarakat soal Macet Horor Tanjung Priok

    JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas terjadinya kemacetan di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    “Saya ingin menyampaikan bahwa peristiwa ini sungguh membuat saya resah. Untuk itu, secara khusus, saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Sabtu, 19 April dilansir ANTARA.

    Pramono mengatakan, meski kemacetan tersebut tidak ada hubungannya dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,  sebagai pemimpin Kota Jakarta dirinya tetap bertanggung jawab dan memohon maaf kepada seluruh masyarakat.

    Pramono juga menjelaskan, kemacetan di Tanjung Priok itu terjadi karena muatan truk Pelindo yang seharusnya 2.500 truk per hari, dipaksakan menjadi 4.000 truk per hari.

    “Sehingga mengalami kemacetan lalu lintas dan akhirnya saya juga baru tahu tadi pagi dari Kepala Dinas Perhubungan. Bukan lagi 4.000 tetapi menjadi 7.000 truk per hari. Ini menunjukkan bahwa ketidakprofesionalan pengelola yang ada di Tanjung Priok,” kata Pramono.

    Dirinya sudah meminta kepada Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo untuk memberikan teguran sekeras-kerasnya kepada Pelindo.

    “Karena sudah tiga hari kemacetan ini, tak boleh terjadi kembali. Pelindo secara terbuka sudah meminta maaf baik kepada pemerintah Jakarta yang terkena akses dari hal tersebut, maupun kepada masyarakat,” kata Pramono.

    Pramono juga menegaskan, walaupun Pelindo sudah mengatakan kelebihan truk muatan itu dikarenakan adanya libur panjang selama tiga hari berturut-turut dan usai Idul Fitri, namun tak ingin kejadian serupa terulang kembali.

    Sebelumnya, Pelindo mengatakan kemacetan yang meluas di daerah Tanjung Priok itu disebabkan adanya tiga kapal yang bongkar muat di luar jadwal.

    “Peningkatan volume ini didominasi di satu terminal yaitu namanya NPCT 1. NPCT 1 ini kedatangan kapal yang seharusnya kapal ini sudah datang satu minggu lalu,” ucap Executive Director Regional 2 PT Pelindo, Drajat Sulistyo.

    Drajat menyampaikan terdapat tiga kapal yang bersandar, yakni kapal MSC Adu V, Ever Balmy, dan satu lagi Starship Venus.

    Dari ketiga kapal tersebut, Drajat menjelaskan dua di antaranya seharusnya datang minggu lalu, sementara satu kapal seharusnya datang 24 jam sebelumnya.

    Menurut dia, ketiga kapal itu sandar di luar jadwal yang sudah ditentukan.

    Akibatnya dengan kehadiran tiga kapal tersebut menambah volume bongkar muat di Pelabuhan NPCT 1.

    “Dengan dampak adanya kapal yang sandar tidak di waktu yang memang sudah ditentukan, karena kapal kontainer ini ‘window’ sehingga menambah volume di masa atau di waktu yang memang tidak seharusnya,” katanya.

  • Amarah Dedi Mulyadi ke Pemborong Usai Lintasi Jalan Kalijati Subang Berlumur Tanah: Ga Ada Urusan!

    Amarah Dedi Mulyadi ke Pemborong Usai Lintasi Jalan Kalijati Subang Berlumur Tanah: Ga Ada Urusan!

    TRIBUNJAKARTA.COM – Amarah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tak tertahankan saat melintasi Gerbang Tol Kalijati, Subang, Jawa Barat.

    Pasalnya, jalan Kalijati itu berlumur tanah akibat truk proyek yang melintas jalur tersebut.

    Tidak hanya itu, Dedi Mulyadi memperlihatkan jalan provinsi rusak di beberapa bagian.

    Politikus Gerindra itu mengungkapkan dirinya telah menyemprot jalanan itu sebanyak tiga kali unruk membersihkan tanah.

    “Jalan berubah menjadi kecoklat-coklatan dan ini di dalam akibat adanya angkutan tanah yang diangkut oleh truk-truk besar padahal pemilik angkutannya atau orang yang memiliki usaha galian tanah tentu mendapat keuntungan,” kata Dedi dikutip dari akun youtube Dedi Mulyadi Channel pada Sabtu (19/4/2025).

    Ia mengatakan usaha galian tanah itu mendapatkan keuntungan. Namun, tidak boleh memberikan kerugian pada orang lain dengan menghilangkan rasa nyaman dan merusak fasilitas umum.

    “Lihat alur jalan Kalijati saya sudah seminggu enggak pulang ke sini seperti ini,” imbuhnya sambil memperlihatkan jalanan yang berdebu.

    Dedi melihat adanya truk penyemprot tanah namun tidak seimbang dengan dampak yang ditimbulkan. Akibatnya, jalanan malah menjadi licin.

    “Ini jalan jadi licin seperti ini. Inilah potret kehidupan di kita kalau pemimpinnya enggak tegas gak ngambil keputusan-keputusan yang cepat bersikap tegas ya seperti ini,” ungkapnya.

    Dedi lalu mengarahkan mobilnya ke kawasan galian tanah. 

    Ia langsung memerintahkan satpam untuk membuka gerbang kawasan tersebut.

    “Saya Dedi, pak, Gubernur Jawa Barat. Buka pintunya pak,” katanya.

    Dedi menjelaskan dirinya mendukung kebijakan industrialisasi. 

    Bahkan, ia mengaku telah mempermudah perizinan. Namun, industri tersebut harus menjunjung tinggi prinsip pengelolaan yang baik. 

    “Jangan seperti ini ini tanah nih,” tegasnya.

    Turun dari mobil, Dedi langsung menayakan penanggug jawab proyek tersebut.

    “Siapa penanggung jawab proyeknya? Anda belajar K3 enggak? ada standarisasi kerja. Anda ngotori jalan,” tegas Dedi.

    Seorang pria berhelm proyek mengaku telah menyiram jalanan untuk membersihkan tanah.

    Namun, Dedi menegaskan pembersihan itu tidak sesuai standar.

    Bahkan, tonase truk pengangkut tanah melanggar aturan.

    “Saya tiap hari lewat, seminggu saya enggak ke Kalijati, saya tinggal di Bandung jalan hancur kemudian kotornya luar biasa. Anda dapat untung tapi rakyat enggak boleh dirugikan,” tegasnya. 

    Pria tersebut mengaku tidak mengetahui tonase truk pengangkut tanah.

    Saat ditanya izin, penanggung jawab proyek itu menunjukan plang nomor izin tambang 

    “Itu gerbang tol yang paling kotor itu Gerbang Tol Kalijati. Bapak berhantikan dulu, sesuaikan standar kerjanya, saya minta jalannya bersihkan dulu. Kalau bapak gak bersihkan, saya kerahin Damkar,” ucap Dedi Mulyadi.

    Saat hendak meninggalkan lokasi proyek, Dedi bertemu dengan pria pemborong tanah. 

    Dedi menegaskan dirinya telah menghentikan pengiriman tanah tersebut. Alasannya, tonase beban kendaraan yang melanggar aturan serta kotornya jalanan.

    “Saya stop dulu karena ini jalan provinsi Pak. Jalannya hancur pak. Bapak dapat untung saya harus bangun jalan miliar-miliar Pak,” katanya.

    “Kita enggak boleh usaha hanya untung untuk satu orang tapi merugikan negara, pak,” tegasnya.

    Pria tersebut hanya mengiyakan ucapan Dedi Mulyadi. Tetapi, ia sempat mengatakan telah melakukan pembayaran.

    bapak lihat jalan kotor enggak iya saya nanya saya mau mau enggak depan rumah Bapak kayak gini

    “Saya enggak ada urusan dengan bayar siapapun, setiap orang yang bekerja di sini ngambil rezeki di tanah ini, dia harus memperhatikan lingkungan di sini,” tegas Dedi.

    “Siapapun ya orang yang kerja di Jawa Barat, nyari rezeki di Jawa Barat tidak boleh ngerusak tanah Jawa Barat. Tidak boleh membuat kotor jalannya,” katanya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Daftar HP yang Sudah Mendukung eSIM di Indonesia Tahun 2025

    Daftar HP yang Sudah Mendukung eSIM di Indonesia Tahun 2025

    JABAR EKSPRES – Teknologi terus berkembang, dan tahun 2025 menjadi tonggak penting bagi dunia telekomunikasi di Indonesia. Salah satu inovasi paling menonjol adalah eSIM (embedded SIM) — sebuah teknologi pengganti kartu SIM fisik yang kini mulai banyak digunakan pada berbagai merek smartphone ternama.

    Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendorong adopsi eSIM sebagai bagian dari upaya memperkuat keamanan digital nasional. Teknologi ini diyakini mampu mengurangi risiko kejahatan siber seperti pencurian data, pemalsuan identitas, hingga pembajakan nomor telepon (SIM swapping).

    Lantas, smartphone apa saja yang sudah mendukung eSIM di Indonesia pada tahun 2025? Simak daftar lengkapnya berikut ini.

    eSIM (Embedded Subscriber Identity Module) adalah chip kecil yang tertanam langsung di dalam ponsel. Berbeda dengan SIM konvensional, pengguna tidak perlu memasukkan kartu fisik saat ingin berganti operator. Cukup dengan memindai QR code atau mengaktifkannya lewat aplikasi operator, nomor Anda langsung aktif.

    Keunggulan eSIM:

    Tidak perlu repot ganti kartu fisik.Bisa menggunakan dua nomor sekaligus (dual SIM) meski hanya ada satu slot fisik.Lebih aman karena data disimpan secara terenkripsi.Cocok untuk pelaku bisnis, traveler, dan pengguna aktif teknologi digital.

    Baca Artikel Lainnya : Begini Cara Cek HP Kamu Mendukung eSIM atau Tidak

    Berikut ini daftar lengkap HP yang mendukung teknologi eSIM di Indonesia, berdasarkan informasi resmi dari operator dan produsen hingga Juli 2024:

    Apple iPhone

    Apple menjadi merek pertama yang memperkenalkan eSIM sejak iPhone XS. Hingga 2025, hampir semua lini iPhone terbaru sudah mendukung eSIM:

    iPhone 16 Series: iPhone 16, 16 Plus, 16 Pro, 16 Pro Max, dan 16e.iPhone 15 Series: iPhone 15, 15 Plus, 15 Pro, 15 Pro Max.iPhone 14 Series: iPhone 14, 14 Plus, 14 Pro, 14 Pro Max.Model Sebelumnya: iPhone 13 (Mini, Pro, Pro Max), iPhone 12, iPhone 11, iPhone XS, XR, SE 2020 dan SE 2022.Samsung

    Samsung menyematkan fitur eSIM pada produk-produk andalannya di kelas premium:

    Galaxy S Series: S21, S22, S23, S24, hingga seri terbaru S25.Galaxy Z Fold & Flip: Z Fold 2, 3, 4, 5 dan Z Flip 3, 4, 5 (semua versi 5G).Galaxy Note Series: Galaxy Note 20 dan Note 20 Ultra.

  • Kapolda Riau Ajak Mahasiswa UMRI Jadi Agen Perubahan Lingkungan

    Kapolda Riau Ajak Mahasiswa UMRI Jadi Agen Perubahan Lingkungan

    Pekanbaru

    Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan berkunjung ke kampus Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI). Di hadapan ratusan mahasiswa, Irjen Herry Heryawan membahas soal perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China dan kaitannya dengan global security hingga green policing yang menjadi kebijakan Polda Riau.

    Hal itu ia sampaikan saat menjadi keynote speaker pada Pembukaan Kegiatan Baitul Arqam & Pembekalan Purna Studi Bagi Calon Wisuda XXVIII Universitas Muhammadiyah Riau, di Auditorium Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah Riau, Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru, Sabtu (19/4/2025). Kegiatan ini juga dihadiri oleh 388 calon wisudawan/wisudawati.

    Herry Heryawan disambut hangat oleh Rektor UMRI Prof Saiful Amin dan jajarannya. Pada kesempatan itu, Irjen Herry Heryawan memberikan bibit pohon kepada Rektor UMRI Prof Saiful Amin.

    “Dunia saat ini sedang menghadapi banyak tantangan global. Persaingan antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan China berdampak pada banyak aspek kehidupan, termasuk ekonomi dan keamanan,” kata Irjen Herry Heryawan.

    Menurutnya, ketegangan antara AS dan China ini dapat memicu berbagai reaksi yang berdampak ke negara-negara lain. Salah satunya kebijakan tarif impor barang-barang yang ditetapkan oleh AS dan China berdampak terhadap perekonomian Indonesia.

    “Banyak produk kita yang tidak bisa masuk ke pasar internasional, sehingga berdampak pada pengangguran,” katanya.

    “Pengangguran yang tinggi bisa memicu masalah sosial, termasuk kriminalitas. Oleh karena itu, penting bagi kalian sebagai generasi muda untuk memahami dinamika global dan berpikir secara strategis,” katanya.

    Mahasiswa Harus Agen Perubahan

    Oleh karena itu, Irjen Herry Heryawan mengajak para mahasiswa untuk menjadi agen perubahan untuk masa depan yang lebih baik. Para mahasiswa diminta lebih kritis dalam menyikapi persoalan global.

    Herry Heryawan mengatakan global security menjadi isu penting yang harus dipahami oleh mahasiswa. Sebagai calon lulusan akademi, para mahasiswa juga dituntut untuk membangun jaringan yang lebih luas.

    Kapolda Riau Irjen Herry Herywan menjadi keynote speaker di Kampus UMRI, Sabtu (19/4/2025).(Foto: dok. Polda Riau)

    “Global security ini isu penting yang harus dipahami oleh para mahasiswa. Sebagai calon lulusan, kalian juga harus mampu membangun komunikasi dan jaringan, seperti yang saya sampaikan sebelumnya, solidarity,” tegasnya.

    “Dan tidak kalah penting, adalah etika lingkungan. Etika ini harus ditanamkan dan menjadi landasan utama, termasuk dalam kepemimpinan saya di Polda Riau. Saya menyebutnya dalam tagline: Melindungi Tuah, Menjaga Marwah,” sambungnya.

    Konsep Green policing

    Pada kesempatan itu, Irjen Herry Heryawan juga memperkenalkan konsep Green Policing yang ia gagas di Polda Riau. Green Policing merupakan pendekatan pemolisian yang menempatkan kelestarian lingkungan hidup sebagai bagian integral dari upaya menjaga keteraturan sosial dan
    membangun peradaban. Secara ontologis, Green Policing lahir dari kesadaran bahwa krisis lingkungan, perubahan iklim, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta patologi sosial berbasis ekonomi dan ekologi merupakan tantangan nyata yang memerlukan respons institusi kepolisian yang adaptif dan berwawasan lingkungan.

    “Pendekatan ini menegaskan bahwa tugas polisi tidak hanya terbatas pada penegakan hukum, tetapi juga meliputi perlindungan terhadap sumber daya alam dan lingkungan hidup sebagai bagian dari pelayanan kepada masyarakat,” kata dia.

    Lebih jauh, lulusan Akpol 1996 ini mengatakan Green Policing menjadi jawaban atas kebutuhan Polri yang Presisi, Prediktif, Responsif, dan Berkeadilan dalam menghadapi dinamika zaman. Model ini menuntut kepolisian untuk bersikap prediktif terhadap perkembangan lingkungan, responsif terhadap isu-isu ekologis, serta transparan dan adil dalam setiap tindakan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan.

    “Green Policing juga menekankan pentingnya pencegahan dan penindakan pencemaran lingkungan, baik pada media air, tanah, udara, maupun pengelolaan limbah dan sampah sebagai bentuk perlindungan terhadap kualitas lingkungan hidup (Monroe et al, 2008).

    Secara aspek aksiologis Green Policing juga mencakup penanganan spekulasi dan permainan harga sembako, pengawasan dampak pembangunan, perkebunan, dan pertambangan, serta penanganan monopoli pangan yang merugikan masyarakat (Xing et al, 2023). Kepolisian dituntut untuk responsif terhadap isu kesehatan masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan degradasi lingkungan dan perubahan iklim. Selain itu, penanganan gangguan keteraturan atau patologi sosial yang terkait dengan isu lingkungan menjadi bagian integral dari peran kepolisian dalam menjaga ketertiban umum.

    “Tidak kalah penting adalah penerapan social engineering untuk membentuk kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga lingkungan, sehingga pencegahan kerusakan lingkungan dapat dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan (Nurse, 2022). Dengan demikian, dasar aksiologis Green Policing menegaskan peran kepolisian yang tidak hanya reaktif terhadap kejahatan lingkungan, tetapi juga proaktif dalam membangun budaya dan sistem sosial yang mendukung pelestarian lingkungan hidup,” paparnya.

    Green Policing hadir sebagai sebuah pendekatan pemolisian yang urgen di tengah meningkatnya tantangan lingkungan global dan lokal. Konsep ini menawarkan kerangka kerja komprehensif yang sangat dibutuhkan, khususnya untuk wilayah dengan tingkat deforestasi dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tinggi.

    “Studi dari Mliless (2024) menunjukkan bahwa kerentanan lingkungan terhadap risiko yang ditimbulkan oleh perubahan iklim menjadi semakin eksponensial seiring dengan pesatnya fase revolusi industri dan globalisasi di era kontemporer,” katanya.

    Green Policing membawa dimensi perilaku hijau (green behavior) dan operasi berkelanjutan (sustainable pperations) yang menjadi fondasi dalam membangun model pemolisian berwawasan lingkungan. Model ini tidak hanya menjawab tantangan lingkungan secara langsung, tetapi juga memperkuat legitimasi institusi kepolisian di mata masyarakat melalui pendekatan yang lebih relevan dengan konteks lokal, seperti yang diungkapkan dalam kajian tentang legitimasi praktis dalam lingkup sosial politik.

    (mei/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Perkuat Industri Hilir, Pertamina Kembangkan Produk Petrokimia

    Perkuat Industri Hilir, Pertamina Kembangkan Produk Petrokimia

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina Petrochemical Trading (Pertachem), anak perusahaan Subholding Commercial & Trading PT Pertamina Patra Niaga, mengambil peran strategis dalam pengembangan produk petrokimia yang bernilai tambah tinggi. Proyek ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam membangun ekosistem industri berbasis bahan baku dalam negeri.

    Green Coke sebagai salah satu portofolio yang dipasarkan Pertachem menjadi bagian penting dalam mendukung agenda hilirisasi nasional, membuka peluang investasi, serta memperkuat daya saing Indonesia di pasar regional dan global.

    Green Coke, atau yang dikenal juga sebagai Petroleum Coke, merupakan produk akhir dari proses pengolahan minyak bumi yang dihasilkan melalui pemanasan unit Delayed Coking Unit (DCU). Produk ini berbentuk padatan karbon berwarna hitam dan memiliki nilai energi yang tinggi. Di Indonesia, Green Coke diproduksi oleh Pertamina Group melalui fasilitas produksi di Refinery Unit II Dumai, PT Kilang Pertamina Internasional.

    Seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap Green Coke di pasar nasional dan regional, pada bulan April 2025 ini, Direktur Utama PT Pertachem, Oos Kosasih menandatangani kerjasama perjanjian penjualan Green Coke dengan PT Indonesia BTR New Energy Material.

    Kolaborasi strategis bersama PT Indonesia BTR New Energy Material merupakan komitmen Pertachem pada hilirisasi produk baterai khususnya pada komponen anoda.

    Dijalankannya pasokan Green Coke dari Pertachem turut mendorong kemandirian bahan baku industri nasional. Inisiatif ini menjadi bagian dari perjalanan berkelanjutan kami dalam memperkokoh fondasi industri nasional yang tangguh dan mandiri.

    “Salah satu portfolio produk Pertachem, Green Coke menjadi bagian penting dalam rantai pasok energi. Pertachem hadir untuk memenuhi kebutuhan Green Coke yang tentunya hal ini diharapkan dapat mewujudkan swasembada energi nasional,” kata Oos Kosasih, dikutip Jumat (18/4/2025).

    Melihat potensi market terhadap produk Green Coke, Pertachem sangat optimis didukung dengan kestabilan pasokan dari Pertamina Grup, dalam memasarkan produk Green Coke ke pasar domestik dan regional. “Pemasaran Green Coke diproyeksikan akan mengalami tren positif yang signifikan khususnya untuk pemenuhan kebutuhan anoda baterai di pasar global,” tambah Oos Kosasih.

    Green Coke memiliki peran penting untuk berbagai sektor industri skala besar diantaranya yaitu sebagai bahan baku dalam pembuatan Anoda Grafit Aritifisial (Komponen pembuatan Baterai seperti di Electric Vehicle, Electronic, dll); Bahan baku Calcined Coke (digunakan sebagai bahan pengurai pada pabrik alumunium; Reduktor dalam proses peleburan timah; Bahan penambah kadar karbon pada industri logam atau pelebur baja); Alternatif bahan bakar (digunakan sebagai alternatif efisien bahan bakar dalam proses industri, dikarenakan memiliki nilai kalori (Net Calorific Value) yang lebih tinggi.

    Green Coke yang dipasarkan oleh Pertachem hadir dengan spesifikasi unggul, yaitu dengan kadar sulfur rendah sebesar 0,5% (Low Sulphur) dan Ash Content hanya 0,1%. Selain itu, Green Coke juga memiliki nilai kalori (Net Calorific Value) yang lebih tinggi yaitu sekitar 7500 – 8500 Cal/kg. Dengan kandungan sulfur yang lebih rendah berkontribusi pada kualitas udara yang lebih baik dan dampak lingkungan yang lebih rendah.

    Selain memperkuat pemasaran dan penjualan produk Green Coke, Pertachem sebagai marketing arm produk petrokimia Pertamina, juga akan terus memperluas pengembangan jaringan pemasaran produk lainnya seperti Produk Chemical (Solvent, Paraffin Wax, Sulphur, Caustic Soda, Methanol, SMO, Calcium Carbonate, Purified Terephtalic Acid, dan lainnya); Produk Polymer (Polypropylene, Polyethylene, Polystyrene, Masterbatch, Polyvinyl Chloride, Polytehylene Terephtalate, dan Ethyl Vinyl Acetate); dan Produk Aromatic Olefin (Paraxylene, Benzene, Propylene, Orthoxylene).

    (pgr/pgr)

  • Warga Bekasi Diserang Bau Menyengat, PGN: Tak Ada Gas Bocor

    Warga Bekasi Diserang Bau Menyengat, PGN: Tak Ada Gas Bocor

    Jakarta, CNBC Indonesia – Warga Bekasi melaporkan fenomena aneh dan tak menyenangkan terjadi pada Jumat (18/4) malam hingga Sabtu (19/4/2025) pagi ini. Ada bau yang tak sedap dan sangat menyengat yang tercium di wilayah Bekasi.

    Menurut laporan warga setempat, baunya mirip seperti bensin dan gas bocor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bekasi mengonfirmasi mendapat laporan dari warga, tetapi belum menemukan sumber bau tersebut.

    Menanggapi hal ini, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memastikan tidak ada kebocoran pada jaringan pipa gas bumi, menyusul laporan bau yang sempat tercium warga di wilayah Ciledug, Kecamatan Setu, Bekasi.

    Area Head PGN Bekasi, Maisalina, mengatakan pihaknya langsung mengerahkan tim untuk inspeksi lapangan setelah menerima laporan. Hasil pengecekan menyeluruh tidak menemukan adanya indikasi kebocoran.

    “Kami sudah lakukan pengecekan di seluruh jaringan, hasilnya tidak ditemukan adanya kebocoran. Berdasarkan pantauan tim PGN bersama masyarakat sekitar, bau yang sebelumnya sempat diduga berasal dari bau gas, saat ini sudah tidak tercium,” kata dia melalui keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Sabtu (19/4/2025).

    Meski demikian, PGN tetap melakukan pemantauan ketat dan berkoordinasi dengan pihak berwenang demi menjaga keamanan masyarakat dan pelanggan gas bumi.

    PGN juga mengimbau masyarakat segera melapor ke Contact Center 135 jika mencium bau gas atau mencurigai kondisi tidak normal di sekitar jaringan.

    “Keselamatan dan keandalan infrastruktur menjadi prioritas kami dalam menjaga pasokan energi bagi masyarakat,” Maisalina menuturkan.

    (fab/fab)

  • Pemkot Cimahi Gelar Retret ASN Pertama di Jawa Barat

    Pemkot Cimahi Gelar Retret ASN Pertama di Jawa Barat

    JABAR EKSPRES – Sebanyak 70 Aparatur Sipil Negara (ASN) eselon 2 dan 3 Pemkot Cimahi mengikuti jurit malam di tengah rintik hujan, Jumat (18/4) malam.

    Kegiatan yang menjadi bagian dari rangkaian retret selama tiga hari ini berlangsung di Dodik Bela Negara, Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

    Para ASN mulai memadati area jurit malam sejak pukul 20.00 WIB. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, bersama wakilnya Adhitia Yudisthira, turut hadir dan memantau langsung kegiatan di lapangan.

    Jurit malam dipandu langsung oleh Pelda Iwan Kartiwa dari Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi. Dalam pembekalannya, Iwan menjelaskan bahwa jurit malam ini dirancang layaknya misi seorang prajurit Caraka Malam, lengkap dengan tantangan dan kode sandi.

    “Jadi yang laki-laki sendiri, yang ibu-ibu berdua. Bapak ibu akan menerima berita (informasi) berisi 10 baris beritanya, yang dibikin oleh Wali Kota, dibaca dan dihafalkan. Yang sudah hafal distartkan,” ujar Iwan pada awak media.

    BACA JUGA:Retret Kades Belum Jadi Prioritas, Bupati Rudy Susmanto Fokus Perbaiki Jalan Rusak

    Selama perjalanan menuju garis akhir, peserta diminta menjaga kerahasiaan informasi yang dihafalkan. Mereka dibekali sandi malam berupa kode suara dan angka.

    “Di perjalanan tidak boleh bocor beritanya. Sandi malam ini ada sandi suara ‘Bela Nusa’, dan sandi angka jumlah angkanya lima,” jelasnya.

    Rute jurit malam ditempuh sekitar 50 menit. Meski tergolong singkat, Iwan mengingatkan bahwa suasana gelap dan medan tak terduga jadi bagian dari ujian.

    “Normalnya satu jam kurang 10 menit. Tapi di perjalanan tidak ada yang tahu, apalagi gelap. Ikuti aja rutenya, ada tali putih yang telah dipasang, ikuti aturan,” tandas Iwan.

    Kegiatan retret ASN ini digelar oleh Pemkot Cimahi dari tanggal 18 hingga 20 April 2025. Pesertanya merupakan para pejabat eselon 2 dan 3, mulai dari kepala dinas, sekretaris dinas, hingga kepala badan.

    BACA JUGA:Jadwalkan Retret ASN pada April 2025, Pemkot Cimahi Sebut Ini Tujuannya!

    Kegiatan ini meliputi pembekalan materi dari Lemhanas, Kemendagri, hingga IPDN, serta aktivitas fisik dan mental yang langsung dilatih oleh anggota TNI.