Jelaskan Alasan Sering Sidak, Menkeu Purbaya: Saya Bertaruh!

Jelaskan Alasan Sering Sidak, Menkeu Purbaya: Saya Bertaruh!

Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan alasan dirinya intens melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah kementerian dan lembaga (K/L), terutama yang penyerapan anggarannya masih rendah.

Menurutnya, langkah itu dilakukan untuk memastikan penyerapan anggaran negara berjalan optimal serta meninjau hambatan yang dapat memperlambat kinerja sektor riil.

Purbaya menuturkan, penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus dilakukan tepat sasaran, tepat waktu, dan bebas kebocoran. Hal ini menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat sehingga berdampak pada peningkatan penerimaan negara.

“Anggaranya dibelanjakan tepat sasaran, tepat waktu, enggak ada kebocoran. Optimalkan dampak anggaran ke perekonomian,” ujarnya di Gedung Djuanda 1, Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (27/10/2025).

Dia menambahkan, optimalisasi belanja negara juga menjadi strategi pemerintah untuk menekan defisit anggaran dan memperbaiki rasio pajak (tax ratio) terhadap produk domestik bruto (PDB). Purbaya menilai, jika aktivitas sektor riil meningkat, tax ratio berpotensi naik antara 0,5%-1%.

“Kalau riil sektor ini jalan dengan bagus, seperti yang saya desain, harusnya itu akan menaikkan tax ratio hampir 0,5% sampai 1%,” jelasnya.

Purbaya menyebut potensi setiap kenaikan rasio pajak 0,5% dapat menghasilkan tambahan penerimaan negara sebesar Rp 100 triliun. Oleh karena itu, ia turun langsung mengawasi penyerapan anggaran di berbagai instansi.

“Makanya saya ke sana-sini untuk memastikan hambatan-hambatan di sektor riil bisa berkurang secara signifikan,” katanya.

Menurutnya, sidak yang ia lakukan merupakan bagian dari upaya mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2025 yang ditargetkan berada di atas 5%.

“Jadi saya kalau ke sana-sini bukan enggak ada kerjaan, karena saya bertaruh untuk triwulan ini,” tegasnya.