Liputan6.com, Jakarta Kunjungan kerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman ke Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) ternyata disambut haru oleh para petani jeruk di sana. Pasalnya, ia mendengar banyak petani bisa naik haji berkat keuntungan dari usaha budidaya jeruk.
Tak hanya itu, banyak masyarakat Sambas kini mampu membangun rumah, menyekolahkan anak hingga jenjang S2 dan S3. Hal ini sebagai bukti bahwa profesi sebagai petani jauh dari kesuksesan merupakan anggapan yang salah.
Mentan Amran mengaku bahagia kebijakannya dulu memiliki dampak bagi petani setempat. “Saya saking senangnya sampai minum empat gelas jus jeruk,” ujar Amran dalam keterangannya.
Ia berjanji akan terus bekerja dan berpihak kepada petani. Komitmen ini sejalan dengan perintah Presiden Prabowo untuk melayani berbagai kebutuhan petani dalam negeri.
“Dahulukan selalu petani karena kita adalah pelayan mereka. Saya pun pastikan kepada beliau bahwa kami berjanji akan lebih banyak di lapangan daripada di Jakarta,” tegasnya.
Saat ini, pemerintah tengah berupaya mewujudkan kembali swasembada pangan. Untuk mewujudkan itu, pemerintah tentang melakukan optimasi lahan rawa (oplah), salah satunya di Kalimantan Barat. Mentan Amran menyebutkan, Kalbar memiliki potensi lahan rawa seluas 240.000 hektare.
“Mimpi kita 240 ribu hektare dengan tiga kali tanam berarti sekitar 700 ribu hektare yang diolah. Minimal padi yang didapat 5 ton per hektare berarti produksi 3,5 juta ton padi atau sekitar 2 juta ton beras. Kebutuhan beras Kalbar 400 ribu, sisanya bisa untuk dalam negeri atau ekspor ke negara tetangga,” rincinya.