Jangan Simpan 4 Pecahan Rupiah Ini Terlalu Lama, Simak Alasannya! – Page 3

Jangan Simpan 4 Pecahan Rupiah Ini Terlalu Lama, Simak Alasannya! – Page 3

Menurut informasi yang diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia, likuiditas dalam perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mengalami pertumbuhan yang lebih signifikan pada Februari 2025. M2 pada bulan tersebut tercatat mencapai Rp9.239,9 triliun dengan pertumbuhan sebesar 5,7% (yoy), yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan 5,5% (yoy) yang tercatat pada Januari 2025.

Faktor yang mendorong perkembangan ini adalah pertumbuhan uang beredar sempit (M1) yang mencapai 7,4% (yoy) dan uang kuasi yang tumbuh sebesar 1,8% (yoy). Selain itu, perkembangan M2 pada Februari 2025 juga dipengaruhi oleh penyaluran kredit dan pertumbuhan aktiva luar negeri bersih. Penyaluran kredit pada bulan tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 9,0% (yoy), yang relatif stabil jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Aktiva luar negeri bersih juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, yaitu 4,1% (yoy), yang lebih tinggi daripada pertumbuhan 2,4% (yoy) pada Januari 2025. Di sisi lain, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) mengalami kontraksi sebesar 5,7% (yoy), setelah sebelumnya terkontraksi 14,1% (yoy) pada bulan sebelumnya. Sementara itu, Uang Primer (M0) adjusted pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp1.882,7 triliun, dengan pertumbuhan 13,0% (yoy), yang relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan 13,2% (yoy) pada Januari 2025.

Jika dilihat dari komponen M0 adjusted, pertumbuhan Uang Kartal tercatat sebesar 9,8% (yoy), sedangkan Giro Bank Umum di Bank Indonesia adjusted tumbuh sebesar 5,1% (yoy). Dengan demikian, data ini menunjukkan adanya dinamika yang menarik dalam likuiditas perekonomian Indonesia pada awal tahun 2025.