Pamekasan (beritajatim.com) – Jembatan penghubung antar desa di Desa Kodik, Kecamatan Proppo, Pamekasan, ambruk tak tersisa akibat terjangan banjir yang melanda wilayah Pamekasan, Selasa (12/3/2024) lalu.
Jembatan penghubung tersebut merupakan akses jalan dari menuju Desa Samiran-Talango, Proppo. Sekaligus sebagai akses alternatif dari tiga desa berbeda di wilayah setempat.
“Jembatan Kodik, Proppo, menjadi salah satu fasilitas umum yang rusak akibat banjir yang terjadi beberapa waktu lalu,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, Sabtu (16/3/2024).
Pihaknya menyampaikan jembatan tersebut sekaligus menjadi satu-satunya fasilitas umum yang rusak, saat terjadi banjir yang menyerang 9 desa/kelurahan di Pamekasan. “Jadi Jembatan Kodik ini menjadi satu-satunya fasilitas umum yang rusak akibat banjir, lainnya alhamdulillah aman,” ungkap pria yang akrab disapa Pak Dhofir.
Jauh sebelum ambruk, kondisi jembatan tersebut memang sangat mengkhawatirkan. Hanya saja warga tetap memaksa melewati jembatan yang terbuat dari besi dan bahan cor.
Bahkan pihak BPBD Pamekasan, juga sempat memasang plakat sebagai tanda peringatan bagi warga agar tidak melintasi jembatan yang menjadi akses alternatif.
“Memang sebelum ambruk, kondisi jembatan memang sangat mengkhawatirkan, dan sempat dipasang plakat peringatan agar tidak dilintasi, sehingga saat ini benar-benar ambruk tak tersisa,” jelasnya.
Akibat peristiwa banjir tersebut, terdapat sebanyak 2.517 KK menjadi korban banjir yang di dua kecamatan berbeda di Pamekasan, yakni Kecamatan Pademawu, dan Kecamatan Pamekasan (Kota).
Jumlah tersebut tersebar di sebanyak 9 (sembilan) desa/kelurahan di Pamekasan, meliputi sebanyak 3 (tiga) desa dan 6 (enam) kelurahan di dua kecamatan berbeda. Berdasar data BPBD Pamekasan, musibah banjir terjadi di 8 desa/kelurahan di kecamatan Pamekasan, serta satu desa di kecamatan Pademawu. [pin/kun]
