Blitar (beritajatim.com) – Sejumlah masyarakat Blitar Raya mengeluhkan adanya kelangkaan elpiji 3 kilogram jelang libur Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Menurut masyarakat, elpiji 3 kilogram mulai sulit dicari.
“Mulai sulit ini saya kemarin mencari di SPPBU katanya kosong,” ungkap Risma, Warga Srengat Blitar pada Rabu (24/12/2025).
Kondisi yang dikeluhkan warga itu ternyata benar adanya. Pada Selasa (23/12/2025) Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polres Blitar Kota juga menemukan kondisi serupa saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di wilayah Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
Alih-alih mendapati stok yang melimpah untuk kebutuhan hari raya, petugas justru menemukan tumpukan tabung gas bersubsidi ukuran 3 kilogram (gas melon) dalam kondisi kosong di tingkat pangkalan.
Kanit Pidana Ekonomi dan Tertentu (Pidek) Satreskrim Polres Blitar Kota, Iptu Yuno Sukaito, yang memimpin jalannya sidak, membenarkan temuan tersebut. Pemandangan tabung hijau yang berjejer tanpa isi menjadi indikasi kuat adanya keterlambatan distribusi atau tingginya permintaan yang tidak berimbang dengan pasokan.
“Hasil pengecekan tadi kondisinya memang kosong, terpantau ada tabung-tabung yang kosong di pangkalan,” ujar Iptu Yuno Sukaito.
Kondisi ini tentu menjadi “lampu kuning” bagi stabilitas kebutuhan pokok di wilayah Blitar, mengingat aktivitas memasak warga biasanya meningkat tajam menjelang malam pergantian tahun.
Meski menemukan kekosongan, Iptu Yuno bergerak cepat untuk memastikan masyarakat tidak panik. Pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan agen penyalur untuk segera melakukan pengiriman darurat guna menutupi kelangkaan tersebut.
“Rencananya akan segera disuplai lagi sebanyak 200 tabung untuk masyarakat,” tegas Yuno.
Kelangkaan ini menjadi ironi tersendiri jika melihat data alokasi energi untuk wilayah tersebut. Berdasarkan data tahun berjalan, kuota Liquefied Petroleum Gas (LPG) untuk Kabupaten Blitar pada tahun 2025 sebenarnya dipatok cukup besar, yakni mencapai 33.970 Metrik Ton (MT). [owi/beq]
