Jenis Media: News

  • Tuntutan Kerja Makin Berat, Muncul Fenomena “Orang Tikus” di China

    Tuntutan Kerja Makin Berat, Muncul Fenomena “Orang Tikus” di China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah tekanan ekonomi yang makin berat dan budaya kerja yang menuntut, generasi muda China kini mengadopsi identitas baru yang dikenal sebagai “rat people” atau “orang tikus”. Fenomena ini menunjukkan makin banyak anak muda yang memilih untuk menarik diri dari kehidupan sosial dan pekerjaan, menghabiskan waktu di rumah dengan aktivitas minimal.

    Istilah “rat people” menggambarkan gaya hidup di mana individu menghindari interaksi sosial dan aktivitas produktif, memilih untuk menghabiskan waktu di tempat tidur, menjelajahi internet, dan memesan makanan secara daring.

    Fenomena ini muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap budaya kerja “996”-bekerja dari pukul 9 pagi hingga 9 malam selama enam hari seminggu-yang sebelumnya dipopulerkan oleh tokoh-tokoh seperti pendiri Alibaba, Jack Ma.

    Menurut Steve Tsang, Direktur Institut China di SOAS, Universitas London, tren ini merupakan bentuk pemberontakan dari generasi muda yang merasa terjebak dalam lingkungan yang penuh tekanan.

    “Presiden Xi mungkin ingin generasi muda China fokus dan bekerja keras untuk menjadikan China sebagai kekuatan teknologi dan inovasi, tetapi dia tidak akan berhasil jika orang-orang tidak tertarik untuk melakukannya,” ujar Tsang, dikutip dari Newsweek, Kamis (24/4/2025).

    Adapun generasi muda China saat ini menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan, termasuk stagnasi upah dan meningkatnya biaya hidup. Tingkat pengangguran di kalangan usia 16 hingga 24 tahun di wilayah perkotaan mencapai 16,5% pada Maret lalu.

    Situasi ini membuat banyak anak muda merasa tidak ada gunanya berjuang dalam sistem yang tidak memberikan imbalan yang setimpal.

    Ophenia Liang, Direktur agensi pemasaran Digital Crew yang berfokus pada Asia, menjelaskan bahwa “rat people” ingin menjadi kebalikan dari citra glamor dan disiplin yang sering ditampilkan di media sosial.

    “Mereka memilih untuk tidak mengikuti rutinitas yang dipaksakan dan lebih memilih untuk hidup dengan cara mereka sendiri,” kata Liang.

    Respons Pemerintah

    Pemerintah China telah mengumumkan rencana untuk mendorong keseimbangan kerja-hidup, termasuk memperluas program magang dan pelatihan vokasional serta menawarkan subsidi kepada pemberi kerja untuk merekrut pekerja muda.

    Namun, dengan 12,22 juta mahasiswa yang akan lulus tahun ini, efektivitas langkah-langkah ini masih belum jelas.

    Meskipun saat ini “rat people” masih merupakan minoritas, jika tren ini berkembang menjadi arus utama, hal ini dapat menjadi tantangan serius bagi Partai Komunis China.

    “Jika tren ini menjadi mainstream, Partai Komunis akan menghadapi masalah,” ujar Tsang.

    (luc/luc)

  • BMKG Ungkap Cuaca Ekstrem Paling Banyak Hantam Jawa Barat Periode Ini

    BMKG Ungkap Cuaca Ekstrem Paling Banyak Hantam Jawa Barat Periode Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jawa Barat jadi daerah yang paling banyak mengalami kejadian cuaca ekstrem di saat musim libur Lebaran 2025. Hal itu diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

    Plt. Sekretaris Utama BMKG Guswanto mengatakan ada 222 kali kejadian hujan lebat pada masa arus mudik dan balik Lebaran 2025. Dan, tercatat ada 9 kali kejadian angin puting beliung. Kata dia, Jawa Barat mengalami 57 kali kejadian ekstrem pada arus mudik dan balik Lebaran 2025.

    “Dalam periode Lebaran 2025 kami menyampaikan beberapa kejadian cuaca ekstrem yang terjadi, kalau kita lihat terjadi sebanyak 222 hujan lebat, kemudian 75 angin kencang, 11 kali petir, dan angin puting beliung sebanyak 9 kali,” kata Guswanto, dikutip Kamis (24/4/2025).

    “Provinsi Jawa Barat merupakan daerah dengan kejadian ekstrem paling banyak, yaitu sekitar 57 kejadian,” tambahnya.

    Untuk menekan kejadian cuaca dan menurunkan intensitas keekstreman hujan selama arus mudik dan balik Lebaran 2025, ujarnya, BMKG melakukan operasi modifikasi cuaca.

    “Dalam rangka untuk menurunkan tingkat keekstreman cuaca, kita melakukan operasi modifikasi cuaca sebanyak 44 hari dengan melakukan 132 sorti,” bebernya.

    “Hasil kemudian diperkirakan dapat mengurangi perhitungan sementara ini untuk di daerah khusus Jakarta sampai 53,42%, sedangkan untuk Jawa Barat dapat mengurangi tingkat keekstreman sampai 47,92%,” tambahnya.

    Meski Jawa Barat tercatat menjadi provinsi yang paling banyak mencatatkan cuaca ekstrem, tetapi untuk hujan lebat hingga ekstrem di Jawa Barat berkurang pascamodifikasi cuaca yakni hanya 7 kejadian. Sedangkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur justru lebih besar, masing-masing 41 kejadian dan 38 kejadian.

    Artinya, tingkat keefektifan pelaksanaan operasi modifikasi cuaca ini patut menjadi pertimbangan dalam mengurangi risiko daripada cuaca ekstrem.

    “Modifikasi cuaca yang dilakukan BMKG cenderung berhasil dan patut menjadi pertimbangan dalam mengurangi risiko daripada cuaca ekstrem kedepannya,” pungkas Guswanto.

    Foto: PLT Sekretaris Utama BMKG Guswanto memberi pemaparan di Komisi V DPR RI, Jakarta, Rabu, 23/4. (Tangkapan Layar TV Parlemen)
    PLT Sekretaris Utama BMKG Guswanto memberi pemaparan di Komisi V DPR RI, Jakarta, Rabu, 23/4. (Tangkapan Layar TV Parlemen)

    (dce/dce)

  • Peternak Ayam Kena Petaka Harga, Ombudsman Tunjuk Biang Kerok Asli

    Peternak Ayam Kena Petaka Harga, Ombudsman Tunjuk Biang Kerok Asli

    Jakarta, CNBC Indonesia – Anjloknya harga ayam di tingkat produsen atau peternak kembali jadi sorotan. Ombudsman RI mengungkapkan, hal itu terjadi lantaran ada persoalan struktur industri perunggasan nasional yang timpang dan tidak sehat.

    “Persoalan ayam itu tidak bisa hanya dilihat, ‘Oh ini harga turun, berarti maladministrasi di mana-mana.’ Tidak seperti itu,” tegas Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika dalam Foodagri Insight CNBC Indonesia, Rabu (23/4/2025).

    Menurut Yeka, industri perunggasan di Indonesia memiliki kompleksitas yang selama ini luput dari perhatian. Salah satu yang paling krusial adalah ketidakseimbangan posisi antara peternak mandiri dan perusahaan-perusahaan besar yang menguasai seluruh rantai produksi.

    “Kami melihat, persoalan ini juga menyentuh aspek regulasi. Undang-undangnya perlu di-seimbangkan ulang (re-balancing). Apakah kesejahteraan peternak benar-benar diakomodir oleh regulasi kita saat ini?” ujarnya.

    Yeka mencontohkan bagaimana satu perusahaan bisa mengendalikan seluruh lini usaha, dari pembibitan (breeding), produksi pakan, budidaya ayam, hingga pengolahan hasil akhir. Di sisi lain, peternak mandiri justru harus membeli bibit dan pakan dari perusahaan yang sama, lalu bersaing di pasar dengan mereka.

    “Itu jelas nggak apple to apple. Peternak rakyat harus beli bibit, beli pakan dari perusahaan besar, lalu bersaing dengan mereka juga? Jelas berat sebelah,” ucap dia.

    Ia menegaskan, selama struktur kelembagaan dalam industri perunggasan tidak ditata secara adil, maka krisis harga ayam seperti sekarang akan terus berulang.

    “Saya pastikan kondisi seperti ini akan terus berulang setiap tahun. Dan ini bukan baru sekarang, sudah terpantau sejak tahun 2014. Setiap tahun selalu ada fase seperti ini,” pungkasnya.

    (dce)

  • OpenAI Siap Ambil Alih Chrome Jika Google Melepasnya, Ini Alasannya

    OpenAI Siap Ambil Alih Chrome Jika Google Melepasnya, Ini Alasannya

    JABAR EKSPRES – Perusahaan kecerdasan buatan OpenAI menyatakan kesiapannya untuk membeli browser Google Chrome jika perusahaan raksasa teknologi itu benar-benar melepasnya.

    Pernyataan ini mencuat di tengah persidangan kasus dugaan praktik monopoli oleh Google.

    Melansir dari laporan Reuters dan The Verge, Rabu (23/4), eksekutif OpenAI, Nick Turley, menyampaikan hal tersebut di hadapan hakim dalam sidang antimonopoli yang digelar di Amerika Serikat.

    Chrome Dianggap Solusi Potensial dalam Kasus Monopoli Google

    Departemen Kehakiman AS sebelumnya mengusulkan agar Google melepas Chrome sebagai langkah untuk mengurangi dominasi perusahaan dalam industri pencarian online.

    Usulan ini merupakan bagian dari putusan Hakim Amit Mehta atas kasus monopoli yang menjerat Google sejak tahun lalu.

    Sidang resmi kasus ini telah dimulai sejak Senin (21/4) dan Google berencana untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut.

    BACA JUGA: 7 Tips Jitu Lawan Rasa Kantuk Setelah Makan Siang di Kantor

    BACA JUGA: Ramalan Zodiak Besok Kamis, 24 April 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, dan Virgo

    OpenAI Pernah Tawarkan Kerja Sama ke Google, Tapi Gagal

    Nick Turley juga mengungkap bahwa OpenAI pernah mengajukan kerja sama kepada Google pada tahun 2024.

    Tujuannya adalah agar ChatGPT dapat menggunakan teknologi pencarian Google untuk mendukung fitur pencarian berbasis AI mereka.

    Namun, Google menolak kerja sama tersebut, dan hingga kini, kedua perusahaan tidak memiliki hubungan kemitraan apa pun.

    ChatGPT Andalkan Bing, Tapi Nilainya Kurang Optimal

    Saat ini, OpenAI mengandalkan Bing dari Microsoft sebagai mitra pencarian utama untuk ChatGPT.

    Akan tetapi, OpenAI menilai hasil pencarian dari Bing masih belum memenuhi standar kualitas yang diharapkan.

    “Kami percaya bahwa dengan akses ke lebih banyak penyedia layanan pencarian, khususnya melalui API Google, kami bisa memberikan produk yang lebih berkualitas untuk pengguna,” tulis OpenAI dalam sebuah email yang ditampilkan dalam persidangan.

    BACA JUGA: Ramalan Zodiak Besok Kamis, 23 April 2025: Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces

    OpenAI Bangun Mesin Pencari Sendiri, Targetnya Masih Jauh

    Karena tidak mendapat akses ke teknologi Google, OpenAI pun mulai membangun mesin pencarinya sendiri.

  • Menimbang Kembali Penjurusan SMA

    Menimbang Kembali Penjurusan SMA

    Jakarta – Pemerintah berencana mengembalikan sistem penjurusan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)—IPA, IPS, dan Bahasa—mulai tahun ajaran 2025/2026. Kebijakan ini sontak memantik perdebatan. Sebagian menilainya sebagai langkah mundur dari semangat Kurikulum Merdeka yang memberi keleluasaan bagi siswa, sementara yang lain menyambutnya sebagai bentuk kepastian yang sempat hilang.

    Namun dalam perdebatan itu, satu hal kerap terlupakan: sistem pendidikan bukan hanya soal struktur, tapi juga soal kesiapan, konteks, dan pemahaman tentang siapa yang sedang dididik. Sistem penjurusan muncul sebagai solusi pedagogis sekaligus administratif. Di satu sisi, ia memberikan arah bagi siswa untuk memperdalam minat dan kompetensi sesuai bidang. Di sisi lain, penjurusan memudahkan pengelolaan pembelajaran, pembagian guru, hingga penyusunan jadwal sekolah.

    Secara logistik, ia memang memudahkan. Penjurusan di Indonesia bukan sekadar pembagian bidang studi. Ia dengan cepat berkembang menjadi sistem hierarkis yang membedakan kualitas siswa berdasarkan jurusan yang dipilih atau diberikan. IPA dianggap lebih prestisius, lebih “ilmiah”, dan lebih menjanjikan masa depan. IPS berada di tengah, dan Bahasa kerap ditempatkan di lapisan terbawah, seolah menjadi tempat bagi mereka yang “tidak berhasil” masuk dua lainnya.

    Pola pikir ini tidak pernah dinyatakan secara resmi dalam dokumen kebijakan. Namun ia nyata dalam praktik dan budaya sekolah. Banyak siswa dipaksa atau diarahkan masuk jurusan tertentu bukan karena minat, tetapi karena tekanan nilai, harapan orangtua, atau citra sosial jurusan itu sendiri. Akibatnya, alih-alih menjadi mekanisme untuk mendukung pembelajaran, penjurusan justru berubah menjadi alat klasifikasi sosial di dalam ruang sekolah.

    Kurikulum Merdeka dan Tantangan Kebebasan Pilihan

    Penghapusan sistem penjurusan dalam Kurikulum Merdeka bertolak dari keinginan mendobrak sekat-sekat tersebut. Siswa diberi keleluasaan memilih mata pelajaran sesuai minat dan rencana masa depannya. Di atas kertas, ini adalah lompatan penting dalam pendidikan kita: membebaskan siswa dari kotak-kotak sempit yang kerap membatasi pengembangan potensi.

    Namun pelaksanaan ideal tidak selalu bertemu kesiapan lapangan. Di banyak sekolah, terutama di luar kota besar, fleksibilitas ini justru menghadirkan kebingungan. Siswa tidak memiliki cukup informasi atau bimbingan untuk menentukan pilihan mata pelajaran. Guru kesulitan menyesuaikan metode ajar dalam konteks kelas dengan siswa yang mengambil kombinasi pelajaran berbeda. Sekolah pun mengalami tantangan besar dalam menyusun struktur kurikulum dan membagi sumber daya manusia.

    Lebih dari itu, kebebasan memilih tidak serta merta berarti kebebasan berpikir. Tanpa pendampingan yang memadai, siswa bisa memilih berdasarkan pengaruh lingkungan, tekanan teman sebaya, atau bahkan tren sesaat. Dalam konteks seperti ini, kebebasan yang ditawarkan oleh Kurikulum Merdeka belum tentu membebaskan.

    Menimbang Kembali Penjurusan: Rigiditas vs Realisme

    Kembalinya penjurusan tak serta merta bisa dicap sebagai regresi atau kemunduran. Dalam sistem pendidikan, tidak semua perubahan linear menuju kemajuan. Ada kalanya kebijakan yang dianggap “lama” memiliki fungsi yang relevan dalam konteks tertentu—selama ia dievaluasi dan didesain ulang sesuai zaman.

    Penjurusan dalam bentuk barunya seharusnya tidak mengulang kekakuan masa lalu. Ia harus lentur, adaptif, dan berorientasi pada pengembangan jangka panjang siswa. Misalnya, siswa jurusan IPA tetap diberi ruang untuk mengambil mata pelajaran dari rumpun sosial dan humaniora. Begitu pula sebaliknya. Dengan mekanisme ini, penjurusan tidak menjadi pagar, tetapi titik mula orientasi.

    Penting juga untuk meninjau hubungan penjurusan dengan sistem seleksi pendidikan tinggi. Hingga saat ini, banyak perguruan tinggi masih mensyaratkan latar belakang jurusan tertentu untuk program studi tertentu. Tanpa sistem penjurusan, siswa bisa tidak sadar bahwa pilihan pelajarannya di SMA dapat membatasi pilihan kuliah kelak. Jika sistem seleksi tidak diperbarui secara paralel, penghapusan penjurusan justru bisa merugikan siswa dalam jangka panjang.

    Dengan demikian, penjurusan yang direvisi dan dibenahi bisa menjadi cara untuk menyinkronkan realitas pendidikan menengah dan tinggi, sekaligus melindungi siswa dari konsekuensi pemilihan pelajaran yang tidak informatif.

    Yang Perlu Diperhatikan: Pendampingan, Fleksibilitas, dan Afirmasi

    Apapun bentuk sistemnya, satu hal yang harus dikedepankan adalah pendampingan. Sistem penjurusan akan kembali jatuh pada pola lama jika sekolah tidak membangun sistem bimbingan akademik dan karier yang kuat. Siswa perlu dibantu memahami potensi dan kecenderungan dirinya. Mereka juga perlu diberi informasi yang cukup mengenai pilihan studi lanjutan dan dunia kerja yang akan mereka hadapi.

    Fleksibilitas juga menjadi kunci. Penjurusan tidak boleh kaku, apalagi bersifat final di awal tahun. Harus ada masa transisi dan evaluasi yang memungkinkan siswa berpindah jalur jika merasa tidak cocok. Selain itu, akses terhadap semua jurusan harus adil. Jangan sampai penjurusan Bahasa, misalnya, hanya disediakan di kota besar atau sekolah unggulan.

    Akhirnya, yang harus disadari, penjurusan hanyalah instrumen. Yang lebih penting adalah bagaimana kita mendampingi siswa tumbuh sebagai manusia yang berpikir, yang reflektif, dan yang mampu menjawab tantangan zamannya.Pendidikan bukan proyek yang selesai dalam satu kebijakan. Ia adalah medan yang terus berubah dan harus dikelola dengan kesadaran kontekstual. Penjurusan, dengan segala problematika masa lalunya, bisa hadir kembali sebagai solusi jika didesain ulang secara bijak.

    Struktur tidak selalu berarti belenggu. Ia bisa menjadi fondasi—asal tidak mematikan pertumbuhan. Dan pendidikan yang baik adalah pendidikan yang memberi arah tanpa memaksa, memberi kerangka tanpa membatasi kemungkinan.

    Di balik rencana mengembalikan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa, ada perdebatan mendasar soal struktur, kesiapan, dan bimbingan pendidikan. Penjurusan bukan akhir, tapi awal arah belajar—asal tidak kaku dan menyesatkan. Kembalinya sistem penjurusan seharusnya tidak dipahami sebagai langkah mundur, melainkan sebagai kesempatan untuk merancang ulang kerangka pendidikan yang lebih realistis tanpa mengorbankan semangat kebebasan belajar.

    Tantangan yang muncul dari Kurikulum Merdeka menunjukkan bahwa kebebasan tanpa struktur bisa menimbulkan kebingungan. Sebaliknya, struktur tanpa fleksibilitas berisiko mematikan potensi. Maka, tugas kita bukan memilih antara keduanya, tetapi merumuskan bentuk penjurusan yang lebih cair—yang memberi arah tanpa membatasi, dan memberi pilihan tanpa membingungkan. Dalam dunia yang terus berubah, pendidikan harus mampu mengayomi keragaman potensi, bukan sekadar mengelompokkannya.

    Muhammad Ghufron alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pemerhati pendidikan komunitas, editor lepas

    (mmu/mmu)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Xi Jinping Keluarkan Jurus Baru Lawan Perang Dagang Trump, Buka Ini!

    Xi Jinping Keluarkan Jurus Baru Lawan Perang Dagang Trump, Buka Ini!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Presiden China Xi Jinping kini mengeluarkan jurus baru untuk melawan perang dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Regulator negara dan dewan perencanaan China kini resmi menerbitkan versi baru “daftar negatif” yang melonggarkan hambatan untuk memasuki ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

    Beijing mengurangi jumlah industri yang dibatasi, dari dari 117 menjadi 106. Daftar negatif tersebut sudah ada sejak 2018 dan menetapkan industri-industri yang aktivitasnya investor asingnya dibatasi atau dilarang.

    Mengutip Reuters, Kamis (24/4/2025), pelonggaran ini dilakukan karena tarif AS mengancam tekanan lebih besar pada ekonomi China, yang sudah terpuruk akibat konsumsi domestik yang lemah dan krisis utang di sektor properti. Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China (NDRC) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada bahwa versi daftar 2025 menurunkan “ambang batas masuk dan merangsang vitalitas pasar”.

    “Sejumlah bidang telah diliberalisasi sebagian,” kata NDRC.

    Secara rinci, hal ini termasuk produksi televisi, layanan telekomunikasi, layanan informasi daring untuk farmasi, perangkat medis, penggunaan obat radioaktif oleh lembaga medis serta impor benih hutan. Pemerintah daerah juga didorong untuk memberikan akses yang lebih besar di bidang-bidang seperti transportasi dan logistik, pengiriman barang, dan layanan penyewaan kendaraan.

    “Akses pasar untuk berinvestasi pada kendaraan udara tak berawak dan produk tembakau baru seperti rokok elektrik dimasukkan dalam daftar negatif untuk memastikan keuntungan bersih”, kata regulator, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Februari lalu, China mengatakan akan lebih jauh mendobrak hambatan investasi dan merevisi daftar negatifnya untuk akses pasar sesegera mungkin. Sejak saat itu, pejabat China telah meningkatkan “serangan pesona” untuk meyakinkan para pemimpin bisnis global tentang prospek ekonomi jangka panjang Tiongkok.

    Frekuensi pertemuan dengan perusahaan multinasional meningkat setelah investasi langsung asing anjlok 27,1% dalam mata uang lokal pada tahun 2024 dari tahun sebelumnya. Hal ini menjadi penurunan terbesar sejak krisis keuangan global 2008.

    “Promosi yang lebih baik dari model ‘masuk kecuali dilarang’ akan membantu mendorong modal sosial, terutama investasi swasta, dan mempromosikan inovasi ilmiah dan teknologi serta persaingan industri yang sehat,” tegas NDRC.

    (sef/sef)

  • SSCASN 2025: Panduan Lengkap Pendaftaran CPNS, Simak Syaratnya! – Page 3

    SSCASN 2025: Panduan Lengkap Pendaftaran CPNS, Simak Syaratnya! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Indonesia kembali membuka peluang emas bagi putra-putri terbaik bangsa untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (SSCASN) 2025. Pendaftaran akan dilakukan melalui portal resmi SSCASN, sscasn.bkn.go.id. Prosesnya meliputi pembuatan akun, pengisian data diri, dan seleksi administrasi hingga ujian kompetensi. Informasi lengkapnya bisa Anda simak di sini!

    Bagi Anda yang bercita-cita mengabdi kepada negara sebagai ASN, SSCASN 2025 menjadi kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Pastikan Anda telah mempersiapkan diri dengan matang, mulai dari memahami persyaratan hingga strategi menghadapi ujian. Informasi akurat dan terpercaya sangat penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

    Artikel ini akan membahas secara detail mengenai SSCASN 2025, mulai dari jadwal pendaftaran yang diperkirakan, persyaratan umum yang perlu dipenuhi, hingga proses pendaftaran dan tips sukses agar lolos seleksi. Simak informasi selengkapnya berikut ini!

  • 4 Fakta Fachri Albar Kembali Ditangkap Terkait Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba – Page 3

    4 Fakta Fachri Albar Kembali Ditangkap Terkait Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba – Page 3

    Aktor Indonesia, Fachri Albar, kembali terjerat kasus penyalahgunaan narkotika. Fachri ditangkap di rumahnya yang terletak di kawasan Jakarta Selatan pada Minggu 20 April 2025.

    Ini bukan pertama kalinya Fachri Albar terjerat kasus penyalahgunaan narkotika. Sebelumnya, aktor kelahiran 15 November 1981 ini pernah dua kali terlibat kasus yang sama.

    2007

    Pada 2007, untuk pertama kalinya Fachri Albar terjerat kasus penyalahgunaan narkotika. Pada tahun ini pula, kasus narkoba tersebut juga menjerat ayahnya, Achmad Albar.

    Bahkan, saat itu ia masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Petugas menemukan narkotika jenis kokain sebanyak 1,2 gram yang disimpan dalam kotak obat di kamar Fachri.

    Selanjutnya, Fachri ditemani anggota keluarganya Camelia Malik dan Harry Capri, serta kuasa hukumnya, Sandy Arifin, menyerahkan diri ke BNN. Setelah menjalani tes urine dan pemeriksaan, ia tidak terbukti mengonsumsi narkoba. Fachri Albar pun dibebaskan, sedangkan ayahnya mendekam di penjara.

    2018

    Sebelas tahun setelah kasus pertama, Fachri Albar kembali terjerat kasus serupa. Ia ditangkap di rumahnya setelah ditemukan barang bukti berupa satu buah puntung sisa pakai narkotika jenis ganja dengan berat bruto 0,32 gram.

    Ditemukan pula satu bungkus plastik klip transparan berisi narkoba jenis sabu dengan berat bruto 0,32 gram, 13 butir psikotropika jenis nitrazepam, serta satu butir psikotropika jenis alprazolam. Melalui sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Fachri divonis tujuh bulan rehabilitasi.

    2025

    Setelah tujuh tahun, kasus yang sama kembali menjerat Fachri Albar. Pada 20 April 2025, Polres Metro Jakarta Barat menangkap Fachri Albar di rumahnya yang terletak di kawasan Jakarta Selatan.

    Ia ditangkap seorang diri. Polisi masih melalukan pemeriksaan mendalam terhadap Fachri Albar dan belum membeberkan jenis narkoba serta barang bukti yang diamankan dalam kasus tersebut.

  • Hari Transportasi Nasional, Pramono Paksa ASN Jakarta Naik Angkutan Umum Tiap Rabu – Page 3

    Hari Transportasi Nasional, Pramono Paksa ASN Jakarta Naik Angkutan Umum Tiap Rabu – Page 3

    Peringatan Hari Angkutan Nasional telah dimulai sejak tahun 1977. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran transportasi umum dalam pembangunan nasional.

    Sejak tahun 1977, pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan transportasi umum. Hal ini dilakukan untuk memberikan pilihan transportasi yang nyaman, aman, dan terjangkau bagi masyarakat.

    Dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan pribadi, kemacetan dan polusi udara menjadi masalah yang serius. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong masyarakat untuk beralih ke transportasi umum sebagai solusi yang lebih berkelanjutan.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui kebijakan Gubernur Pramono, berharap dapat mengubah kebiasaan masyarakat dalam menggunakan transportasi. Dengan memberikan contoh langsung melalui ASN, diharapkan masyarakat luas akan termotivasi untuk turut serta mengurangi kemacetan dan polusi di Jakarta.

  • Sri Mulyani-BGS Bertemu Bos Freeport-McMoRan di AS, Ada Apa?

    Sri Mulyani-BGS Bertemu Bos Freeport-McMoRan di AS, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin baru saja bertemu dengan Chairman Freeport-McMoRan Richard Adkerson dan CEO Freeport-McMoRan Kathleen Quirk di sela-sela agenda IMF dan World Bank Group Spring Meetings 2025 di Washington DC, Amerika Serikat, pada 23 April 2024 waktu setempat.

    Dalam pertemuan ini, Sri Mulyani menyebut, Richard dan Kathleen bercerita bagaimana kebijakan tarif perdagangan telah menimbulkan dampak pada volatilitas harga komoditas – khususnya tembaga – serta potensi pergeseran rantai pasokan global.

    “Kami menyepakati pentingnya membangun kerja sama yang adil dan berimbang sebagai upaya meredam dampak dari gejolak perekonomian yang kian kompleks. Komunikasi yang terbuka dan berimbang menjadi faktor penting untuk menjaga stabilitas serta kepentingan bersama,” ungkap Sri Mulyani, dikutip dari akun Instagramnya, Kamis (24/04/2025).

    Selain membahas isu ekonomi dan perdagangan, menurutnya kedua belah pihak juga menegaskan kembali komitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang kesehatan, terutama dalam mendukung program pengentasan malaria di wilayah Papua.

    “Hal ini sejalan program kerja Presiden @prabowo dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil, dan merata melalui peningkatan sarana dan prasarana, serta meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan,” tandasnya.

    Seperti diketahui, Budi Gunadi Sadikin (BGS) juga pernah berkomunikasi erat dengan pimpinan Freeport-McMoRan tersebut saat menjabat sebagai Direktur Utama PT Inalum yang kini menjadi Holding BUMN Tambang MIND ID.

    Pada saat menjabat sebagai Dirut Inalum, BGS berhasil mengakuisisi mayoritas saham Freeport Indonesia dari Freeport McMoRan. BGS berhasil membawa Indonesia menguasai 51,2% saham PT Freeport Indonesia pada akhir 2018.

    Penandatanganan dokumen penyelesaian transaksi akuisisi saham Freeport ini ditandatangani oleh Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin dan CEO Freeport-McMoRan Richard Adkerson di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hari Jumat, 21 Desember 2018.

    Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, Indonesia mengakuisisi PT Freeport Indonesia lewat holding BUMN Pertambangan, PT Inalum (Persero), dengan nilai mencapai US$ 3,85 miliar atau setara Rp 55,8 triliun. Untuk membeli 51% saham PT Freeport Indonesia ini, Inalum menerbitkan surat utang global senilai US$ 4 miliar, salah satu nilai terbesar sepanjang sejarah RI.

    Dengan kesepakatan di atas, Indonesia kini memiliki kendali atas cadangan terbukti dan terkira di lapangan PTFI yang secara kasar bernilai Rp 2.400 triliun, yang terdiri dari 38,6 miliar pound tembaga, 33,8 juta ounce emas, dan 156,2 juta ounce perak.

    (wia)