Jakarta: Setiap menjelang Lebaran, para pekerja biasanya mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR). Namun, tanpa perencanaan yang matang, uang THR bisa habis dalam sekejap tanpa manfaat jangka panjang.
Bagaimana cara mengelola THR agar tidak sekadar lewat begitu saja? Simak tips berikut!
1. Buat perencanaan keuangan THR
Kesalahan umum yang sering terjadi adalah tidak memiliki rencana pengelolaan THR. Banyak orang langsung menghabiskan uang tanpa mempertimbangkan kebutuhan yang lebih penting.
Menurut Certified Financial Planner, Rista Zwestika, perencanaan yang baik dapat membantu THR lebih produktif dan memberikan dampak finansial jangka panjang.
“Banyak yang langsung menghabiskan THR tanpa membuat daftar prioritas, seperti kebutuhan mendesak atau tabungan,” ujar Rista dilansir Antara, Sabtu, 8 Maret 2025.
2. Prioritaskan kebutuhan penting
Agar THR lebih bermanfaat, alokasikan dengan bijak sesuai kebutuhan. Berikut pembagian yang bisa diterapkan:
30-40 persen untuk melunasi utang berbunga tinggi.
20 persen untuk dana darurat (minimal 6-12 bulan pengeluaran).
30 persen untuk kebutuhan keluarga (seperti perbaikan rumah atau biaya kesehatan).
10 persen untuk hiburan atau kebutuhan pribadi agar tidak merasa tertekan.
Jika THR yang diterima sebesar Rp5 juta, maka alokasinya bisa seperti ini:
Rp1,5 juta untuk utang,
Rp1 juta untuk dana darurat.
Rp1,5 juta untuk kebutuhan keluarga.
Rp500 ribu untuk hiburan.
Rp500 ribu untuk investasi atau tabungan.
Dengan strategi ini, THR tidak hanya sekadar lewat tetapi menjadi pondasi keuangan yang lebih stabil.
3. Hindari belanja impulsif
Saat Lebaran, banyak diskon dan promosi menggiurkan yang bisa membuat pengeluaran membengkak. Salah satu trik menghindari impulsif adalah menunda pembelian barang mahal selama 1-2 minggu untuk melihat apakah benar-benar diperlukan.
“Hindari Impulsif bisa dengan tunda pembelian barang mahal selama 1-2 minggu untuk menilai apakah benar-benar diperlukan,” saran Rista.
4. Komunikasikan dengan Keluarga
THR sering kali menjadi sumber tekanan sosial, terutama dalam hal pemberian angpao atau hadiah kepada keluarga. Agar tidak terjadi konflik, komunikasikan dengan baik alokasi dana THR.
5. Manfaatkan THR untuk Investasi
Jika masih ada sisa THR, gunakan untuk investasi sederhana yang bersifat likuid seperti deposito atau reksa dana pasar uang. Hal ini bisa menjadi langkah awal untuk membangun kebiasaan finansial yang lebih sehat.
“Gunakan aplikasi keuangan untuk menghindari kebocoran anggaran. Jika ada sisa lakukan investasi sederhana dengan pertimbangkan instrumen likuid seperti deposito atau reksadana pasar uang,” saran Rista.
Dengan pengelolaan yang tepat, THR bisa menjadi peluang untuk memperbaiki kondisi keuangan.
Buat perencanaan, hindari belanja impulsif, dan alokasikan untuk kebutuhan yang benar-benar penting.
Ingat, THR bukan sekadar uang tambahan, tetapi bisa menjadi batu loncatan untuk stabilitas finansial jangka panjang!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ANN)
