Jelang Tahun Baru, Bupati Sumenep Peringatkan Warga Waspada Cuaca Ekstrem dan Bencana

Jelang Tahun Baru, Bupati Sumenep Peringatkan Warga Waspada Cuaca Ekstrem dan Bencana

Sumenep (beritajatim.com) – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menginstruksikan seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan penuh terhadap potensi bencana alam yang dipicu oleh cuaca ekstrem menjelang momentum pergantian tahun baru 2026.

Peringatan ini disampaikan Bupati merespons data meteorologi terkini yang menunjukkan adanya peningkatan aktivitas cuaca yang signifikan di wilayah kepulauan maupun daratan Sumenep.

“Menjelang pergantian tahun, prediksi BMKG akan terjadi cuaca ekstrem. Karena itu, kita semua harus waspada sejak dini. Semoga saja tidak ada bencana di Kabupaten Sumenep,” katanya, Kamis (11/12/2025).

Achmad Fauzi menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak dapat bekerja sendirian dalam upaya mitigasi risiko. Keterlibatan aktif warga sangat krusial untuk meminimalisir dampak yang mungkin timbul akibat bencana hidrometeorologi.

“Seluruh lapisan masyarakat harus berperan aktif dalam meningkatkan kewaspadaan bencana alam. Misalnya dengan langkah sederhana seperti membersihkan saluran air, tidak membuang sampah sembarangan, memangkas pohon yang rawan tumbang, serta memantau kondisi sekitar saat hujan deras,” papar Bupati.

Khusus bagi masyarakat yang merencanakan mobilitas tinggi atau perjalanan mudik selama libur akhir tahun, Bupati memberikan atensi khusus. Warga diminta rutin memantau pembaruan informasi cuaca sebelum bepergian.

“Kalau perlu, tidak memaksakan diri bepergian jika kondisi cuaca dinilai membahayakan,” ucapnya.

Meskipun potensi cuaca buruk mengintai, Achmad Fauzi meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik berlebihan, namun tetap disiplin menjaga keselamatan diri dan keluarga.

“Masyarakat hendaknya mengutamakan keselamatan. Jadi kalau kondisi tidak memungkinkan, sebaiknya tunda perjalanan demi keselamatan bersama,” pintanya.

Berdasarkan data di laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena ‘Monsoon Asia’ diperkirakan mulai aktif pada periode minggu kedua Desember hingga awal Januari. Aktivitas ini diprediksi meningkatkan intensitas curah hujan secara signifikan di wilayah Indonesia.

Masyarakat diimbau mewaspadai serangkaian fenomena cuaca pada periode tersebut, mulai dari hujan ekstrem, angin kencang, petir yang merusak, puting beliung, hingga hujan es. Kondisi ini juga berpotensi membatasi jarak pandang yang dapat mengganggu keselamatan penerbangan maupun pelayaran. [tem/beq]