Jenis Media: News

  • Sadis! Duo Begal Tusuk Leher Sopir Taksi di PIK 29 Kali hingga Tewas

    Sadis! Duo Begal Tusuk Leher Sopir Taksi di PIK 29 Kali hingga Tewas

    Jakarta

    Polisi mengungkap hasil autopsi terhadap MR (35), sopir taksi online, tewas dibunuh duo begal di kawasan PIK 2, Kabupaten Tangerang, Banten, berujung jasadnya dibuang ke kali. Polisi menyebut ada 29 luka tusukan di leher korban.

    “Kemudian setelah kita lakukan pemeriksaan dalam dan pemeriksaan luar, visum dan otopsi, bahwa dokter forensik menemukan ada 29 luka terbuka di bagian leher,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho kepada wartawan, Selasa (29/4/2025).

    Pelaku berkali-kali menusuk leher korban. Berdasarkan pemeriksaan tim kedokteran, luka terbuka tersebut menjadi penyebab utama kematian korban.

    “Disimbolkan bahwa penyebab kematian korban adalah akibat kekerasan benda tajam pada korban yang memotong pembuluh nadi utama leher sisi kanan korban. Jadi tadi pelaku sempat melakukan penusukan berkali-kali itulah yang menyebabkan korban meninggal dunia,” ujarnya.

    Korban diketahui dibunuh pada Kamis (24/4) dini hari. Kedua pelaku berinisial IT alias Jefri dan NH alias Dayat diamankan penyidik Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota di hari yang sama. Jasad korban ditemukan pada Jumat (25/4) siang.

    Para tersangka dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan atau Pasal 365 ayat 3 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan yang menghilangkan nyawa orang lain dan atau Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Keduanya terancam hukuman maksimal pidana mati.

    Awal Mula Kasus Terungkap

    “Berkat kecurigaan anggota polisi saat transaksi jual beli mobil bekas,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho kepada wartawan, Jumat (25/4).

    Saat itu anggota curiga lantaran mobil tersebut dijual dengan harga murah. Selain itu, ada bercak darah di mobil tersebut.

    (wnv/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tambal Sulam Kejahatan Pria di Jakbar Sudah Gadaikan 13 Mobil Sewaan, Terakhir Jelang Lebaran

    Tambal Sulam Kejahatan Pria di Jakbar Sudah Gadaikan 13 Mobil Sewaan, Terakhir Jelang Lebaran

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK – Tambal sulam kejahatan dilakukan seorang pria berinisial HB di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    Modus yang digunakannya yakni menggadaikan mobil yang disewanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

    Dari kejahatan HB, polisi menyita sebanyak 13 mobil beragam jenis dan merek.

    Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyhadi menjelaskan, kasus ini terbongkar setelah adanya laporan dari salah satu korbannya menjelang Lebaran tahun ini atau sekira sebulan lalu.

    Hal itu bermula di tanggal 21 Maret 2025, pelaku HB dikenalkan oleh rekannya berinisial ED kepada F untuk dicarikan mobil sewaan.

    F yang merasa kenal dengan ED kemudian mencari beberapa kenalannya yang mau mobilnya disewakan.

    Hingga akhirnya dari HB mendapatkan dua unit mobil sewaan melalui perantara F.

    Sebanyak 7.926 calon jemaah haji asal Jakarta bakal diberangkatkan ke Tanah Suci pada 1 Mei 2025 mendatang. Calon jemaah haji ini akan diberangkatkan dalam beberapa kloter.

    Kepada F, pelaku mengaku membutuhkan mobil sewaan untuk digunakan sebagai operasional proyek di kawasan Banten.

    “Bahwa tersangka HB ingin menyewa kendaraan dengan harga Rp 350.000 per hari dari tanggal 21 Maret sampai 28 Maret, dimana dia membutuhkan dua unit kendaraan  mobil,” kata Twedi saat merilis kasus tersebut di Mapolres Jakarta Barat, Selasa (29/4/2025).

    Setelah mendapatkan dua mobil sewaan berjenis LCGC, HB memberikan uang muka Rp 500 ribu untuk tiap mobil tersebut.

    Sedangkan sisanya ia mengaku akan dibayarkan setelah selesai masa sewa.

    “Kemudian pada tanggal 28 Maret korban menghubungi tersangka menanyakan kendaraannya dan menyampaikan bahwa waktu sewanya sudah habis.”

    “Dan seharusnya dikembalikan kendaraannya namun tersangka HB belum mengembalikan dan dicoba dihubungi tidak bisa dihubungi,” ujar Twedi.

    Hingga akhirnya pada 8 April 2025, HB menemui korban dan mengaku bahwa kendaraan yang disewanya itu telah digadaikan.

    Kapolres Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya (istimewa)

    Korban pun langsung membawa pria tersebut ke Polsek Kebon Jeruk untuk dibawa ke ranah hukum.

    “Jadi dia nyewa untuk digadaikan. Uangnya itu untuk menutupi yang disewa di tempat lain, jadi istilahnya tambal sulam,” kata Twedi.

    Atas perbuatannya, pelaku bakal dikenakan pasal 372 KUHP tentang penggelapan dan pasal 480 KUHP tentang penadahan.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Supaya Tak Dicuri Lagi, CMNP Ganti Pelat Besi Jalan Tol Pakai Panel Fiber yang Tak Laku Kalau Dijual

    Supaya Tak Dicuri Lagi, CMNP Ganti Pelat Besi Jalan Tol Pakai Panel Fiber yang Tak Laku Kalau Dijual

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA – Untuk mencegah pencurian terulang kembali, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) mengganti bagian pelat besi jalan tol mereka yang telah dicuri dengan material bernama Fiber Reinforced Polymer (FRP).

    FRP merupakan panel berbahan fiber yang memiliki fungsi serupa dengan pelat besi steel plate bonding, namun tak memiliki nilai ekonomis.

    Direktur Operasi CMNP Djoko Sapto mengatakan, panel fiber ini sama kuatnya dengan pelat besi jalan tol untuk memperkuat pondasi.

    Dengan material yang baru ini, CMNP meyakini tak lagi ada pencurian karena panel fiber cenderung tidak laku dijual.

    “Kami melakukan penggantian tidak dengan pelat lagi, karena menurut kami pelat mempunyai nilai ekonomis yang membuat orang menjadi berkeinginan untuk mengambil pelat tersebut,” kata Djoko di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).

    “Kami ganti dengan namanya FRP, seperti karet yang setelah dipasang tidak punya nilai ekonomis, jadi dengan harapan seperti itu kami bisa meminimalkan kasus-kasus pencurian dan secara struktur kami tetap bisa mempertahankan penambahan kekuatan dengan baik,” sambungnya.

    Penggantian pelat besi dengan FRP menyusul terjadinya pencurian di kolong jalan Tol Dalam Kota di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Pencurian pelat besi disebutkan Djoko sudah terjadi sejak tahun 2016, dan terakhir kalinya terjadi pada 23 April 2025 lalu.

    Sudah 9 tahun belakangan, ada sekitar 400 pelat besi yang hilang dari kolong tol yang dikelola CMNP.

    Adapun fungsi pelat besi yang banyak dicuri ini adalah untuk memperkuat struktur jalan tol.

    “Kejadian pencurian memang sudah terjadi sejak 2016,” kata Djoko.

    “Pelat tadi fungsinya adalah sebagai penambah kekuatan, bukan fungsi utama dari struktur jalan, jadi itu hanya menambah kekuatan dengan munculnya maraknya kendaraan ODOL (Over Dimension Over Load), maka kami antisipasi dengan adanya penambahan pelat tadi,” sambungnya.

    5 Pelaku Ditangkap

    Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap lima pelaku yang terlibat pencurian pelat besi kolong tol di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Dari lima pelaku yang ditangkap, dua di antaranya berperan sebagai eksekutor, sementara tiga lainnya penadah. Adapun satu dari tiga penadah itu ialah seorang wanita paruh baya.

    Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Ahmad Fuady mengatakan, penangkapan terhadap para pelaku dilakukan setelah polisi menerima laporan pencurian pada 23 April 2025 lalu.

    “Kami menerima informasi adanya kehilangan pelat yang merupakan bagian dari jalan tol berdasarkan laporan polisi tanggal 23 April 2025,” kata Fuady di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).

    Menerima laporan itu, jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara langsung melakukan penyelidikan.

    Di hari itu juga, pada tanggal 23 April 2025, polisi menangkap pelaku utama pencurian yakni seorang pria berinisial SW (43).

    “Hasil penyelidikan tersebut, maka di hari yang sama jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara menangkap dan mengamankan pelaku dengan inisial SW usia 43 tahun, diamankan di daerah Tanjung Priok,” jelas Fuady.

    Polisi pun mengembangkan penyelidikan menyusul tertangkapnya SW.

    Hasilnya, tertangkap lagi satu pelaku lainnya seorang pria berinisial ML (51), yang juga memiliki peran melakukan pencurian pelat besi dari kolong tol.

    Kedua eksekutor itu mengaku telah mencuri pelat besi dari jalan tol milik PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) itu dengan cara mencongkelnya menggunakan perkakas.

    Kedua pelaku yang juga memiliki hubungan kekerabatan lalu menjual pelat besi hasil curiannya ke penadah di sekitar wilayah Tanjung Priok.

    Polisi akhirnya menangkap tiga pelaku lainnya yang merupakan pelaku penadahan, di mana salah satunya merupakan seorang wanita paruh baya berinisial M (51).

    Atas perbuatannya, tersangka SW dan ML dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, sedangkan ketiga penadah dijerat Pasal 480 KUHP tentang penadahan.

    Mereka terancam hukuman di atas 5 tahun penjara.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ketipu Jelang Lebaran, Cerita Warga Kebon Jeruk Jakarta Barat Girang Mobilnya Akhirnya Pulang

    Ketipu Jelang Lebaran, Cerita Warga Kebon Jeruk Jakarta Barat Girang Mobilnya Akhirnya Pulang

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK – Yunus tak henti menyampaikan terima kasihnya kepada jajaran Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Kebon Jeruk yang telah menemukan mobilnya, Selasa (2/4/2025).

    Pasalnya, mobil LCGC miliknya yang dibawa kabur sejak 22 Maret 2025 kini telah kembali.

    Ia pun langsung menyalakan mobil warna hitam miliknya setelah diberikan kunci oleh Kapolres Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyhadi.

    “Alhamdulilah bisa ketemu. Sekali lagi terima kasih banyak ya pak,” kata Yunus kepada Kapolres di Mapolres Jakarta Barat, Selasa (29/4/2025).

    Yunus menjadi satu dari 13 mobil yang digelapkan oleh pria berinisial HB dengan modus sebagai penyewa.

    Ia pun menceritakan bagaimana bisa sampai menjadi korban.

    Hal itu berawal dari kerabatnya yang menawarkan kepadanya apakah mobilnya itu disewakan pada 22 Maret 2025 lalu.

    Saat itu, awalnya Yunus menolak. Namun karena ada beberapa rekannya di komunitas taksi online yang juga menyewakan mobilnya, ia pun akhirnya mau.

    “Ada saudara kenal sama tersangka. Saya ditawarin mau enggak mobilnya disewa karena katanya ada yang mau nyewa mobil banyak buat operasional proyek listrik di Banten,” tutur Yunus.

    Sebelum bersedia mobilnya disewakan, Yunus sebenarnya sudah memverifikasi sang penyewa.

    “Karena kata teman-teman, si tersangka ini selama ada storynya bagus dan emang udah terkenal punya usaha listrik. Kebetulan temen juga udah duluan kasih mobilnya ke dia, makanya saya akhirnya mau,” tutur Yunus.

    Pada 22 Maret 2025, akhirnya Yunus sepakat untuk menyewakan mobilnya dengan disaksikan saudaranya yang mengenalkannya dengan pelaku.

    “Itu katanya mobil mau disewa sampai tanggal 28 seharinya itu katanya Rp 350 ribu tapi saya baru nerima Dp Rp 500 ribu,” kata Yunus.

    Nahas, alih-alih uang yang bakal didapat untuk tambahan Lebaran, justru mobilnya menghilang.

    Ia coba menelepon HB berkali-kali tapi tak bisa terhubung hingga akhirnya ia membuat laporan ke Polsek Kebon Jeruk.

    “Saudara saya yang kenal sama pelaku ternyata dia ketipu juga,” kata Yunus.

    Sebagaimana penuturan Kapolres Jakarta Barat, akhirnya pada 8 April 2025, HB menemui korban dan mengaku bahwa kendaraan yang disewanya itu telah digadaikan.

    Korban pun langsung membawa pria tersebut ke Polsek Kebon Jeruk untuk dibawa ke ranah hukum.

    “Mobil saya ini posisinya ada di Cisoka Tangerang sudah di tangan penadah. Untungnya bisa ditemuin sebelum dijual dan belum ada yang diutak-atik,” kata Yunus.

    Atas perbuatannya, pelaku bakal dikenakan pasal 372 KUHP tentang penggelapan dan pasal 480 KUHP tentang penadahan.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Tak Terawat, JPO Cawang Kompor Jadi Tempat Gulungan Kabel Udara

    Tak Terawat, JPO Cawang Kompor Jadi Tempat Gulungan Kabel Udara

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI – Kondisi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur dibiarkan rusak terbengkalai tanpa perawatan.

    Selain tidak memiliki atap, JPO Cawang Kompor tampak memperhatinkan karena di sepanjang anak tangga hingga badan JPO justru dijadikan tempat untuk gulungan kabel utilitas.

    Gulungan kabel udara pada akses JPO Cawang Kompor menandakan tidak adanya perawatan berkala, pun hingga kini JPO masih digunakan warga untuk bermobilitas.

    “Belum ada perawatan. Memang sempat dengar mau ada renovasi (JPO), tapi sampai sekarang belum ada. Jadinya seperti ini saja,” kata warga sekitar, Handi (45), Selasa (29/4/2025).

    Gulungan kabel udara yang teronggok pada akses JPO Cawang Kompor di Jalan Dewi Sartika, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (29/4/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA

    Gulungan kabel udara pada akses JPO Cawang Kompor ini berbanding terbalik dengan program Pemprov DKI Jakarta yang sejak tahun 2022 mulai menertibkan kabel udara semrawut.

    Pasalnya di saat Pemprov DKI Jakarta menggaungkan penertiban kabel udara dan memindahkannya ke dalam tanah, gulungan kabel udara justru teronggok di fasilitas umum.

    Bahkan bila dilihat dari sisi wilayah Kecamatan Jatinegara yang berbatasan dengan JPO, tampak jelas bentangan kabel udara semrawut di sepanjang badan JPO Cawang Kompor.

    “Sebenarnya JPO ini kalau secara (kondisi) bangunan betonnya masih bagus. Hanya memang belum ada perawatan saja jadi terlihat belum bagus lah. Kalau JPO depan PGC kan bagus,” ujar Handi.

    Tidak hanya gulungan kabel udara yang dibiarkan berserakan begitu saja, terdapat banyak bagian besi pengaman JPO Cawang Kompor yang hilang akibat terdampak karat.

    Padahal JPO yang berada di lampu merah Cawang Kompor ini merupakan akses penting, mengingat di sepanjang Jalan Dewi Sartika, Kramat Jati hanya terdapat dua JPO saja.

    Pertama JPO di depan Pusat Grosir Cililitan (PGC) yang baru diresmikan pada tahun 2024 lalu, dan kedua JPO Cawang Kompor yang kondisinya kini rusak tak tersentuh perawatan.

    “Di sepanjang Jalan Dewi Sartika cuman ada dua JPO. Tapi kalau JPO yang depan PGC bagus, ada lampu-lampunya segala macam. Kalau yang di sini belum ada perawatan,” tutur Handi.

    Awak media sudah berupaya mengonfirmasi terkait alasan ketiadaan atap dan kondisi JPO Cawang Kompor kepada Kepala Sudin Bina Marga Jakarta Timur, Benhard Hutajulu.

    Tapi hingga berita ditulis, orang nomor satu di jajaran Sudin Bina Marga Jakarta Timur itu tidak kunjung memberikan respons saat dikonfirmasi terkait kondisi JPO Cawang Kompor.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Lazada Perkuat Pemanfaatan Teknologi untuk Memberantas Barang Palsu

    Lazada Perkuat Pemanfaatan Teknologi untuk Memberantas Barang Palsu

    JAKARTA – Lazada Indonesia terus memperkuat langkah proaktif dalam memberantas peredaran produk palsu di platformnya, dengan menggabungkan teknologi mutakhir, kemitraan strategis, dan kebijakan yang tegas. 

    Head of Business Risk, Lazada Indonesia, Stephanie Gunawan juga menegaskan bahwa Lazada terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belanja online yang aman melalui berbagai program maupun teknologi.

    “Lazada terus berinvestasi dalam teknologi dan program perlindungan merek untuk mendukung baik konsumen maupun mitra brand kami,”  ujar Stephanie dalam pernyataannya. 

    Berikut enam langkah strategis Lazada dalam memerangi produk palsu. 

    Lazada IPP (Intellectual Property Protection) Feature 

    Fitur Lazada IPP ini memungkinkan pemilik merek dan pemegang hak kekayaan intelektual untuk dengan mudah melaporkan produk mencurigakan. Jika terbukti melanggar, listing produk di platform akan langsung dihapus. 

    Deteksi Berbasis Teknologi Canggih 

    Dukungan teknologi canggih berbasis artificial intelligence (AI) dan machine learning memungkinkan sistem cerdas milik Lazada mampu mengenali ciri-ciri produk ataupun pola listing produk yang melanggar ketentuan Lazada.

    LazMall: Jaminan Produk 100% Asli

    LazMall hadir sebagai kanal khusus produk autentik di Lazada, yang menampilkan produk dari brand resmi atau distributor dan reseller yang telah terverifikasi.

    Seleksi dan Verifikasi Penjual yang Ketat

    Lazada menerapkan proses verifikasi yang ketat terhadap calon penjual, khususnya untuk penjual dari produk dalam kategori risiko tinggi. Penjual yang terbukti melanggar kebijakan keaslian produk, bisa dikenai sanksi tegas.

    Kolaborasi dengan Pemerintah dan Industri

    Lazada aktif menjalin kerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait seperti Kementerian Perdagangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), hingga Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) guna memastikan keselarasan dengan regulasi nasional dan mendukung upaya pemberantasan produk palsu secara nasional. 

    Edukasi 

    Lazada juga berkolaborasi dengan industri dan asosiasi terkait untuk bersama melakukan edukasi, baik kepada penjual maupun konsumen, untuk menghindari penjualan dan pembelian produk palsu. Edukasi Konsumen yang Konsisten. 

    Sebagai hasil dari efektivitas sistem pengawasan rutin di platform, rata-rata Lazada menyelesaikan hingga ribuan kasus dugaan pelanggaran kebijakan setiap bulannya. 

  • Indonesia Harus Jadi AI Developer, Bukan Cuma User

    Indonesia Harus Jadi AI Developer, Bukan Cuma User

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno mengadakan Rapat Tingkat Menteri (RTM) membahas persiapan sumber daya manusia (SDM) unggulan dalam perkembangan artificial intelligence (AI). Pratikno mengetakan Dia ingin masyarakat Indonesia tak hanya menjadi pengguna AI.

    “AI juga jangan sampai tidak disikapi secara kritis dan Indonesia juga harus bukan mata-mata menjadi AI user menjadi smart AI user tapi juga mampu menjadi smart AI developer, menjadi smart AI learner,” ujar Pratikno usai mengadakan rapat di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).

    Pratikno mengatakan SDM yang dimiliki oleh Indonesia punya peluang untuk menjadi pengembang AI. Dia mengatakan hanya tinggal perlu mengembangkan ekosistemnya.

    “Terkait dengan AI ini kan kita tidak start dari nol untuk talenta, kita juga tidak start dari nol untuk regulasi dan kemudian ini ekosistem ini akan terus kita kembangkan,” tutur Pratikno.

    Pratikno mengatakan Indonesia telah memiliki talenta pengembang AI. Hal itu diketahui dari berbagai beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang diberikan untuk studi-studi mengenai AI.

    “Tadi Kepala Dirut LPDP juga menyampaikan sebetulnya beasiswa LPDP sudah memberikan pembiayaan ada yang sudah lulus, ada yang masih sudah studi untuk spesifik studinya tentang AI,” kata Pratikno.

    “Yang terkait dengan AI nah ini kan kita tidak start dari nol untuk talenta, kita juga tidak start dari nol untuk regulasi dan kemudian ini ekosistem ini akan terus kita kembangkan,” kata Pratikno.

    (jbr/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 2 Wilayah di Jakarta Barat Jadi Gudang Penampungan Motor Curian, Ada yang Disimpan di Parkiran Mal

    2 Wilayah di Jakarta Barat Jadi Gudang Penampungan Motor Curian, Ada yang Disimpan di Parkiran Mal

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA – Dua wilayah di Jakarta Barat dijadikan gudang penampungan motor curian.

    Para pelaku menyimpan hasil kejahatannya itu sembari menunggu kian banyaknya jumlah motor hasil curian sebelum dijual ke penadah.

    Lokasi pertama ada di parkiran mal yang ada di wilayah Tambora, Jakarta Barat.

    Aksi mereka terbongkar pada awal April 2025 setelah petugas keamanan mal tersebut mencurigai salah satu pelaku.

    “Pada saat itu security melaporkan kepada anggota bahwa ada orang yang dicurigai di Mall Season City di parkiran karena mondar mandir di parkiran roda dua,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyhadi saat merilis kasus tersebut di kantornya, Selasa (29/4/2025).

    Saat pelaku melintas di gerbang, petugas keamanan pun langsung memberhentikan motor tersebut.

    “Kemudian dilakukan pendalaman, diinterogasi dan akhirnya mengaku bahwa motor tersebut adalah motor hasil curian,” kata Twedi.

    Sosok Arief Fadillah (55), petugas PPSU viral menghalau pengendara motor dari trotoar di Jalan I Gusti Ngurah, Jakarta Timur pernah mendapat ancaman atas aksi beraninya. Aksinya didukung Gubernur Pramono.

    Twedi menjelaskan total ada tiga tersangka yang diamankan oleh Polsek Tambora yakni RA, YE, dan AJ.

    Kepada petugas, mereka mengaku bahwa ada empat motor curian yang mereka simpan di parkiran mal tersebut sebelum mereka jual ke penadah.

    “Kemudian diketahui bahwa di tempat parkiran Mall Season City sudah ada empat unit lain sepeda motor yang berasal dari hasil curian termasuk (mencuri) di parkiran Stasiun Duri,” ujar Twedi.

    Selain di Tambora, gudang penyimpanan motor curian yang diungkap di Jakarta Barat ada di sebuah perumahan di kawasan Pegadungan, Kalideres.

    “Di gudang ditemukan tujuh sepeda motor yang diduga tidak dilengkapi dokumen yang sah,” kata Twedi.

    Untuk kasus kedua ini terbongkar berawal dari adanya laporan transaksi jual beli kendaraan bodong di sebuah restoran cepat saji kawasan Kembangan pada pertengahan Maret 2025.

    Setelah membuntuti pelaku, petugas dari Satreskrim Polres Jakarta Barat menggerebek gudang penyimpanan motor dari sindikat tersebut di kawasan Pegadungan.

    Twedi mengatakan, para pelaku di sindikat ini memiliki peran berbeda.

    “Untuk pelaku RS yang mengatur untuk transaksi jual beli. Kemudian JS sebagai joki yang mengambil barang hasil curiannya. 

    Kemudian DA yang menyiapkan tempat penyimpanan atau gudang penyimpanan,” kata Twedi.

    Selanjutnya, satu pelaku lain berinisial SP diamankan di wilayah Tambora. Dalam sindikat ini, SP berperan sebagai eksekutor.

    “Pada tersangka SP didapatkan barang bukti sepucuk senjata api rakitan, lima butir peluru, sebuah kunci letter T dengan tiga mata,” papar Twedi.

    Dari dua sindikat spesialis curanmor yang diamankan, para pelaku mengaku melakukan aksinya karena terhimpit faktor ekonomi.

    “Untuk yang di Tambora mengaku beroperasi sejak dua bulan terakhir dan untuk kasus yang ditangani oleh Satreskrim mengaku beroperasi sejak empat bulan terakhir,” kata Twedi. 

    Terhadap para anggota sindikat curanmor ini, pasal yang dikenakan yakni pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman penjara tujuh tahun dan pasal 480 KUHP tentang penadah dan atau pasal 55 KUHP dengan ancaman empat tahun penjara.

    Sedangkan untuk SP karena memiliki senjata api dikenakan pasal tambahan yakni pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Darurat nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman penjara 10 tahun.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pelaku Pencurian Pelat Besi Jalan Tol Priok Belasan Kali Beraksi, Nyolong Aset CMNP Buat Biaya Hidup

    Pelaku Pencurian Pelat Besi Jalan Tol Priok Belasan Kali Beraksi, Nyolong Aset CMNP Buat Biaya Hidup

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA – Polres Metro Jakarta Utara mengungkap kasus pencurian pelat besi di kolong jalan tol Priok, Jakarta Utara, yang telah terjadi berulang kali.

    Dalam pengungkapan ini, lima orang ditangkap, masing-masing berinisial SW (43), ML (51), RT (51), M (51), dan AK (45).

    Aksi para pelaku diketahui merugikan PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) selaku pengelola jalan tol sekaligus pemilik aset.

    Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Ahmad Fuady mengatakan, dua dari pelaku yakni SW dan ML berperan sebagai eksekutor pencurian.

    Sementara tiga lainnya, yaitu RT, M (seorang wanita paruh baya), dan AK, merupakan penadah yang membeli barang hasil curian.

    Pelaku SW dan ML sudah melakukan aksinya berulang kali.

    “Dari hasil pemeriksaan penyidik, tersangka utama SW mengaku telah melakukan pencurian sebanyak 10 kali. ML mengaku mencuri sebanyak tiga kali. Barang curian tersebut kemudian dijual kepada penadah RT, M, dan AK,” ujar Fuady di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).

    Polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain tujuh keping pelat besi dari tangan tersangka M, dua keping pelat besi dari AK, serta satu tabung gas las, dua buah palu, satu pahat, dan rekaman CCTV yang merekam aksi mereka.

    Fuady menjelaskan, motif para pelaku adalah alasan ekonomi.

    Besi-besi hasil curian dijual kembali untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

    Tak hanya itu, polisi juga masih memburu dua pelaku lain yang saat ini berstatus DPO, masing-masing berinisial RP dan RD, yang diduga ikut terlibat sebagai pelaku pencurian.

    “Para pelaku kami jerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dan atau Pasal 480 KUHP tentang penadahan, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara,” tegas Fuady.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Siswa SMK PGRI 24 Kalideres Terlantar Sekolah Digembok Ahli Waris, Pramono Turun Tangan Cari Info

    Siswa SMK PGRI 24 Kalideres Terlantar Sekolah Digembok Ahli Waris, Pramono Turun Tangan Cari Info

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku bakal mengusut kasus ini dan mencari informasi soal SMK PGRI 24 Kalideres, Jakarta Barat yang digembok.

    Diketahui, para murid yang bersekolah di SMK PGRI 24 Kalideres, tak bisa sekeolah setelah digembok oleh pihak ahli waris sejak Jumat (25/4/2025) kemarin.

    Aksi penggembokan ini pun sempat viral di media sosial.

    Dalam video yang beredar terlihat beberapa pelajar berdiri di luar sekolah lantaran pintu gerbang terkunci.

    Pramono Anung mengaku bakal mengusut kasus ini dan mencari informasi lebih lanjut terkait sengketa yang melibatkan pihak sekolah dan ahli waris.

    “Terus terang saya belum tahu, saya pelajari dulu,” ucapnya di Balai Kota Jakarta, Selasa (29/4/2025).

    “Kalau belum tahu saya enggak mau jawab, tapi saya akan pelajari. Saya janji itu,” sambungnya.

    KLIK SELENGKAPNYA: Pengamat Politik Adi Prayitno Menganalisa Sikap Partai Hanura yang Mendukung Prabowo Subianto. Rumor Matahari Kembar Diungkit Ketum Hanura Oesman Sapta Oedang (OSO)

    Dikonfirmasi terkait hal ini, Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Sarjoko mengatakan, sengketa terjadi setelah perjanjian kerja sama antara pihak sekolah dan pemilik lahan selesai pada awal April 2025 ini.

    Hal ini berdasarkan surat pemberitahuan yang disampaikan pihak sekolah kepada Disdik DKI Jakarta pada 2015.

    Dalam surat itu dijelaskan bahwa SMK PGRI 24 Kalideres pindah lokasi ke tempat yang sekarang disengketakan oleh ahli waris.

    “Tanggal 24 April 2025 dari pihak SMK PGRI 24 sudah menyampaikan surat hal pindah lokasi ke Kompleks Kebersihan Nomor 50, RT 008 RW 011, Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat,” ujarnya.

    “Dan dilampirkan juga surat kesepakatan bersama pengakhiran perjanjian dengan pemilik tanah tertanggal 9 April 2025,” sambungnya.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya