Jakarta, CNBC Indonesia – Para peneliti menemukan jejak kaki yang diduga dinosaurus ratusan juta tahun setelah punah. Jejak tersebut ditemukan di Oxfordshire, Inggris.
Dalam video yang dirilis The Guardian, terlihat banyak jejak kaki yang terekam kamera. Beberapa orang terlihat mulai meneliti jejak-jejak tersebut.
Sekitar 200 jejak kaki ditemukan di situs tersebut dengan jejak terpanjang 150 meter. Namun baru sebagian situs yang telah digali.
Diperkirakan jejak kaki tersebut berasal dari dua jenis dinosaurus yakni cetiosaurus herbivora dan megalosaurus karnivora.
“Saya pikir hanya kelainan tanah. Namun kemudian bertambah lagi sepanjang tiga meter dan menjadi punuk bertambah tiga meter dan punuk lagi,” kata Gary Johnson yang menemukan jejak kaki pertama kali di tambang Oxfordshire, dikutip dari The Guardian, Jumat (3/1/2025).
Ahli mikropaleontologi dari Universitas Birmingham, Kirsty Edgar menjelaskan situs itu jadi salah satu yang mengesankannya. Baik dalam ukuran skala maupun jejaknya, yang disebutnya seperti kembali ke masa lalu.
“Anda bisa kembali ke masa lalu, mendapatkan gambaran seperti apa jadinya, makhluk-makhluk besar berkeliaran dan melakukan kegiatannya,” jelas Edgar.
Setelah temuan awal, tim dari 100 ilmuwan, mahasiswa dan sukarelawan melakukan penggalian selama pertengahan tahun lalu. Penelitian juga melakukan cetakan plester untuk jejak, rekaman 20 ribu foto, dan model 3D dengan drones untuk memetakan situs.
Jejak yang ditemukan itu terhubung dengan temuan pada 1997 di area yang sama. Namun saat itu penggalian mengungkapkan lebih dari 40 set jejak kaki.
Salah satunya mengungkapkan lintasan Cetiosaurus dan Megalosaurus saling bertemu. Selain itu ada juga Sauropoda yang pertama kali ada di sana.
Emma Nicholls seorang paleontologi vertebrata dari Museum Sejarah Alam Universitas Oxford menjelaskan soal temuan itu. Jejak kaki Megalosaurus disebutnya sebagai tridaktik, jejak kaki dnegan tiga jari.
“Makhlik itu merupakan pemburu lincah. Seluruh hewan panjangnya 6-9 meter. Mereka merupakan dinosaurus terbesar yang diketahui sepanjang periode Jurassic di Inggris,” tuturnya.
(fab/fab)